Tinjauan Medis : drg. Jefrianto Wololy
Koreksi: 1. Apakah artikel ini terjemahan? Jika ya, apakah istilah dalam bahasa aslinya yang kemudian diterjemahkan sebagai "gigi kusam" (istilah ini terdengar aneh dan belum pernah saya temukan sebelumnya
Dikutip dari Jurnal Endodontik Iran tahun 2013, prevalensi sakit gigi telah dilaporkan yaitu berkisar antara 5% hingga 88%. [7].
Penelitian mengenai kasus sakit gigi di Amerika Serikat pernah dilakukan pada tahun 2007, di mana sebanyak 10,7% atau sekitar 7,5 juta anak di negara tersebut pernah mengalami sakit gigi. [8]
Di Indonesia sendiri, menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2013 menunjukkan bahwa, di antara penyakit yang dikeluhkan dan yang tidak dikeluhkan, prevalensi penyakit gigi dan mulut adalah tertinggi yakni mencapai 60% penduduk. [9]
Daftar isi
Sakit gigi adalah suatu kondisi dimana muncul rasa sakit di dalam atau di sekitar gigi. [1, 2] Sakit gigi merupakan penyebab paling umum dari nyeri mulut. [7]
Sakit gigi memiliki tingkat keparahan mulai ringan hingga serius. Pada kasus yang ringan, sakit gigi terjadi akibat iritasi gusi dan dapat diobati di rumah. Sementara pada kasus yang serius, disebabkan oleh masalah gigi dan mulut yang tidak akan membaik dengan sendirinya tanpa perawatan oleh dokter gigi. [1, 2]
Di bawah ini adalah fakta-fakta menarik seputar sakit gigi yang perlu Anda ketahui: [2, 3, 6]
Sakit gigi terbagi ke dalam 4 jenis diantaranya yaitu: [6]
Jenis sakit gigi ini bisa disebabkan oleh serpihan makanan yang menempel di antara gigi, menciptakan tekanan yang tidak nyaman. Dalam kasus yang parah, bisa berkembang menjadi abses gigi. [6]
Gigi yang menunjukkan rasa sakit berdenyut hebat juga bisa disertai dengan pembengkakan jaringan gusi di sekitarnya. Jenis rasa sakit ini biasanya menunjukkan bahwa gigi terinfeksi di bagian dalam pulpa, akar, gusi, atau tulang rahang.
Sensitivitas gigi adalah salah satu jenis sakit gigi yang paling umum. Perhatikan apa yang memicu sakit gigi dan berapa lama rasa sakit itu berlangsung. Jika rasa sakit Anda parah dan berlangsung lebih dari tiga puluh detik, penyebabnya mungkin jauh lebih serius. Coba gunakan pasta gigi untuk gigi sensitif dan hindari makanan yang sangat panas atau dingin selama seminggu untuk melihat apakah masalahnya mereda. [6]
Kondisi ini biasanya menunjukkan bahwa tambalan gigi longgar atau mahkota gigi telah rusak. [6]
Beberapa penyebab terjadinya sakit gigi diantaranya adalah: [1, 2, 3, 4]
Abses gigi terjadi karena adanya infeksi bakteri yang memengaruhi struktur gigi di sekitarnya. Infeksi ini dipicu oleh penumpukan nanah jangka panjang di dalam gusi atau gigi. Terkadang, abses gigi bisa menyebar ke otak dan mengancam jiwa karena itulah harus segera diobati jika Anda mengalami kondisi ini.
Kerusakan gigi (gigi berlubang) adalah penyebab sakit gigi yang paling umum. Kerusakan gigi bisa menyerang siapapun dari segala usia. Kerusakan gigi ditandai oleh rongga berwarna kecokelatan atau hitam pada gigi yang kemudian berkembang menjadi lubang kecil.
Terbentuknya lubang ini karena penumpukan plak, buruknya kebersihan mulut, atau mulut kering. Jika lubang membesar dan berdekatan dengan saraf, biasanya timbul rasa sakit dan berdenyut.
Dalam beberapa kasus, sakit telinga bisa menyebabkan sakit gigi dan begitupun sebaliknya.
Fraktur gigi dapat menyebabkan sakit gigi. Misalnya, jika gigi Anda retak, mudah sensitif dan terasa nyeri yang parah itu berarti saraf di dalam gigi Anda terluka. Retak gigi juga dapat terbentuk karena bruxisme jangka panjang (penggilingan gigi).
Sakit gigi yang berasal dari gusi, bisa jadi disebabkan oleh gingivitis. Gingivitis adalah salah satu penyakit gusi ringan yang menyebabkan peradangan pada jaringan gingiva tanpa menyebabkan hilangnya tulang. Jika tidak diobati, kondisi ini bisa berkembang menjadi periodontitis, yaitu penyakit gusi serius yang menyebabkan tulang keropos.
Faktor-faktor risiko lain yang terkait dengan sakit gigi termasuk: [4]
Rasa sakit saat sakit gigi dapat meningkat menjadi lebih serius dan menyebar ke pipi, telinga, atau rahang. Tanda dan gejala yang Anda rasakan ketika sakit gigi diantaranya adalah: [1, 2, 3]
Kapan Anda harus pergi ke dokter?
