Makanan, Minuman dan Herbal

Kencur – Manfaat, Cara Penggunaan dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Kencur termasuk salah satu rempah yang sering digunakan dan dikenal luas di Indonesia. Tanaman ini mengandung vitamin, mineral, dan senyawa yang berfungsi sebagai antioksidan, antiinflamasi sehingga membantu

Kencur adalah jenis rempah yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Tidak hanya orang Indonesia, tetapi juga orang-orang Asia, menggunakannya sebagai obat tradisional, bumbu masak hingga untuk kecantikan.

Tentang Kencur

Kencur merupakan tanaman dalam famili Zingiberaceae atau tanaman sejenis jahe yang memiliki nama latin Kaempferia galanga L. Kencur memiliki aroma lembut yang khas yang membuat tanaman ini berbeda dengan tanaman jenis Zingiberaceae lainnya.

Tanaman kencur memiliki batang semu dengan jumlah daun sekitar 2-3 helai dengan bunga berwarna putih dan umbi yang kuning kecoklatan. Umbi atau akarnya inilah yang banyak dimanfaatkan orang sebagai rempah-rempah.[1]

Sama seperti kunyit, tanaman kencur merupakan tanaman yang berasal dari daerah India. Penyebaran dari tanaman kencur meliputi kawasan Asia Tenggara dan Cina.

Kencur merupakan salah satu rempah yang cukup terkenal di Indonesia. Kencur banyak digunakan sebagai obat tradisional atau jamu dan untuk bumbu masakan.

Tidak hanya di Indonesia, kencur juga banyak dimanfaatkan di negara asal tanaman tersebut, yaitu India. Di India kencur digunakan sebagai obat tradisional, atau yang dikenal dengan Ayurveda.[2]

Kandungan Kencur

Kencur memiliki banyak kandungan yang baik bagi kesehatan. Karena itulah kencur banyak dimanfaatkan dalam berbagai pengobatan tradisional hingga bumbu masakan.

Kandungan terbesar yang dapat ditemukan dalam kencur adalah etil parametoksisinamat. Etil parametoksisinamat merupakan zat yang memiliki kemampuan sebagai antiinflamasi, antibakteri dan antijamur.[3]

Kandungan kencur dalam 100 gram adalah sebagai berikut[4]:

Nama KandunganJumlah
Lemak1.66 g
Protein5.92 g
Serat7.93 g
Karbohidrat72.04 g
Kalori331.49 kJ
Asam Oksalat30.09 g
Asam Fenolik12.13 g

Kandungan mineral yang ada dalam kencur adalah[3]:

  • Kalium
  • Fosfor
  • Magnesium
  • Besi
  • Mangan
  • Seng
  • Kobalt
  • Nikel

Mineral merupakan zat yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan tubuh.

Kalium, fosfor dan magnesium dibutuhkan tubuh untuk memperkuat tulang dan menghasilkan energi untuk metabolisme.

Sedangkan besi, mangan, zink, kobalt dan nikel dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan pembuatan sel darah merah[3].

Kandungan lain yang terdapat pada kencur adalah flavonoid, glikosid, alkaloid, steroid, saponin, tanin, terpenoid dan flobatinin[5].

Flavonoid adalah kandungan antioksidan dan antimikrobiotik yang terdapat pada sebagian besar tumbuhan. Kelebihan dari flavonoid ini adalah kemampuannya dalam menangkal radikal bebas.[6]

Steroid merupakan zat yang mirip dengan hormon manusia yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal yang digunakan untuk melawan stress karena penyakit maupun cedera. Streroid mampu mengurangi inflamasi dan memperkuat sistem imun.[7]

Saponin merupakan komponen yang dapat memperkuat sistem imun tubuh terhadap beberapa jenis sel kanker. Saponin juga dapat menurunkan kadar lemak dan gula dalam darah.[8]

Tanin merupakan senyawa yang juga bekerja sebagai antimikroba seperti jamur, bakteri dan virus. Tanin juga dapat dijumpai pada tumbuhan lain seperti teh dan kopi.[9]

Manfaat Kencur

Manfaat Kesehatan

  • Antioksidan

Bioaktivitas kencur sebagai antioksidan telah dibuktikan.[10] Kemampuan antioksidan yang dimiliki kencur ini karena flavonoid yang terkandung di dalamnya.

Flavonoid yang terkandung dalam kencur merupakan antioksidan yang telah banyak dibuktikan manfaatnya. Antioksidan mampu menangkal berbagai radikal bebas yang terbentuk di dalam tubuh seperti reaktif oksigen dan nitrogen.

