Penyebab Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah gangguan penyumbatan pembuluh darah arteri akibat timbunan plak lemak. Jenis penyakit ini berisiko menyerang segala usia.
Pembuluh darah arteri merupakan pembuluh yang membawa darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh. Besarnya peranan dalam distribusi oksigen ini membuatnya memiliki fungsi sangat penting dalam menjaga pertahanan tubuh secara total.
Bisa dibilang, 80% penyebab PJK adalah gaya hidup yang buruk. Sebab salah satu penyakit degeneratif ini selalu bermula karena symptom seperti tekanan darah tinggi dan naiknya kadar LDL dalam darah.
Plak-plak pada pembuluh arteri ini lama-lama menyebabkan Aterosklerosis yang rawan sekali berkembang menjadi penyakit jantung koroner.
Di bawah ini adalah daftar penyebab penyakit jantung koroner yang sering terjadi:
Daftar isi
Ini adalah penyebab PJK yang paling utama, yaitu kolesterol tinggi. Orang dengan kadar LDL lebih tinggi dari HDL memang beresiko kena jantung koroner.
Naiknya kadar LDL atau lemak jahat dalam darah lama-lama menyumbat pembuluh arteri sehingga kerja jantung bisa terganggu.
Penerapan menu makan sehat yang bebas minyak diharapkan bisa menurunkan kolesterolnya. Tanda dari turunnya LDL pada pasien jantung koroner yaitu berkurangnya sensasi sesak napas, lelah dan nyeri.
Penyakit diabetes juga bisa memicu PJK seperti jenis diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Hormon insulin yang tidak sanggup membantu pencernaan gula membuat gula hanya mengendap di pembuluh arteri. Ini yang lama-lama bisa menimbulkan plak arteri.
Orang dengan berat badan berlebih atau obesitas lebih berpotensi kena jantung koroner dibandingkan yang berat badannya normal.
Kegemukan memang perlu segera diatasi agar bisa tidak memicu timbunan lemak yang menghambat kinerja jantung.
Latihan fisik sangat bagus dalam meningkatkan kemampuan jantung dalam memompa darah. Sehingga tidak menghambat peredaran oksigen ke seluruh tubuh.
Olahraga seperti senam aerobik, jalan kaki atau lari-lari kecil, bagus sebagai upaya pencegahan jantung koroner. Cocok pula buat pasien PJK yang sedang tahap terapi.
Meski jarang terjadi, penyebab penyakit jantung koroner juga adalah kelainan bawaan.
Jadi sejak lahir memang memiliki tanda-tanda penyempitan di arteri dekat jantung sehingga sangat berpotensi terjadi PJK di masa depan.
Operasi pembuluh darah dan jantung disarankan untuk mengobati PJK jenis ini.
Deteksi lebih dini akan membantu perawatan lebih intensif dan cepat membuahkan hasil.
Penyebab jantung koroner yang paling sering terjadi dan riskan bila dibiarkan adalah karena seringnya makan junk food dan fast food.
Memang tidak semua fast food tergolong junk food. Hanya saja bagi penderita PJK lebih baik mengonsumsi makanan sehat dan alami saja. Menu diet wajib diterapkan setiap hari.
Mengonsumsi minuman keras bisa menyebabkan PJK. Kandungan alkohol di dalam miras dapat memperparah kondisi penyempitan nadi arteri sehingga proses distribusi darah dan oksigen ke seluruh tubuh makin terhambat.
Tidak meminum alkohol bisa menjadi upaya pencegahan sekaligus penanganan PJK yang dapat diterapkan orang dewasa. Sebab PJK rentan terjadi pada dewasa dari umur 45-55 tahun.
Umumnya stress dan depresi memang menimbulkan gangguan kesehatan. Yang awalnya dari gejala-gejala psikosomatis yang kemudian merambat ke gangguan fisik.
Orang dengan gangguan emosional dan suasana hati seperti bipolar disorder juga rentan terkena Penyakit Jantung Koroner.
Untuk itulah, bagi pasien terindikasi PJK harus konsultasi pula ke spesialis kejiwaan agar mendapatkan obat-obatan penunjang.
Orang yang mengidap stroke berpotensi besar mengalami PJK atau bisa juga justru PJK yang memicu stroke karena aliran darah menuju otak terhambat karena aterosklerosis di jantung.
Pasien stroke mesti rutin diperiksa kesehatan tubuhnya secara total untuk mencegah terjadinya hal-hal tidak diinginkan seperti serangan jantung akibat PJK.
Orang yang memiliki riwayat preeklamsia menjadi rentan terkena PJK.
