Retinoblastoma adalah tipe kanker langka yang menyerang mata anak kecil, biasanya dibawah usia 5 tahun. [1]
Retinoblastoma tergolong kanker ringan (benign) yang ada di retina, sebuah bagian sensitif di mata. Retina anda terbuat dari jaringan syaraf yang peka jika ada cahaya datang dari depan mata. Retina mengirim sinyal melalui syaraf mata ke otak, dimana sinyal diinterpretasikan sebagai gambar. [3]
Jika ditangani dengan segera, retinoblastoma dapat disembuhkan dengan sukses. Lebih dari 9 dari 10 kasus anak dengan retinoblastoma dinyatakan sembuh. [1]
Retinoblastoma dapat terjadi pada satu atau kedua mata. Jika terjadi pada kedua mata, kondisi ini umumnya terdiagnosa pada anak kecil dibawah 1 tahun. Jika hanya menginfeksi satumata, kondisi ini cenderung terdeteksi pada usia 2 sampai 3 tahun. [1]
Daftar isi
Gejala Retinoblastoma
Karena retinoblastoma menyerang bayi dan anak-anak, gejalanya jarang terjadi. Gejala dan tanda dari retinoblastoma adalah [1,3] :
- Terdapat bayangan putih pada pupil (tengah bola mata) yang tidak biasa saat cahaya terpancar ke mata, seperti saat memotret dengan flash
- Mata melihat ke arah yang berbeda, terkadang anak tidak bisa mengontrol pergerakkan bola matanya (mata juling)
- Mata merah
- Mata bengkak
- Perubahan warna iris mata, dapat terjadi 1 mata atau hanya 1 area mata.
- Penglihatan buruk, ditandai dengan anak anda tidak fokus pada suatu obyek atau anak dengan sendiri mengatakan tidak bisa melihat sama sekali
Selain karena retinoblastoma, gejala diatas juga dapat disebabkan karena masalah lain. Namun anda harus dengan segera memeriksa mata anak anda ke dokter. [1]
Penyebab Retinoblastoma
Retinoblastoma adalah kanker pada retina. Pada tahap awal perkembangan bayi, sel retina mata bertumbuh dengan sangat cepat dan kemudian berhenti tumbuh. Namun pada beberapa kasus, 1 atau lebih sel retina berlanjut tumbuh dan membentuk kanker. [1]
Retinoblastoma terjadi saat sel syaraf pada retina membentuk gen mutasi. Mutasi ini menyebabkan sel terus bertumbuh dan bermultiplikasi sampai akhirnya sel sehat mengalami kematian. Akumulasi sel inilah yang membentuk tumor. [3]
Sel retinoblastoma dapat menyebar ke struktur mata lainnya ataupun menyebar (metastasis) ke bagian tubuh lainnya, seperti otak dan tulang belakang. [1]
Empat dari sepuluh kasus (40%) retinoblastoma, penyebab utamanya karena genetik, dimana retinoblastoma terjadi pada kedua bola mata (bilateral). [1]
Mutasi genetik dapat meningkatkan risiko retinoblastoma dan kanker lainnya yang menurun dari orang tua ke anak. [3]
Retinoblastoma keturunan dapat diturunkan dari orang tua ke anak dalam sebuah pola autosomal yang dominan, dimana berarti hanya membutuhkan satu gen mutasi untuk menurunkan retinoblastoma pada anak. [3]
Jika salah satu orang tua membawa gen mutasi, setiap anak mendapat 50% kemungkinan membawa gen yang diturunkan. [3]
Seorang anak yang mengalami retinoblastoma dari keturunan cenderung untuk membentuk penyakit pada usia yang muda. Retinoblastoma keturunan cenderung terjadi pada kedua mata. [3]
Tidak ada yang tahu penyebab sisa 60% kasus retinoblastoma. Terkadang, tidak ada faktor gen dan hanya 1 mata yang terkena (unilateral). [1]
Pengobatan Retinoblastoma
Pengobatan yang disarankan untuk retinoblastoma tergangung dari keparahan tumor, dimana bisa terjadi secara [1] :
- Intraokular, dimana kanker berada sepenuhnya didalam mata, atau
- Ekstraokular, dimana kanker menyebar ke jaringan sekitar mata atau bagian tubuh lainnya.
Pada kebanyakan kasus retinoblastoma (9 dari 10), deteksi dini dan pengobatan yang sukses terjadi sebelum kanker menyebar keluar mata. Jika kanker sudah menyebar, maka kanker akan sulit untuk disembuhkan. [1]
Ada 2 penanganan yang mungkin dilakukan untuk menyembuhkan tumor kecil pada mata, yaitu [1] :
- Penanganan laser ke mata (fotokoagulasi atau kemoterapi)
- Pembekuan tumor (krioterapi)
Fokus penanganan ini adalah untuk menghancurkan tumornya. Dokter akan melakukan penanganan dibawah anestesi umum, jadi anak anda tidak akan merasa nyeri atau tidak nyaman selama prosedur. [1]
Untuk kasus retinoblastoma dengan tumor besar, penanganan akan dilakukan menggunakan satu atau kombinasi dari opsi dibawah ini [1]
Jika tumornya tidak terlalu besar, sedikit radioaktif, yang disebut plaques, dapat dipasang pada tumor untuk beberapa hari. Radioaktif akan menghancurkan tumor sebelum waktunya untuk diangkat. Penanganan ini disarankan apabila tumor tidak berespon pada terapi lainnya. [1]
- Kemoterapi
Kemoterapi dapat digunakan untuk mengecilkan tumor sebagai awal mula penanganan, atau bisa juga dilakukan jika retinoblastoma berkemungkinan untuk menyebar. [1]
- Operasi Pengangkatan Mata
Operasi pengangkatan mata umumnya dilakukan pada tumor yang sangat besar dimana sudah tidak ada harapan lagi bagi bola matanya. Jika anak anda memerlukan pengangkatan mata, anak anda dapat memiliki mata buatan yang pas pada tempatnya. [1]
Efek Samping Pengobatan Retinoblastoma
Banyak penanganan kanker yang menyebabkan efek samping. Hal ini terjadi karena sembari membunuh sel kanker, obat juga merusak sel normal. Efek dapat berlangsung sementara (selama prosedur penanganan) ataupun berlangsung dalam jangka panjang, dimana terjadi selama beberapa bulan atau tahun. [2]
Banyak obat kemoterapi bekerja dengan menargetkan sel yang membelah diri dengan cepat, karena ini lah ciri khas sel kanker. Namun, ada beberapa sel normal lainnya yang juga membelah dengan cepat, seperti sumsum tulang, folikel rambut, dan dinding dalam pencernaan. [2]
Efek jangka pendek dari kemoterapi adalah [2] :
- Rambut rontok
- Penurunan pembentukkan sel darah dari sumsum tulang, dimana dapat menyebabkan anemia, infeksi, dan perdarahan
- Mual dan muntah
- Penurunan nafsu makan yang diikuti dengan penurunan berat badan
Obat-obatan steroid juga sering digunakan sebagai bagian dari pengobatan kanker, dimana memiliki efek [2] :
- Peningkatan nafsu makan
- Perubahan suasana hati
- Peningkatan berat badan
- Sifat lekas marah
Beberapa anak mungkin mengalami efek jangka panjang, dimana berlangsung selama beberapa bulan atau tahun setelah pengobatan. Kondisi ini bisa juga disebut efek terlambat dimana masalah tidak muncul sampai beberapa tahun setelah pengobatan. [2]
Efek jangka panjang sangat bervariasi pada setiap anak, tergantung dari pengobatan yang digunakan, serta usia anak saat pengobatan. Efek yang mungkin terjadi adalah [2] :
- Komplikasi jantung dan/atau paru
Komplikasi jantung dan/atau paru memiliki hubungan dengan radioterapi dan kemoterapi. [2]
- Gangguan pertumbuhan
Radiasi yang tinggi pada kepala, tulang belakang, atau seluruh tubuh memiliki hubungan dengan gangguan pertumbuhan tulang dan pertumbuhan jaringan lunak.[2]
- Gangguan kognitif
Kondisi ini dapat terjadi jika anak mendapatkan radioterapi pada kepala dan leher. Anak memiliki gangguan kemampuan intelektual dan gangguan kemampuan belajar. [2]
- Masalah Ginjal
Beberapa obat kemoterapi membawa risiko jangka panjang terhadap kerusakan ginjal. [2]
- Kanker Kedua
Anak-anak pejuang kanker memiliki risiko kecil terhadap pembentukkan kanker di kemudian hari. Namun, risiko dapat menjadi tinggi akibat beberapa radioterapi dan kemoterapi. [2]
Pencegahan Retinoblastoma
Pada beberapa kasus, dokter tidak yakin pada penyebab retinoblastoma, sehingga tidak ada pencegahan yang terbukti. [3]
Pada keluarga yang memiliki gen retinoblastoma, mencegah terjadinya retinoblasotma sangat tidak mungkin. Namun, tes genetik dapat dilakukan pada keluarga tersebut sehingga dapat diketahui anak mana yang memiliki risiko tinggi dari retinoblastoma. [3]
Jika dokter menemukan bahwa retinoblastoma anak anda disebabkan karena mutasi genetik turunan, keluarga anda dapat disarankan ke konselor genetik. Tes genetik juga dapat dilakukan untuk mendeteksi [3] :
- Retinoblastoma pada anak anda apakah mengarah ke kanker lain atau tidak.
- Anak anda yang lain memiliki risiko retinoblastoma atau tidak, sehingga pemeriksaan mata dapat dilakukan sejak dini.
- Anda dan pasangan anda memiliki kemungkinan untuk menurunkan mutasi genetik ke anak selanjutnya atau tidak.