Kerusakan oksidatif dipercaya sebagai satu dari penyebab banyak penyakit dan penuaan yang disebabkan oleh radikal bebas.

Radikal bebas sendiri merupakan molekul yang sangat aktif dengan elektron tunggal. Radikal bebas cenderung lebih bereaksi pada substansi penting dalam tubuh seperti asam lemak, protein dan DNA.[11]

  • Antiinflamasi

Radang atau inflamasi merupakan respon protektif tubuh karena adanya cedera atau kerusakan jaringan. Hasil pengujian aktivitas antiinflamasi dari kencur menunjukkan hasil yang positif.[11]

Etil parametoksisinamat yang dapat terkandung dalam kencur memiliki potensi sebagai obat antiinflamasi. Etil parametoksisinamat menunjukkan potensi anti-inflamasi yang signifikan dengan menghambat sitokin sehingga menghambat fungsi utama sel endotel, yaitu mengatur proses inflamasi.[2]

Selain itu beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa ekstrak etanolik dari kencur mampu membantu penyembuhan luka. Proses penyembuhan luka dipengaruhi oleh tingkat pembentukan kolagen dan proses pematangan dengan pengikatan antar serat kolagen tersebut.

Kencur dapat mempercepat dan meningkatkan proses pematangan dengan meningkatkan kualitas ikatan antar serat kolagen.[12]

  • Antibakteri

Bakteri merupakan kelompok mikroorganisme dan beberapa jenisnya dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti diare, tuberkulosis, kolera, sipilis dan antrak.

Kunyit telah lama dimanfaatkan sebagai obat untuk mengatasi gangguan kulit dan kolera, serta batuk dan gangguan tenggorokan.[2]

Kencur memiliki kandungan etil parametoksisinamat yang terbukti dapat menghambat Mycrobacterium tuberculosis atau bakteri penyebab dari tuberkulosis.[2]

  • Analgesik

Analgesik merupakan senyawa yang memiliki fungsi sebagai pengurang rasa sakit atau nyeri yang timbul diakibatkan oleh luka, infeksi maupun penyakit lainnya. Fungsi analgesik dari ekstrak kencur memiliki kemiripan dengan senyawa analgesik aspirin.[2]

Kencur memiliki kandungan saponin di dalamnya. Saponin dapat menurunkan kadar lemak dan gula dalam darah.[8]

Dalam beberapa penelitian, kencur dapat terbukti dapat bekerja sebagai antidiabetik dengan menurunkan kadar gula dalam tubuh. Namun kencur sebagai obat kolesterol masih membutuhkan penelitian lebih jauh.[13]

  • Antikanker

Di Malaysia, Zingiberaceae rhizomes atau tanaman jahe-jahean digunakan dalam pengobatan tradisional, termasuk kencur, yang digunakan sebagai antitumor.

Sebuah penelitian menunjukkan, kencur mampu menghambat proses pembentukan sel tumor. Metode pencegahan kanker dapat  dilakukan dengan penghambatan sel tumor sebelum menjadi kanker ganas.[14]

Jenis kanker yang telah terbukti dapat diatasi dengan ekstrak kencur adalah kanker usus besar. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak alkoholik dari kencur mampu merusak sel kanker usus besar tanpa merusak sel normal.[15]

  • Ekspektoran

Pemanfaatan tanaman kencur yang sering dilakukan orang, terutama orang Indonesia adalah sebagai ekspektoran atau pengencer dahak. Kencur mampu meringankan batuk dengan mengencerkan dahak dan mempermudah keluarnya.[1]

Ethyl-trans-p-methoxy cinnamate dan trans-ethyl cinnamate merupakan senyawa utama pada kencur yang memberikan efek sebagai ekspektoran.[2]

  • Diuretik

Manfaat kencur yang lain yaitu untuk memperlancar proses pengeluaran air kencing atau disebut sebagai diuretik.[1]

Pada sebuah penelitian yang menguji aktifitas ekstrak petroleum eter pada rimpang kencur, menunjukan bahwa terjadi peningkatan volume urin yang signifikan, serta meningkatkan kadar natrium serta kalium dalam urin.[20]

Pada penelitian tersebut, disimpulkan bahwa kandungan minyak atsiri, steroid, triterpinoid, dan resin dalam ekstrak petroleum eter berperan sebagai agen diuretik. [20]

Manfaat Kecantikan

  • Sun Protection

Kandungan etil parametoksisinamat sering digunakan di dalam kosmetik sebagai sun protection atau tabir surya yang melindungi kulit dari cahaya matahari.[3]

Kandungan etil parametoksisinamat dari ekstrak kencur dalam aktivitas sun protection adalah 43.35% dan etil sinamat sebanyak 29,56%.

Kemampuan dari kandungan etil parametoksisinamat dan etil sinamat tersebut setara dengan dengan kemampuan produk-produk tabir surya yang ada di pasaran kosmetik.[16]

Kencur memiliki kemampuan sebagai antiinflamasi, antibakteri dan antijamur. Kelebihan dari kencur ini membuatnya menjadi alternatif obat untuk mengatasi jerawat.

Ekstraksi dari akar Kaempferia galanga telah terbukti mampu melawan Propionibacterium acnes atau p.acnes, yaitu bakteri yang menyebabkan timbulnya jerawat.

Selain itu ekstrak kencur juga dipercaya dapat mengurangi luka dan pigmetasi bekas jerawat.[17]

Cara Penggunaan Kencur

  • Penggunaan Topikal

Ekstrak alkohol yang terkandung dalam kencur dapat membantu proses penyembuhan luka. [2]

Pada sebuah penelitian, ekstrak kencur dapat mempercepat pembentukan lapisan epitel baru di daerah luka untuk mencegah terjadinya infeksi.[2]

Penggunaan kencur pada luka cukup dengan mencuci kencur segar, lalu dihaluskan dan dicampur dengan air. Perasan dari kencur tersebut dapat diteteskan pada luka atau dengan mencuci luka yang bernanah.[1]

  • Jamu

Kencur sering dimanfaatkan sebagai minuman tradisional penuh manfaat atau jamu. Jenis jamu yang umum yang mengandung kencur adalah beras kencur.

Pada sebuah penelitian dengan menggunakan tikus putih jantan, beras kencur dapat menurunkan kadar glukosa darah, mengontrol berat badan serta mampu mengurangi kerusakan pada Pulau Langerhans di pankreas.[21]

Untuk membuat beras kencur, diperlukan kencur, lempuyang, jahe, kunyit, asam, kayu manis, kedawung dan kapulaga. Bahan-bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi air, kemudian diperas. Perasan lalu ditambahkan gula aren.[1]

Pembuatan beras kencur dipastikan dengan menggunakan bahan dan alat yang bersih, agar tidak mengurangi efektivitasnya.

  • Obat Rematik

Daun dan rimpang kencur bermanfaat dalam pengobatan rematik secara tradisional. Gangguan rematik biasanya disertai dengan rasa nyeri dan peradangan atau inflamasi.[19]

Sebuah penelitian pada tikus, menunjukan bahwa ekstrak kencur memberikan efek antiinflamasi yang signifikan, sehingga dapat membantu mengatasi rematik.[19]

Untuk mengatasi inflamasi yang terjadi karena rematik, kencur dapat disangrai atau digoreng tanpa minyak, lalu diaplikasikan pada bagian yang sakit.[1]

Efek Samping Kencur

Kencur telah dimanfaatkan dalam berbagai pengobatan dan masakan oleh banyak orang, termasuk dalam ayurvedic (pengobatan tradisional India) dan juga dalam pengobatan tradisional Cina.

Kencur merupakan jenis rempah-rempah yang aman untuk dikonsumsi. Tidak ditemukan kandungan beracun dalam jumlah kritis di dalam kencur.[4]

Efek samping dari kencur masih belum diketahui secara jelas. Namun, bila mengonsumsi kencur dalam dosis besar, beberapa orang mungkin akan mengalami:[18]

  • Penurunan tingkat energi
  • Penurunan nafsu makan
  • Pengeluaran urin berlebih dan diare
  • Penggunaan topikal beresiko menimbulkan iritasi pada kulit bagi beberapa orang
Tinjauan:
Penggunaan kencur sebagai obat herbal perlu dikonsultasikan dengan ahlinya, terutama mengenai dosis dan interaksinya dengan obat lain.

Pertanyaan Umum Seputar Kencur

Apakah kencur sama dengan jahe?

Tidak. Kencur termasuk dalam jenias tanaman jahe-jahean (Zingiberaceae) tetapi betuk, rasa dan kandungannya berbeda dengan jahe. [1]

Apakah jamu beras kencur dapat menurunkan berat badan?

Beras kencur dipercaya dapat menurunkan berat badan. Namun tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa kencur mampu mengurangi berat badan.

Apakah kencur dapat membuat suara menjadi merdu?

Banyak yang percaya kencur dapat membuat suara menjadi merdu. Kencur dapat bekerja sebagai ekspektoran dan mengobati batuk.[1] Namun, tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa kencur dapat membuat suara seseorang menjadi lebih merdu.

Apakah kencur dapat menyembuhkan kusta?

Kencur memiliki kemampuan sebagai antiinflamasi dan anti bakteri.[2] Namun penelitian yang secara spesifik mengenai manfaat kencur untuk penyakit kusta belum ditemukan.

1. Irfauzen, SP. 2019. Kementerian Pertanian. Budidaya Tanaman Kencur (Kaempferia galanga L.).
2. Marina Silalahi. 2019. Universitas Kristen Indonesia. Kencur (Kaempferia Galanga) dan Bioaktivitasnya.
3. Soleh, Sandra Megantara. 2019. Universitas Padjajaran. Karakteristik Morfologi Tanaman Kencur (Kaempferia Galanga L.) dan Aktivitas Farmakologi.
4. Nupur Srivastava dan Suaib Luqman. 2019. Toxicol Reports 2019 Jun 3;6:521-528. Aromatic ginger (Kaempferia galanga L.) extracts with ameliorative and protective potential as a functional food, beyond its flavor and nutritional benefits.
5. Narasinga Rao dan Dsvgk Kaladhar. 2014. International Journal of Scientific Research. Biochemical & Phytochenical Analysis of the Medicinal Plant, Kaempferia Galanga Rhizome Extracts.
6. Anonim. Diakses 2020. National Center for Bioechnology Information, U.S. National Library of Medicine. Flavonoid: an Overview
7. Anonim. Diakses pada 2020. US National Library of Madicine. Steroids.
8. Jihn Shi et al. 2004. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine. Saponins From Edible Leguumes: Chemistry, Processing, and Health Benefits.
9. K.T. Chung et al. 1998. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine. Tannins and Human Health: A Review.
10. Ali, Yesmin R., Satter, M.A., Habib R., dan Yeasmin T. 2018. Journal of King Saud University Science. Antioxidant and Antineoplastic Activities of Methanolic Extract of Kaempferia Galanga Linn. Rhizome Against Ehrlich Activities Carcinoma Cells.
11. Kris Gunnars, BSc. 2018. Healthline. 10 Proven Health Benefits of Turmeric and Curcumin.
12. Shanbhag Tara V., Sharma Chandrakala, Meena Kemari et al. 2011. Kasturba Medical College: Department of Pharmalogy. Wound Healing Activity of Alcoholic Extract of Kaempferia Galanga in Wistar Rats.
13. Ni Wayan Sudarti Nyoman Wirasiti, I Gusti Nyoman Gde Bidura. 2019. International Journal of Fauna and Biological Studies. Anti-diabetic and Anti-cholestrol Activity of Kaempferia Galanga L. Herbal Medicine Rhizome in Albino Rats
14. Vimala S., Norhanom A.W., dan Ydav M. 1999. National Center for Bioechnology Information, U.S. National Library of Medicine. Anti-tumor Promoter Activity in Maaysian Ginger Rhizobia Used in Traditional Medicine.
15. Bilal Subchan, A. Santoso Junaidi Khotib dan Sukardiman. 2012. International Conference: Research and Aplication on Traditional Complementary and Alternative Medicine in Health Care (TCAM). Oil Fraction from Kaempferia Galnga Alcoholic Axtract Increases Apoptosis Activity in Mice Colon Cancer.
16. Sirivan Athikomkulchai et al. 2007. J Health Res. The Development of Suncreen Products from Kaempferia Galanga.
17. Muhammed Majeed, Ph.D., dan Lakshmi Prakash Ph.D. 2004. Sabinsa Corporation USA. Fighting Acne and More: Affective Natural Approaches to Skin Care.
18. Alina Petre, MS, RD. 2019. Healtline. Galangal Root: Benefits, Uses and Side Effects.
19. Hosne Jahan Shetu, Kaniz Taskina Trisha, Shishir Ahmed Sikta, Raihanatul Anwar, Sadman Sakib Bin Rashed, Pritesh Ranjan Dash. 2018. International Journal of Research in Pharmacy and Pharmaceutical Sciences Volume 3; Issue 3; May 2018; Page No. 32-39. Pharmacological importance of Kaempferia galanga (Zingiberaceae): A mini review.
20. Shan P. Mohammad, Dr. Jyoti Harindran, Kannaki K.S & Revathy R. 2016. World Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences Volume 5, Issue 4, 2016. Diuretic Activity of Kaempferia Galanga Linn Rhizome Extract in Albino Rat.
21. Nur Jannatul Latifah. 2014. Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak. Uji Aktivitas Jamu gendong Beras Kencur (Oryza sativa L.; Kaempferia galanga L.) Sebagai Antidiabetes Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Streptozotocin.

Share