Makanan, Minuman dan Herbal

Sawi Putih: Manfaat – Efek Samping dan Tips Penyimpanan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Sawi putih memiliki kandungan vitamin A, C, serat, vitamin B, asam folat, kalsium dan senyawa lainnya. Kandungan nutrisi ini bermanfaat sebagai antioksidan, peningkat daya tahan tubuh, anti peradangan,

Tentang Sawi Putih

Tanaman sawi putih masih satu keluarga dengan keluarga kubis-kubisan yang disebut juga Crucifera (Brassicaceae). [1]

Sawi putih atau kol cina termasuk dalam keluarga Brassica, keluarga besar dari daun/bunga yang juga termasuk dalam kecambah brussel, kangkung, kubis, brokoli, lobak, dan lain sebagainya.

Sawi putih memiliki batang pendek yang tegap dan daun lebar berwarna hijau muda. Tangkai daunnya panjang dan bersayap melengkung ke bawah. Selain itu, rasa sawi putih tidak pahit dan cenderung manis. [1]

Sawi putih (Brassica rapa L. ssp. Pekinensis) biasa dikenal dengan nama lain napa cabbage adalah salah satu sayuran yang berasal dari Cina. Sawi putih adalah salah satu sayuran yang paling banyak ditemukan dalam masakan Asia terutama dibagian timur.

Namun seiring perkembangannya, sawi putih juga digunakan dalam masakan Barat, Mediterania, dan Amerika untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sehat.

Sawi putih banyak digunakan dalam masakan seperti kimchi, asinan, salad dan fermentasi lainnya. Preferensi untuk satu porsi daun berbeda-beda sesuai dengan jenis hidangannya. [1]

Sawi Putih

Karakteristik Sawi Putih

Sawi putih adalah sayuran yang biasanya tumbuh pada suhu yang sedang cenderung dingin dengan tinggi sekitar 18 inchi. Sawi putih dapat tumbuh dengan sangat baik di bawah sinar matahari langsung dan di tanah kering.

Sawi putih tumbuh dengan kepala berbentuk lonjong yang terdiri dari daun-daun hijau muda yang tersusun rapat, tebal, dan berwarna hijau muda.

Tulang yang terdapat pada ujung batang jauh lebih tipis dan kandungan airnya juga lebih tinggi dari sawi pada umumnya. [1]

Rasa sawi putih juga lebih manis, renyah dan beraroma. Sawi putih dapat dipanen jika telah mencapai ukuran yang diinginkan dengan ketebalan sekitar 8 sampai 9 inchi. [1]

Sawi memiliki beberapa jenis namun dengan ciri-ciri yang berbeda. Jadi pastikan untuk memilih sawi yang cocok sesuai dengan kebutuhan.

Kandungan Gizi Sawi Putih

Berikut adalah kandungan gizi yang terdapat dalam sawi putih mentah per 100 gram.

IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram)
Hijau sawi putih, mentah
Kalori: 23 Kalori Dari Lemak: 2.5
%Kebutuhan Harian
Total Lemak0.3      g 0.46 %
Lemak Jenuh0.1      g 0.37 %
Lemak Trans0        0    %
Kolesterol 0        mg 0   %
Sodium45       mg 1.87 %
Total Karbohidrat4.7      g 1.57 %
Serat4        g 16   %
Gula0.7      g
Protein1.7      g 3.4  %
Vitamin A114.34 %Vitamin c40 %
Kalsium10 %Zat besi5 %
© IDNmedis.com

Src : Hijau sawi putih, mentah

*Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil.

Vitamin
Penyajian 100gr% kebutuhan Harian
Vitamin A5717  IU114.34 %
Vitamin C24    mg40 %
Vitamin D0     0 %
Vitamin E (Alpha Tokoferol)2.3   mg11.3 %
Vitamin K297.6 mcg372.03 %
Tiamin0.1   mg4 %
Riboflavin0.1   mg5.88 %
Niasin0.5   mg2.5 %
Vitamin B60.1   mg5.25 %
Folat110   mcg27.5 %
Vitamin B120     mcg0 %
Asam Pantotenat1.2   mg11.59 %
Kolin12.8  mg0 %
Betaine0     0 %
© IDNmedis.com

Kandungan vitamin dalam sawi putih yang paling banyak memberikan manfaat adalah vitamin. Baik vitamin A yang bermanfaat untuk kesehatan mata dan vitamin B3 atau niacin yang bermanfaat sebagai anti peradangan. [3,12,13].

Selain vitamin B, kandungan vitamin C dalam sawi putih juga bermanfaat untuk pengobatan batuk dan pilek. [8]

Selain vitamin, kandungan senyawa seperti zat besi, tembaga, fosfor, kalsium, dan mangan juga bermanfaat untuk tubuh. [4,5,6,7]

Manfaat Sawi Putih untuk Kesehatan

Sawi putih telah dikenal sebagai makanan yang mempunyai banyak manfaat kesehatan. Berikut adalah manfaat dari sawi putih.

