Penyakit & Kelainan

11 Sayuran yang Harus Dihindari oleh Penderita Dispepsia

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dispepsia adalah salah satu gangguan pencernaan yang paling sering terjadi dan bisa menimpa siapa saja. Dispepsia, seperti halnya gangguan pencernaan lain, biasanya disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur dan stres. Umumnya dispepsia ditandai dengan rasa tidak nyaman atau rasa nyeri pada perut bagian atas [5].

Sebuah penelitian di Amerika Serikat menyatakan, sebagai gangguan pencernaan yang sering ditemukan, dispepsia memiliki prevalensi berkisar di antara 25% sampai 40% dari total populasi atau sekitar 77,5 – 124 juta orang. Sebuah angka yang cukup tinggi di mana sekitar 10% dicurigai sebagai tanda tukak lambung, sementara 15%-nya dicurigai sebagai tanda penyakit refluks gastroeshopageal. [9]

Dipepsia disebabkan karena adanya kadar asam lambung tinggi sehingga membuat peradangan pada bagian selaput lambung. dipepsia dapat kambuh dengan cara tiba-tiba, dan jika di diamkan sangat semakin lama akan semakin parah. Oleh sebab itu, penderita dipepsia harus benar-benar selektif untuk mengkonsumsi makanan terutama pada sayur-sayuran. Berikut 11 sayuran yang sebaiknya mulai sekarang Anda hindari jika memiliki gejala atau riwayat penyakit dispepsia.

  1. Buncis

Jika Anda adalah penggemar sayuran hijau, buncis sudah pasti ada dalam daftar bahan makanan harian Anda. Hanya saja, untuk penderita dispepsia, konsumsi buncis berlebih akan memberikan efek tidak nyaman pada perut seperti rasa penuh dan kembuh akibat gas yang ditimbulkannya [8].

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) mengemukakan, sebuah kewajaran jika kita mengalami perut kembung akibat gas setelah makan, umumnya sekitar 13 sampai 21 kali sehari. Namun, jika kondisinya memburuk seperti perut kembung dengan gas yang berbau busuk dan menyakitkan, Anda harus mencari tahu penyebabnya dengan teliti [10].

2. Mentimun

Bagi banyak orang, mentimun masuk golongan sayuran karena sering dijual bersama sayuran hijau lainnya daripada bersama buah-buahan. Meski jika dirunut berdasarkan ilmu botani, mentimun adalah jenis buah-buahan golongan pepos, sekeluarga dengan beri tetapi memiliki kulit luar yang keras.

Sama halnya dengan semangka, mentimun memiliki kandungan air yang tinggi sehingga sangat baik untuk menghidrasi kulit. Untuk Anda penggemar lalapan mentimun tetapi memiliki riwayat dispepsia, batasi atau sebaiknya hindari konsumsi buah satu ini, karena konsumsi berlebihan akan meningkatkan kadar gas dalam tubuh dan menyebabkan kembung[4].

Sebuah penelitian menyatakan, mentimun menduduki urutan nomor dua setelah semangka, sebagai makanan yang memperparah gejala pada dispepsia[4].

3. Kubis

Selain mentimun, kubis atau kol merupakan sayuran mentah yang sering dinikmati sebagai lalapan. Seperti kebanyakan sayur pada umumnya, kubis memiliki kandungan serat larut air yang cukup tinggi sehingga berpotensi menahan kelebihan air di dalam usus, kondisi yang tidak menguntungkan bagi penderita dispepsia. Selain itu, merujuk dari FODMAP diet, kubis sebaiknya dihindari karena menghasilkan gas ketika dicerna yang bisa membuat kembung dan rasa tak nyaman di perut [8].

4. Sawi

Sayuran satu ini bisa jadi sayuran favorit banyak orang karena mudah diolah dan memiliki kandungan serat yang tinggi seperti sayuran hijau pada umumnya. Meski begitu, sayur sawi bukanlah sayur yang ramah untuk penderita gangguan pencernaan termasuk dispepsia. Kandungan serat tinggi pada sawi yang menunda pengosongan lambung  berakibat meningkatnya asam lambung dan memperburuk dispepsia [1].

5. Tomat

Seperti layaknya mentimun, tomat adalah jenis buah-buahan yang sering dikategorikan banyak orang sebagai sayur. Citarasa asam dan sedikit manis pada tomat ternyata bukan teman yang baik bagi dispepsia. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDKK) menyatakan dalam situsnya, tomat harus dihindari karena dapat memperburuk gejala gangguan pencernaan termasuk dispepsia [11].

6. Brokoli

Selain sawi, brokoli dikenal juga memiliki kandungan serat yang tinggi sehingga sering dianjurkan untuk para pelaku diet hidup sehat. Selain itu, brokoli juga mengandung protein, multivitamin, dan mineral penting yang tubuh butuhkan. Sayangnya, brokoli termasuk salah satu sayur harus dihindari berdasarkan diet FODMAP karena dapat membentuk gas dalam perut yang memperparah dispepsia [1].

7. Kentang

Sekilas, kentang terasa aman dan tak memiliki masalah dengan sistem pencernaan. Namun jika mengonsumsinya dalam bentuk kentang goreng, maka makanan satu ini akan dengan mudah memperburuk kondisi dispepsia seseorang karena kandungan lemaknya yang tinggi [2]. Meski begitu, Anda akan lebih aman mengonsumsi kentang jika diolah dengan cara berbeda.

Sebuah penelitian di Eropa mengemukakan bahwa jus kentang yang diberikan kepada sekumpulan penderita dispepsia memberikan dampak baik. Sekitar dua pertiga dari jumlah penderita menampakkan gejala perbaikan selama masa perawatan [6].

8. Olahan sayuran asam dan pedas

Anda mungkin penggemar acar yang asam, segar, dan pedas, tetapi kombinasi sayuran dengan rasa asam pedas seperti ini sangat tidak disarankan dikonsumsi oleh penderita gangguan pencernaan, termasuk dispepsia [3]. Makanan dengan rasa tajam seperti ini selain meningkatkan asam lambung juga bisa menimbulkan rasa tak nyaman pada perut dan memperparah gejala pada gangguan pencernaan, seperti yang dilansir dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDKK) dalam situsnya niddk.nih.gov [11].

9. Wortel

Sayuran satu ini memang memiliki banyak kebaikan untuk tubuh, seperti kandungan betakaroten dan multivitamin lainnya. Sayangnya, seperti sayuran hijau, wortel juga memiliki kandungan serat tinggi yang menunda pengosongan lambung dan menyebabkan kembung [7].

10. Asparagus

Anda penggemar sayuran hijau satu ini yang dimasak sederhana pun rasanya tetap nikmat? Jangan salah, asparagus yang terkenal sebagai sayuran sehat pun bisa menimbulkan rasa tak nyaman pada perut akibat kandungan gas dan serat tinggi yang dimilikinya [8].

Anda boleh saja makan secukupnya tetapi jika berlebihan, pencernaan Anda bisa jadi bermasalah karenanya. Asparagus yang menyehatkan ini masuk dalam daftar sayuran diet FODMAP yang seharusnya dihindari penderita gangguan pencernaan [1].

11. Kembang kol

Sayuran dengan tampilan cantik ini mungkin sering berada di daftar belanja sayur harian Anda. Kembang kol yang selalu nikmat disajikan berkuah atau dalam tumisan memang jadi favorit banyak orang. Sayangnya, si cantik yang mirip brokoli ini juga sebaiknya Anda hindari demi kenyamanan sistem pencernaan.

Selain mengandung raffinose, sejenis gula kompleks, kembang kol juga berpotensi menimbulkan kembung akibat gas yang terkandung di dalamnya [8].

Mydoctor.kpnvly.org.IBS-and-Dyspepsia-Nutrition-Tips.pdf.2015
Tim Newman.www.medicalnewstoday.com.What to know about indigestion or dyspepsia.2020
Beth Oller MD. familydoctor.org.Indigestion (Dyspepsia).2021
Middle East J Dig Dis.pubmed.ncbi.nlm.nih.gov.The role of diet in the management of non-ulcer dyspepsia.2015
Sheetal DeCaria MD.www.epainassist.com.What To Eat & Avoid When You Have Functional Dyspepsia? 2020
Phytomedicine.pubmed.ncbi.nlm.nih.gov.Efficacy and tolerability of potato juice in dyspeptic patient : a pilot study.2006
Jay W Marks MD.www.medicinenet.com.Dyspepsia.2009
Everydayhealth.com. 10 Health Reasons Not to Eat Your Vegetables
R.A. Hegazi, A. Seth, in Bioactive Food as Dietary Interventions for Liver and Gastrointestinal Disease, 2013
Beth W. Orenstein. Everydayhealth.com. 8 Easy Ways to Tame Excessive Gas. 2020
Niddk.nih.gov. Eating, Diet, & Nutrition for Indigestion.2016

Share