7 Jenis Penyakit Mata yang Umum Terjadi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Mata merupakan organ yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Namun banyak orang memiliki masalah dan penyakit mata. Beberapa masalah mata ringan dapat sembuh dengan sendirinya atau dengan diobati di rumah. Sementara jenis penyakit mata kebanyakan membutuhkan perawatan medis[1].

Penyakit mata tidak selalu memiliki gejala. Gejala yang perlu diperhatikan seperti perubahan penglihatan secara tiba-tiba, terlihat redup, atau mengalami kilatan cahaya. Gejala lainnya seperti nyeri, penglihatan ganda, keluarnya cairan dari mata, dan peradangan. Deteksi dini dan pengobatan dapat mencegah dari kerusakan penglihatan atau bahkan kehilangan penglihatan. Pemeriksaan rutin merupakan upaya terbaik dalam pencegahan penyakit mata [1].

Terdapat beberapa jenis penyakit mata. Berikut beberapa jenis penyakit mata:

1.Kesalahan refraksi

Refractive eror atau kesalahan refraksi adalah jenis masalah penglihatan yang membuatnya sulit untuk melihat dengan jelas. Refraksi mata terjadi ketika bentuk mata membuat cahaya tidak fokus dengan benar pada retina. Masalah mata ini adalah masalah yang paling sering terjadi. Koreksi refraksi yang tepat dapat meningkatkan penglihatan diantara 150 juta orang di Amerika. Kelainan refraksi meliputi beberapa masalah antara lain, yaitu [2,3]:

  • Miopia

Miopia atau rabun jauh membuat objek yang jauh terlihat buram. Pada miopia cahaya difokuskan terlalu jatuh ke depan di mata atau di depan retina yang menyebabkan benda terlihat kabur di kejauhan. Gejala rabun jauh meliputi kesulitan melihat hal-hal jauh, ketegangan mata, dan perlu menyipitkan mata untuk melihat dengan jelas [2,4].

  • Hyperopia

Hyperopia atau rabun dekat membuat objek di sekitar terlihat buram. Kondisi ini merupakan masalah umum dengan pemfokusan penglihatan mata yang dapat mempengaruhi penglihatan di semua jarak terutama jarak dekat. Gejala rabun jauh meliputi kesulitan melihat sesuatu dari dekat, ketegangan mata, dan sakit kepala terutama saat membaca [2,4].

Astigmatisme atau silindris membuat objek yang jauh dan dekat terlihat buram atau terdistorsi. Silindris adalah kondisi ketika sinar cahaya sejajar yang masuk ke mata melalui media bias tidak terfokus pada satu titik. Gejala astigmatisme yang paling umum meliputi penglihatan kabur, perlu menyipitkan mata untuk melihat dengan jelas, sakit kepala, ketegangan mata dan kesulitan melihat di malam hari [2,4, 5].

  • Presbiopia

Presbiopia atau kehilangan kemampuan untuk fokus dari dekat dan ketidakmampuan untuk membaca huruf dari mata terjadi antara usia 40 hingga 50 tahun. Presbiopi disebabkan oleh penurunan progresif dalam kapasitas akomodasi lensa [2,6].

2. Konjungtivitis

Konjungtivitis atau mata merah menyebabkan pembengkakan dan kemerahan di bagian dalam kelopak mata dan bagian putih mata. Mata merah juga menyebabkan rasa gatal dan nyeri. Konjungtivitis adalah suatu kondisi yang umum dan dapat dicegah penyebarannya kepada orang lain dengan sering mencuci tangan dan tidak berbagai barang seperti sarung bantal, handuk atau alat riasan.

Gejala konjungtivitis yang paling umum adalah mata merah, gatal atau terbakar, berakhir dan terdapat cairan mata berwarna putih atau kuning Tanda lainnya adalah adanya kerak disepanjang kelopak mata atau bulu mata sehingga kesulitan ketika membuka mata saat bangun tidur. Konjungtivitis juga dapat menyebabkan terasa seperti ada yang menyangkut di mata dan sensitifitas terhadap cahaya terang. Selain itu, dapat menyebabkan kelopak mata bengkak serta penglihatan kabur [7].

3. Katarak

Katarak adalah area keruh di lensa mata. Katarak sangat umum seiring bertambahnya usia. Pada awalnya katarak mungkin tidak disadari, sampai membuat penglihatan menjadi kabur atau kurang berwarna. Penderita katarak juga mengalami kesulitan membaca atau melakukan aktivitas sehari-hari lainnya.

Gejala katarak meliputi penglihatan keruh atau kabur, warna terlihat pudar, tidak dapat melihat dengan baik di malam hari, cahaya tampak terlalu terang dan terlihat lingkaran cahaya disekitar lampu. Terkadang penglihatan ganda dan sering mengganti resep kacamata [8]

4. Glaukoma

Glaukoma adalah sekelompok penyakit mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan dan kebutaan dengan merusak saraf di bagian belakang mata yang disebut saraf optik. Gejalanya bisa dimulai dengan sangat lambat sehingga mungkin tidak menyadari munculnya glaukoma. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah menderita glaukoma adalah dengan melakukan pemeriksaan mata secara komprehensif [9].

5. Retinopati Diabetik

Retinopati diabetik adalah komplikasi umum dari diabetes. Penyakit mata ini penyebab utama kebutaan pada orang dewasa. Hal ini ditandai dengan kerusakan progresif pada pembuluh darah retina, jaringan peka cahaya di bagian belakang mata yang diperlukan untuk penglihatan yang baik.

Retinopati diabetik berkembang melalui beberapa tahap dan biasanya mengenai kedua mata. Risiko retinopati diabetik dapat dikurangi melalui manajemen penyakit yang mencakup kontrol gula darah, tekanan darah, dan kelainan lipid yang baik [3].

6. Gangguan Retina

Retina adalah lapisan jaringan di bagian belakang mata yang merasakan cahaya dan mengirimkan gambarnya ke otak. Di tengah jaringan saraf ini disebut makula. Makula memberikan penglihatan sentral yang tajam yang diperlukan untuk membaca, mengemudi, dan melihat detail yang halus.

Gangguan retina mempengaruhi jaringan makula dan menyebabkan masalah dan dapat menjadi cukup serius sehingga menyebabkan kebutaan. Beberapa masalah seperti degenerasi makula, ablasi retina, retinoblastoma, kerutan makula, lubang makula, dan floaters [10].

7. Mata Kering

Mata kering merupakan masalah mata yang banyak terjadi pada orang. Mata sering terjadi ketika mata tidak menghasilkan cukup air mata untuk tetap lembab basah atau ketika Air mata tidak bekerja dengan baik. Hal ini dapat membuat mata Anda terasa tidak nyaman dan dalam beberapa kasus juga menyebabkan masalah penglihatan.

Siapapun bisa beresiko terkena mata kering terlebih jika menggunakan lensa kontak, tidak mendapat cukup vitamin A, dan memiliki kondisi autoimun tertentu seperti Lupus atau sindrom Sjorgen. Gejala mata mata kering meliputi perasaan gatal menyengat atau terbakar, mata merah, kepekaan terhadap cahaya dan penglihatan kabur [11].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment