Daftar isi
Kerapuhan tulang bisa menjadi permasalahan pada setiap manusia seiring bertambahnya umur. Hal tersebut tentunya haruslah di waspadai karena terjadinya kerapuhan tulang tidak di adanya gejala terlebih dahulu.
Terjadinya kerapuhan tulang ini disebabkan karena tubuh terus menerus menyerap dan pada akhirnya dapat menggantikan jaringan tulang. Dalam prosesnya, untuk pembentukan tulang baru jauh lebih lambat jika dibandingkan dengan pembuangan pada jaringan tulang lama[2].
Bifosfonat sendiri adalah jenis obat yang dapat memperlambat, memperkuat, dan mencegah pengeroposan tulang[3]. Obat ini digunakan juga untuk pencegahan dan juga pengobatan berbagai kondisi kerangka lainnya, seperti kepadatan tulang yang rendah dan osteogenesis imperfecta[1].
Bifosfonat digunakan untuk berbagai gangguan tulang, seperti [1]:
Permasalahan yang terjadi pada generasi tulang adalah kelambatan dalam meregenerasi tulang dengan proses pembentukan tulang baru dari tulang lama. Proses lambat tersebut bisa menyebabkan pengeroposan tulang pada tubuh yang pada akhirnya bisa menyebabkan kerapuhan dan tulang mudah patah.
Bifosfonat adalah obat yang berfungsi[,13]:
Bifosfonat memungkinkan osteoblas (sel pembangun tulang) bekerja lebih efektif, meningkatkan massa tulang. Bifosfonat merupakan agen utama untuk melawan keroposan tulang yang diakibatkan karena[1]:
Selain berfungsi untuk mencegah dan mengatasi masalah osteoporosis, yang dapat dipicu oleh menopause (osteoporosis pasca menopause) atau penggunaan obat kortikosteroid jangka panjang.
Bifosfonat memiliki manfaat lain untuk mengatasi penyakit lain, seperti :[3]
Bisfosfonat seringkali digunakan dalam jangka panjang untuk mengobati penyakit osteoporosis, yang dapat dipicu oleh menopause (osteoporosis pasca menopause).[1]
Kepadatan jaringan tulang diatur oleh dua jenis sel dalam tulang, yaitu
Pada perempuan yang sudah mengalami menopause, kurangnya estrogen akan menyebabkan peningkatan aktivitas osteoklas tanpa diiringi dengan peningkatan aktivitas osteoblas. Hal ini menyebabkan tulang menjadi kehilangan kepadatannya dan terjadi ostoporosis.
Bisfosfonat bekerja dengan cara[1]:
Bifosfonat mengandung senyawa asam fosfonat yang bekerja dengan cara menghambat atau memperlambat resorpsi tulang[5]. Bifosfonat terdiri dari non-nitrogen (generasi pertama) dan Bifosfonat nitrogen (generasi kedua dan ketiga)[1]
Untuk Bifosfonat nitrogen bekerja dengan cara meningkatkan apoptosis osteoklas. Cara kerja tersebut tidak ada pada Bifosfonat non nitrogen. Selain itu, Bifosfonat nitrogen dapat mengikat dan menghambat aktivitas farnesyl pyrophosphate synthase[1].
Farnesyl pyrophosphate synthase adalah enzim yang dapat memproduksi kolesterol, sterol lain, dan lipid isoprenoi[1]. Enzim ini memiliki peranan yang sangat penting dalam produksi lipid[1].
Dapat di simpulkan, dalam cara kerjanya tentunya, Bifosfonat nitrogen yang merupakan generasi kedua dan ketiga lebih unggul di bandingkan dengan bifosfonat yang tidak mengandung nitrogen[1].
Bifosfonat tersedia dalam beberapa bentuk, seperti tablet, cairan infus dan injeksi. Beberapa jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter, sementara yang lainnya dijual bebas di apotek. [2,5,6]
Untuk bentuk oral (diminum) wajib di mimum saat perut kosong, agar obat dapat menyerap dengan baik pada tubuh. Aturannya lain setelah meminum obat ini adalah pasien wajib diam dalam posisi duduk atau bisa juga denga berdiri selama 30 menit.
Bifosfonat terbagi menjadi dua yaitu non-nitrogen atau generasi pertama dan nitrogen yang merupakan generasi kedua dan ketiga. Berikut ini beberapa contoh Bifosfonat generari pertama, kedua, dan ketiga.
Beberapa contoh Bifosfonat generasi pertama yang dijual bebas dan dengan resep dokter termasuk:
Beberapa contoh Bifosfonat generasi kedua dan ketiga yang dijual bebas dan dengan resep dokter termasuk:
Secara umum, Bifosfonat dapat tidak memberikan efek samping serius ketika diberikan dalam dosis yang tepat.
Beberapa efek samping dari Bifosfonat generasi pertama termasuk:[8,9]
Beberapa efek samping dari Bifosfonat generasi kedua dan ketiga termasuk[10,11,12,13]:
Jika mengalami efek samping dan gejala diatas segera periksa ke dokter. Untuk yang memiliki riwayat alergi terhadap obat konsultasikan terlebih dahulu ke dokter.
Agara terhindar dari penyakit hipokalsemia saat mengkonsumsi Bifosfonat, pasien diharuskan makan makanan dan minuman yang mengandung kalsium dan vitamin D[14].
Bagi yang memiliki penyakit ginjal dengan stadiu lanjut, tidak diwajibkan mengkonsumsi obat ini[14]. Yang harus di ingat, dalam penggunaan obat Bifosfonat harus ditinjau ulang setiap tiga sampai lima tahun[3].
Selain itu, kesehatan gigi dan mulut tetap harus di jaga saat awal pengobatan atau setelah pengobatan menggunakan Bifosfonat[7].
Penggunaan Bifosfonat memiliki manfaat klinis yang sangat penting untuk pasien terutama efek dan risiko yang terjadi. Dan telah di bahas sebelumnya, mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung vitamin D sangat di anjurkan saat pasien mengkonsumsi obat ini[1].
1) Matthew T. Drake MD PhD, Bart L. Clarke MD, dan Sundeep Khosla MD. ncbi.nlm.nih.gov. bifosfonat. 2020.
2) anonim. osteoporosis. webmd.com. 2020.
3) anonim. bifosfonat. drugs.com. 2020.
4) anonim. osteoporosis. drugs.com. 2020.
5) anonim. bifosfonat. drugbank.ca. 2020
6) anonim. bifosnfonat. mims.com. 2020.
7) Anoim. Pionas.pom.go.id. Bisfosfonat. 2015.
8) Anonim. Drugs.com. Etidronate. 2020.
9) Anonim. Drugs.com. Tiludronate. 2020.
10) Anonim. Drugs.com. Risedronate. 2020.
11) Anonim. Drugs.cm. Ibandronate. 2020.
12) Anonim. Drugs.com. zoledronic acid. 2020.
13) Anonim. Drugs.com. Alendronate dan cholecalciferol. 2020.
14) Compton, C. Lee, F. A Review of Osteocyte Function and the Emerging Importance of Sclerostin. 2014.