1. Gangguan Jantung

Sawi putih memiliki kandungan vitamin B yang merupakan kandungan utama untuk meningkatkan kinerja jantung pada manusia.

Vitamin B terutama vitamin B9 bekerja dengan cara menghilangkan homosistein yang merupakan penyebab utama serangan jantung pada usia dini.

Vitamin B9 ini bekerja dengan cara mengontrol jumlah kolesterol yang diendapkan pada jantung manusia. Dengan demikian, gangguan yang ada pada sistem kardiovaskular bisa lebih diminimalisir. [3]

2. Menjaga Kesehatan Otak

Mengonsumsi makanan yang mengandung tembaga sangat membantu dalam merangsang proses berpikir dengan lebih baik dan menjaga fungsi mental.

Makanan yang mengandung tembaga biasanya disebut dengan “makanan otak” karena membantu mengaktifkan saraf-saraf di otak.

Makanan yang kaya akan tembaga seperti sawi putih, cocok apabila digunakan untuk diet karena mengandung 0.021 mg tembaga.

Nilai kandungan tembaga tersebut sangat disarankan untuk memenuhi kebutuhan tembaga harian di tubuh. [4, 5]

3. Mengurangi Rasa Sakit Pada Gejala Pra menstruasi

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Massachusetts di Amherst kepada wanita yang melakukan diet zat besi menunjukkan bahwa asupan tinggi dari makanan yang kaya akan zat besi, dapat meringankan rasa sakit yang timbul saat pramenstruasi seperti tekanan darah tinggi, pusing atau sakit kepala, perubahan suasana hati, dan lain sebagainya.

Sesuai penelitian yang dilakukan oleh Universitas Massachusetts tersebut, wanita yang menyukai menu diet yang mengandung banyak zat besi memiliki 30 sampai 40 persen risiko yang lebih rendah untuk mengalami rasa sakit ketika PMS (Pra Menstruasi) dibandingkan dengan wanita yang mengonsumsi zat besi yang lebih sedikit. [6]

4. Mencegah Penyakit Diabetes

Mangan sangat penting untuk memproduksi enzim pencernaan yang bertanggung jawab dalam proses glukoneogenesis.

Glukoneogenesis adalah mekanisme yang bertanggung jawab untuk mengubah senyawa non karbohidrat menjadi glikogen atau glukosa dalam darah pada keadaan puasa, sehingga keseimbangan kadar glukosa di dalam plasma darah dapat terjaga dengan baik. [7]

Glukoneogenesis mengubah asam amino protein menjadi gula dan menjaga keseimbangan gula dalam aliran darah.

Mangan telah terbukti membantu mencegah kadar gula dalam darah yang terlalu tinggi sehingga penyakit kencing manis atau diabetes dapat dicegah. [7]

Para peneliti dari Departemen Penyakit Dalam dan Biokimia di Veterans Affairs Medical Center menguji efek mangan pada tikus yang rentan terhadap diabetes.

Hasil dari penelitian menemukan bahwa terjadi peningkatan pengeluaran insulin, penurunan kadar lemak, dan peningkatan proses penyerapan energi pada tikus. [7]

5. Pengobatan Batuk Pilek

Vitamin C yang terkandung dalam sawi putih dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia yang melindungi dari pilek dan batuk.

Vitamin C juga bekerja dengan mempercepat penyerapan zat besi sehingga dapat memperkuat daya tahan tubuh terhadap infeksi. Hal ini juga berarti Vitamin C dapat digunakan untuk perlawanan terhadap virus. [8]

6. Membantu Perkembangan Janin pada Ibu Hamil

Kalsium merupakan salah satu senyawa penting dalam tubuh. Disepanjang kehamilan, sang ibu dianjurkan untuk menambah asupan kalsium karena tidak hanya penting untuk kelangsungan tubuh mereka, tetapi juga untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang sempurna. [9]

Sawi putih mengandung 105 mg kalsium per 100 gramnya, yang berarti satu sawi putih yang utuh mempunyai kandungan kalsium sebanyak kurang lebih 525 mg.

Angka kecukupan kalsium yang dianjurkan oleh orang dewasa di Indonesia adalah 1000 mg. Dengan demikan satu sawi putih sudah mampu mencukupi 50% kebutuhan kalsium orang dewasa. [9]

Mengonsumsi jumlah kalsium yang cukup pada ibu hamil akan membantu janin agar terus berkembang pada tingkat tertentu secara sehat.

Jika kalsium tidak mencukupi, maka janin akan dipaksa untuk menghisap kalsium yang dibutuhkan oleh sang ibu. Oleh karena itu, mengonsumsi sawi putih saat kehamilan sangat dianjurkan untuk wanita hamil. [10]

7. Antioksidan

Sawi putih baik digunakan untuk menangkal radikal bebas yang ada pada tubuh karena mengandung senyawa flavonoid yang bekerja sebagai antioksidan di dalam tubuh.

Menurut hasil pengujian senyawa yang dilakukan pada sawi putih yang segar, terdapat kandungan beberapa senyawa seperti flavonoid, alkaloid, saponin, dan glikosida. Senyawa flavonoid inilah yang bekerja sebagai antioksidan dalam tubuh. [11, 12]

8. Anti Inflamasi atau Anti Radang

Berdasarkan penelitian yang dimuat dalam British Journal of Pharmacology, niacin yang terkandung dalam sawi putih efektif dalam mengurangi radang dan menjaga persendian.

Dalam penelitian, asupan niacin yang tinggi dapat mengurangi rasa sakit atau keluhan yang disebabkan oleh persendian maupun kelelahan otot. [13, 14]

Niacinamide dalam dosis yang direkomendasikan dalam penelitian mampu meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi pembengkakan yang terjadi.

Oleh karena itu, beberapa orang lebih menggunakan niacinamide untuk mengurangi rasa sakit atau mengobati arthritis dari pada obat penghilang rasa sakit. [13, 14]

Sawi putih ternyata memiliki banyak kandungan gizi dan senyawa yang diperlukan tubuh serta bermanfaat untuk mengobati atau mencegah penyakit dalam tubuh.

Efek Samping Mengonsumsi Sawi Putih

Pada kasus yang dialami oleh beberapa orang, mengonsumsi sawi putih yang terlalu banyak dapat mengakibatkan perut menjadi kembung dan terasa panas. [15]

Pada kasus yang parah, sawi putih tidak hanya menyebabkan perut menjadi kembung dan terasa panas, namun bisa menyebabkan diare bila dikonsumsi dalam jumlah besar. [16]

Selain memiliki manfaat yang baik untuk tubuh ternyata sawi putih juga memiliki beberapa efek negatif yang timbul jika dikonsumsi secara berlebihan.

Tips Mengonsumsi Sawi Putih

  • Ditumis

Caranya, singkirkan batang daun sawi putih yang keras, lalu panaskan minyak di wajan dan tumis sawi putih yang sudah dicuci. Tambahkan bumbu masakan yang sesuai seperti bawang putih, bawang merah, dan bumbu kaldu. [17]

  • Digoreng

Sawi putih juga bisa dinikmati langsung dengan cara digoreng atau biasanya dicampur terlebih dahulu dengan olahan tepung dan digoreng krispi.

Sawi putih dapat diolah dengan berbagai cara. Pilihlah pengolahan yang tepat sehingga sawi putih dapat dinikmati dan tidak kehilangan kandungan gizi di dalamnya.

Tips Penyimpanan Sawi Putih

Agar kandungan senyawa dan gizi yang terdapat dalam sawi putih tidak rusak, maka sawi putih harus disimpan di tempat yang sesuai.

Sawi putih bisa bertahan antara tiga minggu hingga dua bulan jika disimpan secara benar.

Ada beberapa jenis penyimpanan sawi putih yang digunakan untuk menjaga kelembaban dan suhu relatif pada tingkat yang disarankan. [18]

Tempatkan sawi putih dalam wadah penyimpanan dan usahakan agar tidak bertumpuk dengan sayuran yang lain dalam wadah penyimpanan sehingga memungkinkan saluran udara terjadi di antaranya. [18]

Sawi putih mengandung kurang lebih 92% air sehingga penting untuk mendinginkan sawi putih secepat mungkin setelah panen. Kelembaban harus dijaga setidaknya 90% atau lebih tinggi.

Jika kelembaban relatif kurang dari 80% maka akan menyebabkan hilangnya kelembaban dan penyusutan sawi putih. Untuk mengukur kelembaban udara bisa menggunakan alat hidrometer. [18]

Selain itu, sawi putih sebaiknya disimpan sendiri atau tidak dicampur dengan buah lain.

Hal itu karena jika suhu dan kelembaban yang dibutuhkan relatif sama, buah-buahan dan beberapa sayuran lain akan mengeluarkan gas etilen semasa penyimpanan yang dapat menyebabkan sawi putih berubah warna sehingga lebih baik untuk menyimpan sawi putih dalam kulkas secara terpisah. [18]

Simpanlah sawi putih dengan baik dan benar sehingga tidak merusak kandungan senyawa serta gizi yang terdapat didalamnya.

