Makanan, Minuman dan Herbal

8 Manfaat Minum Kopi dengan Susu

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Secangkir kopi di pagi hari adalah cara mengawali hari yang sempurna bagi sebagian orang, terutama bagi penggemar kopi [1].

Meski kopi hitam begitu nikmat, baik ditambah dengan gula maupun tidak, ada cara lain yang beberapa orang sukai [2,3,4,5].

Salah satu cara menikmati kopi adalah menambahkan susu ke dalamnya yang diyakini lebih enak walau beberapa orang lainnya menganggap kalori akan semakin tinggi [2,3,4,5].

Berikut ini adalah sejumlah manfaat minum kopi dengan susu yang bisa diperoleh bagi tubuh.

1. Mencegah Kanker Esofagus

Kopi disebut mampu menyebabkan kanker esofagus, walaupun hal ini berkaitan dengan suhu kopi yang dikonsumsi [2,4,5].

Jika sering mengonsumsi kopi panas, maka hal ini bisa berdampak buruk bagi kondisi tenggorokan atau esofagus [2,4,5,6].

Risiko kanker cukup tinggi pada area esofagus ketika memiliki kebiasaan mengonsumsi minuman panas selain makan gorengan, makanan pedas dan makanan yang dipanggang [6].

Untuk lebih aman dan meminimalisir risiko kanker esofagus, nikmati kopi hangat dan tidak terlalu panas dengan menambahkan susu atau krimer ke dalamnya [2,4,5].

Kopi panas pun jika dicampur dengan susu hangat atau dingin justru akan lebih baik bagi kondisi tenggorokan [2].

2. Mencegah Kenaikan Asam Lambung

Kopi adalah salah satu minuman pemicu kenaikan asam lambung dan agar lebih aman, penambahan susu adalah solusi tepat [2,3,4,5,7].

Kopi, khususnya kopi hitam memiliki pH tinggi yang jika diminum oleh pemilik riwayat gangguan lambung maka mampu berakibat pada kenaikan asam lambung [2,3,4,5].

Meski tergolong GERD (gastroesophageal reflux disease) atau penyakit asam lambung yang ringan, kopi terkadang bisa menjadi pemicu kekambuhan memburuknya gejala [7].

Maka memilih menambahkan susu ke kopi hitam akan membantu menetralisir pH asam tinggi dari kopi [2,3,4,5].

Dengan mengurangi tingkat pH asam tersebut, susu akan juga akan menurunkan risiko kenaikan asam lambung [2,3,4,5].

3. Menambah Berat Badan

Bagi orang-orang yang ingin mengurangi berat badan, kopi hitam tanpa penambahan gula, susu, krimer dan pemanis lainnya adalah yang paling tepat [5].

Namun jika ingin menambah berat badan, kopi hitam ditambah susu akan meningkatkan jumlah kalori bagi tubuh [2,4].

Asupan kalori lebih tinggi maka akan memudahkan berat badan untuk naik [2,4].

Jadi bagi yang ingin menaikkan berat badan, kopi dicampur dengan susu, khususnya susu skim atau krimer adalah yang paling tepat [2,4].

Apabila ingin menjaga berat badan namun ingin menyampurkan kopi dengan susu, maka jenis susu yang paling direkomendasikan adalah susu almond dan susu kedelai [2,4].

Keduanya adalah jenis susu yang akan menghindarkan tubuh dari ekstra lemak namun tetap bisa menikmati kopi [2,4].

4. Mencegah Dehidrasi

Kopi bersifat diuretik di mana seringkali frekuensi buang air kecil meningkat dan jika tidak diimbangi dengan asupan cairan cukup, dehidrasi bisa terjadi sebagai akibatnya [8,9].

Namun, penambahan susu ke kopi merupakan salah satu cara menurunkan risiko dehidrasi [3].

Susu sendiri adalah asupan yang baik bagi tubuh untuk meningkatkan hidrasi [3].

Ini karena susu kaya akan air dan mineral sehingga efek negatif dari kopi dapat diminimalisir [3].

5. Merilekskan Tubuh

Kopi dengan kandungan kafeinnya mampu meningkatkan risiko kecemasan, termasuk jantung berdebar pada pengonsumsinya [10,11].

Namun, susu adalah jenis minuman yang memberikan efek sebaliknya, yakni merilekskan tubuh dan menenangkan saraf dalam tubuh [2,12].

Bagi pengonsumsi kopi di sore hari, menyampurkannya dengan susu dapat membuat tubuh lebih rileks [2].

6. Menjaga Kesehatan Mata

Minum kopi dengan menyampurkan susu mampu meningkatkan asupan vitamin A sekaligus vitamin B2 [13,14].

Keduanya adalah nutrisi penting yang terdapat di dalam susu dan bermanfaat menjaga maupun meningkatkan kesehatan mata [3].

7. Menurunkan Risiko Osteoporosis

Kopi adalah salah satu minuman yang jika dikonsumsi berlebih mampu meningkatkan risiko osteoporosis [15].

Osteoporosis sendiri adalah pengeroposan tulang karena tingkat kepadatan tulang yang terus menurun, terutama saat usia bertambah tua [16].

Usia yang semakin tua ditambah dengan kebutuhan kalsium yang tidak terpenuhi akan memperbesar potensi gangguan kesehatan gigi dan tulang [16].

Penambahan susu ke kopi adalah salah satu cara yang bisa mencegah gangguan kesehatan tulang dan gigi, termasuk osteoporosis, sebab susu memiliki kadar fosfor dan kalsium tinggi [2,3,4].

Protein tinggi di dalam susu yang disebut kasein juga menurunkan risiko tubuh kehilangan fosfor dan kalsium dari enamel gigi [3].

8. Menjaga Kesehatan Jantung

Asupan kalsium yang terpenuhi dengan baik setiap hari akan meminimalisir risiko kadar kolesterol jahat/LDL dalam darah [17].

Oleh sebab itu, kopi hitam dicampur dengan susu, terutama susu rendah lemak, akan baik bagi kondisi jantung dan sistem kardiovaskular [3].

Konsumsi kalsium secara teratur akan mencegah penyerapan lemak jenuh ke dalam usus dan penumpukannya pada dinding pembuluh darah yang berpotensi pada aterosklerosis [3].

Berapa perbandingan kopi dan susu untuk penyampurannya?

Perbandingan penyampuran antara kopi dan susu yang paling dianjurkan adalah 1:1 atau setidaknya lebih banyak susu daripada kopi bila ingin memperoleh kalsium lebih banyak [3].

Agar tubuh memperoleh manfaat dari minum kopi dan susu, takaran perlu disesuaikan dengan benar [2,3,4,5].

Berbagai manfaat dari minum kopi dengan susu dapat diperoleh tubuh ketika membuatnya dengan takaran yang sesuai.

Namun, perhatikan juga jenis susu yang hendak dicampurkan ke kopi; susu almond adalah jenis susu paling baik ketika ingin mengonsumsi kopi susu rendah kalori [2,4,5].

1. Barney Garcia. Coffee, The Best Way to Start Your Day!. Streetdirectory & Foodeditorials; 2022.
2. Hiba Batool. 8 Amazing Benefits of Coffee With Milk. Marham; 2021.
3. Charlotte brooke. What are the benefits of coffee with milk?. The Whole Portion; 2022.
4. Niki. Which is Healthier – Black Coffee Or Coffee With Milk?. Coffee Corner; 2017.
5. Coffee Science. The Impact of Milk in Your Coffee – The Good and The Bad. Coffee Science; 2022.
6. Torukiri I Ibiebele, Adele R Taylor, David C Whiteman, Jolieke C van der Pols, & Australian Cancer Study. Eating habits and risk of esophageal cancers: a population-based case-control study. Cancer Causes & Control; 2010.
7. Isadora Baum. 6 Things Making Your Acid Reflux Worse. Cooking Light; 2018.
8. Barbara Marx, Éléonore Scuvée, Jacqueline Scuvée-Moreau, Vincent Seutin & François Jouret. Mechanisms of caffeine-induced diuresis. Medical Sciences; 2016.
9. Jessica Migala & Justin Laube, MD. 8 Common Medications That May Cause Dehydration. Everyday Health; 2020.
10. M J Shirlow & C D Mathers. A study of caffeine consumption and symptoms; indigestion, palpitations, tremor, headache and insomnia. International Journal of Epidemiology; 1985.
11. Gareth Richards & Andrew Smith. Caffeine consumption and self-assessed stress, anxiety, and depression in secondary school children. Journal of Psychopharmacology; 2015.
12. John Murphy, MDLinx. Foods to help you reduce stress. MDLinx; 2020.
13. Pankaja Sharma Ghimeray, Aahana Shrestha, Josefin Karlström, Jakob Martinson, Jimmy Nilsson, Matthew Barnett, David Cameron-Smith, & Amber Milan. Riboflavin Bioavailability Varies with Milk Type and Is Altered in Self-Reported Dairy Intolerance States (P24-012-19). Current Developments in Nutrition; 2019.
14. Sara Ipatenco. How Much Vitamin A Is in Milk?. SFGATE; 2018.
15. Annabel Mansfield, Dr Hayley Schultz, & Dr Stephanie Reuter Lange. Caffeine cuts close to the bone when it comes to osteoporosis. University of South Australia; 2021.
16. Joann L. Porter & Matthew Varacallo. Osteoporosis. National Center for Biotechnology Information; 2022.
17. Luigia Gallo, MD, Maria C. Faniello, BSc, Giovanni Canino, BSc, Cesare Tripolino, MD, Agostino Gnasso, MD, Giovanni Cuda, MD, Francesco S. Costanzo, MD, & Concetta Irace, PhD. Serum Calcium Increase Correlates With Worsening of Lipid Profile. Medicine (Baltimore); 2016.

Share