Makanan, Minuman dan Herbal

Kemukus : Manfaat – Efek Samping dan Tips Konsumsi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Nama kemukus mungkin terdengar asing bagi beberapa orang. Padahal kemukus merupakan salah satu tanaman rempah yang berasal dari Indonesia.

Sebagian orang mungkin menggunakan kemukus sebagai bumbu rempah dalam masakannya, namun ternyata kemukus juga dapat digunakan sebagai herbal atau tanaman obat untuk menjaga kesehatan tubuh.

Kemukus (Piper cubeba)

Tentang Kemukus

Kemukus (Piper cubeba) termasuk dalam keluarga lada (Piperaceae). Tanaman merambat ini selalu tumbuh subur. Panjangnya mencapai sekitar sepuluh meter, dengan daun berwarna hijau tua, kasar yang panjangnya mencapai 15 cm dan berbentuk lonjong.[1,8]

Sedangkan batang kemukus berwarna abu-abu dan tumbuh dengan panjang hingga 6 meter. Bagian atas buah kemukus berbentuk bulat dengan diameter 3-6 mm dan ditutupi dengan pericarp (termasuk dalam anatomi buah) berwarna coklat keabu-abuan hingga kehitaman, yang memanjang di pangkalnya menjadi batang lurus.[2,3]

Buah kemukus dipanen saat belum cukup matang. Ketika dikeringkan di bawah sinar matahari, warnanya berubah menjadi coklat kehitaman dan permukaannya pun turut berubah menjadi keriput seperti kismis.[1]

Tanaman ini berasal dan dibudidayakan di Indonesia (terutama di Jawa dan Sumatera) tetapi juga mungkin ditemukan di daerah tropis lainnya. Kemukus cukup populer untuk digunakan sebagai tanaman obat, bumbu rempah masakan dan sumber minyak atsiri.[2,4,7]

Fakta Seputar Kemukus

  • Kemukus juga dikenal dengan sebutan lada jawa, lada jawa kering, lada kubis, dan lain sebagainya.
  • Kemukus dikenal memiliki aroma yang kuat dan rasa yang unik dibanding lada lainnya.
  • Begitu menyicipnya, rasa kemukus terbagi dalam tiga fase. Pertama, cabai kubis yang cukup memberikan sensasi panas, kemudian muncul rasa pahit, yang bisa sangat kuat. Menjelang akhir, aroma eukaliptus atau kamper yang tahan lama akan semakin berkembang.[1]
  • Kemukus dan lada hitam memiliki komposisi yang berbeda, misalnya lada hitam mengandung piperidine yang tidak terdapat pada kemukus. Proporsi yang tinggi hingga 10% minyak esensial, terutama monoterpen dan seskuiterpen, memberikan rasa pahit pada kemukus.[1]
  • Kemukus telah digunakan sebagai pelega tenggorokan dan bahan rokok sejak tahun 1990an.[8]
  • Kemukus juga biasa ditanam di perkebunan kopi dan perkebunan lainnya. Selain itu, kemukus tumbuh dengan baik di tempat teduh di mana dapat dilindungi dari sinar matahari.[4,8]
  • Minyak atsiri dari kemukus juga digunakan sebagai komponen parfum dan sabun.[4]
  • Meskipun menawarkan segudang manfaat, kemukus masih cukup sulit untuk ditemukan.

Kandungan Gizi Kemukus

Berikut informasi nilai gizi yang terkandung dalam 100 gram sajian kemukus.[5]

NamaJumlahSatuan Unit
Total kalori1068kJ
Total karbohidrat64.8g
Serat makanan26.5g
Lemak total3.3g
Lemak jenuh1.0g
Protein11.0g
Vitamin A299IU
Vitamin C21.0mg
Vitamin D
Vitamin K164mcg
Thiamin0.1mg
Riboflavin0.2mg
Niacin1.1mg
Vitamin B60.3mg
Folat10.0mcg
Kolin11.3mg
Betain8.9mg
Kalsium437mg
Zat besi28.9mg
Magnesium194mg
Fosfor173mg
Kalium1259mg
Natrium44.0mg
Zinc1.4mg
Tembaga1.1mg
Mangan5.6mg
Selenium3.1mg
Kolesterol0.0mg
Fitosterol34.2mcg

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa kemukus merupakan sumber yang sangat baik untuk kebutuhan serat, vitamin K, zat besi dan mineral lainnya. Kemukus juga memiliki kandungan vitamin C, kalsium, kalium dan magnesium yang cukup. Selain itu, kemukus juga rendah akan lemak dan sangat rendah akan kolesterol.[5]