Preeklamsia yaitu gangguan tekanan darah tinggi dan peningkatan protein pada urin yang terjadi pada ibu hamil.
Gangguan Preeklamsia mulai terjadi 20 minggu pasca hamil dan beresiko menyebabkan keguguran bahkan kematian pada ibu dan bayi.
Untuk itulah para ibu hamil yang memiliki riwayat ini juga disarankan cek ke dokter jantung bila merasakan gejala-gejala jantung koroner.
Rokok menyumbang peranan besar dalam kerusakan jantung. Kampanye kesehatan global pun dilakukan demi mengurangi konsumsi rokok. Tapi sayangnya hasilnya belum nampak, terutama di Indonesia.
Mereka yang masih kecanduan nikotin seharusnya memang belajar lepas dari rokok. Meski awalnya sulit, nanti akan terbiasa.
Pasien jantung koroner yang tidak merokok pengobatannya juga lebih cepat daripada yang merokok.
Tidur di malam hari adalah kewajiban bagi tiap orang. Ketika manusia tidak tidur malam, maka suplai oksigen ke seluruh jaringan tubuh makin menipis.
Padahal PJK menyebabkan suplai oksigen ke seluruh tubuh berkurang. Untuk itulah, penderita jantung koroner mesti memperbaiki siklus tidurnya.
Penderita Penyakit Jantung Koroner biasanya mengidap kolesterol dan tekanan darah tinggi pula. Pasien dengan obesitas menjadi rawan komplikasi berat.
Maka dari itu, penyakit jantung koroner hanya bisa diatasi melalui penerapan gaya hidup sehat, di samping obat-obatan medis.
Apa saja gejala PJK yang biasanya dirasakan para pasien? Berikut adalah keluhan-keluhan yang umum dilaporkan. Bila Anda memiliki tanda-tanda di bawah ini, segera saja kontrol ke dokter.
Jika melihat pada faktor penyebabnya, cara mengobati jantung koroner bisa dilakukan dengan dua teknik, yaitu secara alami dengan perubahan gaya hidup. Kemudian secara medis dengan mengonsumsi obat-obatan atau operasi.
Berikut adalah penjelasan tentang kiat-kiat atau teknik penyembuhan jantung koroner:
Program diet dapat diterapkan pada pasien PJK. Namun orang yang belum didiagnosa jantung koroner namun memiliki tanda-tanda obesitas juga sangat disarankan berdiet.
Maksud dari diet di sini lebih kepada pengaturan menu makan, bukannya menahan lapar. Coba konsultasikan ke ahli gizi untuk memperoleh rekomendasi menu makan terbaik untuk penderita jantung koroner.
Mereka yang menderita gangguan jantung memang biasanya cepat lelah kalau olahraga. Namun bukan berarti terus-menerus menghindari olahraga.
Dunia farmasi modern semakin maju, obat-obatan jantung koroner pun diproduksi oleh pabrikan farmasi.Beberapa obat yang sudah familiar seperti morfin juga masih digunakan di era sekarang.
Pemberian Ranolazine dapat mengurangi gejala Angina yang biasanya diidap pasien jantung koroner.
Obat-obatan pada PJK disesuaikan dari gejala yang ditimbulkan dan pengaruh obat bergantung pada masing-masing pasien.
Ya, jantung koroner bisa diobati dengan operasi. Prosedur operasi ini lebih dikenal dengan nama “Bypass Jantung”.
Operasi Bypass Jantung yakni tindakan mencari alternatif pembuluh arteri untuk mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh.
Pada dasarnya pembuluh arteri itu sangat banyak, semakin dekat jantung ukurannya makin membesar.
Jadi meskipun terjadi kerusakan pada pembuluh besarnya karena timbunan plak, masih bisa diupayakan memperbaiki atau membuka akses melalui arteri di dekatnya.
Operasi Bypass ini memungkinkan untuk membersihkan sumbatan atau justru membuka akses pembuluh baru untuk menggantikan fungsi arteri yang rusak ini.
Healthline Editorial Team & Stacy Sampson, DO. 2018. healthline. Coronary Artery Disease Symptoms.
Adam Felman & Debra Sullivan, Ph.D., MSN, R.N., CNE, COI. 2019. Medical News Today. What to know about coronary heart disease.
Anonim. 2019. healthdirect. What causes coronary heart disease?.
Anonim. 2020. heart. Cardiac Medications.
Jaime R. Herndon, MS, MPH, MFA., & Holly Ernst, PA-C. 2018. healthline. Preeclampsia.