Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Nyeri punggung bawah merupakan kondisi yang umum dialami oleh banyak orang. Penyebabnya pun dapat bervariasi, mulai dari otot yang tegang, sampai kelainan saraf dan tulang. Gejalanya pun dapat bermacam-macam
Menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), nyeri punggung bawah adalah penyebab umum yang berhubungan dengan pekerjaan. Sekiat 80% orang Amerika mengalami nyeri punggung bawah dalam hidupnya. [3]
Kebanyakan nyeri punggung bawah disebabkan oleh cedera, seperti keseleo atau tegang otot, karena pergerakan yang tiba-tiba atau postur tubuh yang buruk saat mengangkat benda berat. [3]
Nyeri punggung bawah lebih sering terjadi pada seseorang dengan usia 30 sampai 50 tahun. Hal ini disebabkan tubuh sedang mengalami penuaan. Semakin bertambah usia anda, semakin berkurang pula cairan diantara tulang belakang anda, sehingga lempengan antar tulang belakang mengalami iritasi dan kekakuan. [3]
Daftar isi
Nyeri punggung bawah dapat disertai dengan beragam gejala lain yang menyertainya. Gejala ini dapat ringan ataupun berat. Nyeri punggung bawah dapat mulai perlahan dan terus memburuk seiring berjalannya waktu. [1]
Menurut penyebab yang mendasari nyeri punggung bawah, gejala yang dialami bervariasi sebagai berikut [1,2] :
Sebagai tambahan, gejala nyeri punggung bawah dapat dikategorikan menurut jenis dan durasinya menjadi [1] :
Nyerti tipe ini berlangsung dengan cepat dan bertahan selama beberapa hari atau minggu. Kondisi ini adalah respon normal tubuh jika terjadi cedera atau kerusakan jaringan. Rasa nyeri dapat hilang dengan sendirinya. [1]
Nyeri tipe ini berlangsung selama 6 minggu sampai 3 bulan. Nyeri tipe ini umumnya adalah sebuah mekanisme alami tubuh (seperti tegang atau kaku otot) yang berkepanjangan. Pada titik ini, pemeriksaan medis diperlukan jika nyeri semakin berat dan mengganggu aktivitas sehari-hari. [1]
Umumnya kondisi ini didefinisikan sebagai nyeri pada punggung bawah yang bertahan lebih dari 3 bulan. Nyerti tipe ini berlangsung dengan sangat parah dan tidak membaik walaupun telah dilakukan beberapa pengobatan. [1]
Otot dan ligamen dibagian punggung dapat meregang dan sobek karena aktivitas berat. Gejala pada kasus ini termasuk nyeri dan kekakuan punggung belakang. Dengan beristirahat dan terapi fisik, nyeri punggung bawah akibat tegang otot dapat sembuh dengan sendirinya. [3]
Lempengan yang terdapat diantara tulang belakang dapat mengalami cedera. Risiko cedera dapat meningkat seiring bertambahnya usia. Lempengan ini dapat sobek atau hernia (keluar dari tempatnya). [3]
Hernia lempeng tulang belakang, atau yang dapat disebut dengan ruptur atau melesetnya lempeng antar tulang belakang, terjadi saat kartilago disekitar lempengan menekan tulang belakang atau saraf. Akibatnya, bantalan yang berada diantara tulang belakang keluar dari posisi yang seharusnya. [3]
Skiatika dapat terjadi bersamaan dengan hernia lempeng, jika lempeng tersebut menekan syaraf skiatik. Syaraf skiatik menghubungkan tulang belakang dengan kaki. Sebagai hasilnya, skiatika dapat menyebabkan nyeri pada tungkai dan kaki. Nyeri ini umumnya terasa seperti sensasi terbakar atau kesemutan. [3]
Stenosis tulang belakang terjadi saat lempeng tulang belakang menyempit, mengakibatkan tekanan pada tulang belakang dan syaraf tulang belakang. [3]
Stenosis tulang belakang umumnya terjadi karena degenerasi lempengan yang berada diantara tulang belakang. Sebagai hasilnya, terdapat tekanan di kanal syaraf atau tulang belakang oleh tulang taji atau jaringan lunak. [3]
Skoliosis, kifosis, dan lordosis adalah kondisi yang menyebabkan bentuk tulang belakang tidak normal. Kondisi-kondisi ini adalah masalah kongenital dimana umumnya terdiagnosa pada saat anak-anak atau remaja. [3]
Beberapa kondisi lain dapat menyebabkan nyeri punggung bawah, termasuk arhtritis, fibromyalgia, spondilitis, dan spondilosis. Tambahan masalah kesehatan yang dapat menyebabkan nyeri punggung adalah gangguan ginjal dan perkencingan, kehamilan, endometriosis, kista ovarian, fibroid uterin, dan kanker.
Diagnosis nyeri punggung bawah dimulai dari pemeriksaan riwayat kesehatan dan kondisi medis yang mendasari, barulah disertai dengan pemeriksaan fisik. Penting sekali untuk mengetahui riwayat penuh penderita nyeri punggung bawah sebelum mendiagnosis. Riwayat ini termasuk [2] :
Selain pemeriksaan perut dan anggota gerak, pemeriksaan anus dan pinggang juga dapat dilakukan. Tes lanjutan yang dapat dilakukan untuk menunjang diagnosis adalah [2] :
Pengobatan nyeri pada punggung bawah dapat dilakukan dirumah selama 72 jam sejak dimulainya rasa nyeri. Jika nyeri tidak kunjung membaik setelah 72 jam perawatan dirumah, anda harus segera ke dokter. [3]
Berhentilah melakukan aktivitas fisik yang biasa dilakukan selama beberapa hari dan menempelkan es batu ke punggung bawah. Dokter umumnya merekomendasi menggunakan es batu pada 48 sampai 72 jam pertama, kemudian dapat diganti dengan panas. [3]
Selain es dan panas dapat dilakukan protokol RICE yaitu rest (istirahat), ice (es), compression (kompresi), dan elevation (elevasi). Protokol ini direkomendasikan pada 48 jam pertama sejak rasa nyeri muncul. [3]
Obat yang terjual bebas di apotik, seperti ibuprofen atau acetaminophen dapat digunakan untuk meredakan nyeri. [3]
Terkadang, berbaring dengan punggung dibawah menyebabkan rasa nyeri semakin buruk. Oleh sebab itu, anda dapat mencoba berbaring miring dengan lutut yang ditekuk dan menyelipkan bantal diantara kaki.
Jika anda dapat berbaring dengan nyaman pada posisi punggung dibawah, letakkan bantal dan gulungan handuk dibawah paha untuk mengurangi tekanan di punggung bawah. [3]
Mandi air hangan dan pijat rinagan dapat membantu meredakan kekakuan dan tegang otot di bagian punggung bawah. [3]
Beberapa obat yang dapat diresepkan dokter antara lain [3] :
Dokter anda juga dapat meminta anda melakukan beberapa terapi fisik, seperti [3] :
Ada banyak cara untuk mencegah nyeri punggung bawah. Melatih teknik pencegahan ini juga dapat mengurangi keparahan dari beberapa gejala yang anda alami akibat nyeri pada punggung bawah. [3]
Teknik pencegahan antara lain [3] :
Anda juga dapat melakukan [3] :
1. John Peloza, MD. Lower Back Pain Symptoms, Diagnosis, and Treatment. Spine Health; 2020
2. William C. Shiel, Jr., MD, FACP, FACR & Melissa Conrad Stoppler, MD. Low Back Pain (Lumbar Spine Pain). Medicine Net; 2021.
3. William Morrison, MD. & Janelle Martel. What You Should Know About Low Back Pain. Healthline; 2019.