Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Sensasi gatal atau iritasi pada anus adalah suatu gejala dan bukan suatu penyakit, karena itu sensasi anus gatal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Pada sebagian kasus, orang yang menderita rasa
Daftar isi
Anus gatal merupakan sebuah kondisi ketika lubang anus atau dubur terasa gatal yang disebabkan oleh berbagai macam faktor [1,2,3,4,5,6,7,8,9].
Kondisi anus gatal juga dikenal dengan istilah pruritus ani yang umumnya merupakan akibat dari kulit anus yang mengalami iritasi.
Hanya saja, anus gatal sendiri lebih digolongkan sebagai gejala penyakit dan bukan sebuah jenis penyakit.
Walau dapat sembuh tanpa penanganan medis secara khusus, anus gatal dapat merupakan tanda dari penyakit yang lebih serius dan perlu diatasi oleh dokter.
Tinjauan Anus gatal atau pruritus ani adalah kondisi gatal yang timbul di area anus atau dubur di mana penyebab yang mendasari bermacam-macam.
Anus gatal dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari efek penggunaan obat tertentu, penyakit tertentu, atau iritasi maupun karena mengonsumsi makanan tertentu.
Beberapa jenis penyakit kulit mampu mendasari terjadinya anus gatal, seperti eksim atau dermatitis atopik, psoriasis, dermatitis seboroik, lichen planus, dan lichen sclerosus [1,2,3].
Bila memiliki riwayat penyakit kulit, maka semakin besar pula risiko seseorang mengalami gatal di bagian anus juga.
Iritasi pada anus dapat terjadi dan menimbulkan rasa gatal sebagai gejalanya [1,2,3].
Iritasi pada anus sendiri dapat disebabkan oleh beberapa kebiasaan yang tidak disadari memberikan efek buruk bagi kulit anus, seperti terlalu kasar setiap membersihkan area anus usai buang air besar [2].
Atau, penggunaan produk pembersih kulit, penggunaan sabun, maupun produk pembersih area kewanitaan yang berbahan keras atau tak cocok dengan kulit [1,2,3].
Produk tisu basah juga dapat membuat kulit mudah iritasi, khususnya jika mengandung parfum [1,2].
Membersihkan anus usai buang air besar secara tidak bersih pun dapat menyebabkan kulit gatal-gatal di area tersebut [1].
Selain penyakit kulit, anus gatal dapat disebabkan oleh sejumlah penyakit lain, seperti diare, skin tag, penyakit tiroid, anemia defisiensi besi, wasir, dan fisura ani [1,2].
Namun, penyakit-penyakit yang lebih serius pun mampu menyebabkan anus gatal, seperti tumor anus, limfoma, inkontinensia tinja, diabetes, dan kanker kolorektal [1].
Beberapa jenis obat dan suplemen dapat menyebabkan anus gatal sebagai efek sampingnya, seperti penggunaan antibiotik.
Erythromycin dan tetracycline merupakan jenis antibiotik yang dapat menyebabkan gangguan pada bakteri baik yang ada di dalam usus [4].
Sebagai akibatnya, pengguna kedua jenis obat ini akan mengalami gatal-gatal di anus.
Beberapa jenis makanan dan minuman mampu menyebabkan rasa gatal pada anus pengonsumsinya.
Makanan-makanan seperti coklat, jeruk, tomat serta makanan pedas mampu memicu gatal di bagian anus [5].
Sementara itu, minuman berkafein, minuman alkohol, dan minuman soda juga berpotensi menyebabkan anus gatal [6].
Anak-anak hingga orang dewasa dapat mengalami anus gatal, namun beberapa faktor berikut ini meningkatkan risiko seseorang dalam menderita anus gatal [1,2,3,7] :
Sementara itu, rasa gatal di anus dapat memburuk apabila beberapa kondisi di bawah ini terjadi [8] :
Tinjauan Penyebab anus gatal dapat berupa penyakit kulit, makanan, minuman, obat tertentu, iritasi karena penggunaan produk tertentu, maupun karena penyakit lainnya.
