Penyakit & Kelainan

Osteosarkoma – Jenis – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Shinta Pradyasti
Ada beberapa tipe tumor pada jaringan tulang. Berdasarkan asalnya, tumor tulang dapat berasal dari jaringan tulang itu sendiri atau dapat juga merupakan penyebaran dari tumor di tempat lain. Berdasarkan

Apa Itu Osteosarkoma?

Osteosarkoma ( img : Health Direct )

Osteosarkoma merupakan jenis kanker tulang yang umumnya terjadi pada tulang-tulang panjang, seperti lengan dan kaki [1,2,3,4,6,7].

Jenis kanker ini berawal dari sel-sel pembentuk tulang yang dapat dengan mudah menyebar hingga tulang bagian tubuh lainnya.

Kondisi yang juga disebut dengan istilah sarkoma osteogenik ini umumnya dialami oleh anak-anak, remaja dan orang-orang dewasa muda [4].

Meski demikian, osteosarkoma tak boleh disepelekan karena mampu berkembang pada siapapun dan usia berapapun.

Tinjauan
Osteosarkoma masih tergolong kanker tulang, namun kanker umumnya menyerang tulang besar atau panjang seperti lengan dan kaki. Risiko kanker ini jauh lebih tinggi terjadi pada anak, remaja dan dewasa muda.

Fakta Tentang Osteosarkoma

  1. Osteosarkoma merupakan jenis kanker tulang yang tergolong langka karena hanya kurang lebih 800-900 kasus tiap tahunnya yang terdiagnosa di Amerika Serikat [2].
  2. Osteosarkoma pada umumnya lebih rentan terjadi pada orang-orang yang berusia 10-30 tahun [2].
  3. Walau anak dan usia dewasa muda lebih berisiko, osteosarkoma berpotensi dialami oleh lansia di mana kasus ini hanya 10% dari seluruh kasus osteosarkoma [2].
  4. Sebanyak 2% kanker yang terjadi pada anak-anak justru merupakan osteosarkoma [2].
  5. Sebanyak 50% kasus osteosarkoma terjadi pada area lutut [3,4].
  6. Osteosarkoma lebih rentan terjadi pada pria daripada wanita, khususnya yang merupakan keturunan Latin, Hispanik dan Afrika-Amerika [3].
  7. 85% osteosarkoma metastasis (penyebaran kanker) meluas dan menyerang hingga organ paru, sedangkan tulang adalah area penyebaran kanker kedua setelah paru-paru [1].
  8. Menurut penelitian retrospektif terhadap anak-anak dengan osteosarkoma tahun 1998-2008 yang menerima perawatan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, ada 23 kasus osteosarkoma dengan rentang usia 9-16 tahun di mana pada akhir penelitian, di antaranya terdapat 5 orang meninggal [5].

Jenis Osteosarkoma Menurut Kecepatan Penyebarannya

Osteosarkoma terbagi menjadi tiga tingkatan menurut bentuk sel-sel kanker di bawah mikroskop dan tingkatan tersebut adalah tingkat rendah, tingkat sedang/menengah, serta tingkat tinggi.

Seperti halnya istilah stadium kanker pada umumnya, tingkatan tersebut menunjukkan seberapa luas dan cepat penyebaran dan pertumbuhan tumor di dalam tubuh penderita [2].

Osteosarkoma Tingkat Rendah

Osteosarkoma tingkat rendah adalah osteosarkoma yang tumbuh paling lambat dan tidak akan cepat menyebar ke organ lain di dalam tubuh penderita.

Dari pemeriksaan melalui mikroskop, tumor nampak seperti tulang yang normal namun memiliki sel-sel yang terbagi.

Osteosarkoma Tingkat Sedang/Menengah

Tumor pada tingkatan ini lebih jarang dan perkembangan tumor ini pada dasarnya lebih serius dari osteosarkoma tingkat rendah namun tidak lebih parah dari osteosarkoma tingkat tinggi.

