Tangan dan Kaki Berkeringat: Penyebab dan Cara Mengatasi
√ Scientific BasePass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info
Scientific review by: Tim Riset IDNmedis
Keringat yang keluar secara berlebih dan tidak terkendali di telapak tangan kaki disebut palmoplantar hyperhidrosis. Kondisi medis ini bisa menyebabkan stress, rasa malu, dan mengganggu kepercayaan diri penderitanya.
Mulai dari kertas-kertas penting yang rusak hingga jabat tangan yang tidak nyaman, telapak tangan yang sering berkeringat bisa memberi dampak negatif pada kehidupan seseorang.
Tangan dan kaki, selain ketiak dan selangkangan, adalah bagian tubuh yang memiliki kelenjar keringat yang relatif banyak. Keringat yang keluar berlebihan, dan berhubungan dengan kondisi yang disebut hyperhidrosis, umumnya terjadi pada bagian-bagian tersebut.
Jika keringat keluar secara berlebihan hanya di tangan dan kaki, maka termasuk focal hyperhidrosis (berkeringat hanya di titik-titik tertentu tubuh), dan dipersempit lagi sebagai palmoplantar hyperhidrosis. [1, 3] Kondisi ini bisa terjadi mulai dari seseorang lahir, tetapi pada sebagian besar kasus dimulai di usia remaja.
Berkeringatnya telapak tangan dan kaki bisa disebabkan oleh gangguan kesehatan tertentu, atau tanpa sebab yang jelas. [1, 3]
Idiopathic hyperhidrosis primer: “idiopathic” artinya “sebab yang tidak diketahui.” Pada sebagian besar kasus, hanya terjadi pada titik-titik tertentu tubuh.
Hyperhidrosis sekunder: disebabkan oleh gangguan kesehatan tertentu, seperti obesitas, menopause, tumor, penyakit jantung, diabetes mellitus, atau hipertiroidisme (kelenjar tiroid yang terlalu aktif), kecemasan, dan lain-lain. Hyperhidrosis jenis ini cenderung terjadi pada sebagian besar tubuh.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa gen-gen tertentu bisa turut berperan dalam terjadinya hyperhidrosis, sehingga ada kemungkinan kondisi ini bersifat keturunan. [3]
Untuk memastikan apa penyebab terjadinya keringat berlebih di telapak tangan dan kaki, pemeriksaan ke dokter harus dilakukan agar diagnosis bisa dilakukan dengan tepat.
Kapan Kondisi Ini Harus Diperiksakan
Seringkali, orang yang menderita hyperhidrosis tiak memeriksakan kondisinya ini karena merasa tangan dan kaki yang berkeringat bukanlah masalah serius. Tetapi, bila tidak ditangani, kondisi ini bisa membuat aktivitas harian dan kehidupan menjadi kurang nyaman.
Yang lebih penting lagi, tangan dan kaki berkeringat bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang serius. Segera periksakan diri ke dokter bila: [1]
Tangan dan kaki berkeringat tanpa sebab semacam udara panas atau berolahraga.
Keluarnya keringat dibarengi dengan nyeri dada, demam, sesak nafas, atau dada berdebar-debar.
Infeksi bakteri, terutama di folikel rambut dan sela-sela jari kaki.
Dampak psikologis. Keringat berlebih di tangan dan kaki bisa menyebabkan rasa tidak percaya diri, cemas, stress secara emosional, bahkan depresi.
Rata-rata, orang yang mengalami hyperhidrosis baru memeriksakan diri ke dokter setelah 9 tahun hidup dengan kondisi ini.
Mengatasi Tangan dan Kaki Berkeringat
Bila keringat sudah sangat menganggu, maka beberapa cara-cara sederhana yang bisa dilakukan di rumah berikut ini mungkin bisa membantu: [1, 2, 3, 4]
Gunakan antiperspirant. Perlu dicatat bahwa deodoran tidak menghentikan keringat, tetapi antiperspirant bisa. Produk ini bisa didapatkan banyak di swalayan, dan bisa digunakan juga di tangan dan kaki, selain ketiak. Antiperspirant yang diresepkan oleh dokter biasanya mengandung aluminum chloride, yang bisa menyumbat kelenjar keringat. Oleskan atau semprot antiperspirant pada malam hari ke telapak tangan dan kaki yang telah bersih dan kering. Gunakan satu atau dua kali seminggu untuk mengendalikan keluarnya keringat.
