Makanan, Minuman dan Herbal

Kakao: Manfaat – Efek Samping dan Tips Konsumsi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tentang Kakao

kakao

Cokelat diketahui telah sangat digemari oleh masyarakat dari segala usia untuk dikonsumsi maupun dimanfaatkan khasiatnya untuk penyembuhan [1].

Meskipun demikian, tidak banyak yang tahu bahwa produk cokelat tersebut sebenarnya terbuat dari bahan dasar yaitu kakao.

Kakao sendiri adalah buah kering yang mengalami fermentasi lemak secara sempurna dari pohon kakao [1].

Kakao yang memiliki nama ilmiah Theobroma Cacao ini, umumnya dapat diolah dalam tiga bentuk utama yaitu [1]:

  1. Cocoa Liquor, cocoa liquor merupakan pasta yang terbuat dari biji kakoa yang telah melalui proses pengupasan, pemangganan dan fermentasi
  2. Cocoa Butter, cocoa butter adalah bagian dari cocoa liquid yang mengandung asam lemak dalam jumlah banyak
  3. Cocoa Powder, terbuat dari cocoa liquor yang dihilangkan bagian cocoa butter-nya

Fakta Menarik Kakao

Berikut ini merupakan beberapa fakta menarik tentang kakao yang perlu untuk diketahui [1, 2]:

  • Menurut sejarah, penggunaan kakao untuk penobatan diketahui berasal dari Mesoamerika
  • Penggunaan kakao diketahui menyebar ke Eropa pada pertengahan abad 1500an
  • Dokumentasi penggunaan kakao untuk obat baru dilakukan pada kisaran abad 16 hingga 20
  • Kakao diketahui berasal dari hutan hujan tropis di Amerika Selatan dan Tengah
  • Penghasil atau produsen utama dari kakao di dunia adalah Pantai Gading di Afrika Barat
  • Pohon kakao yang dibudidayakan umumnya memiliki ketinggian  15 – 25 kaki, bahkan dapat mencapai 50 kaki untuk yang tumbuh di alam bebas
  • Pohon kakao dapat menghasilkan buah kakao setelah tiga tahun penanaman
  • Pohon kakao dapat terus menerus menghasilkan buah kakao hingga 30 tahun
  • Kakao memiliki tiga varietas unggulan yaitu Criollo, Forastero, dan Trinitario
  • Semakin banyak cocoa liquor yang digunakan dalam pembuatan cokelat maka warna cokelat yang dihasilkan akan semakin gelap

Kandungan Gizi Kakao

Kakao disukai banyak orang bukan hanya karena olahannya berupa cokelat, namun juga karena kandungan gizinya.

Berikut ini merupakan kandungan gizi kakao dalam 100 gram penyajian yang sangat bermanfaat untuk kesehatan manusia:

IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram)
Kakao, bubuk kering, tanpa pemanis
Kalori: 228 Kalori Dari Lemak: 114.7
%Kebutuhan Harian
Total Lemak13.7     g 21.08 %
Lemak Jenuh8.1      g 40.35 %
Lemak Trans0        0    %
Kolesterol 0        mg 0   %
Sodium21       mg 0.88 %
Total Karbohidrat57.9     g 19.3 %
Serat33.2     g 132.78 %
Gula1.8      g
Protein19.6     g 39.2 %
Vitamin A0 %Vitamin c0 %
Kalsium12.8 %Zat besi77 %
© IDNmedis.com

Src : Kakao, bubuk kering, tanpa pemanis

*Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil.

Kandungan gizi utama dari kakao adalah senyawa fenolik seperti katekin, antosianidin dan proantosianidin yang berfungsi sebagai antioksidan untuk melawan kanker, peradangan, penuaan, dan infeksi virus [2].

Manfaat Kakao

Melawan Berbagai Penyakit

  • Penyakit Neurodegeneratif

Penyakit neurodegenerative adalah kondisi di mana sel neuron mengalami gangguan dalam struktur maupun fungsinya.

Kakao diketahui memiliki salah satu kandungan berupa kafein, yang menurut hasil penelitian jika dikonsumsi selama middle stage kehidupan akan mengurangi risiko menderita penyakit saraf pada masa tua [4].

Selain itu, kakao juga mengandung methylxanthines yang merupakan blokade reseptor adenosin [4].

Methylxanthines  ini memiliki pengaruh terhadap aktivitas neuron yang lebih tinggi dalam otak, sehingga sel-sel neuron dimungkinkan memiliki masa hidup yang lebih lama [4].

Aktivitas neuron yang tinggi ini dapat terjadi karena tiga penyebab sebagai berikut [4]:

  1. Adanya pengaturan di perfusi otak
  2. Peningkatan konsumsi oksigen otak
  3. Peningkatan produksi cairan serebrospinal
  • Jantung Koroner

Kandungan lemak yang berlebih darah seiring berjalannya waktu akan tertimbun, dan jika timbunan tersebut menyumbat arteri koroner maka akan menyebabkan penyakit jantung koroner.

Hasil penelitin klinis menunjukkan bahwa kandungan theobromine dari konsumsi kakao mampu meningkatkan kadar kolesterol HDL (High-Density Lipoprotein) dalam plasma secara signifikan [4].

Selain itu, konsumsi kakao juga menurunkan konsentrasi LDL (Low-Density Lipoprotei) dalam plasma secara signifikan [4].

Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa konsumsi kakao mampu mengurangi risiko penyakit jantung coroner [4].

  • Penyakit Saluran Pernapasan

Pernapasan merupakan salah satu fungsi penting dalam kelangsungan kehidupan manusia. Oleh karena itu, gangguan pada saluran pernafasan menjadi suatu hal yang memberikan dampak serius pada manusia.

Fungsi paru-paru pada pasien yang menderita penyakit asma, diketahui dapat ditingkatkan dengan kandungan dalam kakao, yaitu theobromine dan kafein [4].

Tidak hanya meningkatkan fungsi paru-paru pada pasien asma, kandungan theobromine dan kafein diektahui juga mampu menghasilkan bronkodilatasi pada pasien asma [4].

Pada bayi yang baru lahir prematur dapat terjadi risiko adanya AOP (Apnea of Prematuritas) yaitu  kondisi di mana sistem pernapasan belum matang [4].

Menurut penelitian, methylxanthine dalam kakao dapat digunakan dalam terapi AOP yang akan merangsang sistem saraf pusat dan fungsi otot pernafasan [4].

Selain itu kandungan kafein dalam kakao dapat digunakan dalam terapi AOP yang berfungsi sebagai berikut [4] :

  1. Sebagai antagonis non-selektif reseptor adenosin,
  2. Meningkatkan ventilasi menit
  3. Meningkatkan sensitivitas CO2
  4. Meningkatkan kontraksi diafragma
  5. Meningkatkan fungsi otot pernapasan
  6. Meningkatkan pernafasan saraf
  7. Mengurangi depresi hipoksia pernapasan

Kadar glukosa darah yang tinggi merupakan salah satu ciri dari penyakit diabetes.

Konsumsi cokelat hitam diketahui dapat menurunkan risiko penyakit diabetes tipe II [5].

Hal ini dapat terjadi karena konsumsi cokelat hitam mampu memperbaiki resistensi insulin, stres oksidatif dan peradangan [5].

Manfaat Lain

  • Mood dan Kinerja Kognitif

Cokelat dikenal masyarakat sebagai produk yang dapat memperbaiki suasana hati (mood) menjadi lebih baik.

Hal ini bukan hanya sekedar kepercayaan melainkan dapat dijelaskan secara medis yang ditinjau dari bahan dasarnya.

Cokelat yang bermacam-macam jenisnya itu memiliki satu bahan dasar yaitu kakao.

Kakao sendiri diketahui memiliki beberapa kandungan yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia seperti, senyawa methylxanthine, kafein dan theobromine.

Oleh karena itu, konsumsi cokelat yang terbuat dari bahan dasar kakao akan mempengaruhi suasana hati [1].

Hal ini tidak lain adalah efek dari kandungan senyawa methylxanthine, kafein dan theobromine dalam kakao [1].

Cokelat hitam diketahui memberikan efek yang signifikan ketika dikonsumsi oleh orang yang memiliki kecemasan yang tinggi [1].

Hal ini dapat terjadi karena kortisol urin dan katekolamin akan menurun ketika mengonsumsi cokelat sehingga akan mempengaruhi suasana hati yang sebagian kecemasannya dinormalisasi parameter metabolik lain [1].

Tidak hanya itu, cokelat juga diketahui berhubungan dengan kinerja kognitif.

Kinerja kognitif diketahui secara signifikan dapat ditingkatkan dengan mengonsumsi cokelat [1].

  • Kesehatan Kulit

Hasil uji iradiasi histologis dan analitis menunjukkan bahwa kandungan theobromine dalam kakao terbukti mencegah photodamage, termasuk pembentukan kerutan, perubahan ikat dermal dan akumulasi kolagen [6].

Selain itu, turunan xantin juga terbukti mampu menjadi pelindung kulit dengan mencegah infiltrasi nuetrofil yang disebabkan oleh radiasi sinar UV [6].

Oleh karena itu, cacao juga telah banyak menarik perhatian para peneliti untuk menjadikannya sebagai bahan untuk produk kecantikan yang sangat bermanfaat untuk kulit.

  • Kualitas Tidur

Kandungan theobromine dalam kakao menurut hasil penelitian menimbulkan efek durasi waktu tidur yang lama [4].  

Artinya dengan mengonsumsi kakao dapat mencegah gangguan kuantitas dan kualitas tidur.

Fungsi theobromine ini diketahui lebih signifikan terjadi jika dibandingkan dengan efek kafein yang dapat menimbulkan sulit tidur [4].

Mengingat, beberapa penemuan mengemukakan bahwa bahkan setelah mengonsumsi kafein dengan konsentrasi tinggi pun beberapa orang masih dapat tidur dengan baik tanpa adanya gangguan [4].

Dan hal tersebut belum dapat dijelaskan dengan jelas, yang jelas efek kafein diketahui perlu ditinjau terhadap faktor polimorfisme reseptor adenosin dan dopaminnya [4].

Hal ini berbeda dengan efek theobromine yang telah terbukti secara signifikan mampu membuat orang yang mengonsumsi cokelat memiliki kuantitas dan kualitas tidur yang baik [4].

Bahkan kandungan theobromine baik pada manusia maupun tikus dinilai lebih aman daripada kadungan kafein [4].

Efek Samping Kakao

Berikut ini merupakan beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan setalah mengonsumsi kakao maupun produk yang mengandung kakao [2, 4] :

  • Konsumsi produk kakao untuk beberapa orang dapat menimbulkan alergi karena campuran susu dan kacang-kacangan didalamnya.
  • Konsumsi kandungan kakao seperti theobromine dalam jumlah banyak (lebih dari batas maksimal) dapat menimbulkan efek negatif
  • Konsumsi kafein kakao dalam suplemen makanan akan memberikan efek toksik jika dikombinasikan dengan obat-obatan terlarang
  • Untuk beberapa orang (tidak semuanya), konsumsi kafein yang dalam kakao yang berlebihan dapat mengakibatkan gangguan tidur atau insomnia jika didukung oleh faktor lain

Tips Penyimpanan dan Konsumsi Buah Kakao

Tips Penyimpanan

Kakao umumnya mudah ditemukan dalam bentuk produk olahan karena buah kakao maupun kakao kering jarang dijumpai diluar daerah tempatnya tumbuh.

Untuk itu berikut ini merupakan beberapa tips untuk memilih dan menyimpan produk kakao yaitu bubuk kakao (cocoa powder) maupun cocoa butter [2] :

  • Pilih bubuk kakao maupun cocoa butter tanpa pemanis yang asli (lihat kemasan tercantum sumber dan informasi nutrusi)
  • Simpan bubuk kakao dan cocoa butter dalam toples kedap udara tanpa membuka kemasannya
  • Letakkan toples tersebut ditempat gelap, sejuk, kering dan jauhkan dari sinar matahari
  • Baik bubuk kakao maupun cocoa butter setelah kemasannya dibuka harus langsung digunakan

Tips Konsumsi

Kakao dalam produk berbentuk bubuk kakao umumnya tidak mengandung pemanis, berwarna coklat gelap dan rasanya pahit.

Oleh karena itu, konsumsinya umumnya perlu menambahkan susu padat dan gula.

Berikut ini merupakan beberapa tips penyajian yang dapat digunakan untuk mengonsumsi kakao [1, 2] :

  • Minuman Ektrak Kakao Murni

Sebagai minuman Kesehatan kakao dapat dikonsumsi langsung dalam bentuk ekstrak tanpa campuran pemanis.

Hal ini sebagiamana telah dilakukan oleh orang Meksiko kuno yang meyakini bahwa ekstrak kakao murni lebih sehat, afrodisiak, dan menyegarkan.

  • Cokelat

Cokelat dibuat dengan menggabungkan bahan dasar cocoa liquor dengan cocoa butter dan pemanis seperti gula.

  • Susu Cokelat

Susus cokelat dapat dibuat dengan cocoa liquor (10 – 12 % dari campuran) yang ditambahkan susu kental maupun bubuk.

  • Cokelat Semi Manis atau Cokelat Pahit

Cokelat semi manis atau cokelat pahit dapat dibuat dengan mencampurkan cocoa liquor, cocoa butter dan gula (cocoa liquor minimal yang digunakan adalah 35 % dari campuran).

  • Cokelat Putih

Cokelat putih dapat dibuat dengan mencampurkan cocoa butter (cocoa butter minimal yang digunakan adalah 20% dari campuran) dengan pemanis dan susu.

  • Kue

Kakao dalam bentuk bubuk maupun padatan dapat digunakan sebagai bahan dalam pembuatan kue, fudge, kue, muffin, hingga es krim.

1) David L. Katz, Kim Doughty dan Ather Ali. 2011. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Cranberries and Their Bioactive Constituents in Human Health. Cocoa and Chocolate in Human Health.
2) Anonim. 2020. Nutrition and You. Cocoa Beans (Chocolate Beans) Nutrition Facts.
3) Anonim. 2020. Self Nutrition Data. Cacao Nibs Nutrition Facts & Calories.
4) Rafael Franco, Ainhoa Oñatibia-Astibia, dan Eva Martínez-Pinilla. 2013. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Health Benefits of Methylxanthines in Cacao and Chocolate.
5) Chisa Matsumoto, Andrew B Petrone, Howard D Sesso, J Michael Gaziano dan Luc Djoussé. 2015. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Chocolate consumption and risk of diabetes mellitus in the Physicians’ Health Study.
6) Giovanni Scapagnini, Sergio Davinelli, Laura Di Renzo, Antonino De Lorenzo, Hector Hugo Olarte, Giuseppe Micali, Arrigo F. Cicero, dan Salvador Gonzalez. 2014. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Cocoa Bioactive Compounds: Significance and Potential for the Maintenance of Skin Health.

Share