Daftar isi
Orach merupakan salah satu tanaman yang termasuk ke dalam keluarga Amaranthaceae, yaitu keluarga dari suku bayam-bayaman dan orach juga memiliki nama ilmiah, yaitu Atriplex Hortensis.
Orach juga memiliki beberapa nama lain yang cukup dikenal di beberapa daerah, seperti mountain spinach, french spinach atau red spinach. Orach merupakan tumbuhan yang berasal dari wilayah Asia yang kemudian menyebar ke seluruh belahan dunia dan banyak digunakan sebagai sayuran.
Orach sendiri merupakan tanaman yang cukup tahan terhadap suhu panas yang cukup ekstrim sehingga memudahkannya untuk menyebar dan beradaptasi dengan lingkungan yang baru [2,4].
Hampir kebanyakan orang menyamakan orach dengan bayam merah karena sama-sama memiliki daun yang merah. Namun, tumbuhan orach memiliki beberapa karakteristik yang dapat dengan mudah dikenali.
Salah satu ciri-ciri dari tumbuhan orach yaitu memiliki warna daun dengan berbagai macam warna, yaitu warna ungu, hijau dan kuning yang tergantung pada jenisnya. Daun dari tumbuhan orach memiliki ukuran panjang 4-9 cm dengan bentuk seperti segitiga.
Tumbuhan orach dapat tumbuh sekitar 50-120 cm dengan batang mengarah ke atas dan tegak. Batang dari tumbuhan orach juga memiliki dua warna, yaitu hijau dan juga ungu. Selain itu, orach juga memiliki bunga yang berukuran kecil dengan 5 lembar mahkota [2,4].
Banyak sekali dikalangan masayarakat yang menyamakan tumbuhan orach dengan bayam merah, padahal kedua tumbuhan ini memiliki beberapa perbedaaan walaupun masih dalam satu keluarga Amaranthaceae.
Perbedaan pertama dapat dilihat dari bentuk daunnya yang berbeda, bentuk daun orach lebih ke arah segitiga dan ukurannya tidak sebesar daun bayam merah yang berbentuk seperti hati. Kemudian, orach dapat hidup dalam suhu panas ekstrim, sedangkan bayam tidak dapat tumbuh pada suhu panas ekstrim.
Selain itu, tumbuhan orach memiliki buah yang berukuran kecil sedangkan bayam merah tidak memiliki buah [2,4].
Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada orach:
Nama | Jumlah | Unit |
Protein | 2.8 | % |
Gula | 0.5 | % |
Karbohidrat | 3 | % |
Energi | 26.8 | kcal |
Lemak | 0.4 | % |
Fenolik | 192.15 | mg |
Flavvonoid | 144.74 | mg |
Menurut data pada tabel diatas menunjukkan bahwa tumbuhan orach memiliki kandungan flavonoid yang cukup tinggi di dalamnya yang sangat baik untuk menjaga kesehatan pencernaan tubuh [1].
Tumbuhan orach memiliki berbagai macam kandungan senyawa yang terdapat di dalam seluruh bagiannya, namun yang paling banyak atau kaya akan kandungan senyawanya yaitu pada bagian daun orach.
Bagian dadun orach diketahui memiliki kandungan senyawa yang cukup banyak dan dengan kadar yang cukup tinggi. Salah satu kandungan senyawa tersebut adalah kaempferol yang memiliki fungsi sebagai antioksidan di dalam tubuh.
Selain itu, orach juga memiliki kandungan senyawa alkaloid di dalamnya. Senyawa alkaloid merupakan salah satu senyawa pemberi rasa pahit pada tumbuhan yang berguna sebagai antibakteri dan anti inflamasi atau peradangan pada tubuh.
Orach diketahui memiliki berbagai macam kandungan senyawa yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk mencegah timbulnya penyakit dan meningkatkan kesehatan
Orach sangat banyak memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh dikarenakan terdapat kandungan senyawa dan gizi yang berbagai macam jenis.
Berikut ini beberapa manfaat orach untuk kesehatan tubuh:
Tumbuhan orach diketahui sangat baik untuk menjaga kesehatan kulit tubuh. Hal ini dikarenakan di dalam tumbuhan orach tepatnya pada bagian daun orach banyak memiliki kandungan vitamin E di dalamya.
Kandungan vitamin E di dalam tumbuhan orach berguna untuk memperbaiki sel kulit yang telah mati atau biasa disebut dengan meregenerasi sel kulit yang telah mati. Vitamin E akan merangsang produksi zat kolagen pada kulit yang akan mengganti sel-sel kulit mati.
Perlu diketahui, zat kolagen merupakan salah satu zat yang sangat penting pada kulit dimana semakin bertambahnya umur seseorang semakin sedikit jumlah zat kolagen pada kulit yang menyebabkan kulit menjadi keriput [3,4,6].
Vitamin E merupakan salah satu senyawa yang sangat dibutuhkan oleh tubuh teruama pada kulit karena vitamin E merupakan nutrisi utama pada kulit
Tumbuhan orach memiliki kandungan senyawa antioksidan yang cukup tinggi di dalamnya. Beberapa macam jenis senyawa yang bersifat antioksidan, seperti vitamin E, fenolik, Flavonoid dan antosianin terdapat di dalam daun dari tumbuhan orach.
Setiap senyawa-senyawa tersebut memiliki berbagai macam peranan yang berbeda-beda sebagai antioksidan di dalam tubuh. Salah satu contohnya dalah vitamin E yang memiliki peranan dalam melapisi epidermis luar kulit yang sering kali terpapar sinar matahari dan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit kulit.
Selain itu, terdapat fenolik dan flavonoid yang merupakan senyawa yang dapat melindungi tubuh dari efek radikal bebas yang dapat menimbulkan efek samping buruk pada kesehatan [3,6,7].
Tumbuhan orach jika dikonsumsi scara teratur juga dapat memberikan manfaat dalam mencegah anemia pada seseorang. Anemia merupakan kondisi dimana seseorang mengalami kekurangan sel darah merah pada tubuh yang bertugas sebagai pengangkut oksigen ke seluruh jaringan.
Akibat kekurangan sel darah merah ini membuat seseorang tersebut mengalami tubuh yang lemas dan kurang tenaga. Namun, dengan mengonsumsi daun dari tumbuhan orach dapat mentasi anemia.
Hal ini dikarenakan di dalam daun pada tumbuhan orach terdapat kandungan senyawa zat besi yang cukup tinggi. Zat besi merupakan komponen yang penting dalam pembentukan sel darah merah pada tubuh yang akan berikatan dengan hemoglobin dan myoglobin [8].
Zat besi merupakan senyawa yang sangat diubutuhkan untuk meningkatkan jumlah sel darah merah di dalam tubuh.
Tumbuhan orach juga memiliki potensi sebagai tumbuhan antikanker yang cukup baik. Hal ini dikarenakan di dalam tumbuhan orach terutama pada bagian daunnya terdapat beberapa senyawa seperti fenolik, flavonoid, antosianin dan beberapa senyawa lain yang dapat mencegah timbulnya penyakit kanker pada tubuh.
Senyawa-senyawa antikanker tersebut memiliki beberapa peranan yang berbeda dalam mencegah timbulnya kanker, salah satunya yaitu fenolik dan flavonoid yang dapat mencegah poliferasi pada sel kanker sehingga sel kanker tidak dapat berkembang dan menyebar keseluruh jaringan tubuh [6,7].
Daun orach juga sangat baik untuk menunjang kesehatan mata dikarenakan memiliki beberapa vitamin dan senyawa yang bermanfaat untuk kesehatan mata. Salah satu vitamin pada daun orach adalah vitamin E yang berguna melindungi dan melapisi organ mata agar tidak terkena efek samping berbahaya dari cahaya matahari.
Selain itu, terdapat pula senyawa antosianin yang cukup tinggi di dalam daun orach yang berguna untuk melindungi mata dari penyakit degenerasi makula yang dapat menimbulkan penyakit rabun pada mata [6].
Kandungan gizi dan senyawa pada orach memiliki peranan penting pada orach untuk memberikan manfaat pada kesehatan tubuh
Selain dapat menimbulkan manfaat yang cukup banyak untuk kesehatan, orach juga dapat menimbulkan beberapa efek samping pada tubuh. Berikut ini beberapa efek samping orach pada kesehatan:
Tumbuhan orach diketahui memiliki kandungan asam oksalat yang cukup tinggi di dalamnya yang dapat menimbulkan berbagai macam efek samping pada kesehatan tubuh apabila dikonsumsi secara berlebihan dan terus menerus.
Hal ini dikarnakan kadar asam oksalat yang terlalu tinggi di dalam tubuh dapat menyebabkan pengikatan terhadap senyawa lainnya. Asam oksalat yang telah berikatan akan membentuk senyawa padat yang akan mengendap pada organ ginjal dan menyebabkan timbulnya berbagai masalah kesehatan pada tubuh.
Perlu diketahui, bahwa asam oksalat merupakan senyawa yang dapat ditemukan diseluruh tubuh mahluk hidup dan dengan kadar yang cukup, senyawa ini tidak membahayakan bagi manusia [5.9].
Alergi juga dapat timbul akibat dari mengonsumsi orach dan kebanyakan alergi akan muncul pada orang yang baru pertama kalinya mengonsumsi orach. Hal ini dapat terjadi jika sistem imunitas tubuh merespon adanya ancaman terhadap senyawa yang terdapat di dalam orach.
Akibat dari respon yang diberikan oleh sistem imunitas tubuh tersebut, memunculkan gangguan pada kesehatan, seperti gatal-gatal, mual dan pusing. Ketika mengalami gangguan seperti diatas setelah mengonsumsi orach akan lebih baik jika menghentikan pengonsumsiannya [9].
Meskipun memiliki begitu banyak manfaat untuk menunjang kesehatan tubuh, namun ketika dikonsumsi terlalu banyak dapat menimbulkan efek samping yang buruk pada kesehatan
Terdapat beberapa tips dalam menyimpan bagian dari tumbuhan orach agar tidak mudah layu dan membusuk ketika disimpan dalam waktu yang cukup lama. Berikut ini beberapa tips dalam menyimpan orach secara benar:
Dengan metode pembekuan tersebut dapat membuat daun orach bertahan sekitar 2 minggu lamanya dalam kondisi yang masih segar. Selain itu, dengan metode pembekuan tersebut dapat meminimalisir pengurangan kandungan gizi dan senyawa pada daun orach [4].
Dalam menyimpan sayuran dedaunan termasuk daun orach, akan lebih baik jika disimpan dengan cara dibekukan karena dapat menahan proses pembusukan pada daun
Orach dapat dikonsumsi dengan berbagai macam metode dan juga cara yang tepat agar tetap nikmat dan sehat. Berikut ini beberapa tips dalam mengonsumsi orach :
Daun orach sangat cocok dikonsumsi dengan cara dijadikan sebagai salad karena selain nikmat, daun orach yang diolah menjadi salad akan bertambah manfaatnya karena terdapat sayuran lain di dalamnya [4].
Cara mengolah daun orach hampir mirip dengan cara mengolah daun bayam dikarenakan kedua daun ini memiliki kesamaan dalam hal tekstur [4].
1. Maria S Atanassova, Muhammad Shahzad Aslam, Somesh Sharma, Manisha Nigam. Studies on nutritional facts of spring herbs collected from Bulgarian market. Volume 1 Issue 3. Journal Of Publichation Catalog; 2018.
2. Kachout S. Sai, Bouraoui N. Karray, Jaffel K, Rejeb M.N, Leclerc J.C and Ouerghi Z. Water Deficit-Induced Oxidative Stress in Leaves of
Garden Orach (Atriplex hortensis). Vol. 7 (4). Research Journal of Biotechnology; 2012.
3. Maria S Atanassova, Muhammad Shahzad Aslam, Somesh Sharma, Manisha Nigam. Studies on nutritional facts of spring herbs collected from Bulgarian market. Volume 1 Issue 3. Journal of Publication Health Catalog; 2018.
4. Tsewang Rinchen and Narendra Singh. Exploring nutritional potential of Atriplex hortensis. Indian Horticulture; 2015.
5. Geoffrey Savage & Warinporn Klunklin. Oxalates are Found in Many Different European and Asian Foods Effects of Cooking and Processing. Vol. 7, No. 3. Journal of Food Research; 2018.
6. Saliha Rizvi, Syed Tasleem Raza. The Role of Vitamin E in Human Health and Some Diseases. 14(2):e157-e165. Sultan Qaboos University medical journal; 2014.
7. Aleksandra Kozłowska, Dorota Szostak-Wegierek. Flavonoids--food sources and health benefits. 68(2):79-85. Roczniki Państwowego Zakładu Higieny; 2014.
8. Nazanin Abbaspour, Richard Hurrell, Roya Kelishadi. Review on iron and its importance for human health. Journal of research in medical sciences; 2014.
9. Siva Krishnan. Traditional Herbal Medicines - A Review. Volume 5, Issue 4. International Journal of Research and Analytical Reviews; 2018