Diabetes dapat menimbulkan berbagai gejala, salah satunya adalah rasa pusing yang bahkan timbul dalam bentuk vertigo [1,2,3].
Rasa pusing seperti vertigo adalah kondisi ketika rasa pusing tidak seperti biasanya; terasa adanya sensasi berputar walaupun posisi penderita tetap diam, berbaring maupun dalam kondisi mata terpejam [4].
Vertigo hebat bisa terjadi hingga disertai muntah-muntah pada penderitanya [4].
Oleh sebab itu, penting untuk mengenali kemungkinan-kemungkinan penyebabnya agar bisa mengatasi secara benar.
Daftar isi
Terdapat berbagai alasan yang mendasari timbulnya vertigo pada penderita diabetes, seperti di bawah ini.
1. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat dialami seseorang bersamaan dengan kondisi diabetes yang juga tengah diidapnya [3].
Karena risiko hipertensi pada penderita diabetes dua kali lebih tinggi, maka pusing seperti vertigo pun berpotensi besar terjadi pada penderita diabetes [3,5].
Bahkan risiko penyakit jantung empat kali lebih tinggi pada penderita diabetes (terutama bila mengidap juga tekanan darah tinggi) dibandingkan pada seseorang tanpa kondisi diabetes [3,5].
Selain vertigo, biasanya gejala utama yang disebabkan oleh hipertensi adalah pandangan kabur, pusing terjadi berulang, mimisan, hingga sesak nafas [3,6].
2. Hipoglikemia
Hipoglikemia atau kadar gula darah rendah juga menjadi salah satu sebab timbulnya vertigo pada seseorang yang menderita diabetes [3,7].
Kadar gula dalam darah yang berada pada angka di bawah normal menyebabkan fungsi otak tak bekerja optimal, termasuk sebagai sumber energi tubuh [3,7].
Fungsi otak akan terganggu dan tidak maksimal ketika tidak memperoleh cukup epinephrine dan norepinephrine sehingga salah satu kondisi yang bisa terjadi sebagai efeknya adalah vertigo [3,8].
Selain vertigo, beberapa gejala hipoglikemia lainnya adalah pandangan kabur dan masalah saraf [3,7,8].
Hipoglikemia sendiri sangat umum terjadi pada penderita diabetes yang disebabkan oleh obat oral, olahraga, perubahan pola diet, hingga faktor insulin [8].
3. Disfungsi Vestibular
Disfungsi vestibular adalah kondisi lain yang juga mampu menjadi sebab timbulnya vertigo pada penderita diabetes [3,9].
Vertigo dan pusing adalah dua gejala umum dan utama dari disfungsi vestibular [3,9].
Risiko disfungsi vestibular pada penderita diabetes lebih tinggi, terutama seiring bertambahnya usia [3,9].
Prevalensi disfungsi vestibular pada penderita diabetes bahkan diketahui sekitar 53,6% dan pada orang-orang tanpa diabetes adalah sekitar 33,2% [3,9].
Pada penderita diabetes, vertigo yang dialami biasanya akan disertai dengan ketidakseimbangan tubuh, rasa pusing, dan sering jatuh jika disebabkan oelh disfungsi vestibular [3,9].
Untuk memastikan bahwa kondisi vertigo yang terjadi berkaitan dengan disfungsi vestibular, penderita gejala vertigo yang juga memiliki diabetes sebaiknya memeriksakan diri ke dokter THT [3,10].
4. Efek Obat-obatan
Vertigo yang dirasakan oleh penderita diabetes dapat disebabkan oleh penggunaan obat tertentu [3].
Pasien diabetes seringkali memiliki beberapa kondisi lain yang menyertai sehingga harus menggunakan beberapa obat di waktu yang sama [3].
Obat penurun kadar tekanan darah, obat retensi air, dan obat penurun kadar kalium dalam darah biasanya menyebabkan pusing [11].
Pada beberapa kasus lain, efek dari obat nonsteroid, antiinflamasi/antiradang, atau antibiotik juga mampu menyebabkan pusing hingga vertigo pada penderita diabetes [11].
5. Dehidrasi
Penderita diabetes mengalami berbagai kondisi, salah satunya adalah dehidrasi sehingga akan merasa sering haus karena tubuh tak memperoleh cukup cairan [3].
Kadar gula darah yang terlalu tinggi tidak dapat diserap maupun disaring oleh ginjal [3].
Ginjal bekerja ekstra ketika kadar gula mengalami peningkatan yang tak terkendali sehingga hal ini berakibat pada rasa haus berlebih [3].