Ketika anus gatal terjadi, gejala utama yang timbul adalah perasaan ingin menggaruk bagian anus karena rasa gatal yang hebat.
Biasanya, keluhan lain yang menyertai anus gatal di area anus antara lain adalah [1,2,3,4,7,8] :
Durasi rasa gatal yang dirasakan dapat berbeda-beda antar penderita; rasa gatal bisa saja dirasakan sebentar, namun ada pula yang dirasakan sangat lama [9].
Lama tidaknya rasa gatal yang timbul tergantung dari faktor apa yang menyebabkannya.
Umumnya, rasa gatal akan berkelanjutan dan cenderung lebih buruk apabila digaruk terlalu sering dan efek usai buang air besar.
Beberapa orang dengan kondisi ini mengalami rasa gatal pada anus yang tak tertahankan saat malam hari [4].
Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter?
Segera ke dokter untuk memeriksakan diri apabila gatal yang dialami begitu hebat dan tak lagi dapat ditahan maupun berlangsung lama.
Ditambah apabila anus gatal disertai dengan adanya benjolan pada area anus, keluar lendir atau darah dari anus, serta adanya tanda infeksi, segera ke dokter dan memperoleh penanganan.
Tinjauan Gatal-gatal pada area anus adalah gejala utama, namun kerap kali kondisi ini disertai dengan adanya ruam, luka, kemerahan, bengkak, nyeri, sensasi panas, hingga benjolan (bila itu tumor).
Untuk mendeteksi penyebab anus gatal yang dialami pasien, pemeriksaan perlu dilakukan.
Berikut adalah beberapa metode pemeriksaan yang dokter akan terapkan :
Pemeriksaan fisik selalu menjadi metode awal diagnosa yang dilakukan oleh dokter untuk mengetahui apakah pada area anus terdapat luka [1,2,7,9].
Pemeriksaan fisik juga bertujuan untuk mengetahui apakah pasien mengalami wasir maupun tumor (daging tumbuh yang ditandai dengan benjolan di area anus).
Untuk memastikan ada tidaknya tumor anus, biasanya dokter akan menyarankan pasien menempuh tes colok dubur.
Pemeriksaan pendukung yang juga diperlukan untuk mengetahui penyebab anus gatal adalah pemeriksaan feses [1,2,7].
Tujuan pemeriksaan tinja atau feses ini adalah untuk memastikan apakah penderita mengalami infeksi parasit sebagai penyebabnya.
Proktoskopi merupakan metode pemeriksaan penunjang yang berguna bagi dokter dalam proses pengecekan saluran pembuangan [10].
Dokter akan menggunakan selang fleksibel yang dilengkapi kamera untuk dimasukkan ke dalam dubur pasien.
Melalui tes ini, dokter dapat mengetahui apa yang terjadi pada saluran pembuangan yang tidak dapat dideteksi dengan pemeriksaan fisik biasa.
Metode pemeriksaan ini dilakukan untuk membantu dokter menegakkan diagnosa, terutama untuk mengidentifikasi adanya infeksi cacing kremi [1,2,7].
Dokter akan menggunakan plester khusus yang kemudian ditempelkan pada anus pasien agar infeksi cacing kremi dapat terdeteksi.
Tinjauan Pemeriksaan fisik, pemeriksaan feses, proktoskopi dan scotch tape test adalah rangkaian pemeriksaan untuk mendiagnosa anus gatal dan memastikan penyebab yang mendasarinya.
Penyebab anus gatal bermacam-macam, oleh sebab itu pengobatan kondisi ini akan disesuaikan dengan faktor penyebabnya.
Mulai dari pengobatan secara medis dan perawatan mandiri di bawah ini dapat menangani kondisi pasien.
