Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Kesulitan bernapas atau sesak napas atau yang dalam bahasa medis disebut dengan dyspnea adalah suatu kondisi dimana seseorang merasa sulit untuk menarik napas, hanya dapat bernapas pendek-pendek, rasa
Daftar isi
Umumnya, banyak diantara orang orang yang menganggap sederhanan permasalahan seperti kesulitan bernapas. Mengingat, masalah pernapasan umumnya akan terjadi pada orang orang yang menderita penyakit tertentu [1].
Kesulitan bernapas dalam hal ini mencakup ketidakmampuan untuk menarik napas dalam dalam. Atau dengan kata lain, kesulitan bernapas ini tertuju pada pernapasan yang terengah engah [1].
Selain itu, kesulitan bernapas juga mencakup perasaan tidak mendapatkan cukup udara ketika bernapas. Hal ini berbeda dengan keadaan pernapasan setelah menjalani aktivitas olahraga [1].
Kesulitan bernapas ini diketahui sebagai gangguan yang hampir selalu merupakan keadaan darurat medis. Oleh karena itu, kesulitan bernapas tidak boleh diremehkan dan harus segera mendapatkan penanganan yang tepat [1].
Untuk itu, pengetahuan terkait gejala, diagnosis, pengobatan hingga pencegahannya dapat membantu memberikan gambaran penanganan yang tepat ketika seseorang atau orang terdekat mengalami kesulitan bernapas. Simak penjelasannya berikut ini.
Seseorang yang mengalami kesulitan benapas umumnya akan menunjukkan gejala gejala tertentu. Adapun berikut ini merupakan beberapa gejala kesulitan bernapas [1]:
Kesulitan bernapas diketahui dapat disebabkan oleh tiga kondisi yaitu, kondisi paru paru, kondisi jantung dan kondisi lain yang menyebabkan kesulitan bernapas [2].
Berikut ini merupakan beberapa kondisi paru-paru yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kesulitan bernapas dan umumnya membutuhkan penanganan medis segera [2, 3]
1. Asma
Asma diketahui merupakan kondisi paru paru di mana terjadi peradangan dan penyempitan saluran udara yang dapat menyebabkan :
2. Pneumonia atau Radang Paru-Paru
Infeksi yang terjadi pada paru-paru hingga menyebabkan peradangan serta penumpukan cairan dan nanah disebut juga sebagai pneumonia. Adapun pneumonia ini diketahui dapat menimbulkan gejala kesulitan bernapas seperti sesak napas dan gejala lain seperti :
2. Penyakit Paru Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Penyakit paru paru obstruktif kronik atau PPOK ini mencakup beberapa kondisi kronik yang menyebabkan fungsi paru-paru memburuk. Penyakit ini diketahui dapat menyebabkan timbulnya gejala kesulitan bernapas, mengi, dan dada sesak.
3. Emboli Paru
Emboli paru merupakan suatu kondisi, di mana terjadi penyumbatan di satu atau lebih arteri yang menuju ke paru-paru. Penyakit ini dapat menimbulkan beberapa gejala kesulitan bernapas seperti mengi, dada terasa nyeri dan gejala lainnya termasuk :
4. Hipertensi Paru Paru
Hipertensi paru paru atau hipertensi pulmonal merupakan suatu kondisi di mana terjadi tekanan darah tinggi yang mempengaruhi arteri di paru-paru akibat penyempitan atau pengerasan arteri. Penyakit ini seringkali didahului dengan gejala kesulitan bernapas seperti dada terasa nyeri, sesak napas dan gejala lain termasuk :
5. Croup
Gejala kesulitan bernapas juga dapat disebabkan oleh adanya penyakit croup yang merupakan suatu kondisi di mana terjadi infeksi virus akut pada pernapasan. Ciri khas penyakit ini yaitu batuk keras yang seperti suara menggonggong yang khas.
6. Epiglotitis
Kesulitan bernapas juga dapat disebabkan oleh penyakit epiglotitis yang merupakan pembengkakan pada jaringan yang menutupi tenggorokan akibat infeksi. Adapun epiglotitis ini juga menyebabkan timbulnya gejala lain seperti :
Kesulitan bernapas diketahui dapat terjadi akibat beberapa kondisi jantung yang antara lain [2] :
Penyakit arteri koroner merupakan suatu kondisi di mana pembuluh darah yang memasok darah ke jantung menyempit dan mengeras sehingga aliran darah ke jantung menurun hingga dapat merusak otot jantung secara permanen. Penyakit ini dapat menyebabkan adanya gejala kesulitan bernapas, dada terasa nyeri, dan bahkan serangan jantung.
Kondisi jantung lain yang menyebabkan kesulitan bernapas yaitu penyakit jantung bawaan. Penyakit ini juga disebut kelainan jantung bawaan khususnya pada struktur dan fungsi jantung. Selain menyebabkan kesulitan bernapas, penyakit ini juga dapat menyebabkan gejala lain seperti sesak napas dan detak jantung tidak normal.
Kesulitan bernapas diketahui juga dapat disebabkan oleh kondisi jantung yang dikenal dengan aritmia. Aritimia ini merupakan salah satu kondisi di mana detak jantung tidak teratur, baik terlalu cepat atau terlalu lambat.
Gagal jantung kongestif diketahui dapat menyebabkan penumpukan cairan dalam dan disekitar paru paru sehingga dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Adapun gagal jantung kongestif ini dapat terjadi ketika otot jantung menjadi lemah dan tidak dapat memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh.
Adapun kondisi jantung lain yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas antara lain serangan jantung dan masalah dengan katup jantung.
Berikut ini merupakan beberapa penyebab lain dari kesulitan bernapas yang mencakup kondisi lingkungan, tubuh dan aktivitas tertentu [2] :
Seseorang yang memiliki risiko lebih besar untuk mengalami masalah pernapasan seperti kesulitan bernapas antara lain [2]:
Jika termasuk dalam seseorang yang berisiko mengalami kesulitan bernapas, ada baiknya untuk melakukan konsultasi pada dokter atau ahli kesehatan. Hal ini dilakukan agar dapat melakukan pencegahan kesulitan bernapas.
Umumnya, dalam melakukan diagnosis pada pasien yang mengalami kesulitan bernapas, Dokter akan memberikan pertanyaan terkait penyebab, berapa lama, ringan atau intens, dan aktivitas fisik yang memperburuk [2].
Selain itu, Dokter juga akan memeriksa riwayat kesehatan serta kondisi saluran pernapasan, paru paru dan jantung dengan menggunakan beberapa tes sebagai berikut [2]:
Untuk mengobati kesulitan bernapas, umumnya bergantung pada penyebab dari kesulitan bernapas itu sendiri. Adapun pengobatan yang dapat dilakukan antara lain [2]
1. Perubahan Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup yang dimaksud mencakup :
2. Pengurangan Stres
Jika kesulitan bernapas disebabkan oleh stress atau kecemasan maka dapat dilakukan upaya pengurang stress dengan :
3. Konsumsi Obat
Jika kesulitan bernapas disebabkan oleh penyakit tertentu seperti gejala penyakit jantung dan paru-paru yang serius maka dokter akan meresepkan obat dan perawatan lainnya. Berikut ini beberapa pengobatan yang akan disarankan oleh dokter untuk beberapa kondisi yang berbeda :
Berikut ini merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kesulitan bernapas [1]:
1. Anonim. Breathing difficulties - first aid. Medilineplus; 2020.
2. Chitra Badii & Judith Marcin,. Why Am I Having Trouble Breathing?. Healthline; 2019.
3. Anonim. Cough or difficulty in breathing. National Center for Biotechnology Information, US. National Library of Medicine, National Institutes of Health; 2013.