Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Panuveitis merupakan istilah untuk kondisi peradangan yang terjadi pada seluruh bagian uvea (iris, badan silier, dan koroid), dan jaringan sekitarnya termausk retina dan vitreous humor. Kondisi ini dapat
Panuveitis adalah peradangan di seluruh bagian mata, terutama di area uvea. Uvea adalah bagian tengah bola mata yang terletak diantara bagian putih (sclera) di depan dan retina serta syaraf optik di bagian belakang.
Daftar isi
Panuveitis adalah salah satu jenis dari uveitis atau peradangan bola mata. Seseorang mengalami panuveitis bila peradangan terjadi pada seluruh bagian uvea, mulai dari depan hingga belakang.
Uvea adalah lapisan yang penuh dengan pembuluh darah di bagian depan sclera. Fungsi utama dari uvea adalah memberi asupan nutrisi bagi mata. Di bagian dalam uvea terdapat iris, ciliary body (otot yang bekerja bersama dengan lensa mata), serta choroid (jaringan ikat dan pembuluh darah di bagian tengah mata). [3, 4, 5]
Bila panuveitis menyerang mata, maka seluruh bagian uvea yang disebutkan diatas akan terdampak. Bukan hanya itu, peradangan di uvea bisa menyebar ke seluruh bagian mata termasuk retina, syaraf optik, cairan vitreous, dan lensa.
Panuveitis adalah salah satu penyebab utama terjadinya kebutaan dan kerusakan penglihatan. Namun, harapan bagi penderita panuveitis bisa berbeda tergantung dari penyebab dan tingkat keparahannya.
Jika kondisi ini tidak segera ditangani atau diobati dengan benar, maka hilangnya kemampuan melihat akan semakin besar dan tidak bisa diperbaiki. Oleh karena itu, panuveitis adalah jenis penyakit mata yang perlu dikenali dan dirawat seawal mungkin.
Pada beberapa kasus, panuveitis bisa terjadi tiba-tiba dan akut, pada kasus lainnya penyakit ini terjadi perlahan atau berada pada tahap kronis yang tidak terasa. Panuveitis bisa menyerang salah satu atau kedua bola mata.
Bila gejala-gejala berikut mulai terasa, maka harus segera diperiksakan ke dokter: [2, 3, 4, 5]
Sangat penting untuk memeriksakan mata yang mulai mengalami tanda-tanda diatas agar, bila memang panuveitis terjadi, bisa didiagnosa dan dirawat sesegera mungkin.
Panuveitis bisa berkaitan dengan suatu gangguan kesehatan, atau bisa berdiri sendiri sebagai suatu penyakit tanpa sebab yang diketahui (idiopathic). [1, 2, 3, 4, 5]
Namun, bila panuveitis terjadi berulang, maka penyebab-penyebabnya bisa termasuk: [2, 3, 4, 5]
Kondisi spesifik yang telah terbukti berkaitan dengan panuveitis termasuk: [2, 4]
Panuveitis bisa merusak mata dengan sangat cepat dan menyebabkan komplikasi yang bersifat jangka panjang dan mengancam penglihatan pasien. Komplikasi yang paling sering terjadi termasuk: [4]
Dokter spesialis mata akan melakukan pemeriksaan mata lengkap serta mencari tahu riwayat kesehatan pasien secara menyeluruh. Pemeriksaan mata biasanya akan terdiri dari: [1, 2, 4]
Pemeriksaan tambahan yang mungkin akan direkomendasikan oleh dokter termasuk: [1, 2, 4]
Jika dokter mata menduga penyebab panuveitis adalah suatu gangguan kesehatan, maka pasien akan dirujuk ke dokter lain untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh serta juga tes laboratorium.
Panuveitis harus dirawat sesegera mungkin untuk mencegah terjadinya kebutaan. Pengobatan untuk panuveitis beragam tergantung dari penyebab dan tingkat keparahannya.
Pengobatan panuveitis bisa dilakukan dengan beberapa cara, termasuk melalui suntikan di sekitar mata, pemberian obat minum, serta tetes mata.
Perawatan mendasar adalah tetes mata kortikosteroid, disertai obat minum prednisolone jika kasusnya cukup berat. Kedua obat ini pada awalnya diberikan dalam dosis yang tinggi kemudian secara bertahap dikurangi. [2, 3, 4, 5]
Penurunan dosis bertahap ini penting untuk mencegah kembalinya panuveitis dalam waktu singkat.
Jika penyebab peradangan adalah penyakit autoimun, maka imunosupresan akan digunakan untuk membantu mencegah timbulnya episode baru dari panuveitis. [2, 3, 4, 5]
Jika infeksi adalah penyebab terjadinya panuveitis, maka akan diobati menggunakan terapi antimikrobial khusus (antibiotik, antiparasitik atau antiviral), dengan atau tanpa kortikosteroid. [2, 3, 4, 5]
Orang yang memiliki penyakit autoimun atau mengalami infeksi harus segera memeriksakan diri agar kondisinya bisa ditangani sebelum panuveitis terjadi. Namun, pada orang yang sehat, panuveitis sulit dicegah karena penyebabnya tidak diketahui dengan pasti. [2]
Deteksi awal dan perawatan penyakit mata ini penting untuk dilakukan untuk menekan risiko terjadinya kebutaan yang bisa bersifat permanen.
1. Mayo Clinic Staff. Uveitis. Mayo Clinic; 2020.
2. Reema Bansal, Vishali Gupta, Amod Gupta. Current approach in the diagnosis and management of panuveitis. Indian Journal of Ophthalmology; 2010.
3. Oyenwen Isaac, Alan Palestine, MD, Jennifer Cao, MD. Panuveitis. American Academy of Ophthalmology; 2020.
4. GARD Staff. Panuveitis. Genetic and Rare Diseases Information Center (GARD).
5. Erica Zahn. Don’t Ignore Your Eye Pain — It Could be Panuveitis. Patient Worthy; 2017.