Makanan, Minuman dan Herbal

Mahkota Dewa: Manfaat, Efek Samping dan Cara Penggunaan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Mahkota dewa adalah tumbuhan yang telah diketahui sebagai tanaman obat di Indonesia dan Malaysia. Ekstrak tumbuhan ini dilaporkan memiliki efek antikanker, antidiabetik, antihiperlipidemik, antiinflamasi,

Tentang Mahkota Dewa

Mahkota dewa atau yang biasa yang dikenal dengan nama buah simalakama adalah tanaman yang biasa digunakan sebagai obat herbal. Asal usul mahkota dewa relatif tidak diketahui, tetapi diyakini berasal dari pulau Papua. Persebaran mahkota dewa berada di negara Indonesia dan Malaysia.[1]

Tanaman yang memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl. ini merupakan tanaman beracun, meski begitu hampir semua bagian pada tanaman mahkota dewa dapat digunakan sebagai obat tradisional.

Mahkota dewa identik dengan buahnya yang berwarna merah. Tinggi tanaman mahkota dewa berkisar 1 m sampai dengan 18 m. Mahkota dewa memiliki masa produktif antara 10 sampai 20 tahun. [1]

Kandungan Mahkota Dewa

Kandungan gizi pada mahkota dewa dilakukan dengan menggunakan metode AOAC serta metode titrasi Lane dan Eynon. Kandungan gizi pada buah mahkota dewa ditampilkan dalam tabel berikut:[2]

Parameter Presentase
Kadar Air 2,13 %
Ash 1,56 %
Protein 1,99 %
Serat 3,01 %
Lemak 2,65 %
Karbohidrat 1,72 %
Gula 1,49 %

Buah mahkota dewa mengandung bahan penyembuhan seperti antihistamin, senyawa polifenol, saponin, dan alkaloid.

Antihistamin merupakan obat-obatan yang biasanya digunakan untuk meredakan gejala alergi, seperti demam, gatal-gatal, konjungtivitis dan reaksi terhadap gigitan serangga.[3]

Polifenol adalah jenis antioksidan yang dipercaya dapat menghilangkan radikal bebas dari tubuh. Radikal bebas adalah bahan kimia yang memiliki potensi dalam menyebabkan kerusakan sel dan jaringan dalam tubuh. Polifenol memiliki efek antioksidan hingga 10 kali lipat dibandingkan vitamin C dan E.[3]

Saponin merupakan senyawa glukosida yang dapat mengeluarkan busa. Sebuah studi menyatakan saponin bermanfaat untuk menjaga kadar kolesterol darah, mencegah kanker, menjaga kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh.[4]

Kandungan alkaloid pada buah mahkota dewa yang berfungsi sebagai detoksifikasi yang dapat menetralisir racun di dalam tubuh.[5]

Manfaat Mahkota Dewa

Buah mahkota dewa sering digunakan untuk pengobatan tradisional dengan dikombinasikan dengan bahan lain. Berikut ini beberapa manfaat buah mahkota dewa:

1. Kanker

Daun dan buah mahkota dewa telah digunakan sejak bertahun-tahun yang lalu dalam pengobatan berbagai jenis kanker, terutama terhadap kanker payudara dan tumor otak. Sebuah studi menunjukkan, ekstrak 70% etanol dari buah mahkota dewa menunjukkan aktivitas antikanker pada tikus dengan tumor kelenjar susu. [6,7]

2. Diabetes Melitus

Studi yang dilakukan pada tikus diabetes menunjukkan bahwa ekstrak butanol pada mahkota dewa mempunyai efek anti diabetes dan dapat mengurangi kadar gula dibandingkan dengan metformin setelah 12 hari.[7]

Kandungan saponin yang ada pada buah mahkota dewa, juga bisa mengurangi kadar glukosa darah dengan menghambat kerja enzim α-glukosidase yang memiliki peran dalam pemecahan karbohidrat menjadi glukosa. [8]

Dengan adanya kandungan saponin dan tanin yang berperan dalam penurunan kadar glukosa darah, buah mahkota dewa dapat digunakan sebagai obat alternatif bagi penyakit diabetes.[8]

3. Alergi

Mahkota dewa mengandung antihistamin. Kandungan antihistamin sering digunakan untuk meredakan gejala alergi, seperti demam, gatal-gatal, konjungtivitis dan reaksi terhadap gigitan atau sengatan serangga.[7,3]

4. Antioksidan

Menurut penelitian yang dilakukan menunjukkan jika buah mahkota dewa bersifat antioksidan. Antioksidan adalah molekul yang dapat menghambat atau mengurangi oksidasi molekul lainnya.[7]

5. Antibakteri dan Antijamur

Kandungan flavanoid, saponin, poliferol, dan tanin yang ada pada mahkota dewa dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Bakteri ini termasuk Bacillus cereus, Bacillus subtilis, Enterobacter aerogenes, Eschericia coli, Klebsiella pneumonia, Micrococcus luteus, Pseudomonas aeroginosa, Staphylococcus aureus.[6,9]

6. Meningkatkan Kesuburan Pria

Sebuah studi menunjukkan hasil efek mahkota dewa dapat meningkatkan kesuburan pria melalui peningkatan kualitas sperma. Studi ini dilakukan pada tikus jantan dari spesies Sprague Dawley menunjukkan viabilitas sperma yang signifikan tanpa mengubah motilitas dan morfologi sperma.[1]

7. Mengobati luka

Penggunaan topikal dengan ekstrak buah mahkota dewa dapat meningkatkan aktivitas penyembuhan luka. Sel-sel yang rusak berkurang sehingga proses penyembuhan luka menjadi cepat.[10]