1. Seoung GU, Hwang IW, Chung SK. 2016. Food Chemical 199: 612-B. Antioxidant capacities and polyphenolics of Chinese cabbage (Brassica rapa L. ssp. Pekinensis) leaves.
2. Anonym. 2019. United State Department of Agriculture. Cabbage, Chinese (pak-choi), raw.
3. Lauren C . Blekkenhorst, Marc Sim, Catherine P. Bondonno, Nicola P. Bondonno, Natalie C. Ward, Richard L. Prince, Amanda Devine, Joshua R. Lewis, Jonathan M. Hodgson. 2018. Nutrients 10(5): 595. Cardiovascular Health Benefits of Specific Vegetable Types: A Narrative Review.
4. Kun-Young Park, Ji-Kang Jeong, Young-Eun Lee, James W Daily. 2014. Journal of Medicinal Food 17(1): 6-20. Health Benefits of Kimchi as a Probiotic Food.
5. Binna Kim, Veronica Minsu Hong, Jeongwon Yang, Heejung Hyun, Jooyeon Jamie Im, Jaeuk Hwang, Sujung Yoon, Jieun E. Kim. 2016. Preventive Nutrition and Food Science 21(4): 297-309. A Review of Fermented Foods with Beneficial Effects on Brain and Cognitive Function.
6. Patricia O Chocano-Bedoya, Joann E Manson, Susan E Hankinson, Susan R Johnson, Lisa Chasan-Taber, Alayne G Ronnenberg, Carol Bigelow, Elizabeth R Bertone-Johnson. 2013. American Journal of Epideminology 177(10): 118-27. Intake of Selected Minerals and Risk of Premenstrual Syndrome.
7. Soh-Hyun Lee, Hani A Jouihan, Robert C. Cooksey, Deborah Jones, Hyung J. Kim, Dennis R. Winge, Donald A. McClain. 2013. Endocrinology 154(3): 1029-38. Manganese Supplementation Protects Against Diet-Induced Diabetes in Wild Type Mice by Enhancing Insulin Secretion.
8. Harri Hemila, Elizabeth Chalker. 2013. The Cochrane Database of Systematic Reviews (1): CD000980. Vitamin C for Preventing and Treating the Common Cold.
9. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan bagi Bangsa Indonesia tabel 3.
10. Ashok Kumar & Simar Kaur. 2017. Journal of Obstetrics and Gynecology of India 67(5): 313-318. Calcium: A Nutrient in Pregnancy.
11. Javier Morales-Lopez, Monica Centeno-ALvarez, Antonio Nieto-Camacho, Mercedes G. Lopez, Elizabeth Perez-Hernandez, Nurv Perez-Hernandez, & Eduardo Fernandez-Martinez. 2017. Pharmaceutical Biology 55(1): 223-241. Evaluation of antioxidant and hepatoprotective effects of white cabbage essential oil.
12. Banjarnahor, Putri Rejeki, Tuty Roida Pardede. 2019. Skripsi Sarjana Universitas Sumatera Utara (808). Uji Aktivitas Antioksidan Sawi Putih (Brassica rapa) dengan metode DPPH.
13. Shin JS, Noh YS, Cho YW, Baek NI, Choi MS, Jeong TS, Kang E, Chung HG, Lee KT. 2011. British Journal of Pharmacology 164(1): 145-58. Arvelexin from Brassica rapa suppresses NF-KB-regulated pro-inflammatory gene expression by inhibiting activation of IkB Kinase.
14. Youjung Lee, Seoyoung Kim, Beodeul Yang, Chiyeon Lim, Jung-Hoon Kim, Hyungwoo Kim, Suin Cho. 2018. Pharmacognosy Magazine 14(54): 174-179. Anti-inflammatory Effects of Brassica oleracea Var. capitata L. (Cabbage) Methanol Extract in Mice with Contact Dermatitis.
15. Bagher Larijani, Mohammad Medhi Esfahani, Maryam Moghimi, Mohammad Reza Shams Ardakani, Mansoor Keshavarz, Gholamreza Kordafshari, Esmaiel Nazem, Shirin Hasani Ranjbar, Hoorieh Mohammadi Kenari, Arman Zargaran. 2016. Iran Red Crescent Medical Journal 18(4): e23664. Prevention and Treatment of Flatulence From a Traditional Persian Medicine Perspective.
16. Christa Raak, Thomas Ostermann, Katja Boehm, Friedrich Molsberger. 2014. Global Advances in Health and Medicine 3(6): 12-1. Regular Consumption of Sauerkraut and Its Effect on Human Health: A Bibliometric Analysis.
17. Anonym. Department of Health Government of Western Australia. Chinese Cabbage or wong bok.
18. Anonym. 2020. Ministry of Agriculture, Food, and Rural Affairs. Storage of Cabbage.

Share