Namun pengobatan untuk osteosarkoma tingkat sedang justru disamakan dengan pengobatan osteosarkoma tingkat rendah.

Osteosarkoma Tingkat Tinggi

Osteosarkoma pada tingkat ini adalah yang menunjukkan pertumbuhan paling cepat dan ketika diperiksa dengan mikroskop maka akan nampak seperti tulang abnormal.

Osteosarkoma inilah yang justru paling umum dan kerap dialami oleh usia anak hingga remaja dengan jenis-jenis :

  • Kondroblastik
  • Osteoblastik
  • Telangiektatik
  • Sel kecil
  • Fibroblastik
Tinjauan
Jenis osteosarkoma berdasarkan kecepatan pertumbuhan atau perkembangannya ada tiga, rendah, sedang, dan tinggi di mana tingkat rendah berarti perkembangannya lambat dan tinggi berarti perkembangannya sangat cepat.

Stadium Osteosarkoma

Osteosarkoma adalah kondisi kanker yang juga memiliki tahapan penyebaran atau stadium; berikut ini adalah tingkat penyebaran kanker yang perlu dipahami [10].

Osteosarkoma Lokal

Pada stadium lokal, tumor hanya berada di bagian tulang. Namun ada kalanya tumor sudah terdapat juga di jaringan sekitar tulang (termasuk lemak, tendon atau otot.

Pada rata-rata kasus osteosarkoma yang terdiagnosa awal, pasien diketahui mengidap osteosarkoma lokal.

Hal inilah yang menjadi alasan mengapa saat dilakukan pemeriksaan pemindaian maka belum dijumpai adanya tanda-tanda penyebaran kanker yang luas.

Osteosarkoma lokal masih terbagi lagi menjadi dua jenis kondisi, yaitu :

  • Kanker yang dapat direseksi, yaitu melalui operasi kanker seluruhnya dapat diangkat.
  • Kanker yang tidak dapat direseksi, yaitu sekalipun dengan operasi kanker pasien tidak dapat diangkat seluruhnya.

Pada kasus osteosarkoma lokal umumnya kemoterapi adalah langkah pengobatan yang dapat diandalkan karena penyebaran kanker belum terlalu jauh.

Osteosarkoma Metastasis

Pada stadium metastasis, artinya kanker telah menyebar secara luas atau jauh yang bahkan berpotensi sudah menyerang organ penting lain dalam tubuh.

Penyebaran kanker pada osteosarkoma metastasi dapat mencapai tulang bagian tubuh lain, otak dan juga paru-paru.

Jenis kanker inilah yang termasuk paling sulit untuk diatasi maupun memiliki potensi kesembuhan paling kecil.

Meski begitu, beberapa kasus kanker metastasis dapat diatasi dengan operasi dan pasien dapat disembuhkan.

Musculoskeletal Tumor Society (MSTS) Staging System

Sistem MSTS ini dikenal juga dengan istilah sistem Enneking yang dibagi menjadi tiga kelompok seperti berikut :

  • (G) Grade of Tumor : Pengukuran pertumbuhan dan penyebaran kanker yang didasarkan dari bentuk kanker yang diteliti di bawah mikroskop di mana kanker dapat berupa tahap tinggi yang sudah abnormal (G2) atau tahap rendah yang masih seperti sel tumor normal (G1).
  • (T) Tingkat Luasnya Penyebaran Tumor Primer : Tahap ini diklasifikasikan menjadi dua, intracompartmental (T1) di mana tumor masih berada di tulang dan extracompartmental (T2) di mana tulang telah menyebar ke jaringan terdekat tulang.
  • (M) Metastasis Tumor : Pada tahap ini menunjukkan bahwa penyebaran tumor sudah mencapai organ tubuh lain, termasuk kelenjar getah bening yang diistilahkan dengan M1. Sedangkan tumor yang penyebarannya belum sampai ke organ lain termasuk kelenjar getah bening, istilahnya adalah M0.

The TNM Staging System

Sistem stadium TNM oleh American Joint Commission on Cancer dibagi menjadi empat buah informasi yang perlu dipahami.

  • T adalah penggambaran ukuran tumor yang ada pada tulang pasien dan menunjukkan apakah tumor ditemukan juga di bagian tulang lain.
  • N adalah tahap yang menunjukkan apakah tumor telah menyebar hingga kelenjar getah bening terdekat dari tulang yang terpengaruh.
  • M adalah tahap yang menunjukkan kanker metastasis telah terjadi, yaitu penyebaran kanker sudah sampai ke organ vital tubuh di mana paru-paru adalah salah satunya.
  • G atau grade of the tumor menunjukkan bagaimana bentuk sel-sel kanker atau tumor saat diperiksa dengan mikroskop setelah sebelumnya diambil sampel dari tubuh pasien.

Penyebab Osteosarkoma

Penyebab osteosarkoma tidaklah diketahui secara jelas hingga kini, namun diduga hal ini berkaitan dengan DNA [6,7].

Awal mula osteosarkoma adalah saat perubahan DNA terjadi pada sel-sel tulang yang berada dalam kondisi sehat.

Sel mendapat instruksi dari DNA apa yang harus dilakukan dan instruksi akibat perubahan DNA adalah untuk sel membentuk tulang baru padahal tidak dibutuhkan.

Sebagai hasil dari instruksi tersebut, tumbuhlah tumor yang pembentukannya berasal dari sel-sel tulang yang bisa sangat buruk.

Tumor dari sel-sel tulang ini mampu membuat jaringan tubuh yang sehat menjadi rusak dan hancur.

Metastasis pun berpotensi terjadi, yakni pecahnya sel dan menyebar hingga ke bagian-bagian tubuh lain (dapat terjadi ke seluruh tubuh).

Faktor Risiko Osteosarkoma

Selain dari perubahan DNA yang menjadi kemungkinan utama penyebab osteosarkoma, ada beberapa faktor yang mampu meningkatkan risiko osteosarkoma seperti [6,7] :

  • Kondisi genetik tertentu, hal ini termasuk sindrom Li-Fraumeni, sindrom Bloom, retinoblastoma yang diwariskan, sindrom Werner, dan sindrom Rothmund-Thomson.
  • Kelainan tulang lainnya, yakni meliputi displasia fibrosa, dan penyakit tulang Paget.
  • Riwayat pernah menempuh terapi radiasi yang biasanya digunakan untuk menangani kanker.
  • Tinggi badan lebih dari normal pada usia tertentu.
  • Pertumbuhan pada remaja yang berlebihan.
Tinjauan
Belum diketahui pasti apa penyebab dari osteosarkoma, namun dugaan merujuk pada mutasi genetik atau perubahan DNA pada sel-lah penyebabnya. Selain itu, beberapa faktor risiko pun turut mendukung seperti pertumbuhan anak dan remaja yang cenderung terlalu cepat, kelainan tulang tertentu, riwayat pengobatan tertentu, dan kondisi genetik.

Gejala Osteosarkoma

Osteosarkoma tumbuh awal pada bagian tulang anak dan remaja yang berkembang paling cepat, yaitu tulang pada area lutut dan kaki, serta lengan bagian atas dekat dengan bahu [2].

Walau demikian, penderita pun bisa saja mengalami osteosarkoma di bagian tubuh lain, seperti rahang, di bahu persis, hingga pinggul.

Osteosarkoma dapat menimbulkan sejumlah kondisi yang perlu dikenali dan diwaspadai, dan berikut ini adalah gejala-gejala yang umumnya terjadi pada penderita osteosarkoma [4,6,7] :

  • Pembengkakan terjadi pada area dekat tulang yang terpengaruh.
  • Tulang maupun sendi terasa sakit.
  • Saat beraktivitas seperti membawa atau mengangkat benda, rasa nyeri dapat menjadi lebih hebat.
  • Tulang mengalami cedera tanpa penyebab yang jelas.
  • Patah tulang terjadi tanpa sebab yang jelas.
  • Gerakan anggota tubuh yang terkena osteosarkoma menjadi lebih terbatas.

Gejala-gejala tersebut kemungkinan tidak secara langsung membuat seseorang menyadari bahwa dirinya mengalami osteosarkoma.

Karena mirip dengan gejala-gejala penyakit lain, khususnya penyakit sendi, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Bila gejala tak kunjung hilang dan bahkan semakin buruk, pastikan untuk menempuh metode diagnosa atau pemeriksaan secara detil.

Tinjauan
Nyeri dan bengkak pada area tulang yang terpengaruh menjadi gejala utama osteosarkoma. Ketika sudah lebih serius, maka tubuh menjadi sulit digerakkan dan risiko patah tulang jauh lebih besar.

Pemeriksaan Osteosarkoma

Agar dapat mengonfirmasi apakah gejala-gejala yang dirasakan benar-benar mengarah pada osteosarkoma, penderita perlu ke dokter dan menjalani serangkaian tes berikut :

  • Pemeriksaan Fisik : Dokter lebih dulu akan memeriksa gejala umum melalui tes fisik, seperti memeriksa patah tulang atau pembengkakan pada area tulang yang terpengaruh [4].
  • Pemeriksaan Riwayat Medis : Riwayat medis pasien dan keluarga perlu dokter ketahui sehingga serangkaian pertanyaan seputar hal ini akan diajukan secara lebih detil, termasuk juga riwayat pengobatan yang pernah ditempuh [4].
  • MRI Scan : Pemeriksaan MRI diperlukan oleh dokter supaya dokter dapat mengetahui kondisi tulang pasien, termasuk apakah tumor telah menyebar sampai merusak dan menghancurkan tulang [3,4,6,7].
  • Sinar-X : Tes pemindaian ini dibutuhkan agar dokter dapat mengecek keberadaan tumor yang biasanya akan nampak dari hasil pemeriksaan sinar-X/rontgen ini [3,4,6,7].
  • CT Scan : CT scan adalah tes pemindaian yang dokter perlu lakukan untuk memeriksa bagian perut dan dada untuk mengetahui penyebaran penyakit [3,4,6,7].
  • PET Scan : Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kondisi jaringan dalam tubuh dan apakah tumor telah menyebar hingga organ lainnya, dokter kemungkinan akan meminta pasien juga menempuh PET (positron emission tomography) scan [3,6].
  • Tes Darah Lengkap : Dokter pun dapat meminta pasien untuk menempuh tes darah lengkap untuk mengetahui adanya kemungkinan penyakit lain [7].
  • Biopsi : Pengambilan sampel jaringan tumor dari tulang dilakukan dokter untuk kemudian memeriksanya di laboratorium. Hal ini bertujuan supaya dokter mengetahui apakah tumor tergolong kanker atau non-kanker [3,4,6,7].
Tinjauan
Untuk mengonfirmasi bahwa gejala yang dialami penderita adalah ostesarkoma, serangkaian pemeriksaan mulai dari tes fisik, riwayat medis personal dan keluarga, tes darah, tes pemindaian dan biopsi perlu dilakukan oleh dokter.

Pengobatan Osteosarkoma

Sebelum memberikan perawatan untuk kondisi osteosarkoma pasien, dokter akan mempertimbangkan beberapa faktor.

Riwayat medis pasien, usia, kondisi kesehatan pasien, dan reaksi tubuh pasien terhadap obat tertentu merupakan pertimbangan dokter.

Umumnya, tindakan operasi menjadi pilihan pengobatan osteosarkoma utama yang dokter rekomendasikan.

Sel-sel kanker atau tumor baik bersifat kanker atau non-kanker perlu diangkat, namun dokter kemungkinan akan tetap memberikan terapi lain maupun obat-obatan sekalipun setelah operasi.

  • Operasi Pengangkatan Kanker

Rata-rata kasus osteosarkoma diatasi dengan prosedur operasi pengangkatan kanker [3,4,6,7].

Hanya saja, kembali lagi prosedur ini baru dapat ditempuh pasien tergantung dari tingkat penyebaran kanker, lokasi kanker, dan berapa banyak jaringan serta otot yang dokter perlu angkat juga.

Pada prosedur operasi untuk menghilangkan bagian tulang yang terpengaruh, ada proses untuk rekonstruksi tulang yang dokter pasti lakukan.

Cangkok tulang dan prostetik logam adalah pilihan metode rekonstruksi yang dimaksud, maka konsultasikan dengan dokter lebih lanjut, termasuk mengenai langkah hingga efek sampingnya.

  • Rotasiplasti

Prosedur operasi ini lebih dianjurkan untuk anak-anak penderita osteosarkoma yang masih dalam masa tumbuh kembangnya [6].

Operasi ini pun bertujuan mengangkat kanker serta daerah sekitarnya serta termasuk juga pemasangan prostetik logam untuk area tungkai kaki.

Pasien yang menempuh osteosarkoma biasanya dengan operasi ini dapat kembali beraktivitas dan berolahraga.

Sebetulnya dengan kemajuan teknologi khususnya dalam prosedur operasi osteosarkoma, amputasi sudah sangat jarang diterapkan [4,6,7].

Namun bila kanker telah benar-benar menyebar sampai ke bagian tubuh tertentu dan organ-organ dalam tubuh tersebut tak dapat diselamatkan, ada kemungkinan jalur amputasi perlu diambil.

  • Terapi Radiasi

Terapi radiasi merupakan prosedur medis yang menggunakan sinar berdaya tinggi seperti proton dan sinar-X dalam upaya membunuh sel-sel kanker [6,7].

Tindakan medis ini biasanya direkomendasikan oleh dokter ketika pasien dirasa tak memungkinkan menjalani opsi operasi.

Bahkan saat operasi tak dapat mengangkat seluruh kanker yang ada di dalam tubuh pasien, maka terapi radiasi inilah yang diperlukan oleh pasien.

  • Kemoterapi

Kemoterapi adalah prosedur medis lainnya yang juga bertujuan membunuh sel-sel kanker [3,6,7].

Kemoterapi adalah tindakan medis dengan menggabungkan 2-3 obat atau lebih untuk disuntikkan atau diminumkan ke pasien.

Kemoterapi untuk penderita osteosarkoma umumnya perlu dijalani justru sebelum menempuh operasi.

Dokter perlu melihat lebih dulu apakah kemoterapi dapat secara efektif membasmi sel-sel kanker dan apakah sel-sel kanker dapat merespon kemoterapi.

Beberapa cara pengobatan osteosarkoma lainnya yang juga kemungkinan akan diberikan oleh dokter sesuai dengan kondisi adalah [7] :

  • Pemberian antibiotik (apabila terjadi infeksi di dalam tubuh pasien)
  • Rehabilitasi dalam bentuk adaptasi psikososial dan terapi okupasi maupun fisik.
  • Kombinasi perawatan akan diberikan kepada pasien yang mengalami osteosarkoma tingkat tinggi.
Tinjauan
Operasi adalah opsi utama dalam mengobati osteosarkoma karena sel kanker perlu diangkat. Selain operasi, terapi radiasi atau kemoterapi pun menjadi opsi untuk membunuh sel-sel kanker. Kombinasi perawatan sangat memungkinkan jika kondisi osteosarkoma sudah sangat parah dan penyebaran kanker lebih luas.

Komplikasi Osteosarkoma

Ketika tumor bersifat kanker dan osteosarkoma tingkat tinggi terjadi lalu terlambat ditangani, berbagai risiko komplikasi dapat terjadi.

Bahkan komplikasi efek dari pengobatannya pun pasien harus tahu dan waspadai :

  • Metastasis : Kondisi ketika penyebaran kanker sudah sampai ke organ-organ tubuh lainnya merupakan kanker metastasis. Ketika osteosarkoma sudah menyebar luas, maka potensi pasien untuk sembuh pun menjadi lebih kecil karena perawatan apapun akan sulit menangani kondisi ini [6].
  • Efek Samping Pengobatan : Efek samping kemoterapi dan terapi radiasi jangka panjang seperti penurunan fungsi pendengaran, kerusakan paru hingga kerusakan jantung dapat terjadi. Sementara itu, efek samping prosedur operasi dapat berupa perdarahan hebat hingga infeksi [6,7].
  • Infertilitas : Ketidaksuburan dapat pula terjadi sebagai efek dari perawatan jangka panjang sehingga baik pasien osteosarkoma wanita maupun pria akan sulit untuk memiliki keturunan ke depannya [7].
Tinjauan
Komplikasi utama dari osteosarkoma yang tak ditangani adalah kanker metastasis, yakni penyebaran kanker ke organ tubuh lain yang memungkinkan langkah amputasi untuk menanganinya. Sementara itu, ada pula komplikasi dari efek samping pengobatan jangka panjang yang berdampak buruk bagi jantung, kesuburan, dan paru-paru.

Pencegahan Osteosarkoma

Hingga kini belum diketahui bagaimana langkah pencegahan osteosarkoma, kecuali melakukan pengecekan kesehatan secara rutin [4].

Atau, setidaknya memeriksakan diri ketika terasa adanya keganjilan pada kondisi tulang meningkatkan peluang penderita untuk sembuh karena ditangani dengan lebih cepat.

Peluang Hidup Penderita Osteosarkoma

Walau belum ditemukan secara pasti bagaimana mencegah osteosarkoma, peluang hidup penderitanya tergolong cukup besar.

Namun kembali lagi, penderita kondisi osteosarkoma yang belum menyebar umumnya memiliki peluang hidup hingga 75%, sedangkan yang sudah mengalami kanker metastasis memiliki peluang hidup sampai 30% saja [9].

Seiring pula bertambah majunya teknologi dan metode pengobatan osteosarkoma, berbagai efek samping berbahaya dari pengobatan dapat makin dikurangi [7].

Tinjauan
Osteosarkoma belum dapat dicegah, namun pengecekan kesehatan rutin perlu dilakukan yang diimbangi dengan pola hidup sehat. Selama gejala awal langsung diperiksakan dan ditangani, peluang untuk hidup bagi penderitanya cukup besar.

1) Michael S. Isakoff, Stefan S. Bielack, Paul Meltzer, & Richard Gorlick. 2015. US National Library of Medicine National Institutes of Health. Osteosarcoma: Current Treatment and a Collaborative Pathway to Success.
2) The American Cancer Society medical and editorial content team. 2018. American Cancer Society. About Osteosarcoma.
3) Anonim. National Organization for Rare Disorders. Osteosarcoma.
4) Anonim. 2018. Familydoctor.org by American Academy of Family Physicians. Osteosarcoma.
5) Tumpal Y Sihombing, Endang Windiastuti & Djajadiman Gatot. 2009. Sari Pediatri. Osteosarkoma pada Anak di RS. Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta.
6) Mayo Clinic Staff. 2019. Mayo Clinic. Osteosarcoma.
7) Anonim. Johns Hopkins Medicine. Osteosarcoma.
8) Anonim. Moffit Cancer Center. Osteosarcoma Survival Rates.
9) Anonim. St. Jude Children's Research Hospital. Osteosarcoma.
10) The American Cancer Society medical and editorial content team. 2017. American Cancer Society. Osteosarcoma Stages.

Share