Daftar isi
Okahajiki merupakan salah satu tumbuhan yang tergolong ke dalam keluarga rerumputan dan merupakan keluarga dekat dari rumput laut. Okahijiki memiliki nama latin Salsola komarovi.
Okahijiki juga memiliki nama lain yang cukup terkenal, terutama di beberapa negara barat, seperti Eropa dan Amerika dengan nama Land Seaweed. Okahjiki sendiri banyak tumbuh di daerah Russia bagian timur, Jepang dan Korea.
Tanaman yang satu ini sering walapun bentuknya seperti rumput liar, namun banyak digunakan sebagai bahan dasar makanan ataupun sebagai pelengkap[2,4].
Okahijiki memiliki beberapa karakteristik yang dapat membedakannya dengan jenis rumput-rumputan yang lainnya. Salah satu yang menjadi ciri khas dari okahijiki ini adalah bentuk batang dan daunnya yang unik seperti batang korek api.
Okahijiki memiliki batang berwarna putih, pipih dan bulat dengan daun yang juga hampir sama bentuknya dengan batang, namun memiliki warna hijau yang cukup gelap. Okahijiki dapat tumbuh mencapai 30 sentimeter dengan daun yang mencapai 6 sentimeter.
Okahijiki biasanya dipanen ketika tumbuh mencapai 15 cm dikarenakan pada masa tersebut okahijiki akan terasa lebih empuk dan renyah. Dari segi rasa dan tekstur okahijiki memiliki rasa segar dengan tekstur renyah namun tidak keras [2,4].
Berikut ini kandungan gizi pada 100 g okahijiki:
Nama | Jumlah | Unit |
Energi | 17 | Cal |
Protein | 1.4 | g |
Lemak | 0.2 | g |
Karbohidrat | 13,6 | Cal |
Kalium | 680 | mg |
Kalsium | 150 | mg |
Magnesium | 51 | mg |
Mangan | 0.66 | mg |
Tembaga | 0.1 | mg |
Vitamin A | 280 | Ug |
Vitamin E | 1 | mg |
Vitamin K | 310 | Ug |
Folat | 93 | Ug |
Vitamin C | 21 | mg |
Dari data tabel diatas memperlihatkan jika okahijiki memiliki berbagai macam kandungan mineral yang sangat penting bagi kesehatan tubuh. Salah satu kandungan mineral tersebut seperti magnesium yang berguna untuk memperkuat tulang [1].
Okahijiki memiliki beberapa kandungan senyawa yang berguna untuk menunjang kesehatan tubuh. Salah satu kandungan senyawa tersebut adalah flavonoid.
Flavonoid merupakan senyawa yang terdapat di dalam tumbuhan hijau termasuk terdapat di dalam okahijiki. Flavonoid memiliki manfaat yang sangat kompleks bagi tubuh dikarenakan dapat berfungsi sebagain antikanker dan juga antioksidan di dalam tubuh.
Selain itu, okahijiki juga memiliki kandungan sterol yang merupakan senyawa yang dapat larut di dalam lemak dan dapat berguna untuk mengurangi kadar kolesterol jahat di dalam tubuh [3].
Okahijiki memiliki kandungan senyawa yang cukup banyak yang berguna untu meningkatkan kesehatan tubuh ataupun mencegah timbulnya penyakit
Okahijiki memiliki berbagai macam kandungan gizi dan senyawa yang terdapat di dalam tubuh, yang mana hal ini dapat berguna untuk kesehatan. Berikut ini beberapa manfaat yang di dapatkan dari mengonsumsi okahijiki:
Dengan mengonsumsi okahijiki dengan porsi yang tepat dapat memberikan manfaat yang baik untuk tubuh, salah satunya dapat mencegah dan mengatasi penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hal ini dikarenakan di dalam sayuran okahijiki terdapat kandungan kalium yang cukup tinggi.
Kalium diketahui dapat menstabilkan tekanan darah dengan cara mempengaruhi kadar cairan di dalam tubuh. Kadar cairan yang terlalu banyak atau tinggi dapat mengakibatkan naiknya tekanan darah di dalam tubuh.
Kalium dapat mengurangi kadair cairan di dalam tubuh dengan cara menariknya melalui proses penyaringan di dalam organ ginjal [3,5].
Hipertensi dapat menimbulkan beberapa masalah lain pada kesehatan, salah satunya adalah gangguan pada jantung.
Okahijiki juga dapat memberikan kesehatan bagi tulang tubuh, terutama dalam mencegah penyakit osteoporosis di dalamnya. Osteoporosis merupakan salah satu penyakit tulang dimana tulang mengalami pengeroposan yang menjadikan tulang tidak kuat dalam menopang tubuh.
Pengeroposan ini diakibatkan dari kurangnya zat yang bernaman osteocalcin di dalam tulang. Namun, dengan mengonsumsi okahijiki tubuh dapat meningkatkan produksi osteocalcin di dalam tulang dikarenakan di dalam okahijiki terdapat kandungan kalsium dan vitamin K.
Senyawa kalsium dan vitamin K merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan produksi osteocalcin di dalam tulang [1,6,9.]
Osteocalcin merupakan senyawa non kolagen yang cara kerjanya hampir sama dengan kolagen yaitu mengganti sel mati pada tulang atau meregenerasi sel tulang
Kandungan vitamin A di dalam okahijiki diketahui cukup banyak, selain itu terdapat pula riboflavin yaitu jenis vitamin B2 yang juga berguna dalam meningkatkan kinerja pengelihatan pada mata. Vitamin A pada okahijiki diketahui dapat meningkatkan kinerja pada mata dengan beberapa cara.
Vitamin A diketahui dapat meningkatkan produksi zat rhodopsin pada mata yang diketahui sebagai zat penangkap cahaya pada mata. Apabila mata kekurangan zat rhodopsin, hal ini akan berpengaruh pada kinerja mata dalam melihat [7].
Okahijiki diketahui memiliki berbagai macam jenis kandungan vitamin B di dalamnya, mulai dari B1 sampai dengan B9. Beberapa jenis vitamin B tersebut seperti, thiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat dan folat.
Masing-masing dari jenis vitamin B tersebut diketahui memiliki peranan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat bagi kesehatan. salah satu contoh peranan dari jenis vitamin B3 yaitu niasin diketahui dapat mengurangi kadar kolesterol jahat di dalam tubuh.
Selain itu, thiamin yang merupakan vitamin B1 memiliki peranan dalam merangsang produksi insulin untuk mencerna kadar gula di dalam darah agar gula tidak terlalu banyak di dalam tubuh dan menyebakan penyakit diabetes [1,3,8].
Kandungan senyawa dan gizi di dalam tumbuhan okahijiki diketahui dapat mencegah timbulnya penyakit atherosklerosis di dalam tubuh. Penyakit atheroskelrosis merupakan kondisi dimana terdapat penyumbatan di dalam pembuluh darah yang disebabkan oleh penumpukan oleh kalsium ataupun kolesterol jahat.
Dengan mengonsumsi okahijiki yang kaya akan kandungan vitamin K, kalimu dan juga niasin diketahui dapat mencegah terjadinya penyakit atherosklerosis dengan cara menghilangkan penyebab penyumbatan pada pembuluh darah [6,9]
Manfaat yang terdapat di dalam okahijiki berasal dari kandungan gizi dan juga senyawa yang cukup tinggi di dalamnya.
Selain dapat memberikan manfaat yang cukup banyak pada kesehatan, okahijiki juga dapat menimbulkan efek samping yang buruk bagi kesehatan apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Berikut ini beberapa efek samping yang disebabkan oleh okahijiki pada kesehatan tubuh:
Okahijiki memiliki beberapa efek samping dan salah satunya adalah dapat menyebabkan batu ginjal apabila dikonsumsi secara berlebihan. Hal ini dikarenakan di dalam okahijiki terdapat kandungan senyawa yang bernama asam oksalat.
Asam oksalat merupakan senyawa alami yang terdapat di dalam setiap tubuh mahluk hidup termasuk okahijiki. Asam oksalat merupakan senyawa yang dibutuhkan oleh tubuh, namun apabila kadarnya terlalu tinggi di dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada organ ginjal.
Asam oksalat diketahui dapat berikatan dengan senyawa lain yang menghasilkan senyawa padat yang tidak dapat dicerna atau dikeluarkan dari tubuh yang kemudian akan mengendap pada ginjal. Pengendapan ini akan mengakibatkan munculnya penyakit batu ginjal [10].
Alergi mungkin saja terjadi pada orang-orang yang pertama kali dalam mengonsumsi di okahijiki. Hal ini dapat terjadi karena terdapat kesalah pahaman sistem imunitas terhadap kandungan senyawa yang ada di dalam okahijiki.
Akibat kesalahpahaman ini dapat menimbulkan beberapa gangguan pada kesehatan, seperti gatal-gatal, mual ataupun munculnya ruam merah pada kulit. Apabila mengalami gejala seperti diatas setelah mengonsumsi okahijiki akan lebih jika menghentikan konsumsinya terlebih dahulu dan konsultasikan kepada dokter [3].
Okahijiki yang dikonsumsi secara berlebihan dan berlangsung cukup lama dapat menimbulkan beberapa efek samping yang buruk pada tubuh
Dalam menyimpan okahijiki diperlukan tips yang benar dan tepat dikarenakan okahijiki yang disimpan dengan sembarangan lebih cepat layu dan membusuk.
Berikut ini beberapa tips dalam menyimpan okahijiki:
Dengan tips menyimpan seperti diatas dapat membuat okahijiki bertahan hingga 7 hari lamanya dalam keadaan yang masih segar [2,3]
Okahijiki dapat diolah menjadi berbagai macam masakan yang tidak hanya nikmat dalam hal rasa namun juga menyehatkan bagi tubuh. Berikut ini beberapa tips dalam mengonsumsi okahijiki:
Tumis Okahijiki
Okahijiki diketahui dapat diolah menjadi beberapa macam masakan yang cukup nikmat dan sehat untuk disantap. Berikut ini langkah-langkahnya:
Campuran salad
Dalam mengonsumsi okahijiki sebagai makanan, akan lebih baik jika tidak memasaknya terlalu matang karena dapat membuat kandungan gizi yang ada di dalamnya menjadi berkurang
1. Anonym. Okahijiki. Calories slims; 2019.
2. Jung-Ha Kil, Fatih Karadeniz, Ga Hyun Yu, Hojun Kim, Junse Kim, Jung Hwan Oh. Anti-MMP-2 and MMP-9 activity of Salsola komarovii Iljin extract and its solvent fractions. 10(10): 460-469. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine; 2020.
3. Hyeon Kyung Cho, Won Se Suh, Ki Hyun Kim, Sun Yeou Kim, and Kang Ro Lee. Phytochemical Constituents of Salsola komarovii. 20(2) : 95-101. Natural Product Sciences; 2014.
4. Ji Hyun Seo, Mu Hyun Jin and Yun Hee Chang. Anti-inflammatory effect of Salsola komarovii extract with dissociated
glucocorticoid activity. 20:176. BMC Complementary Medicine and Therapies; 2020.
5. Hana R Pohl, John S Wheeler. Sodium and Potassium in Health and Disease. 13:29-47. Metal ions in life sciences; 2013.
6. James J DiNicolantonio, Jaikrit Bhutani, James H O’Keefe. The health benefits of vitamin K. 2. Open Hearth; 2015.
7. Mohd Fairulnizal Md Noh, Rathi Devi Nair Gunasegavan, Suraiami Mustar. Vitamin A in Health and Disease. 84460. Intech Open; 2019.
8. Gustav Schellack, Natalie Schellack, Pamela Harirari. B-complex vitamin deficiency and supplementation. 82(4):28-33. South African Pharmaceutical Journal; 2015.
9. Piste Pravina, Didwagh Sayaji, Mokashi Avinash. Calcium and its Role in Human Body. Vol. 4 (2). International Journal of Research in Pharmaceutical and Biomedical Sciences; 2013.
10. Susan R Marengo, Andrea MP Romani. Oxalate in renal stone disease: The terminal metabolite that just won't go away. vol 4 no 7. Nature Clinical Practice Nephrology; 2015.