Ketika fungsi ginjal tidak efektif, gula darah akan keluar bersama urine setiap buang air kecil yang juga akan mendorong keluarnya cairan dari jaringan tubuh lain dan berakibat pada dehidrasi [3].
Walau sudah minum lebih banyak air putih, hal ini justru menjadi salah satu sebab frekuensi buang air kecil meningkat [3].
Hiperglikemia adalah tingginya kadar gula darah karena di dalam darah terdapat terlalu banyak gula namun tak cukup insulin agar pendistribusian gula terjadi normal [3].
Para penderita diabetes rata-rata mengalami hiperglikemia dan hal ini juga salah satunya menjadi sebab timbulnya vertigo [3].
Pada kasus diabetes tipe 1, tubuh penderita tak mampu menghasilkan insulin secara memadai melalui pankreas [3].
Pada kasus diabetes tipe 2, tubuh penderita tak mampu menghasilkan insulin secara alami untuk menjaga kadar gula darah yang bisa disebabkan oleh resistensi tubuh terhadap insulin [3].
Terdapat banyak masalah kesehatan yang umumnya timbul ketika seseorang mengalami hiperglikemia, seperti vertigo dan beberapa keluhan lain ini [12] :
Jika tidak mendapat penanganan secepatnya, beberapa risiko komplikasi seperti kerusakan saraf, mata dan ginjal sangat tinggi [3,12].
Selain itu, pembuluh darah dan organ-organ penting tubuh lainnya pun berpotensi mengalami kerusakan [3,12].
Pusing berputar adalah kondisi yang dirasakan oleh penderita vertigo, termasuk pada yang mengidap diabetes [4].
Biasanya, pusing berputar akan disertai telinga berdengung, mual, hingga muntah [4].
Bila berlanjut cukup lama, penderita bisa kehilangan keseimbangan sehingga akan sulit untuk berdiri, berjalan, apalagi beraktivitas seperti biasa [4].
Bahkan ketika dalam posisi berbaring dan memejamkan mata, tubuh penderita tetap terasa seperti sedang berputar [4].
Seringkali hal ini diikuti dengan jantung berdebar dan kehilangan kesadaran/pingsan [4].
Ketika vertigo sering terjadi, maka hal ini lama-kelamaan turut memengaruhi kegiatan penderita sehari-hari [4].
Vertigo bisa menghambat aktivitas dan kualitas hidup penderitanya karena penderita akan sulit untuk melakukan apapun [4].
Namun saat gejala vertigo sudah mulai timbul, alangkah baiknya untuk segera memeriksakan diri ke dokter agar komplikasi tidak terjadi.
Selain kehilangan kesadaran, pusing hebat atau vertigo mampu meningkatkan pula risiko ketoasidosis diabetik [12].
Apa itu ketoasidosis diabetik?
Ketoasidosis diabetik adalah sebuah kondisi ketika penderita diabetes memiliki kadar keton berlebih di dalam tubuh [13].
Kondisi ini sudah tergolong gawat dan lebih berisiko dialami oleh penderita diabetes tipe 1 [13].
Ketika penumpukan keton terjadi, tubuh akan mengalami beberapa gejala serius seperti [13] :
Bila tak mendapatkan penanganan segera, penderita bisa mengalami kondisi fatal [13].
Ketika penderita diabetes mengalami vertigo, penanganan dapat diberikan menurut sebabnya.
Berikut ini adalah berbagai penanganan yang bisa pasien tempuh.
Ketika vertigo terjadi karena efek diabetes, salah satu cara menjaga tubuh dan menangani vertigo adalah dengan menghidrasi tubuh [3].
Agar tidak terjadi berulang, pastikan untuk minum banyak air putih setiap hari demi terjaganya keseimbangan cairan dan elektrolit [3].
Hindari minuman manis, minuman bersoda, dan bahkan minuman jus buah karena berpotensi meningkatkan kadar gula darah.
Kadar gula darah yang sangat tinggi dapat dikendalikan dan diturunkan dengan cara menjaga pola makan [3].
Diet rendah kalori dan gula disertai rajin melakukan olahraga adalah cara terbaik dalam menstabilkan kadar gula darah [14].
Namun bila kadar gula setelah dicek mencapai 240 mg/dL ke atas, sebaiknya tidak melakukan olahraga [15].
Olahraga menjadi aktivitas berbahaya bagi penderita kadar gula darah dengan angka di atas 240 mg/dL karena urine mengandung keton [15].
Gula darah akan melonjak lebih tinggi saat urine mengandung keton dan penderita justru berolahraga [15].
Segera ke dokter dan konsultasikan mengenai penanganan yang aman dalam menurunkan serta menstabilkan kadar gula darah [15].
Secara berkala, pastikan untuk mengecek kadar gula darah agar dokter bisa memantau dan menjaga agar kadarnya tetap stabil [3].
Jika ingin melakukan pemantauan secara mandiri, kini terdapat alat khusus memonitor gula darah yang bisa dimiliki di rumah [3].
Jika vertigo atau pusing hebat terjadi karena efek obat tertentu yang diresepkan pada pasien diabetes, konsultasikan dengan dokter mengenai alternatifnya [3].
Dokter biasanya bersedia mengubah dosis atau mengganti dengan obat lainnya [3].
Hindari menghentikan penggunaan obat tanpa bertanya lebih dulu dengan dokter [3].
Hindari pula mengganti sendiri obat resep dokter dengan obat lain tanpa berkonsultasi dengan dokter dan tanpa sepengetahuan dokter [3].
Jika ketoasidosis diabetik terjadi, bagaimana cara penanganannya?
Bila ketoasidosis diabetik adalah salah satu alasan kondisi pasien diabetes memburuk, beberapa penanganan utamanya antara lain adalah [13] :
Pengobatan untuk vertigo pada penderita diabetes dapat disesuaikan dengan penyebabnya dan rata-rata akan meliputi pemberian obat, perubahan pola diet, serta olahraga [3,13].
Pengobatan sedini mungkin akan menghindarkan penderita dari komplikasi yang jauh lebih serius, seperti halnya ketoasidosis diabetik [3].
Jika mengidap diabetes dan mulai mengalami vertigo berulang, jangan ragu untuk segera ke dokter dan menempuh pemeriksaan.
1. Jackeline Yumi Fukunaga, Rafaela Maia Quitschal, Sergio Atala Dib, Maurício Malavasi Ganança & Heloisa Helena Caovilla. Postural balance in type 2 diabetics with vertigo, dizziness and/or unsteadiness. Codas; 2020.
2. Megan Walley, BS, Elizabeth Anderson, MD, Mary Walch Pippen, MD, & Gerry Maitland, MD. Dizziness and Loss of Balance in Individuals With Diabetes: Relative Contribution of Vestibular Versus Somatosensory Dysfunction. Clinical Diabetes; 2014.
3. Yvelette Stines & Do-Eun Lee, MD. Do Diabetics Experience Dizziness More Than Non-Diabetics?. Verywell Health; 2021.
4. Monica Stanton & Andrew M. Freeman. Vertigo. National Center for Biotechnology Information; 2021.
5. Suzanne Oparil, Maria Czarina Acelajado, George L. Bakris, Dan R. Berlowitz, Renata Cífková, Anna F. Dominiczak, Guido Grassi, Jens Jordan, Neil R. Poulter, Anthony Rodgers, & Paul K. Whelton. Hypertension. HHS Public Access; 2019.
6. Johns Hopkins Medicine. Diabetes and High Blood Pressure. Johns Hopkins Medicine; 2022.
7. Sanjay Kalra, Jagat Jyoti Mukherjee, Subramanium Venkataraman, Ganapathi Bantwal, Shehla Shaikh, Banshi Saboo, Ashok Kumar Das, & Ambady Ramachandran. Hypoglycemia: The neglected complication. Indian Journal of Endocrinology and Metabolism; 2013.
8. Harvard Health Publishing. Hypoglycemia. Harvard Health Publishing; 2019.
9. Joseph M. Dougherty; Michael Carney; & Prabhu D. Emmady. Vestibular Dysfunction. National Center for Biotechnology Information; 2021.
10. Johns Hopkins Medicine. Vestibular Balance Disorder. Johns Hopkins Medicine; 2022.
11. Dr Rowan Hillson MBE. Dizziness in diabetes. Practical Diabetes; 2018.
12. Cleveland Clinic medical professional. Hyperglycemia (High Blood Sugar). Cleveland Clinic; 2020.
13. Jenna M. Lizzo; Amandeep Goyal; & Vikas Gupta. Adult Diabetic Ketoacidosis. National Center for Biotechnology Information; 2021.
14. Diabetes UK. Low-Calorie Diets. Diabetes UK; 2022.
15. Grant Tinsley, PhD, Nutrition & Rachel Nall, MSN, CRNA. Emergency Highs: How to Lower Blood Sugar Quickly. Healthline; 2020.