Sakit kepala pasca operasi sangat mungkin terjadi dan banyak orang yang mengalaminya.
Sensasi sakit kepala yang dirasakan setelah operasi biasanya nyeri menekan atau menusuk di kepala [1].
Tingkat keparahannya pun pada tiap pasien bisa berbeda-beda, mulai dari ringan hingga tak tertahankan [1].
Tekanan pada saraf atau pembengkakan pada area saraf kemungkinan menjadi alasan dibalik timbulnya sakit kepala pasca operasi [1].
Walau umum terjadi, rasa sakit kepala bisa cukup mengganggu bagi pasien, maka kenali sebabnya agar dapat menangani secara benar.
Daftar isi
Anestesi atau obat bius umumnya diberikan kepada pasien sebelum menempuh operasi [1,2].
Tujuan pemberian obat bius atau anestesi baik lokal maupun total adalah agar pasien tidak merasakan sakit saat prosedur bedah sedang berlangsung [1,3].
Pemberian obat bius lokal hanya akan membuat area tubuh yang hendak dioperasi mati rasa, sementara obat bius total membuat pasien tertidur [1,3].
Sebagai efeknya, pasien bisa mengalami sakit kepala, terutama bila dokter memberi obat bius tulang belakang [1,3].
Perubahan tekanan pada tulang belakang karena suntikan obat bius ini mengakibatkan timbulnya sakit kepala [1,3].
Pada kasus suntikan obat bius tulang belakang, biasanya sakit kepala mulai dirasakan sehari setelah menjalani operasi [1,3].
Sementara untuk obat bius umum dan lokal mampu menimbulkan sakit kepala sesaat setelah selesai menempuh operasi [1,3].
Sakit kepala karena obat bius umum dan lokal pun tidak terlalu lama dirasakan oleh pasien; setidaknya tidak sampai berhari-hari atau beberapa minggu [1].
Sakit kepala pun normalnya akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari atau beberapa minggu [1].
Namun segera konsultasikan dengan dokter apabila sakit kepala terus dirasakan dan tak kunjung mereda walau sudah beberapa minggu [1].
Dehidrasi dapat menjadi salah satu sebab utama timbulnya sakit kepala setelah menempuh operasi [1].
Karena pasien sebelum operasi harus berpuasa makan dan minum lalu setelah operasi pun seringkali belum boleh minum apapun, maka dehidrasi sangat mudah terjadi.
Selain rasa haus, sakit kepala bisa terjadi sebagai tanda tubuh kekurangan cairan [4].
Bila selain dua kondisi tersebut ada pula beberapa kondisi lain seperti berikut, maka dehidrasi kemungkinan besar dialami pasien [4].
Bahkan karena dehidrasi, demam juga bisa terjadi pasca operasi yang diikuti dengan timbulnya nyeri kepala.
Jenis operasi yang ditempuh menjadi salah satu faktor yang menyebabkan pasien merasakan sakit kepala setelah selesai menjalani prosedur bedah [1].
Berbagai macam operasi sebenarnya dapat menyebabkan sakit kepala sebagai efeknya, namun jenis-jenis operasi ini lebih berisiko menjadi sebab sakit kepala setelah pasien menempuhnya [1] :
Anemia atau kondisi tubuh yang kekurangan zat besi berisiko terjadi ketika perdarahan terjadi sebagai efek dari operasi [1].
Pada proses persalinan, seorang wanita juga memiliki risiko tinggi mengalami postpartum anemia atau sel darah merah yang kurang usai bersalin [5].
Jika 1 minggu setelah bersalin kadar hemoglobin tak sampai 110 g/L dan 8 minggu setelah bersalin kadar hemoglobin masih tak mencapai 120 g/L, ini disebut juga dengan kondisi anemia pasca melahirkan [5].
Pada postpartum anemia, wanita mengalami kekurangan zat besi kronis dan hal ini salah satunya juga terjadi pasca operasi (bila melahirkan dengan metode bedah caesar) [5].
Ketika rasa pusing melanda setelah operasi, berikut ini merupakan tanda-tanda lain yang menandakan bahwa tubuh sedang kekurangan sel darah merah [6].
Bila gejala anemia terjadi, hal ini bisa dikonsultasikan dengan dokter agar dokter bisa segera memberikan penanganan terbaik, terutama karena pasien baru saja menjalani operasi.
Kemungkinan lain yang menyebabkan sakit kepala usai operasi adalah kenaikan tekanan darah pada tubuh pasien [1].
Tubuh setiap pasien pasca operasi dapat menimbulkan reaksi berbeda-beda, salah satunya peningkatan tekanan darah yang kemudian menyebabkan sakit kepala [7,8].
Normalnya, tekanan darah adalah sekitar 120 mmHg/80 mmHg. Angka 140 mmHg/90 mmHg ke atas menunjukkan kenaikan tekanan darah [7].
Kondisi operasi yang dapat menjadi sebab tekanan darah meningkat lalu memicu sakit kepala adalah [7] :
Sakit kepala setelah menjalani operasi bisa saja berkaitan dengan hipertensi.
Beberapa keluhan lain yang menunjukkan bahwa sakit kepala disebabkan hipertensi pasca operasi adalah mimisan dan wajah kemerahan [9].
Peningkatan tekanan darah pasca operasi pada dasarnya merupakan kondisi yang umum dan tekanan darah dapat menurun hingga stabil kembali seiring waktu.
Kembali stabilnya tekanan darah bahkan umumnya tidak sampai 48 jam, namun bila lebih dari itu, segera tanyakan kepada dokter.
Penanganan oleh dokter disesuaikan dengan kondisi kesehatan menyeluruh pasien setelah operasi, namun calcium channel blockers, ACE inhibitors dan obat diuretik adalah obat aman yang dokter biasa resepkan [7].
Pasca operasi akan ada efek rasa tidak nyaman dan rasa nyeri pada area tubuh yang dioperasi [1].
Seringkali karena menahan rasa sakit tersebut, kepala ikut menjadi pusing [1].
Untuk menanganinya, obat pereda nyeri akan dokter berikan kepada pasien.
Nyeri pasca operasi pun tidak berlangsung terlalu lama karena beberapa hari atau minggu kemudian rasa nyeri akan hilang.
Namun bila setelah 3-6 bulan dari sejak operasi rasa nyeri tak kunjung reda atau dialami berulang, segera konsultasikan dengan dokter.
Nyeri yang timbul seperti ini disebut dengan istilah persistent postsurgical pain yang walaupun jarang terjadi tetap perlu segera mendapatkan penanganan apabila terjadi [10].
Menempuh prosedur operasi tidak mudah untuk sebagian besar orang, terutama bila operasi yang harus dijalani adalah jenis operasi besar.
Hal ini pun turut memengaruhi kondisi psikologis beberapa pasien.
Tak jarang pasien justru mengalami stres hingga depresi pasca operasi di mana salah satu keluhan yang terjadi adalah sakit kepala [1,11].
Operasi lutut adalah salah satu jenis operasi yang dapat menyebabkan stres hingga depresi pada pasien karena rasa sakit yang sangat hebat [12].
Efek obat bius pun dapat menjadi peningkat risiko stres dan depresi yang kemudian membuat kepala cukup sering terasa sakit [12].
Selain sakit kepala, ada tanda-tanda lain yang kemungkinan besar mengarah pada stres atau depresi, yaitu [13,14] :
Stres atau depresi mampu menyebabkan gangguan tidur, salah satunya insomnia atau susah tidur [15,16].
Pasien pasca operasi bisa mengalami sakit kepala ketika tidak memperoleh cukup istirahat maupun terlalu banyak stres.
Pengobatan untuk sakit kepala yang dirasakan pasien setelah operasi bervariasi tergantung dari kondisi yang mendasari.
Namun secara umum, berikut ini adalah penanganan utama bila sakit kepala terjadi setelah menempuh operasi [1] :
Pasca operasi berat, dokter biasanya akan memberi tahu pasien berapa lama pasien tidak boleh beraktivitas dan mengutamakan istirahat total [1].
Pada beberapa kasus lain, pasien pasca operasi boleh beraktivitas seperti biasa namun harus menghindari kegiatan berat sementara waktu [1].
Jika sakit kepala tak kunjung mereda bahkan saat sudah menggunakan obat pereda nyeri dan sakit kepala bertahan hingga berminggu-minggu, coba konsultasikan dengan dokter.
Namun normalnya, sakit kepala karena dehidrasi, luka operasi, hipertensi, stres atau kurang darah akan hilang cukup cepat seiring tubuh pasien yang semakin pulih [1].
1. Seunggu Han, M.D. & Alex Snyder. Headaches After Surgery: Causes and Treatment. Healthline; 2018.
2. Ali Jabbari, MD, MPH, Ebrahim Alijanpour, MD, Mehrafza Mir, MD, Nadia Bani hashem, MD, FCTA, Seyed Mozaffar Rabiea, MD, & Mohammad Ali Rupani, MD. Post spinal puncture headache, an old problem and new concepts: review of articles about predisposing factors. Caspian Journal of Internal Medicine; 2013.
3. Cleveland Clinic medical professional. Anesthesia. Cleveland Clinic; 2020.
4. Kory Taylor & Elizabeth B. Jones. Adult Dehydration. National Center for Biotechnology Information; 2022.
5. Nils Milman. Postpartum anemia I: definition, prevalence, causes, and consequences. Annals of Hematology; 2011.
6. Jake Turner; Meghana Parsi; & Madhu Badireddy. Anemia. National Center for Biotechnology Information; 2022.
7. Suzanne Oparil, Maria Czarina Acelajado, George L. Bakris, Dan R. Berlowitz, Renata Cífková, Anna F. Dominiczak, Guido Grassi, Jens Jordan, Neil R. Poulter, Anthony Rodgers, & Paul K. Whelton. Hypertension. HHS Public Access; 2017.
8. Cinzia Finocchi & Davide Sassos. Headache and arterial hypertension. Neurological Sciences; 2017.
9. R. Charles & E. Corrigan. Epistaxis and hypertension. Postgraduate Medical Journal; 1977.
10. Henrik Kehlet, Troels S Jensen, & Clifford J Woolf. Persistent postsurgical pain: risk factors and prevention. Lancet; 2006.
11. Cui-Bai Wei, Jian-Ping Jia, Fen Wang, Ai-Hong Zhou, Xiu-Mei Zuo, & Chang-Biao Chu. Overlap between Headache, Depression, and Anxiety in General Neurological Clinics: A Cross-sectional Study. Chinese Medical Journal; 2016.
12. William Morrison, M.D. & Stephanie Watson. What are the risks of knee replacement surgery?. Medical News Today; 2019.
13. Habib Yaribeygi, Yunes Panahi, Hedayat Sahraei, Thomas P. Johnston, & Amirhossein Sahebkar. The impact of stress on body function: A review. EXCLI Journal; 2017.
14. Suma P. Chand & Hasan Arif. Depression. National Center for Biotechnology Information; 2021.
15. E. Amy Janke, Kenneth A. Holroyd, & Kathleen Romanek. Depression increases onset of tension-type headache following laboratory stress. HHS Public Access; 2007.
16. Jiyoung Kim, Soo-Jin Cho, Won-Joo Kim, Kwang Ik Yang, Chang-Ho Yun, & Min Kyung Chu. Insomnia in tension-type headache: a population-based study. The Journal of Headache and Pain; 2017.