Jamur portobello memiliki tekstur yang seperti daging dan rasa yang kaya. Jamur ini menyediakan berbagai zat gizi esensial namun tidak mengandung banyak kalori. Hal ini menjadikan jamur portobello tambahan bahan makanan yang bergizi terutama bila Anda mencari pengganti daging. [1]
Jamur portobello memiliki kandungan antioksidan yang mampu melawan penyakit dan fitonutrien. Jamur ini memiliki manfaat kesehatan yang sangat dikenal yakni melawan kanker dan peradangan, menyediakan berbagai vitamin dan mineral yang akan mendorong fungsi tubuh. [2]
Jamur yang memiliki nama Latin Agaricus bisporus ini dapat dinikmati dengan cara dipanggang, dibakar, dicampurkan ke dalam salad atau sebagai menu utama dari makan malam Anda. Dengan kandungan rendah kalori dan hampir tidak ada lemak atau kolesterol membuat jamur portobello makanan yang sehat. [3]
Berikut ini merupakan kandungan gizi dari satu mangkuk jamur portobello: [3]
| Kandungan Gizi | Jumlah |
| Kalori | 18,5 kal |
| Air | 78 g |
| Karbohidrat | 3,25 g |
| Protein | 1,77 g |
| Gula | 2,1 g |
| Serat | 1,09 g |
| Lemak | 0,294 g |
| Kalium | 306 mg |
| Selenium | 15,6 mikrogram (28% dari kebutuhan harian) |
| Niasin | 3,77 mg (24% dari kebutuhan harian) |
| Vitamin D | 8,4 IU |
Daftar isi
Jamur portobello mampu memenuhi kebutuhan harian tembaga bagi tubuh sebanyak 52,33% dalam satu mangkuknya atau setara 121 gram jamur portobello. Kandungan ini membuat jamur portobello dapat dimanfaatkan sebagai pencegah penyakit neurodegeneratif seperti penyakit Parkinson dan Alzheimer. [4]
Lagi, kandungan tembaga dalam jamur portobello berperan dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara layak. Rendahnya kandungan tembaga dalam tubuh akan berujung tidak hanya pada terganggunya pertumbuhan dan perkembangan anak melainkan juga nyeri sendi dan otot serta kelelahan. [4]
Jamur portobello merupakan bahan makanan yang banyak mengandung serat dan air. Serat yang terdapat di dalamnya mampu memenuhi kebutuhan harian serat sebanyak 11%. Oleh karena itu, cocok digunakan bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan yang sehat. [1]
Jamur portobello mengandung berbagai vitamin B dan mampu memenuhi sebagian kebutuhan harian vitamin B tubuh. Jamur ini dapat memenuhi kebutuhan asam pantotenat harian sebesar 15%, riboflavin sebesar 29%, niasin sebesar 38%, asam folat sebesar 6%, dan thiamin sebesar 6%. [1]
Vitamin dibutuhkan di dalam tubuh untuk mempertahankan level energi yang tinggi, kesehatan kognitif, dan membantu tubuh dari kondisi stres. Sedangkan niasin membantu mendukung fungsi sistem peredaran darah, dan metabolisme yang lancar termasuk berperan penting dalam mempertahankan kolesterol dan tekanan darah dalam level normal. [2]
Jamur portobello megandung asam linoleat terkonjugasi/ conjugated linoeic acid (CLA). Senyawa ini membuat jamur portobello dipercayai mempunyai sifat antikanker. Hal ini ditunjukkan dengan menghambat pematangan sel kanker dan memicu proses apoptosis (kematian sel kanker atau sel abnormal lain). [2]
Jamur portobello mengandung senyawa L-ergothioneine (ERGO). Penelitian menemukan hubungan antara rendahnya kadar ERGO dalam tubuh dengan peningkatan resiko menderita penyakit peradangan kronis terutama yang berdampak pada sel darah merah/ hemoglobin. [2]
Jamur portobello merupakan sumber asam amino. Zat gizi ini dibutuhkan dalam membangun protein yang berperan penting dalam proses-proses yang terjadi di dalam tubuh. Asam amino dapat digunakan sebagai sumber energi, mendorong sistem kekebalan tubuh, dan bahkan membantu menjaga suasana hati. [3]
Jamur portobello kaya akan kandungan serat. Dengan mengonsumsi jamur ini, kebutuhan serat Anda akan terpenuhi. Serat dibutuhkan tubuh dalam mencegah berbagai kondisi penyakit misalnya diabetes dan juga membantu jantung tetap sehat. Selain itu, kandungan gizi dalam jamur portobello juga dapat mencegah depresi dan sembelit. [3]
Di dalam jamur portobello terdapat selenium dan vitamin E. Selenium melawan proses penuaan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara mengurangi kerusakan akibat radikal bebas. Bersama dengan vitamin E, selenium memberikan dampak sinergis membantu tubuh dalam menghadapi stres oksidatif dan mencegah kanker kolon dan prostat. [4]
Kandungan niasin dalam satu mangkuk jamur portobello yang dipanggang (121 gram) sebesar 7,569 mg. Jamur ini dapat diberikan untuk membantu menangani kondisi terkait kekurangan niasin yakni pellagra. Gejala penyakit ini berupa masalah pencernaan, iritasi, peradangan kulit, dan otot lemas. [4]
Jamur portobello kaya akan kandungan mineral. Mineral-mineral tersebut yakni kalium, fosfor, selenium, tembaga, dan selenium. Jika Anda makan jamur portobello, Anda telah memenuhi 15% kebutuhan harian kalium, 16% fosfor, 24% tembaga, dan 38% selenium. [1]
Mineral kalium dibutuhkan tubuh untuk membantu fungsi saraf dan otot, dan melawan efek natrium pada tekanan darah. Sedangkan fosfor dibutuhkan dalam pembentukan tulang yang kuat, DNA, dan sel darah merah. [1]
Mineral tembaga dibutuhkan dalam produksi hemoglobin dan sel darah merah, mendukung metabolisme yang sehat, dan pertumbuhan, perkembangan, dan perbaikan jaringan penghubung di dalam tubuh. Sedangkan selenium digunakan tubuh untuk menghasilkan hormon tiroid, membantu melawan inflamasi, dan bermanfaat bagi kesehatan sistem peredaran darah dan reproduksi. [2]
Dalam 121 gram jamur portobello yang dipanggang terkandung vitamin B2 atau riboflavin sebesar 0,488 mg. Vitamin ini penting dalam mengubah makanan menjadi energi dan mempertahankan fungsi saraf, otak, hormon, dan sistem pencernaan tetap baik. [4]
Anda bisa menikmati jamur portobello dengan berbagai cara. Jamur portobello terlebih dahulu dipanggang dan kemudian diolah ke dalam berbagai macam masakan. Berikut ini beberapa tips dalam mengonsumsi jamur portobello: [1]
1. Jessica Bruso. Portobello Mushroom Benefits. Live Strong; 2021.
2. Jillian Levy. Portobello Mushroom Helps Combat Cancer, Inflammation & More. Dr Axe; 2018.
3. Nicky Cade & Amy Richter. Portobello, Ello, Ello, Eh, Eh, Eh: The Nutrition and Benefits of Portobello Mushrooms. Greatist; 2021.
4. Anonim. Portobello Mushroom - Agaricus bisporus. Health Benefits Times; 2016.