Patat sakit dapat disebabkan oleh banyak kondisi. Umumnya pantat terasa sakit atau nyeri harus dievaluasi dengan intensif, mulai dari intensitas, durasi, lokas dan faktor yang memperberat hingga meringankan [1].
Pantat sakit kadang juga hanya terjadi ketika duduk, berjalan maupun ketika berbaring. Hal ini dapat juga dijadikan acuan untuk mengetahui penyebab yang mendasari [1].
Berikut ini merupakan beberapa kondisi yang mungkin dapat menyebabkan pantat sakit [2, 4]:
Daftar isi
Penyebab umum dari pantat sakit adalah memar yang berwarna hitam-biru akibat darah dari pembuluh darah rusak terkumpul di bawah kulit.
Memar ini mungkin terjadi karena jatuh maupun ketika mengalami kecelakaan ketika berolahraga dan berkendara. Pantat sakit akibat memar ini mungkin akan baru terasa ketika bagian memar mengalami tekanan.
Pantat diketahui memiliki tiga otot yang masing-masing disebut dengan gluteus maximus, gluteus medius, dan gluteus minimus. Peregangan maupun cedera pada salah satu otot dapat menyebabkan [2,3, 4]:
Ketegangan otot pun mungkin akan dapat terjadi ketika melakukan olahraga yang telalu berat. Bahkan ketegangan otot ini dapat juga terjadi karena bergerak secara tiba-tiba. Jika otot-otot yang ada di pantat tersebut mengalami ketegangan, maka pantat mungkin akan dapat terasa sakit.
Linu panggul mungkin juga dapat menjadi salah satu penyebab pantat terasa sakit. Mengingat, linu panggul umumnya adalah rasa sakit atau terbakar yang tajam, di mana rasa sakitnya menjalar dari punggung bawah turun ke setiap kaki melalui pantat.
Oleh karena itu, selain menyebabkan pantat sakit, kesemutan pada kaki hingga mati rasa mungkin juga akan terjadi. Umumnya orang-orang yang berusia antara 40 hingga 50 tahun akan lebih berisiko mengalami linu panggul.
Peradangan yang terjadi pada kantung yang berisi cairan (bursae) untuk melindungi tulang disebut dengan bursitis. Kondisi ini dapat juga mempengaruhi bursa iskia di pantat atau disebut juga dengan bursitis iskia.
Jika bursitis iskia tersebut terjadi maka gejala-gejala berikut ini akan terlihat [2]:
Bursitis iskadia ini dapat terjadi jika seseorang duduk di permukaan yang keras dalam waktu lama.
Disk atau cakram atau bantalan tulang dapat mengalami herniasi jika lapisan luarnya robek hingga bagian dalamnya terlepas. Kondisi ini disebut juga dengan Disk Hernia.
Disk hernia diketahui dapat menekan saraf didekatnya sehingga akan mengakibatkan rasa sakit, mata rasa bahkan kelemahan.
Jika disk hernia terjadi pada disk di punggung bawah, maka pantat mungkin juga akan merasakan sakit akibatnya. Bahkan, rasa sakit ini mungkin juga akan dapat menyebar ke kaki.
Orang-orang yang berusia tua cenderung lebih berisiko mengembangkan disk hernia. Mengingat, disk akan merosot seiring bertambahnya usia.
Selain itu, orang yang obesitas maupun yang memiliki pekerjaan berat seperti mengangkat beban berat mungkin juga akan lebih berisiko mengalami disk hernia.
Disk di bagian punggung sebagaimana disk pada bagian lain dapat mengalami aus seiring bertambahnya usia. Penyakit disk degeneratif pun dapat terjadi.
Jika penyakit disk degeneratif terjadi di punggung bawah, maka pantat juga akan merasakan nyeri bahkan terasa hingga paha.
Tanda bahwa pantat sakit akibat penyakit disk degeneratif adalah rasa sakit di pantat akan semakin terasa ketika duduk, membungkuk maupun mengangkat sesuatu. Sebaliknya, rasa sakit di pantat akan mereda jika berjalan.
Sindrom piriformis merupakan suatu gangguan yang terjadi pada piriformis yaitu otot yang membentang dari punggung bawah ke bagian atas paha.
Selain otot, terdapat juga saraf yang membentang dari tulang belakang bagian bawah ke bagian belakang paham melalui pantat atau biasa disebut dengan saraf sciatic.
Jika mengalami cedera otot piriformis dapat menekan saraf sciatic, akibatnya linu pinggul yang rasa sakitnya menjalar dari pantat ke bagian belakang kaki akan terjadi.
Sindrom piriformis sendiri seringkali didiagnosis sebagai nyeri punggung bawah. Rasa sakit yang timbul mungkin akan terasa lebih sakit ketika seseorang berjalan, berlari maupun duduk.
Kista pilonidal dapat juga menjadi salah satu penyebab pantat sakit. Kista pilonidal sendiri merupakan kista berisi potongan-potongan kecil rambut dan kulit yang terbentuk diantara celah pantat.
Selain pantat terasa sakit, gejala lain mungkin juga akan terjadi seperti [2]:
Laki-laki cenderung lebih berisiko mengembangkan kista pilonidal dibandingkan wanita. Selain itu, orang yang sering duduk berkendara lama juga lebih berisiko mengembangkan kista pilonidal.
Abses perirektal merupakan suatu kondisi di mana terbentuk rongga berisi nanah di kelenjar dekat anus yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Abses perirektal ini diketahui dapat juga menjadi salah satu penyebab pantat terasa sakit.
Abses perirektal ini cenderung lebih sering terjadi pada bayi dibandingkan orang dewasa. Namun, orang dewasa mungkin juga akan lebih rentan mengalami infeksi jika sedang diare, sembeli maupun gangguan buang air besar lain.
Disfungsi pada sendi sakroiliaka mungkin juga dapat menjadi penyebab pantat terasa sakit. Sendi sakroiliaka sendiri merupakan sendi yang menghubungkan tiga bagian utama yaitu [2]:
Sakit yang disebabkan disfungsi atau peradangan sendi sakroiliaka ini dapat menyebar dari punggung bawah ke pantat hingga mencapai kaki bagian atas. Jika seseorang dengan disfungsi sendi sakroiliaka berjalan atau menaiki tangga, rasa sakitnya akan meningkat.
Radang sendi atau arthritis juga dapat menyebabkan nyeri atau rasa sakit yang menjalar dari sendir di paggung hingga ke pantat. Radang sendi ini umumnya disebabkan oleh sendi yang mengalami keausan, entah seiring bertambahnya usia atau karena terlalu sering digunakan.
Penyumbatan pembuluh darah arteri iliaka (bagian dari pembuluh darah aorta yang bertugas membawa darah ke kaki) dapat menyebabkan pantat sakit. Pantat pun mungkin akan lebih terasa sakit ketika berjalan.
Coccydynia merupakan suatu kondisi di mana tulang ekor (tulang terakhir di bagian bahwa tulang belakang) terasa sakit. Nyeri atau sakit pantat dapat menjadi salah satu gejalanya.
Adapun rasa sakit ini mungkin akan jauh lebih terasa ketika seseorang duduk, bergerak, berdiri terlalu lama atau membungkuk.
Kondisi lain yang dapat menyebabkan pantat sakit mungkin dapat berupa [4]:
Pantat sakit mungkin akan hilang dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu. Namun, jika mengalami hal-hal berikut ini maka sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri kedokter [3, 5]:
Mengatasi pantat yang sakit sebaiknya melibatkan dokter maupun ahli kesehatan mulai dari ahli reumatologi hingga spesialis ortopedi [2].
Adapun metode yang mungkin direkomendasikan oleh dokter dalam mengatasi pantat sakit mungkin meliputi [2]:
Adapun pengobatan rumahan mungkin juga dapat membantu meringankan pantat sakit sampai ada rencana perawatan yang jelas. Pengobatan rumahan dapat dilakukan dengan mengikuti langkah berikut ini [2, 3]:
1. William C. Shiel Jr., MD, FACP, FACR. Buttock Pain: Symptoms & Signs. Medicinenet; 2019.
2. Stephanie Watson & Suzanne Falck, M.D., FACP. What’s Causing This Pain in My Buttocks?. Healthline; 2017.
3. Hana Ames & Cynthia Taylor Chavoustie, MPAS, PA-C. What causes buttock pain when sitting?. Medical News Today; 2021.
4. Healthgrades Editorial Staff. Buttock Pain. Healthgrades; 2021.
5. Bethany Cadman & William Morrison, M.D. Could sciatica be causing the pain in your buttocks?. Medical News Today; 2018.