Penyakit & Kelainan

Penyebab Lansia Tidak Mau Makan dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Lansia umumnya seringkali mengalami nafsu makan yang buruk, sehingga tidak sedikit yang kemudian tidak mau dan menolak makanan [1].

Penurunan nafsu makan lansia ini disebut juga sebagai anoreksia penuaan, di mana 15 – 30 % lansia mengalaminya [1].

Bahkan, pada lansia perempuan dan lansia yang tinggal di panti jompo atau yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit, risiko terjadinya anoreksia penuaan ini lebih tinggi lagi [1].

Penurunan nafsu makan ini bahkan dapat terjadi pada lansia yang dalam kondisi sehat, mengingat anoreksia penuaan ini umumnya terjadi seiring dengan proses penuaan [2].

Gejala yang umumnya ditemukan yaitu lansia secara konsisten tidak mudah lapar jika dibandingkan dengan orang dewasa yang lebih muda [2].

Selain itu, lansia juga cenderung mengonsumsi makanan lebih sedikit sehingga asupan energinya tidak memenuhi kebutuhan yang seharusnya [2].

Hal ini jika dibiarkan maka akan dapat menimbulkan efek samping yang ringan maupun cenderung berbahaya bagi kesehatan lansia sendiri [2].

Bahaya Lansia Tidak Mau Makan

Bahaya lansia yang tidak mau makan akibat nafsu makan rendah dapat menimbulkan beberapa hal berikut ini :

  • Kekurangan Nutrisi dan Penurunan Berat Badan

Lansia dengan nafsu makan yang rendah umumnya hanya akan mengonsumsi sedikit makanan bahkan ada juga yang tidak mau makan.

Sedangkan tubuh membutuhkan banyak nutrisi yang diperoleh dengan mangonsumsi makanan tertentu.

Jika hal ini tetap terjadi maka lansia akan dapat mengalami kekurangan nutrisi dan penurunan beart badan [1].

Dan perlu diketahui juga bahwa lansia sendiri, umumnya akan kesulitan untuk mendapatkan kembali berat badan yang telah hilang tersebut [1].

Tidak hanya itu, kekurangan nutrisi dan penurunan berat badan pada lansia inin juga dapat menimbulkan meningkatnya risiko osteomalacia, osteoporosis, dan patah tulang pinggul [1].

Gangguan pada penyembuhan luka, sistem imun, dan kualitas hidup juga dapat terjadi pada lansia akibat kekurangan nutrisi dan menurunnya berat badan [1].

  • Kelemahan dan Sarcopenia

Lansia yang tidak mau makan dapat menimbulkan asupan makanan tidak tercukupi sehingga aktivitas fisik dan massa maupun kekuatan otot jadi menurun atau berkurang [3].

Oleh karena itu, lansia akan menjadi lebih lemah dan mudah terjatuh atau cedera [3].

Lansia yang tidak mau makan umumnya akan kekurangan beberapa nutrisi penting seperti leusin atau vitamin D, sehingga risiko terkena sarcopenia dapat meningkat [3].

  • Kematian

Anoreksia penuaan telah terbukti memiliki korelasi dengan risiko kematian [3]. Lansia dengan anoreksia penuaan memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan dengan lansia tanpa anoreksia penuaan [3].

Artinya, lansia yang mengalami gangguan nafsu makan hingga tidak mau makan dapat mengalami risiko kematian yang lebih tinggi.

Penyebab Lansia Tidak Mau Makan

Penyebab dari lansia tidak mau makan umumnya dapat terjadi karena beberapa perubahan yang terjadi seiring dengan berjalannya proses penuaan [1].

Berikut ini merupakan beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya nafsu makan lansia [1].

  • Faktor Fisiologis

Seiring dengan proses penuaan, terjadi banyak perubahan fisiologis (perubahan fisik) pada lansia [1].

Perubahan fisik pada lansia berupa perubahan sistem pencernaan, perubahan hormonal, penyakit, nyeri, perubahan indra (indra penciuman, indra pengecapan, indra penglihatan) dan penurunan kebutuhan energi umumnya dapat mengakibatkan gangguan nafsu makan [1].

Oleh karena itu, nafsu makan lansia dapat menurun sehingga mengakibatkan tidak mau makan.

  • Faktor Psikososial

Lansia yang tidak mau makan umumnya dapat terjadi karena nafsu makannya menurun akibat perubahan psikologis dan sosial [1].

Lingkungan dan mood dapat sangat berpengaruh terhadap nafsu makan lansia, di mana lansia yang depresi cenderung mengalami gangguan nafsu makan, sehingga akhirnya tidak mau makan [1].

  • Faktor Farmakologikal

Lansia dengan sistem kekebalan tubuh yang menurun seiring proses penuaan umumnya mengonsumsi beberapa atau setidaknya satu obat.

Obat tersebut, umumnya memiliki efek samping berupa menyebabkan rasa mual, maupun mengurangi nafsu makan [1].

Oleh karena itu, konsumsi obat tertentu juga dapat menjadi salah satu penyebab lansia tidak mau makan [1].

Cara Mengatasi Lansia Tidak Mau Makan

Adapun untuk mencegah dan mengatasi lansia yang tidak mau makan dapat dilakukan cara sebagai berikut [3] :

  • Manipulasi Makanan

Untuk dapat mencegah dan mengatasi lansia yang tidak mau makan dapat dilakukan manipulasi makanan.

Manipulasi makanan yang dimaksud yaitu dengan meningkatkan tekstur dan kelezatan makanan, melakukan perbaikan rasa, menyediakan makanan dengan variasi rasa yang lebih banyak dan menyediakan makanan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.

  • Adaptasi Lingkungan

Faktor lingkungan diketahui juga berpengaruh pada kondisi lansia, di mana sebaiknya lansia diperlakukan dengan lebih ramah dan menghindari adanya isolasi social.

Dengan demikian, nafsu makan dari lansia tidak akan semakin menurun dan diharapkan dapat meningkat.

  • Observasi Pengobatan

Bagi lansia yang mengonsumsi obat obatan seperti obat kardiovaskular, psikiatri maupun antirematik maka perlu dilakukan observasi terhadap efek samping penggunaan obat tersebut.

Mengingat, obat obatan tersebut dapat menimbulkan efek samping berupa menurunnya nafsu makan dan penurunan berat badan.

Oleh karena itu, orang disekitar lansia tersebut dapat mulai membuat rencana pencegahan terhadap kedua efek samping tersebut.

Dengan demikian, ketika lansia mulai mengonsumsi obat tersebut, efek samping berupa menurunnya nafsu makan dan berat badan dapat dicegah atau ditangani dengan tepat.

  • Diagnosis Media

Lansia yang tidak mau makan sangat dianjurkan untuk menjalani diagnosis medis dengan tenaga ahli atau dokter agar dapat diketahui secara jelas penyebab dan cara penanganan yang tepatnya.

Mengingat, penurunan nafsu dan penurunan berat badan setelah tidak mau makan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor termasuk karena gangguan menelan, penyakit pernapasan hingga penyakit kardiovaskular.

  • Perawatan Khusus

Hingga kini, suplementasi nutrisi diketahui tidak dapat langsung menyembuhkan anoreksia akibat penuaan atau dapat dikatakan tidak dapat langsung membuat nafsu makan lansia meningkat.

Namun, suplementasi protein sebesar 1,0-1,2 g per kg berat badan dapat mengurangi hilangnya massa dan kekuatan otat lansia [3].

Lebih lanjut, konsumsi obat oabtan seperti kortikosteroid, steroid anabolic (testosterone, oksandrolon), metoclopramide, dan obat perangsang nafsu makan lainnya (megesterol, meclobemide, tetrehydrocannbial, cyproheptadine, loxiglumide) memang memberikan manfaat positif namun juga memberikan efek samping yang negatif bagi lansia [3].

Oleh karena itu, hingga kini penggunaan obat obatan tersebut memiliki manfaat terbatas pada praktik klinis [3].

1. Pilgrim, A. L., Robinson, S. M., Sayer, A. A., & Roberts, H. C. An overview of appetite decline in older people. Nursing Older People; 2015.
2. Soenen, S., & Chapman, I. M. Body Weight, Anorexia, and Undernutrition in Older People. Journal of the American Medical Directors Association; 2013.
3. Landi, F., Calvani, R., Tosato, M., Martone, A., Ortolani, E., Savera, G., Marzetti, E. Anorexia of Aging: Risk Factors, Consequences, and Potential Treatments. Nutrients; 2016.

Share