Lichen Sclerosus: Penyebab – Gejala dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Lichen sclerosus adalah suatu kondisi peradangan kronik pada kulit yang biasanya mengenai wanita sebelum pubertas atau setelah menopause. Penyakit ini ditandai dengan perubahan kulit pada area genitalia... eksterrna, seperti vulva dan perianal. Lichen sclerosus disebabkan oleh kombinasi adanya disfungsi sistem imun dan faktor genetik. Terapi utama adalah penggunaan steroid topikal pada area genita pada wanita untuk mencegah pembentukan bekas luka dan menurunkan risiko kanker kulit pada area dimana terjadinya lichen sclerosus. Read more

Apa Itu Lichen Sclerosus?

Lichen sclerosus merupakan gangguan kulit di mana bercak putih berkilau menyebar di beberapa anggota tubuh, dan bagian tubuh yang paling sering diserang adalah area genital dan anus. [2]

Semua orang bisa terkena penyakit ini, dan wanita yang sudah memasuki pasca menopause memiliki resiko paling tinggi untuk terserang lichen sclerosus. Meskipun begitu, penyakit lichen sclerosus sifatnya tidak menular dan tidak bisa ditularkan melalui hubungan badan. [2]

Fakta Tentang Lichen Sclerosus

Berikut ini fakta-fakta tentang lichen sclerosus: [1, 2, 3]

  • Ketika anak-anak menderita lichen sclerosus, penyakit tersebut bisa hilang saat mereka memasuki masa pubertas.
  • Laki-laki yang tidak disunat lebih rawan terserang lichen sclerosus.
  • Lichen sclerosus paling sering menyerang vulva wanita.
  • Penyebab lichen sclerosus belum diketahui secara pasti, oleh karena itu belum ada upaya pencegahan untuk menangkal penyakit tersebut.

Penyebab Lichen Sclerosus

Penyebab lichen sclerosus belum diketahui untuk saat ini. Namun para pakar menyebutkan bisa jadi penyebabnya dikarenakan masalah kekebalan tubuh, seperti kelenjar tiroid yang terlalu aktif, ketidakseimbangan hormon, dan kerusakan kulit yang sudah diderita sebelumnya. [3]

Berikut ini orang-orang yang beresiko terserang lichen sclerosus: [2]

  • Laki-laki yang tidak disunat.
  • Wanita yang telah mengalami menopause, yaitu antara usia 40 hingga 60 tahun.
  • Anak-anak yang belum pubertas.

Gejala Lichen Sclerosus

Berikut ini beberapa gejala lichen sclerosus: [1, 2, 3]

  • Muncul bintik-bintik kecil berkilau yang berkembang menjadi bercak putih tipis dan berkerut.
  • Gatal.
  • Muncul ruam.
  • Kulit berdarah, bahkan melepuh.
  • Tidak nyaman ketika berhubungan badan.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika gejala lichen sclerosus sudah Anda temui, maka segera periksakan diri ke dokter. Jika Anda sudah dinyatakan menderita lichen sclerosus, maka setiap 6 hingga 12 bulan, Anda harus rutin memeriksakan diri ke dokter untuk melihat kondisi kulit yang sudah diobati. [1]

Komplikasi Lichen Sclerosus

Apabila lichen sclerosus tidak segera ditangani, penyakit kulit tersebut akan menyebabkan gangguan, seperti: [1, 2]

  • Menyebabkan kulit pecah-pecah dan berdarah, terutama di area genital dan anus.
  • Menyebabkan dinding vagina menyusut dan mengencang sehingga hubungan badan akan terasa menyakitkan.
  • Bisa menyebabkan kanker kulit, yaitu karsinoma sel skuamosa, namun persentasenya hanya 5 persen saja.
  • Retensi urin.
  • Sembelit.

Diagnosis Lichen Sclerosus

Ketika gejala lichen sclerosus sudah Anda temui, maka dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Bila diperlukan, dokter akan mengangkat sepotong kecil jaringan yang terkena (biopsi) untuk pemeriksaan lanjutan. [1]

Pengobatan Lichen Sclerosus

Lichen sclerosus bisa diobati dengan krim kortikosteroid dua kali sehari. Setelah kondisi kulit membaik dalam beberapa minggu, dokter akan merekomendasikan penggunaan krim kortikosteroid dua kali seminggu saja untuk mencegah kekambuhan. [1]

Selain itu, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan agar lichen sclerosus tidak semakin parah: [1, 2, 3]

  • Membersihkan dan mengeringkan area yang terkena lichen sclerosus setiap hari dengan hati-hati, khususnya setelah buang air kecil.
  • Hindari penggunaan sabun yang keras.
  • Jangan terlalu sering mandi.
  • Kurangi rasa terbakar dan nyeri dengan mengompreskan air dingin.
  • Gunakan pakaian yang longgar.
  • Jangan menggosok atau menggaruk area kulit yang terkena lichen sclerosus.
  • Gunakan salep lidokain ketika berhubungan badan agar rasa sakit bisa hilang untuk sementara waktu.

Pencegahan Lichen Sclerosus

Penyebab penyakit lichen sclerosus belum diketahui secara pasti. Oleh karena itu, upaya pencegahan untuk penyakit ini belum ada. [1]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment