Kentang merupakan umbi yang banyak digemari semua kalangan usia karena kaya akan nutrisi dan mudah ditemukan. Banyak varietas kentang yang cocok untuk berbagai metode memasak sepanjang tahun, mulai dari sup sampai roti.
Kentang yang mungkin sering ditemukan adalah kentang merah atau kentang jenis yukon gold. Namun ternyata kentang memiliki banyak jenis dan rupa salah satunya yaitu kentang ungu.
Daftar isi
Kentang ungu (Solanum Tuberosum L.) disebut juga kentang Royal Blue, Toolangi Delight, Purple Peruvian, Purple Majesty. Telah dibudidayakan sejak tahun 1986 sebagai umbi-umbian yang ditanam di rumahan.[1]
Kentang ungu tumbuh dengan tanaman yang cukup lebat, daunnya hijau tua yang tumbuh didampingi bunga berwarna ungu. Ukurannya bervariasi kecil hingga sedang dengan bentuk sedikit lonjong atau kadang bundar.[1,2,3]
Daging kentang ungu ada yang berwarna ungu lavender, biru, merah, juga putih kekuningan. Dagingnya padat dengan tekstur yang lembut dan halus. Berat kentang ungu pada umumnya sekitar 5.2 ons.[1,2]
Fakta Menarik Seputar Kentang Ungu
Berikut adalah info nilai gizi yang terkandung dalam 100 gram sajian kentang ungu.[4,5]
Nama | Jumlah | Satuan Unit |
Kalori | 200 | kJ |
Karbohidrat | 43.0 | g |
Serat | 3.0 | g |
Protein | 6.0 | g |
Lemak | 0.5 | g |
Vitamin C | 14 | % |
Vitamin D | – | – |
Vitamin E (⍺ tokoferol) | 0.0 | mg |
Thiamin | 0.3 | mg |
Riboflavin | 0.1 | mg |
Niacin | 4.2 | mg |
Vitamin B6 | 0.6 | mg |
Folat | 66.4 | mcg |
Asam Pantetonat | 1.0 | mg |
Kalsium | 36.9 | mg |
Zat besi | 2.7 | mg |
Magnesium | 81.2 | mg |
Fosfor | 225 | mg |
Kalium | 1700 | mg |
Natrium | 22.1 | mg |
Tembaga | 0.5 | mg |
Mangan | 0.5 | mg |
Satu buah kentang ungu mengandung kalori yang cukup dan kaya akan kandungan kalium dan vitamin C, selain itu kentang ungu juga bebas lemak, natrium dan kolesterol.[2,4,5]
Meskipun jarang ditemukan dan dibudidayakan, kentang ungu merupakan sumber makanan yang berpotensi dalam meningkatkan kesehatan tubuh. Kandungannya yang kaya akan berbagai vitamin dan mineral yang baik bagi tubuh cocok untuk dipertimbangkan dalam sajian anda.
Berikut beberapa manfaat kesehatan kentang ungu untuk tubuh :
Kentang ungu disebutkan mengandung antosianin dalam kadar yang tinggi. Banyak sumber memaparkan antosianin berperan aktif sebagai antioksidan sehingga mampu menangkal radikal bebas yang menjadi penyebab dari berbagai penyakit kronis salah satunya yaitu pada hati.[6]
Antosianin merupakan sekelompok pigmen tumbuhan yang berkontribusi dalam memberikan warna-warna cerah (hijau, merah, biru) pada tanaman, baik bunga, buah-buahan maupun biji-bijian.[6,7]
Antosianin dalam kandungan kentang ungu disebutkan mampu mengurangi risiko terjadinya penyakit kronis seperti berbagai penyakit hati (liver) yang disebabkan oleh kadar alkohol yang tinggi.[6]
Kandungan senyawa antosianin secara luas dikenal cukup tinggi dalam kentang ungu.
Beberapa studi masih memperdebatkan peran dari antosianin terhadap faktor risiko diabetes.
Penelitian yang dilakukan oleh Zhihui Jiang, et.al menyebutkan bahwa kandungan antosianin dalam kentang ungu secara jelas dapat menghambat proses penurunan total kadar kolesterol dan serum trigliserid.[6]
Namun studi lain yang dilakukan oleh Christina Vergara et.al menyebutkan kandungan antosianin dalam kentang ungu diduga memiliki potensi untuk mencegah resiko diabetes dan kekebalan insulin yang merupakan faktor terjadinya diabetes.[7]
Selain itu antosianin dalam kentang ungu juga banyak disebutkan berperan aktif dalam menangkal radikal bebas dan dapat mencegah proses peradangan yang dikaitkan dengan diabetes.[7]
Asupan senyawa antosianin dalam buah maupun sayuran diketahui terlibat dalam aktivitas perlindungan terhadap kanker.[8]
Studi yang dilakukan oleh Stan Kubow et.al telah mengidentifikasikan pengaruh senyawa bioaktif antosianin terhadap perlawanan kanker dan masalah kesehatan lainnya dengan mengonsumsi kentang ungu.
Tingginya kadar antosianin dan pecahan senyawanya yang telah dicerna tubuh menunjukkan pengaruh yang efektif dalam menghambat pertumbuhan berbagai sel yang menyebabkan kanker usus.[8]
Jenis-jenis antosianin yang berkontribusi terhadap efek peningkatan kesehatan terutama untuk pencegahan risiko kanker dari kentang ungu memerlukan penelitian lebih lanjut.[8]
Selain senyawa antosianin, kentang ungu juga terkenal dengan kadar kalium yang tinggi dalam kandungannya. Kalium telah terbukti banyak berkiprah dalam manfaat kesehatan jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler).
Beberapa tahun terakhir, Vinson dan koleganya (Vinson et.al 2012) meneliti pengaruh konsumsi kentang terhadap tekanan darah pada 18 remaja dewasa acak dengan obesitas serta hipertensi selama 4 minggu. Responden diberikan 6 – 8 (~ 138 g) kentang ungu kecil yang telah dihangatkan atau makanan alternatif yang kaya pati sebanyak 2x sehari.[11]
Hasil menunjukkan bahwa mengonsumsi kentang ungu berpotensi besar dalam mengurangi tekanan darah sistolik dan diastolik.
Kentang ungu diketahui mengandung kadar glikoalkaloid yang tinggi selayaknya jenis kentang lainnya. Senyawa glikoalkaloid pada kentang ungu lebih aktif ditemukan pada tunasnya, kulit dan daerah di sekitar ‘mata’ kentang.[9,10]
Pada kentang, glikoalkaloid terkonsentrasi dalam lapisan kecil 1,5 mm tepat di bawah kulit (30 hingga 80% dari glikoalkaloid ditemukan di kulit kentang).[9]
Centre for Food Safety (CFS) telah melaporkan sebuah kasus keracunan makanan pada tahun 2007 yang setelah ditelusuri ternyata diakibatkan oleh tingginya kadar glikoalkaloid dalam kentang ungu.
Dua orang korban dilaporkan mengalami mati rasa pada lidah dan sensasi terbakar di mulut segera setelah makan kentang ungu yang dimasak di rumah pada malam 17 September 2015. Keduanya mencari perawatan medis tetapi tidak memerlukan rawat inap.[9]
Gejala akut yang mungkin timbul akibat keracunan senyawa glikoalkaloid diantaranya mual muntah, kram perut, dan diare bahkan dapat mengancam nyawa. Gejala timbul sekitar 30 menit hingga 12 jam setelah kentang ungu dicerna.[9,10]
Asupan kadar glikoalkaloid yang disarankan dalam batas aman yaitu < 2 mg / kg berat badan. Dimana senyawa glikoalkaloid berpotensi bahaya jika dikonsumsi sekitar 2 – 5 mg / kg berat badan.[10]
Namun begitu kentang ungu dan kentang lainnya masih aman jika dikonsumsi secara tidak berlebihan dan usahakan untuk mengupas kentang sekitar 3 – 4 mm dari kulit luarnya sebelum dimasak karena akan sangat mengurangi kadar glikoalkaloid yang ada.[9,10]
Sebelum memasaknya, pastikan untuk memilih kentang ungu yang baik untuk memastikan terjaga nutrisinya dan aman dari senyawa berbahaya. Berikut tips memilih kentang ungu :
Tips Memasak Kentang Ungu
Berikut tips memasak kentang ungu untuk memaksimalkan nutrisinya :
Ide Penyajian Kentang Ungu
Sejak kentang ungu diketahui sebagai sumber bahan makanan bernutrisi serta baik untuk diolah menjadi apapun, beberapa kuliner menyajikan kentang ungu sebagai hidangan sehatnya.
Penyimpanan kentang ungu yang kurang benar mungkin dapat menimbulkan efek kesehatan yang merugikan. Berikut tips menyimpan kentang ungu yang aman :
1. Anonym. Potato Varieties. Agriculture Victoria, Department of Environment and Primary Industries; 2010
2. Anonym. Purple Potato. Potatoes USA; 2020
3. Anonym. Potato. Healthy WA, Department of Health by Government of Australia; 2020
4. Condé Nast. Potatoes, red, flesh and skin, raw Nutrition Facts & Calories. The Self Nutrition Data; 2018
5. Jill Corleone. Purple Potatoes Nutrition Facts. Healthy Eating by SF Gate; 2018
6. Zhihui Jiang., Chen Chen., Jian Wang., Wenyan Xie., Meng Wang., Xinsheng Li and Xiaoying Zhang. Purple potato (Solanum tuberosum L.) anthocyanins attenuate alcohol-induced hepatic injury by enhancing antioxidant defense. 70(1):45-53. Journal of Natural Medicines; 2015
7. Cristina Vergara., María Teresa Pino., Olga Zamora., Javier Parada., Ricardo Pérez., Marco Uribe and Julio Kalazich. Microencapsulation of Anthocyanin Extracted from Purple Flesh Cultivated Potatoes by Spray Drying and Its Effects on In Vitro Gastrointestinal Digestion. 25(3): 722. Molecules; 2020
8. Stan Kubow., Michèle M. Iskandar., Emiliano Melgar-Bermudez., Lekha Sleno., Kebba Sabally., Behnam Azadi., Emily How., Satya Prakash., Gabriela Burgos and Thomas zum Felde. Effects of Simulated Human Gastrointestinal Digestion of Two Purple-Fleshed Potato Cultivars on Anthocyanin Composition and Cytotoxicity in Colonic Cancer and Non-Tumorigenic Cells. 9(9): 953. Nutrients; 2017
9. Mr. Johnny CHU, Scientific Officer and Risk Assessment Section. Toxic Glycoalkaloids in Potatoes. Centre for Food Safety, The Government of the Hong Kong Special Administrative Region; 2018
10.Katherine A. Beals. Potatoes, Nutrition and Health. 96:102–110. American Journal of Potato Research; 2019
11. Meredith Myers. Potato Nutrition Handbook. Potato Goodness, United States Potato Board (USPB); 2015