Kandungan Senyawa Dalam Kemukus

  • Cubebin adalah komponen utama yang ditemukan pada biji kemukus.[6]
  • Cubebin merupakan lignan, senyawa fitoestrogen, yang diisolasi dari buah kemukus.[6]
  • Kandungan senyawa fenol dalam kemukus diketahui lebih tinggi bila dibandingkan dengan lada hitam pada umumnya.[7]
  • Senyawa polifenol merupakan kandungan utama yang terdapat dalam tanaman dengan aktivitas antioksidan.[7]
  • Aktivitas antioksidan yang terkandung dalam kemukus juga diketahui lebih tinggi bila dibandingkan dengan lada pada umumnya.[6,7]
  • Ekstrak etanol dari biji kemukus dilaporkan tinggi akan senyawa fitokimia seperti, glikosid, alkaloid, tanin dan fenol.[7]
  • Buah kemukus yang telah dikeringkan mengandung minyak esensial yang terdiri dari monoterpen dan seskuiterpen.[1,7]
  • Senyawa bioaktif dari daun dan biji kemukus sangat bermanfaat dalam penemuan agen terapeutik baru untuk mengobati penyakit yang terkait dengan masalah inflamasi.[6]

Manfaat Kemukus Untuk Kesehatan

Seperti banyak pengobatan herbal lainnya, kemukus telah digunakan dan diyakini sejak berabad-abad silam sebagai tanaman obat yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh.

  • Meredakan Peradangan (Antiinflamasi)

Sebuah penelitian oleh Perrazzo et.al menunjukkan bahwa semua pecahan senyawa dari ekstrak kemukus yang diperoleh dengan pelarut organik yang berbeda, menunjukkan tingkat penghambatan proses pembengkakan (edema).[6]

Pecahan dari senyawa metilen klorida menunjukkan aksi antiinflamasi yang terbaik. Senyawa tersebut diduga adalah cubebin yang digambarkan sebagai agen anti-inflamasi.[6]

Selain itu, lignan yang ditemukan pada kemukus juga dilaporkan menurunkan tingkat proses pembengkakan pada tikus. Mekanisme kerja cubebin tersebut mirip dengan yang diamati pada kebanyakan obat antiinflamasi.[6]

Karena efek anti-inflamasi, kemukus digunakan secara tradisional untuk mengobati infeksi saluran urogenital (radang ginjal, radang kandung kemih, infeksi ureter, prostat dan radang rahim). Sehingga kerap digunakan untuk meredakan peradangan ringan pada saluran kemih.[1,6,7]
  • Melawan Kanker

Manfaat cubebin untuk pengobatan kanker telah diamati oleh beberapa peneliti terhadap beberapa kasus kanker yang berbeda seperti, kanker paru, kanker tenggorokan / karsinoma nasofaring, leukemia menahun, kanker serviks dan kanker usus besar.[6]

Cubebin yang terdapat dalam kemukus dilaporkan memiliki aktivitas yang sangat baik terhadap beberapa garis sel kanker diatas, tetapi kurang efektif terhadap garis sel kanker lain.[6]
  • Melawan Parasit

Cubebin menunjukkan aktivitas menarik melawan Trypanosoma cruzi, parasit yang bertanggung jawab atas penyakit Chagas, penyakit protozoa yang menyerang sekitar 10 juta orang di Amerika Latin.[6]

Ada penurunan jumlah parasit yang cukup besar pada hewan yang diobati dengan cubebin dibandingkan dengan kelompok yang tidak diobati.[6]

Dibandingkan dengan kelompok yang diobati dengan benznidazol, kelompok yang diobati dengan lignan berhasil menunjukkan penurunan jumlah parasit yang lebih besar di semua organ yang dievaluasi. Pemberian secara oral menunjukkan hasil yang lebih efektif.[6]

  • Membantu Mengatasi Masalah Pernapasan Ringan

Pengobatan tradisional India (Ayurveda) mengenali sifat melarutkan lendir dari tanaman obat kuno ini. Kemukus tetap aktif digunakan dalam Ayurveda hingga kini sebagai penekan batuk untuk bronkitis ringan, batuk yang mengganggu, dan umumnya untuk mengatasi gejala pernapasan.[1]

Senyawa piperine, yang ditemukan pada kemukus, banyak digunakan dalam berbagai sirup obat batuk herbal karena sifat antitusif (menekan batuk) dan kemampuannya melegakan jalur pernapasan yang terbukti manjur. Bahkan juga dapat dimanfaatkan untuk penderita asma.[4,7]

Buah kemukus yang belum matang dan kering digunakan untuk pengobatan batuk, bronkitis, sinusitis, radang tenggorokan dan infeksi genito-kemih, pencernaan yang buruk dan disentri amuba.[4]

  • Mengatasi Impotensi

Kemukus juga memiliki kandungan afrodisiak yaitu zat yang memiliki efek untuk meningkatkan daya seksual. Carvalho dkk. menyelidiki efek yang dihasilkan oleh senyawa cubebin dari biji kemukus yang telah dikeringkan pada kontraktilitas tikus percobaan.[6]

Dari penelitian tersebut dilaporkan, bahwa cubebin menimbulkan relaksasi vaskular pada aorta tikus yang dimediasi oleh jalur pensinyalan oksida nitrat (NO) / guanosin siklik monofosfat (cGMP). Sehingga diduga dapat memicu peningkatan daya seksual.[6]

