Makanan, Minuman dan Herbal

8 Manfaat Minum Teh Jahe Sebelum Tidur

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Jika minuman berkafein merupakan salah satu jenis minuman yang perlu dihindari sebelum tidur, maka teh jahe justru dianjurkan untuk dikonsumsi.

Teh jahe, terutama yang dicampur dengan perasan lemon adalah minuman menyehatkan yang bahkan lebih bermanfaat lagi ketika dikonsumsi sebelum tidur.

Berikut ini adalah manfaat-manfaat minum teh jahe saat beranjak tidur.

1. Menenangkan Tubuh dan Pikiran

Saat malam, banyak orang dewasa yang mengalami sulit tidur atau insomnia [1,2].

Tidak hanya sulit terlelap, tapi juga banyak yang terbangun di tengah malam walau sebelumnya sudah berhasil tidur [1,2].

Hal ini bisa terjadi karena stres, kecemasan, hingga depresi [1].

Tanpa menyadarinya banyak orang merasa baik-baik saja padahal pikiran dan hati mereka sedang tidak tenang [1,2,3].

Oleh sebab itu, mengonsumsi teh herbal seperti teh jahe (dapat ditambah lemon) rutin sebelum tidur bisa mengurangi ketidaktenangan pada tubuh serta pikiran [1,2,3,4].

Dengan pikiran yang lebih tenang, diharapkan setelah itu tidur dapat menjadi lebih mudah dan nyenyak [1,4].

2. Menghidrasi Tubuh

Beberapa orang merasakan dehidrasi setiap bangun tidur keesokan harinya [4].

Maka dengan membiasakan diri meminum teh jahe sebelum tidur, organ-organ penting dalam tubuh seperti pencernaan, ginjal, serta jantung tetap terhidrasi dan berfungsi dengan baik [4].

Pada dasarnya, tubuh manusia membutuhkan cairan; setidaknya 2,2 liter untuk wanita dan 3 liter untuk pria [5].

Tidak sekadar dari air putih, teh jahe pun mampu mencegah tubuh mengalami dehidrasi, terutama saat tidur panjang semalaman [4].

3. Melawan Inflamasi/Peradangan

Jahe adalah rempah dengan kandungan gingerol, yakni komponen yang membawa sifat antioksidan maupun anti-inflamasi/antiradang [6].

Dengan mengonsumsi teh jahe rutin, termasuk sebelum tidur, mampu meningkatkan kesehatan tubuh dengan mengurangi risiko peradangan kronis [6].

Sindrom metabolik, penyakit jantung, penyakit Alzheimer, dan kanker adalah beberapa risiko gangguan kesehatan yang dapat diminimalisir oleh gingerol dalam jahe [7].

Meski demikian, masih diperlukan penelitian lebih banyak dan jauh mengenai keterkaitan antara jahe dengan kandungan gingerol [4].

4. Mengatasi Hidung Tersumbat

Bagi penderita gangguan pernafasan yang kerap kambuh di malam hari sehingga mengganggu istirahat, teh jahe adalah salah satu obat alami terampuh [4].

Teh jahe yang diberi perasan lemon, apalagi diminum hangat-hangat, mampu menghangatkan tenggorokan sekaligus mengencerkan lendir yang menumpuk di saluran nafas [8,9,10].

Oleh sebab itu, bagi penderita alergi, teh jahe adalah minuman yang dianjurkan untuk dikonsumsi rutin (tanpa berlebihan) [4].

Saat memasuki musim pancaroba, musim flu, atau musim sakit, teh jahe adalah jenis minuman yang bisa melegakan pernafasan [4].

5. Mengatasi Mual

Jahe adalah rempah yang terkenal efektif dalam meredakan rasa mual, dan untuk hal tersebut memang telah terbukti [4].

Bagi pasien yang tengah menjalani kemoterapi dan mengalami efek samping seperti mual dan muntah, konsultasikan dengan dokter mengenai konsumsi teh jahe setiap sebelum tidur [11,12].

Teh jahe mampu meringankan ketidaknyamanan pada perut seperti mual dan muntah [4,13].

Ini berkat adanya kandungan gingerol yang ada di dalam jahe, yaitu zat atau komponen yang juga membawa sifat antimual [6].

Begitu pula dengan para wanita hamil yang merasakan mual sampai mengalami gangguan tidur karenanya [4].

Teh jahe yang ditambah dengan sedikit lemon biasanya tergolong aman bagi yang sedang hamil, namun tetap dianjurkan untuk mengonsultasikannya dengan dokter lebih dulu [4].

Terutama bagi wanita hamil dengan riwayat keguguran atau gangguan bekuan darah, mengonsumsi teh jahe harus sudah seatas izin dan anjuran dokter [4].  

6. Mengatasi Gangguan Pencernaan

Penderita gangguan pencernaan kronis juga dapat mengonsumsi teh jahe setiap sebelum tidur untuk meredakan gejalanya [13].

Bagi yang mudah merasakan ketidaknyamanan di perut terutama usai makan berat saat makan malam, secangkir teh jahe (boleh ditambah perasan lemon) sebelum tidur akan membuat perut yang bergejolak bisa lebih tenang [4,13].

Ketidaknyamanan yang dirasakan pada perut dapat disebabkan oleh makan terlalu banyak atau kekenyangan dan hal ini kerap menjadi salah satu alasan yang mendasari sulit tidur di malam hari [13].

Teh jahe hangat dapat dikonsumsi karena teh herbal ini memiliki kemampuan meringankan pengosongan lambung yang tertunda [4].

7. Mengatasi Sembelit

Sembelit tidak hanya terjadi karena tubuh kurang asupan serat, tapi juga dapat disebabkan oleh dehidrasi [14].

Karena teh jahe memiliki manfaat menghidrasi tubuh, maka sembelit yang disebabkan oleh dehidrasi juga dapat diatasi dengan mengonsumsi teh jahe setiap malam sebelum tidur [4,14].

Secangkir teh jahe hangat (boleh ditambah perasan lemon), dapat melancarkan pula saluran pencernaan [4].

8. Meredakan Sakit Kepala

Teh jahe adalah salah satu herbal efektif yang dapat mengurangi rasa nyeri di kepala [15].

Jahe pun telah terbukti mampu meredakan migrain atau sakit kepala sebelah tanpa menyebabkan efek samping [15].

Teh jahe tanpa tambahan gula dapat memberikan manfaat lebih optimal dalam menjadi pereda sakit kepala [15].

Cara Membuat Teh Jahe

Membuat teh jahe sendiri tidak terlalu sulit, berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan [4] :

  • Siapkan jahe 1 inci yang masih segar dan kemudian kupas bersih.
  • Sediakan 237 ml air di sebuah panci serta bahan lain seperti madu (jika ingin menambahkan pemanis) atau ½ buah lemon (jika ingin menambahkan perasan lemon).
  • Masukkan jahe yang sudah dikupas ke dalam air, rebus hingga mendidih, lalu matikan kompor biarkan bahan-bahan terseduh selama 10-15 menit.

Setelah 10-15 menit, saring lalu tambahkan perasan lemon atau madu jika ingin, aduk rata dan minum hangat-hangat sebelum tidur [4].

1. Sleep Advisor. What is The Best Sleep Tea for Insomnia and Nighttime Anxiety?. Sleep Advisor; 2021.
2. Wolfgang Marx, Karin Ried, Alexandra L McCarthy, Luis Vitetta, Avni Sali, Daniel McKavanagh & Liz Isenring. Ginger-Mechanism of action in chemotherapy-induced nausea and vomiting: A review. Critical Reviews in Food Science and Nutrition; 2017.
3. Patrick R. Steffen, Tara Austin, & Andrea DeBarros. Treating Chronic Stress to Address the Growing Problem of Depression and Anxiety: Biofeedback and Mindfulness as Simple, Effective Preventive Measures. SAGE Journals; 2016.
4. Lisa Wartenberg, MFA, RD, LD & Katherine Marengo LDN, R.D. 7 Benefits of Drinking Lemon-Ginger Tea Before Bed. Healthline; 2021.
5. Arend-Jan Meinders & Arend E Meinders. How much water do we really need to drink?. Nederlands Tijdschrift voor Geneeskunde; 2010.
6. Shaopeng Wang, Caihua Zhang, Guang Yang, & Yanzong Yang. Biological properties of 6-gingerol: a brief review. Natural Product Communications; 2014.
7. Philip Hunter. The inflammation theory of disease. The growing realization that chronic inflammation is crucial in many diseases opens new avenues for treatment. EMBO Reports; 2012.
8. Nguyen Hoang Anh, Sun Jo Kim, Nguyen Phuoc Long, Jung Eun Min, Young Cheol Yoon, Eun Goo Lee, Mina Kim, Tae Joon Kim, Yoon Young Yang, Eui Young Son, Sang Jun Yoon, Nguyen Co Diem, Hyung Min Kim, & Sung Won Kwon. Ginger on Human Health: A Comprehensive Systematic Review of 109 Randomized Controlled Trials. Nutrients; 2020.
9. A Sanu & R Eccles. The effects of a hot drink on nasal airflow and symptoms of common cold and flu. Rhinology; 2008.
10. Vannipa Vathanophas, Piyanuch Pattamakajonpong, Paraya Assanasen & Triphoom Suwanwech. The effect of steam inhalation on nasal obstruction in patients with allergic rhinitis. Asian Pacific Journal of Allergy and Immunology;201.
11. J Konmun, K Danwilai, N Ngamphaiboon, B Sripanidkulchai, A Sookprasert & S Subongkot. A phase II randomized double-blind placebo-controlled study of 6-gingerol as an anti-emetic in solid tumor patients receiving moderately to highly emetogenic chemotherapy. Medical Oncology; 2017.
12. Wolfgang Marx, Karin Ried, Alexandra L McCarthy, Luis Vitetta, Avni Sali, Daniel McKavanagh & Liz Isenring. Ginger-Mechanism of action in chemotherapy-induced nausea and vomiting: A review. Critical Reviews in Food Science and Nutrition; 2017.
13. Mehrnaz Nikkhah Bodagh, Iradj Maleki & Azita Hekmatdoost. Ginger in gastrointestinal disorders: A systematic review of clinical trials. Journal of Food Science and Nutrition; 2018.
14. Amol Sharma, Satish S. C. Rao, Kimberly Kearns, Kimberly D. Orleck, & Scott A. Waldman. Review article: diagnosis, management and patient perspectives of the spectrum of constipation disorders. Alimentary Pharmacology & Therapeutics; 2021.
15. T Mustafa & K C Srivastava. Ginger (Zingiber officinale) in migraine headache. Journal of Ethnopharmacology; 1990.

Share