1. Pemberian Obat-obatan
Pemberian obat oleh dokter biasanya meliputi antibiotik, antiparasit, atau antijamur apabila memang infeksi merupakan penyebab anus gatal [1,2,3,4,8,9].
Pemberian obat tersebut juga akan disesuaikan dengan mikroorganisme penyebab infeksi.
Selain itu, jika dermatitis menjadi penyebab utama anus gatal maka krim kortikosteroid akan diresepkan oleh dokter.
2. Penanganan Wasir dan Kanker
Bila anus gatal disebabkan utamanya oleh kondisi wasir, maka dokter akan menangani secara berbeda.
Prosedur pengikatan wasir kemungkinan akan direkomendasikan oleh dokter [12].
Jika memang kondisi wasir sudah parah ataupun ditemukan tumor, dokter dapat menyarankan pasien untuk menempuh operasi untuk mengangkat wasir dan tumor [1,2,3,4,8].
3. Perawatan Mandiri
Perawatan mandiri juga diperlukan untuk memulihkan diri selain dari penggunaan obat resep dokter.
Beberapa hal dapat dilakukan agar dapat mengatasi dan menghilangkan gatal pada anus antara lain adalah [11] :
Tinjauan Obat-obatan sesuai penyebab infeksi, operasi untuk kondisi wasir ataupun tumor, serta penanganan mandiri dalam menjaga kebersihan anus dapat digunakan dan diterapkan oleh pasien.
Apabila gatal pada anus berlangsung lama ditambah dengan sering menggaruk, kulit area anus justru akan mengalami penebalan [2].
Jika disentuh, penebalan kulit ini akan terasa kasar.
Selain itu, seringnya menggaruk atau menggaruk area tersebut terlalu kasar hanya akan memicu perdarahan, infeksi dan luka baru [1,2,3,4].
Tinjauan Penebalan dan kekasaran pada area anus yang gatal karena seringnya digaruk, perdarahan, luka baru, dan infeksi adalah risiko komplikasi yang perlu diwaspadai.
Untuk menghindari atau meminimalisir risiko anus gatal, pastikan beberapa upaya berikut diperhatikan atau dilakukan [11] :
Tinjauan Menjaga kebersihan dan kekeringan kulit area anus sangat penting, namun juga dengan memilih produk yang tepat sehingga tidak mengiritasi.
1. Parswa Ansari, MD, FACS, FASCRS. Pruritus Ani. Clinics in Colon and Rectal Surgery; 2016.
2. S Siddiqi, V Vijay, M Ward, R Mahendran, & S Warren. Pruritus Ani.
3. Julien Lambert. Pruritus in Female Patients. BioMed Research International; 2014.
4. Theodor Asgeirsson, M.D., Robert Nunoo, M.D., & Martin A. Luchtefeld, M.D. Hidradenitis Suppurativa and Pruritus Ani. Clinics in Colon and Rectal Surgery; 2011.
5. Saul Schapiro, M.D., & Murray M. Albert, M.D. The Role of Allergy in the Production of Pruritus Ani. Science Direct; 1940.
6. Tamara Duker Freuman. The Itch of Which We Do Not Speak. U.S.News; 2014.
7. Seok-Gyu Song & Soung-Ho Kim. Pruritus Ani. Journal of the Korean Society Coloproctology; 2011.
8. Dr Colin Tidy & Dr Laurence Knott. Itchy Bottom Pruritus Ani. Patient; 2020.
9. Anonim. Anal Itch (Pruritus Ani). Harvard Health Publishing - Harvard Medical School; 2019.
10. G L Daniel, W E Longo, & A M Vernava. Pruritus ani Causes and concerns. Diseases of the Colon and Rectum; 1994.
11. Jason Chang, MD. Elisabeth McLemore, MD, FACS, FASCRS, & Talar Tejirian, MD, FACS. Anal Health Care Basics. The Permanent Journal; 2016.
12. Anonim. Hemorrhoids and what to do about them. Harvard Health Publishing - Harvard Medical School; 2020.