8. Hipertensi

Daun dan buah mahkota dewa dapat digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit, termasuk masalah pembuluh darah dan tekanan darah tinggi. Buah mahkota dewa kering yang sudah menjadi bubuk dan kulit pada biji buahnya secara empiris dianggap mampu mengobati hipertensi dan penyakit jantung.[1,6]

Efek Samping Mahkota Dewa

Pada dasarnya mahkota dewa adalah tanaman beracun, dan bijinya merupakan bagian paling berbahaya karena kandungan racunnya yang paling banyak. [11]

Jika seseorang mengonsumsi mahkota dewa secara langsung, tanpa diolah, maka dapat menyebabkan:[11]

Menggunakan dosis berlebihan untuk jangka waktu lama dapat menyebabkan efek samping, seperti sakit kepala kronis.[12]

Cara Penggunaan Mahkota Dewa

Buah mahkota dewa dapat bertahan selama beberapa hari apabila disimpan di tempat kering atau di dalam lemari pendingin.[14]

Buah mahkota dewa kering dapat bertahan selama berbulan-bulan dalam wadah tertutup. Simpan di bawah suhu 30°C. Lindungi dari cahaya dan kelembaban.[14, 15]

Buah mahkota dewa tidak dapat dikonsumsi secara langsung. Buah mahkota dewa biasanya dikonsumsi dengan cara direbus atau dikeringkan kemudian digunakan sebagai tambahan dalam teh atau kopi.

Mahkota dewa dapat dikonsumsi dengan cara:[13]

  • Kanker dan Tumor (Kanker Rahim)

Ambil daging mahkota dewa kering 5 gram, temu putih kering 15 gram, sambiloto kering 10 gram, cakar ayam kering 15 gram, kemudian dicuci bersih dan direbus dengan 5 gelas air hingga tersisa 3 gelas, ramuan diminum 3 kali sehari satu jam sebelum makan.

  • Diabetes Melitus

Ambil daging mahkota dewa kering 5 gram, brotowali kering 7 gram, sambiloto kering 10 gram, kunyit kering 7 gram, kemudian dicuci bersih dan direbus dengan 7 gelas air hingga tersisa 3 gelas, ramuan diminum 3 kali sehari satu jam sebelum makan.

  • Hipertensi

Ambil daging mahkota dewa kering 5 gram, sambiloto kering 10 gram, pegagan kering 7 gram, kemudian dicuci bersih dan direbus dengan 5 gelas air hingga tersisa 3 gelas, ramuan diminum 2 kali sehari satu jam sebelum makan.

Tinjauan:
Walaupun buah mahkota dewa memiliki banyak manfaat, namun penggunaannya tidak boleh sembarangan. Mengingat bahwa mahkota dewa memiliki kandungan racun di dalamnya. Lebih baik konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter atau yang ahli dalam pengobatan herbal sebelum mengonsumsinya.

1. Anonim. Diakses 2020. Amdiusm my. Mahkota Dewa.
2. Ma Ma Lay, Saiful Anuar Karsani, Sadegh Mohajer, and Sri Nurestri Abd Malek. 2014. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Phytochemical Constituents, Nutritional Values, Phenolics, Flavonols, Flavonoids, Antioxidant and Cytotoxicity Studies on Phaleria Macrocarpa (Scheff.) Boerl Fruits.
3. Anonim. Diakses 2020. National Health Service. Antihistamines.
4. Anonim. Diakses pada 2020. Phytochemicals. Saponins.
5. Christina Astutiningsih, Frida Nuzulia, Agus Suprijono. 2012. Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas Vol 9, No 2 (2012). Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Alkaloid Buah Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa (Scheff.) Boerl) Secara Spektrofotometri Uv-vis Dan Ir Serta Uji Toksisitas Akut Terhadap Larva Artemia Salina Leach.
6. Rabia Altaf, Mohammad Zaini Bin Asmawi, Aidiahmad Dewa, Amirin Sadikun, and Muhammad Ihtisham Umar. 2013. Pharmacognosy Reviews Jan-Jun; 7(13): 73–80. Phytochemistry and Medicinal Properties of Phaleria Macrocarpa (Scheff.) Boerl. Extracts.
7. Alara OR, Alara JA and Olalere OA. 2016. Drug Des, an open access journal Volume 5, Issue 3, 1000134. Review on Phaleria macrocarpa Pharmacological and Phytochemical Properties
8. Nuzulut Fiana dan Dwita Oktaria. 2016. Medical Journal of Lampung University Volume 5, No,4 (2016). Pengaruh Kandungan Saponin dalam Daging Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah.
9. Rudi Hendra, Syahida Ahmad, Aspollah Sukari, M. Yunus Shukor, and Ehsan Oskoueian. 2011. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Flavonoid Analyses and Antimicrobial Activity of Various Parts of Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl Fruit
10. Walaa Najm Abood, Nawal Ahmed Al-Henhena, Ammar Najim Abood, Mazen M. Jamil Al-Obaidi, Salmah Ismail, Mahmood Ameen Abdulla, and Rami Al Batran. 2015. Journal of the Association of Basic Medical Sciences 2015 May; 15(2): 25–30. Wound-healing Potential of The Fruit Extract of Phaleria Macrocarpa.
11. Anonim. Diakses pada 2020. Pressreader. Crown of The Gods.
12. Anonim. Diakses pada 2020. Friends of Borneo org. Mahkota Dewa/ God's Crown.
13. Anonim. Diakses pada 2020. Website Portal Resmi Pemerintah Kabupaten Badung. Tanaman Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa (Sceff) Boerl).
14. Anonim. Diakses pada 2020. Specialty Produce. Mahkota Dewa.
15. Anonim. Diakses pada 2020. Globinmed. Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl. (Leaves).

Share