Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Sindrom Costello adalah sebuah gangguan genetik langka yang menyebabkan keterlambatan perkembangan fisik dan mental. Penyakit ini mengenai berbagai bagian dari tubuh dan ditandai dengan kulit yang kendur,
Daftar isi
Sindrom Costello adalah sebuah kelainan genetik langka yang ditandai dengan keterlambatan perkembangan mental sekaligus fisik anak [1,2,3,4].
Berbagai masalah tumbuh kembang dapat terjadi pada penderita sindrom Costello karena sindrom ini memengaruhi berbagai bagian tubuh, luar maupun dalam [1,2,3,4].
Karakteristik wajah hingga organ bagian dalam seperti jantung dapat mengalami gangguan perkembangan [1,2,3,4].
Tinjauan Sindrom Costello adalah sebuah kondisi kelainan genetik langka di mana anak penderita kondisi ini mengalami keterlambatan perkembangan fisik maupun mental.
Mutasi genetik merupakan faktor utama penyebab sindrom Costello di mana gen yang mengalami mutasi di sini adalah HRAS [1,2,3,4].
Gen ini memiliki fungsi utama sebagai pengatur produksi protein H-Ras oleh tubuh [1,3].
Tanpa adanya gen ini, pertumbuhan dan pembelahan sel-sel dalam tubuh tidak akan berjalan dengan baik [1,3].
Ketika mutasi terjadi pada gen ini, sel-sel dalam tubuh mengalami pertumbuhan dan pembelahan yang tidak terkontrol [1,3].
Pertumbuhan dan pembelahan sel akhirnya terjadi secara berlebihan sehingga hal ini mampu meningkatkan risiko timbulnya tumor, baik tumor jinak maupun tumor ganas [1,2,3,4].
Tidak hanya pertumbuhan tumor terjadi secara tak terkontrol, mutasi gen juga berpengaruh pada produksi serat halus jaringan dalam tubuh [5].
Padahal, serat-serat elastis tersebut berperan utama dalam pembentukan struktur organ-organ penting dalam tubuh [5].
Pembuluh darah besar, kulit, dan paru-paru hingga aorta memerlukan serat-serat tersebut untuk pembentukan struktur yang sempurna [5].
Sindrom Costello dapat dialami oleh seseorang ketika di dalam tubuh memiliki satu saja salinan dari gen HRAS yang bermutasi [1,3,4].
Dominan autosom adalah sifat dari gen yang diturunkan ini, namun sebenarnya sindrom Costello umumnya tidak diwarisi dari keluarga [1,2,3].
Tinjauan Mutasi gen HRAS menjadi penyebab utama sindrom Costello dapat terjadi, namun alih-alih sebagai penyakit yang diturunkan, sindrom ini diketahui disebabkan oleh mutasi gen baru dan spontan.
Sindrom Costello dapat menimbulkan sejumlah gejala yang bervariasi, tergantung dari area dan organ tubuh mana yang terpengaruh.
Pada sistem saraf, gejala sindrom Costello yang dapat terjadi pada penderita adalah hidrosefalus [2,4].
Hidrosefalus merupakan sebuah kondisi penumpukan cairan pada otak ditandai dengan membesarnya ukuran kepala anak [2,4].
Jika sistem saraf terganggu, hidrosefalus dapat terjadi disertai dengan tubuh kejang [2,4].
Beberapa gejala yang timbul pada kepala penderita sindrom Costello antara lain [1,2,3] :
Sindrom Costello dapat menimbulkan sejumlah gejala pada kulit, seperti [1,2,4] :
Pada jantung penderita sindrom Costello, beberapa keluhan seperti berikut dapat terjadi [1,2,3,4] :
Sistem otot dan tulang pun dapat terpengaruh oleh mutasi gen penyebab sindrom Costello yang ditandai dengan beberapa hal berikut [2,3,4,6] :
Pada perkembangan fisik penderita sindrom Costello, berikut ini adalah tanda-tanda yang penting untuk dikenali [2,7] :
Tinjauan Gejala yang ditimbulkan oleh sindrom Costello bervariasi, mulai dari gejala pada kepala dan wajah, gejala perkembangan fisik, gejala pada tulang dan otot, gejala pada jantung, gejala pada sistem saraf, serta gejala yang terjadi pada kulit.
Walau sindrom Castello nampak dari fisik pasien, dokter belum tentu dapat mencurigai gejala sebagai penyakit sindrom Castello.
Untuk itu, beberapa metode diagnosa di bawah ini perlu diterapkan kepada pasien agar mendapatkan kondisi yang pasti.
Pemeriksaan fisik adalah metode diagnosa yang umumnya dokter lakukan untuk memeriksa dan memastikan kondisi sindrom Costello [4].
Dalam hal ini dokter akan memeriksa langsung gejala fisik yang pasien alami, seperti mengukur kepala pasien, berat lahir pasien, dan tinggi badan pasien [4].
Prosedur pemeriksaan ini juga umumnya didukung dengan sejumlah pertanyaan terkait riwayat medis pasien maupun keluarga pasien [5].
Sebagai tes penunjang untuk penegakkan diagnosa, dokter biasanya meminta pasien menempuh tes DNA [1,2,4].
Tes DNA sangat penting dalam mengetahui apakah pasien sindrom Costello mengalami mutasi gen HRAS [1,2,4].
Tinjauan Pemeriksaan fisik dan tes DNA umumnya menjadi metode diagnosa yang dokter terapkan untuk memastikan bahwa pasien benar-benar mengalami sindrom Costello.
Sindrom Costello sayangnya tidak dapat disembuhkan, sebab hingga saat ini belum ditemukan metode pengobatan yang benar-benar efektif menyembuhkan kondisi ini [4].
Perawatan yang diberikan kepada pasien biasanya secara khusus ditargetkan untuk beberapa gejala tertentu pasien alami [1].
Dan untuk mengurangi atau mengatasi gejala yang berhubungan dengan organ dalam pasien, khususnya jantung, sejumlah penanganan berikut dapat ditempuh oleh pasien [1,2,4].
1. Obat-obatan
Untuk pasien yang mengalami kelainan pada jantung sebagai salah satu gejala sindrom Costello, dokter dapat meresepkan sejumlah obat sebagai berikut :
2. Operasi
Prosedur bedah umumnya direkomendasikan oleh dokter apabila pasien diketahui memiliki masalah pada jantung atau organ lainnya [1].
Namun tindakan medis ini hanya akan dokter anjurkan apabila memang diperlukan dan obat tak efektif menangani gejala yang pasien rasakan.
Dalam menentukan prosedur bedah, tingkat keparahan gejala dan lokasi keabnormalan anatomi menjadi pertimbangan utama [1].
Bayi penderita sindrom Costello yang mengalami kesulitan makan karena kondisinya pun akan diatasi dengan metode operasi [4].
3. Fisioterapi, Terapi Okupasi dan Bracing
Bracing diikuti dengan terapi okupasi maupun terapi fisik/fisioterapi dapat dokter rekomendasikan bagi pasien sindrom Costello dengan kondisi deviasi ulnar [1].
Jika pasien mengalami masalah pada pergelangan tangan dan diketahui bahwa hal tersebut berkaitan dengan deviasi ulnar, prosedur bedah, bracing, atau fisioterapi sangat dianjurkan [1,2,4].
4. Rehabilitasi dan Terapi Wicara
Berbagai terapi lain seperti terapi wicara dan rehabilitasi untuk penderita sindrom Costello dapat membantu pasien untuk meningkatkan potensi diri yang sempat terhambat berkembang [1,8].
Dukungan sosial dan medis pun dapat diperoleh pasien untuk meningkatkan kemampuan dan memaksimalkan pemulihannya [1].
Apakah prognosis sindrom Costello baik?
Ya, sebab penderita sindrom Costello memiliki kondisi yang tidak begitu mengancam dengan harapan hidup yang panjang [4].
Namun untuk kasus sindrom Costello bersama dengan penyakit jantung bawaan, penyakit ini tergolong lebih serius [4].
Risiko komplikasi lebih tinggi terjadi pada penderita sindrom Costello yang juga memiliki kelainan atau penyakit jantung sehingga kemungkinan prognosisnya akan buruk [4].
Tinjauan - Penanganan sindrom Costello tidak untuk menyembuhkan karena hingga kini belum terdapat cara yang bisa membuat pasien sembuh sepenuhnya dari sindrom ini. - Pemberian obat-obatan, operasi (tergantung dari organ mana yang terpengaruh oleh sindrom ini), bracing, terapi okupasi, terapi fisik, dan terapi wicara merupakan metode pengobatan untuk penderita sindrom Costello.
Karena sindrom Costello berpengaruh pada sejumlah bagian dan organ tubuh berbeda, risiko komplikasinya pun tergantung dari faktor tersebut.
Sejumlah risiko komplikasi yang perlu diwaspadai dari kondisi ini meliputi :
Tinjauan Berbagai risiko komplikasi sindrom Costello yang dapat terjadi jika gejala tak segera ditangani adalah keabnormalan perkembangan otot jantung, cacat jantung, tumor, kondisi tonus otot yang buruk, hingga masalah kulit.
Sindrom Costello tergolong sebagai jenis penyakit yang mustahil untuk dicegah karena berkaitan dengan mutasi gen.
Belum diketahui faktor penyebab gen bermutasi, sehingga sulit untuk mencegah agar mutasi tak terjadi.
Namun setidaknya, terdapat cara meminimalisir risiko komplikasinya, yakni dengan mengatasi gejala sejak dini.
Agar kondisi terkendali dengan baik, anak penderita sindrom Costello dapat dibantu untuk mengatasi segala hambatan terkait tumbuh kembangnya sejak usia bayi.
Tinjauan Tidak ada cara untuk mencegah sindrom Costello karena penyebab mutasi gen tidak diketahui secara jelas. Namun deteksi dan penanganan dini dapat setidaknya meminimalisir risiko komplikasi yang berbahaya bagi penderita.
1. National Organization for Rare Disorders, Costello Syndrome. National Organization for Rare Disorders; 2021.
2. Karen W Gripp, MD, FAAP, FACMG & Katherine A Rauen, MD, PhD. Costello Syndrome. GeneReviews; 2019.
3. Anonim. Costello syndrome. Medline Plus; 2021.
4. Anonim. Costello Syndrome. Cincinnati Children's Hospital Medical Center; 2019.
5. M Mori 1, T Yamagata, Y Mori, M Nokubi, K Saito, Y Fukushima, & M Y Momoi. Elastic fiber degeneration in Costello syndrome. American Journal of Medical Genetics; 1996.
6. Chiara Leoni, David A Stevenson, Lucilla Martini, Roberto De Sanctis, Giovanna Mascolo, Francesca Pantaleoni, Sara De Santis, Ilaria La Torraca, Silvia Persichilli, Paolo Caradonna, Marco Tartaglia, & Giuseppe Zampino. Decreased bone mineral density in Costello syndrome. Molecular Genetics and Metabolism; 2014.
7. Rafał Pokrowiecki, Piotr Chomik, Maciej Borowiec, Krzysztof Dowgierd, & Anna Starzyńska. Craniofacial and cutaneous findings in Noonan, Costello and LEOPARD syndromes. Advances in Dermatology and Allergology; 2018.
8. Kaouthar Hakim, Rafik Boussaada,a Imen Hamdi, & Hela Msaad. Cardiac events in Costello syndrome: One case and a review of the literature. Journal of the Saudi Heart Association; 2014.