Sepatu yang kering. Gunakan bahan sepatu yang tidak membuat telapak kaki bisa semakin berkeringat. Bahan alami seperti kulit lebih direkomendasikan, atau sepatu-sepatu olahraga yang bisa mengalirkan udara dengan baik. Jangan gunakan sepatu yang lembab, dan jangan gunakan sepatu yang sama dua hari berturut-turut.
Kaus kaki yang menyerap keringat. Beberapa bahan kaus kaki bisa menyerap kelembaban dengan lebih baik, misalnya yang lembut, tebal, dan terbuat dari serat-serat alami seperti katun. Ganti kaos kaki bila mulai terasa lembab.
Jika jenis-jenis makanan atau minuman tertentu, seperti yang mengandung kafein, makanan pedas, dan alkohol, dirasa membuat tangan dan kaki semakin berkeringat, hindari sebisa mungkin.
Teknik relaksasi juga bisa membantu mengurangi produksi keringat, terutama jika dipicu oleh stress. Namun, meskipun keluarnya keringat tidak dipiciu oleh stress secara langsung, berkeringat itu sendiri bisa menyebabkan stress, jadi relaksasi penting untuk dicoba.
Jika cara-cara ini tidak efektif, maka perlu dilakukan pengobatan secara medis. Pasien biasanya akan dirujuk ke spesialis kulit, dan mendapatkan salah satu atau beberapa perawatan berikut: [1, 2, 3, 4]
Iontophoresis, tangan dan kaki akan direndam di dalam sebaskom air, kemudian gelombang listrik yang aman dan tidak menyakitkan akan dimasukkan ke air tersebut. Kebanyakan pasien perlu perawatan ini sebanyak dua hingga empat kali selama 20 hingga 30 menit.
Botolinum toxin (suntikan Botox), suntikan ini akan menutup syaraf yang memicu kelenjar keringat.
Obat anticholinergic, obat jenis ini akan menghentikan transmisi rangsangan syaraf parasimpatetik, dan pasien biasanya akan mulai merasakan perubahan dalam 2 minggu.
ETS (endoscopic thoracic sympathectomy), ini adalah pembedahan yang hanya direkomendasikan pada kasus-kasus yang sangat parah dan tidak merespon jenis pengobatan lainnya. Pada operasi ini, syaraf yang membawa pesan ke kelenjar keringat akan diputus. Tetapi, pembedahan ini tidak disarankan untuk hyperhidrosis di telapak kaki karena berisiko menyebabkan disfungsi seksual permanen.
Bisakah Kondisi ini Dicegah?
Tangan dan kaki berkeringat yang disebabkan oleh hyperhidrosis primer tidak bisa dicegah. Seringkali, hyperhidrosis sekunder juga tidak bisa dicegah. [1]
Bisa atau tidaknya kondisi ini dicegah tergantung dari apa yang menjadi penyebabnya. Jika diakibatkan oleh konsumsi obat pengontrol tekanan darah, maka bisa diatasi dengan mengganti jenis obatnya. Jika disebabkan oleh konsumsi kafein, maka keringat berlebih akan hilang bila berhenti mengonsumsi minuman berkafein.
Tetapi, jika penyebabnya adalah penyakit jantung, kanker, atau faktor keturunan, maka hyperhidrosis hampir tidak mungkin dicegah. [1]
1. The American Academy of Family Physicians. Hyperhidrosis. Family Doctor; 2020.
2. International Hyperhidrosis Society. Sweaty Hands. Sweat Help; 2020.
3. Yvette Brazier, University of Illinois. What is hyperhidrosis? Medical News Today; 2017.
4. NA Jamani, JK Puteri Shanaz, AH Azwanis. The man with sweaty palms and soles. Malaysian Family Physician; 2018.