  • Memperkuat Saluran Pencernaan

Kemukus juga digunakan untuk mengobati maag / tukak lambung atau beberapa kasus diare akut. Kemukus meningkatkan aktivitas pencernaan dengan merangsang air liur dan produksi cairan lambung.[1,6,7]

Baik buah kemukus ataupun minyak esensialnya dapat dimanfaatkan dan memiliki efek yang dapat melancarkan pembuangan urin hingga melancarkan pencernaan.[4]

Kemukus sangat berpotensi dikonsumsi setelah makan makanan tinggi lemak dan sulit dicerna. Digunakan sebagai obat alternatif, kemukus dapat membantu pasien dengan perut kembung yang parah dan gangguan pencernaan.[1]

Efek Samping Kemukus

Kemukus menawarkan segudang manfaat untuk kesehatan tubuh apabila dikonsumsi sesuai kebutuhan. Karena segala sesuatu yang berlebihan dapat mengarah pada hal yang buruk. Untuk menghindari efek samping negatif, hindari mengonsumsi kemukus lebih dari 10 gram per hari.[1]

Efek samping yang kemungkinan dapat terjadi yaitu sakit kepala, gelisah, muntah, iritasi saluran kemih, sakit ginjal dan kandung kemih, diare dan ruam kulit.[1,3]

Selain itu, sebaiknya kemukus tidak dikonsumsi oleh orang yang menderita kerusakan ginjal atau kondisi radang saluran pencernaan lainnya.[3,8]

Tips Konsumsi Kemukus

Sebagai bumbu, kemukus paling sering muncul dalam campuran rempah-rempah yang ditemukan di wilayah Afrika Utara, dan Asia. Kemukus mungkin cenderung pahit dan tidak sepedas lada hitam, karena mengandung piperidine yang jauh lebih rendah dibanding lada hitam.[1]

Ide Penyajian Kemukus

Rasa pahit dari kemukus cocok untuk dipasangkan dengan berbagai masakan mulai dari hidangan utama hingga hidangan penutup. Kemukus dapat menyatu dengan baik jika dicampur bersama bumbu hangat dan rempah pedas lainnya, seperti thyme dan oregano.[1,8]

  • Buah kemukus yang sudah matang dan dikeringkan dapat digunakan sebagai bumbu rempah dalam aneka masakan.[4]
  • Bumbu kemukus cukup populer di Eropa pada abad pertengahan untuk membumbui daging dan sebagai saus.[8]
  • Kemukus cukup lezat untuk dikombinasikan dengan nasi dan berbagai sayuran.[1]
  • Kemukus juga bisa disajikan bersama lauk seperti ikan-ikanan, daging domba, daging bebek dan semur.[1]
  • Sementara untuk hidangan penutup, kemukus juga memiliki rasa unik jika dihidangkan bersama es krim dan sorbet buah.[1]
  • Minyak kemukus digunakan sebagai penyedap dalam saus rempah-rempah, acar, pahit dan stimulan seperti rokok dan minuman pencernaan tertentu.[4]
  • Kemukus bahkan juga bisa digunakan untuk tambahan rasa aditif pada minuman anggur.[1]

Tips Penyimpanan Kemukus

Kemukus merupakan salah satu tanaman yang tahan lama. Cukup simpan kemukus dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan gelap serta hindari dari paparan sinar matahari langsung. [8]

Kemukus merupakan tanaman rempah  yang berasal dari Asia, terutama wilayah Indonesia. Dibanding lada jenis lainnya, kemukus memiliki rasa kurang pedas dan pahit serta beraroma yang khas seperti kayu. Tanaman ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Tetap konsumsi kemukus secukupnya dan hindari konsumsi lebih dari 10 gram per harinya. Bagi penderita gagal ginjal (nefritis) tidak dianjurkan mengonsumsi kemukus, atau sebaiknya konsul dengan spesialis kesehatan terlebih dahulu.

1. Anonym. Cubeb Pepper - Piper cubeba. Healthy Hildegard; 2020.
2. Chevallier A. The Encyclopedia of Medicinal Plants. Dorling Kindersley, London; 1996.
3. Wasim Ahmad, Azhar Hasam, Ansari Abdullah, Tahera Tarannum and Fahmeeda Zeenat. An Appraisal of Medicinal Properties of Kabab Chini (Piper cubeba). V-VII(1-2): 13-18. UNIMED Kulliyat; 2012.
4. Ken Fern. Piper cubeba. Useful Tropical Plants; 2019.
5. Condé Nast. Spices, pepper, black. The Self Nutrition Data; 2018.
6. Godoy de Lima, R., Barros, M. T., & da Silva Laurentiz, R. Medicinal Attributes of Lignans Extracted from Piper Cubeba: Current Developments. 7(2): 180–191. Chemistry Open; 2018.
7. Gayatri Nahak and R.K. Sahu. Phytochemical Evaluation and Antioxidant activity of Piper cubeba and Piper nigrum. 01(08): 153-157. Journal of Applied Pharmaceutical Science; 2011.
8. Anonym. Piper Cubeba: Cubeb Berry Whole. Monterey Bay Spice Company; 2020.

Share