Kista Pilonidal: Gejala – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Kista pilonidal adalah kista yang berisi rambut dan debris kulit. Kista ini hampir selalu terletak di dekat tulang ekor pada bagian atas lipatan bokong. Jika kista ini terinfeksi maka akan muncul nyeri... yang hebat. Gejala saat kista terinfeksi dapat berupa nyeri, kulit kemerahan, adanya darah atau nanah yang keluar dari kista, dan bau tidak sedap. Kista yang sudah terinfeksi dan mengandung nanah dapat dilakukan drainase dan dibuang melalui pembedahan. Anda dapat mencegah terbentuknya kista ini dengan menjaga agar area tersebut tetap bersih, menurunkan berat badan jika diperlukan, dan menghindari duduk terlalu lama. Read more

Kista adalah benjolan atau kantung jaringan membran yang dapat berisi cairan, udara atau zat-zat lain. Kista dapat tumbuh di bagian bagian tubuh manapun atau di bawah jaringan kulit. Kebanyakan kista tidak berhubungan dengan kanker, namun tetap saja kista harus disembuhkan. [4]

Pengobatan dan perawatan kista tergantung pada jenisnya, di mana letak kista, apakah kista tersebut menimbulkan nyeri dan apakah kista tersebut mengalami infeksi. [4]

Apa Itu Kista Pilonidal

Kista pilonidal tumbuh di bawah tulang ekor, atau di antara celah intergluteal (celah bokong). Bentuknya seperti jerawat besar dan lebih sering dialami oleh pria muda. [1, 3]

Kista pilonidal banyak dialami oleh seseorang yang sering duduk untuk jangka waktu yang lama, seperti pekerja kantoran yang duduk terlalu lama atau sopir bus dan truk, yang menghabiskan waktu panjang untuk berkendara. [3]

Gejala Kista Pilonidal

Jika anda merasa memiliki kebiasaan atau pekerjaan yang beresiko mengalami kista pilonidal, sebaiknya kenali dahulu apa saja gejalanya. Berikut beberapa gejala kista pilonidal. [1, 3]

  • Sakit atau nyeri di bagian tulang ekor jika disentuh
  • Bengak dan kemerahan di bagian tersebut
  • Keluar nanah pada bagian yang bengkak
  • Area yang bengkak sensitif jika disentuh
  • Demam

Ukuran kista pilonidal beragam, ada yang berukuran kecil hingga besar sehingga rasa nyeri yang diakibatkan juga meluas. Jika terjadi infeksi pada kista pilonidal, maka ukuran kista akan semakin membesar atau abses pilonidal dan rasa nyeri atau sakit juga bertambah. [1]

Penyebab Kista Pilonidal

Penyebab mengapa kista pilonidal dapat tumbuh di area ujung bawah tulang ekor atau di celah bokong, beberapa mengatakan disebabkan oleh rambut di bawah kulit di bagian tersebut yang tidak dapat tumbuh atau terhalangi. Dokter sering menemukan folikel rambut di dalam kista pilonidal yang telah disayat. [1]

Kemungkinan penyebab munculnya kista Pilonidal tidak hanya disebabkan folikel rambut yang tidak tumbuh, namun juga gerakan yang anda lakukan (gesekan di area tersebut). Suatu jenis kanker kulit juga dapat menumpuk dan berkembang di dalam kista. [1]

Meskipun jarang menjadi penyebab, namun kista pilonidal juga dapat disebabkan oleh kanker kulit. Sel-sel kanker tersebut menumpuk dan menyebabkan kista pilonidal. [1]

Faktor Resiko Kista Pilonidal

Selain penyebab munculnya kista pilonidal di bagian bawah tulang ekor, ada beberapa faktor resiko yang juga berperan memicu tumbuhnya kista pilonidal. Faktor-faktor resiko tersebut antara lain : [4]

  • Kurang menjaga kebersihan tubuh
  • Obesitas
  • Kurang bergerak
  • Memiliki bulu tubuh yang kasar dan kaku
  • Memiliki jumlah bulu badan yang banyak [1]
  • Memproduksi banyak keringat [1]

Orang dengan pekerjaan tertentu juga beresiko mengalami kista pilonidal, seperti pekerja kantor yang duduk ber jam-jam dan sopir truk yang duduk dalam jangka waktu lama untuk berkendara. [1, 3]

Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga beresiko mengalami kista pilonidal, terutama usia remaja, baik anak laki-laki maupun perempuan beresiko mengalami kista pilonidal. Hal ini disebabkan aktivitas mereka yang memproduksi banyak keringat dan menumpuk di area bawah tulang ekor di mana terdapat folikel rambut. [3]

Karakteristik tubuh tertentu pada seseorang juga dapat memberi resiko lebih besar mengalami kista pilonidal, yaitu jika seseorang terlahir dengan lesung kecil pada pantat. [1]

Kemungkinan Komplikasi Kista Pilonidal

Meskipun nampaknya bukan kista yang serius, namun kista pilonidal tidak dapat disepelekan. Komplikasi bisa saja terjadi, terutama jika kista pilonidal dibiarkan tanpa pengobatan dan perawatan. Berikut komplikasi yang mungkin terjadi : [1]

  • Benjolan kista pilonidal semakin membesar
  • Kista mengeluarkan nanah dan berbau tidak sedap
  • Kambuh atau tidak sembuh total dari kista pilonidal
  • Infeksi serius yang menyebar ke seluruh tubuh

Diagnosis Kista Pilonidal

Jika anda mengalami gejala kista pilonidal dan sudah cukup lama mengalami rasa tidak nyaman akibat benjolan dan rasa sakit, maka jangan tunda untuk memeriksakan keadaan anda ke dokter. Dokter akan melakukan diagnosa fisik pada area di mana kista tumbuh dan juga mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan keluhan anda.

Dokter kemungkinan akan menanyakan : [3]

  • Kapan anda merasa mengalami gejala kista pilonidal?
  • Apakah anda pernah mengalami kista pilonidal sebelumnya?
  • Apakah anda mengalami demam?
  • Apakah anda sedang dalam pengobatan? dan obat apa yang sedang anda konsumsi?

Setelah mendiagnosa keluhan anda, dokter akan menentukan pengobatan, tindakan atau perawatan yang anda butuhkan untuk menyembuhkan kista.

Pengobatan Kista Pilonidal

Setelah dokter mendiagnosa bahwa anda memiliki kista pilonidal, artinya dokter juga telah memahami kondisi parah atau tidaknya kista tersebut. Pengobatan dan tindakan apa yang efektif mengobati atau menghilangkan kista pilonidal yang ada miliki. Pemberian antibiotik adalah hal yang paling umum diberikan oleh dokter, hal ini untuk menghindari terjadinya infeksi yang berkelanjutan. [1, 3]

Selain pemberian obat, dokter juga akan melihat kondisi kista apakah membutuhkan tindakan. Dokter biasanya akan melakukan insisi atau menyayat kista, menghilangkan folikel rambut dan mengeluarkan cairan yang ada di dalam kista. Luka sayatan dibiarkan terbuka dan dibungkus dengan kain kasa. Tindakan ini merupakan tindakan cepat dan hanya membutuhkan anastesi lokal. [1]

Selain insisi, ada juga tindakan lain untuk menghilangkan kista pilonidal, yaitu marzupialization. Tujuannya sama dengan insisi, yaitu menghilangkan folikel rambut dan membuang nanah di dalam kista. Perbedaannya terletak pada teknik pembedahannya yang tidak meninggalkan luka terbuka pada bekas sayatan.

Bekas sayatan pada kista pilonidal ditutup dengan menjahit bagian tepi sayatan untuk menutup luka. Prosedur ini biasanya dilakukan oleh dokter dengan skill bedah yang lebih berkompeten dan juga menggunakan anastesi total. [1]

Setelah dilakukan tindakan untuk menghilangkan kista pilonidal, dokter juga akan memberikan saran untuk perawatan dan pengobatan di rumah, antara lain :

  • Tetap menjaga kebersihan di area bekas kista
  • Periksa bekas sayatan, apakah terjadi infeksi yang ditunjukkan dengan warna kemerahan, sakit dan keluarnya nanah
  • Kontrol ke dokter untuk memeriksa bekas luka sayatan

Kista pilonidal sangat mungkin untuk sembuh total dan tidak kembali muncul, namun juga tidak menutup kemungkinan dapat muncul lagi, terutama jika anda memiliki kebiasaan yang beresiko menumbuhkan kista pilonidal. [3]

Pencegahan Kista Pilonidal

Pencegahan utama agar anda tidak mengalami kista pilonidal adalah menjaga kebersihan diri, terutama di area tulang ekor bagian bawah. Tak hanya mencegah tumbuhnya kista pilonidal, bagi anda yang sudah pernah mengalami juga menjaga agar kista pilonidal tidak tumbuh kembali. [1]

Beberapa langkah berikut dapat dilakukan untuk mengurangi resiko tumbuhnya kista pilonidal : [1, 5]

  • Menjaga daerah di bawah tulang ekor tetap bersih dan kering
  • Hilangkan rambut di area tersebut dengan mencukur atau menggunakan krim khusus
  • Hindari duduk terlalu lama dan lakukan aktivitas seperti berjalan atau berdiri sejenak
  • Gunakan pakaian yang tepat untuk menghindari terjadinya penumpukan keringat
  • Jaga berat badan agar tidak mengalami obesitas, hal ini mengurangi resiko tumbuhnya kista pilonidal
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment