Fisura Anus: Gejala, Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Fisura Anus?

Fisuraa anus adalah sebuah kondisi dimana terjadi robekan pada dinding anus atau saluran anus. Robekan anus yang dapat disebut fisura anus memiliki ciri berukuran kecil dan merobek jaringan mukosa anus. [1,3]

Fisura anus dapat terjadi saat anda buang air besar dengan feses yang sangat keras atau besar sehingga merobek dinding anus anda sendiri. Kondisi ini akan terasa sakit dan dapat menimbulkan pendarahan. Anda juga mungkin merasakan spasme, atau kedutan, pada cincin otot anus anda (anal sphincter). [3]

Fisura anal sering terjadi pada anak kecil, walaupun dapat terjadi pada usia berapapun. Kebanyakan fisura anal dapat membaik dengan pengobatan sederhana, misalnya dengan peningkatan asupan serat. Beberapa kasus fisura anal berat tetap memerlukan pengobatan atau operasi. [3]

Gejala Fisura Anus

Gejala dan tanda yang terjadi saat fisura anus adalah [2] :

  • Nyeri saat atau setelah buang air besar
  • Konstipasi
  • Feses berdarah
  • Ada darah pada saat mengelap anus dengan tisu
  • Retakan/sobekan yang terlihat dengan mata pada anus
  • Sensasi terbakar dan gatal yang menyakitkan
  • Rasa tidak nyaman saat buang air kecil
  • Sering atau tidak bisa buang air kecil
  • Adanya leleran berbau busuk dari anus

Penyebab Fisura Anus

Fisura anus umumnya terjadi akibat kerusakan dari dinding anus atau saluran anus. Kondisi ini umumnya terjadi pada setiap orang yang mengalami konstipasi. Feses yang keras atau besar tidak akan muat melewati lubang anus sehingga terjadi robekan kecil. [1]

Penyebab fisura anus lainnya adalah [1,2] :

  • Diare persisten (terjadi terus menerus)
  • Diare kronis
  • Radang usus, misalnya penyakit Crohn dan kolitis ulseratif
  • Kehamilan dan proses persalinan
  • Penyakit menular seksual, misalnya sifilis atau herpes, yang dapat menyerang dan merusak saluran anus
  • Memiliki lubang anus yang terlalu kencang, dimana dapat meningkatkan tegangan pada saluran anus dan membuatnya menjadi lebih mudah untuk robek
  • Tuberkulosis
  • Berhubungan seks melalui anus

Faktor Risiko Fisura Anus

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko anda mengalami fisura anus adalah [3] :

  • Konstipasi, dimana pengejanan saat buang air besar dan feses yang terlalu keras dapat meningkatkan risiko terjadinya robekan pada anus.
  • Proses Bersalin, dimana fisura anus sering terjadi pada wanita yang melakukan persalinan normal.
  • Penyakit Crohn, dimana inflamasi saluran cerna pada penyakit ini terjadi secara kronis sehingga dapat membuat dinding anus menjadi lebih mudah untuk sobek.
  • Berhubungan Seks Melalui Anus, dimana gesekan yang terlalu banyak dan kencang pada lubang anus dapat meningkatkan risiko fisura anus.
  • Usia, dimana fisura anus lebih sering terjadi pada anak-anak dan pada orang dewasa 45-65 tahun (middle aged adults).

Komplikasi Fisura Anus

Komplikasi fisura anus diantaranya adalah [3] :

  • Gagal Sembuh.

Fisura anus dapat dikatakan gagal sembuh saat sudah berlangsung selama 8 minggu. Kondisi ini menandakan bahwa fisura anus sudah terjadi secara kronis dan memerlukan tindakan lebih lanjut. [3]

  • Kambuh

Saat anda pernah mengalami fisura anus, anda menjadi rentan untuk terkena fisura anus lagi di kemudian hari. [3]

  • Robekan yang Meluas

Fisura anus dapat meluas hingga ke dalam otot yang membuat lubang anus tetap tertutup. Kondisi ini akan membuat fisura anus menjadi susah sembuh. Fisura anus yang tidak sembuh dapat memicu adanya ketidaknyamanan yang memerlukan pengobatan jangka panjang atau operasi untuk mengurangi nyeri dan memperbaiki kondisi anus. [3]

Diagnosis Fisura Anus

Dokter dapat bertanya mengenai riwayat penyakit dan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk inspeksi lembut ke bagian anus. Jika robekan terlihat, maka tindakan diatas sudah cukup untuk mendasari keputusan sebuah diagnosis fisura anus. [4]

Fisura anus akut terlihat seperti robekan segar, seperti saat kulit terkena sayatan pisau atau kertas. Fisura anus kronis umumnya memiliki robekan yang lebih dalam dan mungkin memiliki pertumbuhan daging secara internal maupun eksternal. Fisura dapat dikatakan kronis bila berlangsung lebih dari 8 minggu. [4]

Lokasi fisura dapat memberikan jawaban terhadap penyebab utamanya. Fisura yang terjadi pada sisi samping dari lubang anus dapat menjadi tanda dari sebuah gangguan saluran cerna, misalnya penyakit Crohn. Dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan lanjutan jika dokter mencurigai adanya kondisi lainnya. Pemeriksaan tersebut diantaranya [4] :

  • Anoskopi, yaitu sebuah tindakan dimana dimasukannya alat berbentung tabung yang panjang ke dalam anus untuk membantu dokter dalam memvisualisasi kondisi rektum dan anus.
  • Sigmoidoskopi fleksibel, dimana dokter akan memasukan selang kecil dan fleksibel ke dalam kolon. Tindakan ini hanya dilakukan pada orang yang berusia dibawah 50 tahun dan tidak memiliki faktor risiko dari kanker kolon atau penyakit pencernaan lainnya.
  • Kolonoskopi, dimana dokter akan memasukan selang fleksibel ke dalam rektum untuk memeriksa seluruh isi kolon. Tes ini dapat dilakukan jika anda berusia diatas 50 tahun dan memiliki faktor risiko mengindap kanker kolon dan kondisi lain.

Pengobatan Fisura Anus

Dokter dapat meresepkan anda obat untuk meredakan gejala dan mempercepat proses kesembuhan. Obat ini dapat termasuk laksativa untuk membantu pengeluaran feses dan juga salep anti nyeri yang dapat anda oleskan pada anus. [1]

Operasi fisura anus mungkin dilakukan apabila kasus fisura anus terjadi dalam waktu lama dan berulang. Operasi umumnya sangat efektif untuk mengatasi fisura anus. Namun, operasi dapat menyebabkan sedikit risiko komplikasi, termasuk inkontinensia anus (beser). [1]

Pencegahan Fisura Anus

Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk anak adalah [2] :

  • Mengganti popok seseirng mungkin
  • Mengatasi konstipasi dengan baik dan benar

Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk orang dewasa adalah [2] :

  • Memastikan area anus selalu bersih dan kering.
  • Membersihkan area anus dengan gerakan yang halus dan bahan yang lembut. Hindari penggunakan tisu dengan aroma khusus.
  • Mengatasi diare dan konstipasi dengan baik dan benar.
  • Menghindari agen iritasi di area anus.

Beberapa perubahan gaya hidup yang dapat anda lakukan untuk mencegah fisura anus adalah [1,3] :

  • Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, misalnya buah, sayur, roti gandum utuh, pasta, dan nasi. Orang dewasa haruus makan serat sebanyak minimal 30 gram perharinya.
  • Minum air dengan cukup setiap hari untuk menjaga hidrasi tubuh.
  • Melakukan olahraga dengan rutin, minimal 150 menit setiap minggunya.
  • Menghindari kebiasaan menahan buang air besar karena dapat membuat feses menjadi kering dan susah keluar dari anus.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment