Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Bulan Ramadan tentu dapat menjadi tantangan bagi para penderita penyakit maag atau lambung. Jika Anda salah satunya, Anda dapat mencoba beberapa langkah sederhana untuk mengurangi risiko komplikasi dari
Memasuki bulan Ramadan, mayoritas Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa. Diantara kelompok ini, tidak sedikit yang berpuasa dengan kondisi khusus, termasuk penyakit maag.
Penderita maag masih diperbolehkan untuk berpuasa namun dengan beberapa catatan, termasuk menjaga asupan makanan dan minuman saat sahur dan berbuka.
Daftar isi
Berpuasa, secara umum, bisa memperbaiki kondisi kesehatan seseorang. Tetapi, bila pola makan pada saat sahur dan berbuka tidak dilakukan dengan benar, maka kemungkinannya malah akan mengganggu kesehatan pencernaan. [3, 6]
Orang dengan maag bermasalah dengan lambungnya. Produksi asam lambung penderita maag berlebih karena berbagai sebab, termasuk pola makan yang tidak teratur, stres, serta kebiasaan mengonsumsi makanan pedas dan asam.
Berpuasa bisa memperbaiki pola makan yang tidak teratur ini, kemudian mengembalikan ritme pencernaan ke kondisi normalnya, dan gejala-gejala sakit maag pun akan membaik.
Dibarengi dengan menu makanan dan minuman yang tepat, perbaikan kondisi lambung penderita maag saat puasa bisa lebih optimal lagi.
Jenis-jenis makanan berikut diketahui bisa mengurangi risiko kambuhnya maag dan tidak memicu produksi asam lambung berlebih:
Sebuah studi yang dilakukan di Harvard menunjukkan bahwa pola makanan yang mengandung serat tinggi berkaitan dengan menurunnya risiko terjadinya radang pada dinding lambung yang menyebabkan sakit maag.
Sumber makanan yang mengandung serat termasuk gandum utuh, oat, barley, serta beberapa jenis sayur dan buah. Makanan-makanan ini bisa melindungi lambung dan menurunkan risiko timbulnya gejala sakit lambung sebanyak 60%. [1, 5]
Sakit maag adalah kondisi yang melibatkan peradangan pada lambung, jadi makanan-makanan yang bersifat anti-inflamasi bisa membantu mengurangi timbulnya gejala.
Penderita maag disarankan mengonsumsi makanan jenis ini saat berbuka maupun sahur. Yang termasuk ke dalam kelompok makanan ini antara lain: [1, 3, 5]
Bawang putih, jahe, dan kunyit juga mengandung zat anti-inflamasi. Bawang putih bisa dimanfaatkan sebagai bumbu, sementara jahe dan kunyit bisa dijadikan minuman yang menenangkan perut.
Menurut sebuah studi di tahun 2014, mengonsumsi makanan probiotik seperti yogurt alami, bisa mencegah berkembang biaknya bakteri H. pylori yang juga bisa menginfeksi lambung dan menyebabkan sakit maag. [1, 2, 5]
Selain itu, probiotik juga bisa menjaga kesehatan usus.
Makanan yang mengandung bakteri baik probiotik termasuk:
Jenis-jenis makanan diatas bisa digabungkan sesuai selera menjadi satu porsi hidangan utama saat makan malam setelah berbuka dan saat sahur.
Pastikan tubuh mendapat asupan berbagai macam makanan yang baik dan disarankan untuk kesehatan pencernaan agar perut dan tubuh terjaga kondisinya selama berpuasa.
Selain dari makanan-makanan diatas, berikut adalah makanan-makanan yang baik untuk pencernaan dan bagus untuk dikonsumsi saat berbuka atau sahur bagi penderita maag: [4]
Saat berbuka puasa, penderita maag sebaiknya mengawali dengan porsi kecil. Misalnya, berbuka dengan kurma dan makanan ringan sebelum mengonsumsi hidangan utama yang lebih berat setelah shalat Maghrib dan sebelum tarawih. [5]
Selain menjaga asupan makanan yang benar selama berpuasa, penderita maag juga perlu menjaga cara mereka makan dan minum. [4, 5, 6]
1. Diana Wells, Miho Hatanaka, RDN, L.D. Gastritis Diet: What to Eat and What to Avoid. Healthline; 2020.
2. Louisa Richards, Lisa Hodgson, RDN, CDN, CDCES. Gastritis diet: What to know. Medical News Today; 2021.
3. Cozad Healthcare Team. Diet for Stomach Ulcers and Gastritis. Truven Health Analytics LLC Information; 2017.
4. Dr. Hanadi Mousa. Managing gastric disorders and peptic ulcers through Ramadan. Aster Sanad Hospital Health Byte; 2018.
5. Physicians Committee for Responsible Medicine. Gastritis and Peptic Ulcer Disease. Nutrition Guide for Clinicians.
6. Prof. Madya Dr. Raja Affendi Raja Ali. Fasting tips for those with gastritis and peptic ulcer. The Star; 2013.