Kadang-kadang sakit gigi bisa membaik tanpa Anda perlu pergi ke dokter. Sakit gigi ini membaik setelah dalam beberapa hari Anda tidak mengunyah di area gigi yang sakit dan hanya mengkonsumsi makanan lunak, seperti telur dan yogurt, serta menghindari permen dan makanan yang sangat panas atau sangat dingin. [3]
Namun, jika sakit gigi tidak membaik atau hal – hal berikut ini terjadi pada Anda, Anda harus mengunjungi dokter gigi: [3]
Anda harus segera mendapat pertolongan darurat, jika sakit gigi yang Anda alami menimbulkan: [3]
Pertama-tama dokter gigi akan meminta Anda menjelaskan gejala apa saja yang Anda alami. [5]
Kemudian dokter gigi akan melakukan pemeriksaan klinis pada mulut, gigi, rahang dan gusi Anda untuk mendeteksi kerusakan gigi atau masalah gigi lainnya.
Selanjutnya, dokter dapat melakukan beberapa tes khusus untuk menentukan penyebab sakit gigi Anda. Tes-tes ini termasuk sinar-X , tes ini untuk melihat secara terperinci bagian yang tidak terlihat langsung, dan tes vitalitas juga mungkin diperlukan untuk mengetahui keadaan saraf dan suplai darah ke gigi.
Jika kondisinya lebih parah, dokter dapat merujuk Anda ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. [5]
Perawatan yang dapat Anda lakukan di rumah untuk mengatasi sakit gigi sementara adalah sebagai berikut: [1]
Air garam diketahui dapat mengurangi nyeri akibat sakit gigi. Anda dapat mengambil ½ sendok teh garam lalu melarutkannya ke dalam segelas air hangat. Setelah itu, berkumurlah.
Hidrogen peroksida (larutan 3%) bisa membantu mengurangi peradangan dan nyeri. Encerkan hidrogen peroksida bersama dengan air, lalu kumur – kumur. Berhati – hatilah jangan sampai Anda menelannya.
Kompres dingin bisa digunakan untuk mengatasi pembengkakan dan rasa sakit. Kompreslah area yang sakit dengan es yang telah dibungkus handuk selama 20 menit. Ulangi cara ini setiap beberapa jam.
Anda dapat meminum obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas, seperti:
Obat herbal juga diketahui bermanfaat untuk mengatasi sakit gigi, seperti:
Dalam kebanyakan kasus, sakit gigi atau sakit rahang menandakan masalah yang harus dirawat oleh dokter gigi. [3]
Setelah perawatan sakit gigi oleh dokter gigi, Anda harus terus merawat gigi dengan baik. Buatlah jadwal rutin dokter gigi untuk memeriksakan kesehatan gigi Anda.
Ketika Anda selesai dirawat di unit gawat darurat, minumlah obat sesuai dengan yang diresepkan dokter Anda. Jika Anda memiliki tanda atau gejala yang mengkhawatirkan, segeralah hubungi dokter Anda. [3]
Pada umumnya, masalah gigi termasuk sakit gigi bisa dicegah dengan melakukan perawatan gigi secara teratur. Beberapa cara merawat gigi berikut ini bisa Anda terapkan sebagai upaya agar terhindar dari sakit gigi: [2, 3, 4, 5]
Makanan yang mengandung gula dan pati dapat membuat bakteri tumbuh subur dan menyebabkan enamel pada gigi berlubang. Oleh karena itu, mulai sekarang selalu perhatikan apa yang Anda konsumsi dan berhati-hatilah dengan makanan yang menempel pada gigi Anda. Setelah makan jangan lupa untuk menyikat gigi Anda. [2]
Sikatlah gigi Anda setelah makan dan juga sikat gusi Anda agar gusi tetap sehat. Gunakan sikat gigi yang lembut dengan pasta gigi mengandung fluoride. Berkumurlah setiap hari dengan obat kumur antiseptik untuk membantu menyingkirkan bakteri yang menyebabkan plak dan penyakit gusi dini. [2]
Fluorida dikenal efektif dalam mencegah kerusakan gigi pada anak-anak. Tablet fluoride atau suplemen fluoride diresepkan dokter gigi untuk anak-anak di bawah 10 tahun.
Cara ini dapat membantu mencegah pembusukan dan penyakit gusi. Rontgen gigi juga dapat diperlukan setiap tiga hingga lima tahun untuk mengidentifikasi area yang bermasalah. [2]
Gunakan pelindung gigi atau tutup kepala saat bermain olahraga untuk membantu mencegah cedera. [2, 3, 4, 5]
Merokok telah diketahui dapat memperburuk kondisi gigi. [2, 3, 4, 5]
1. Anonim. Toothache. Cleveland clinic; 2020
2. Rose Kivi, Christine Frank, DDS. Everything You Need to Know About Toothaches. Healthline; 2019
3. Alfred D. Wyatt Jr., DMD. An Overview of Toothaches. WebMD; 2018
4. Lara Coseo, Alyssa Hill. TOOTHACHES: CAUSES, COMPLICATIONS & TREATMENT. New mouth; 2020
5. Anonim. Diagnosing Toothache?. jamiethedentist; 2020
6. Dr. Julie Glud. 4 Types of Toothaches and What They Mean. Dental Care of Lombard; 2019
7. Shahla Kakoei, Masoud Parirokh, Nouzar Nakhaee,b Forogh Jamshidshirazi, Maryam Rad, and Sina Kakooei. Prevalence of Toothache and Associated Factors: A Population-Based Study in Southeast Iran. Jurnal Endodontik Iran; 2013
8. Charlotte Lewis, MD, MPH; James Stout, MD, MPH. Toothache in US Children. jamanetwork; 2010
9. Hendry Boy. HUBUNGAN KARIES GIGI DENGAN KUALITAS HIDUP REMAJA SMA
DI KOTA JAMBI. Jurnal Kesehatan Gigi; 2019