Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Blackcurrant merupakan buah yang mungkin tidak mudah ditemukan di Indonesia, hanya sering ditemukan sebagai ekstrak atau jus jadi. Kandungan nutrisi buah ini ada dan tinggi jika dikonsumsi buahnya karena
Daftar isi
Buah berry adalah salah satu jenis buah yang banyak menjadi favorit konsumsi masyarakat di dunia karena rasa dan kandungan gizinya [1].
Selain blueberry, raspberry maupun strawberry, currant juga merupakan salah satu jenis buah berry.
Currant umumnya memiliki tiga jenis warna yaitu merah (red currant), kuning (yello currant) dan hitam (black currant) [2].
Blackcurrant adalah buah currant yang berwarna ungu gelap dengan rasa asam hingga manis.
Buah yang memiliki nama ilmiah Ribes nigrum dengan family Grossulariceae ini diketahui berasal dari Asia Utara dan Eropa Tengah maupun Timur [1,2].
Hingga kini, blackcurrant banyak ditanam sebagai tanaman budidaya diberbagai negara negara besar di benua Eropa dan Selandia Baru [1].
Sekilas, wujud fisik baik dari segi bentuk maupun warnanya blackcurrant ini mirip seperti buah anggur, namun keduanya berbeda.
Berikut ini merupakan beberapa fakta yang perlu diketahui tentang blackcurrant [1, 2] :
Berikut ini merupakan kandungan gizi buah blackcurrant dalam 100 gram penyajian [3]:
Kandungan Gizi | Jumlah | % Kebutuhan Harian |
Kalori | 63.0 | 3 % |
Karbohidrat | 15.4 g | 5 % |
Lemak | 0.4 g | 1 % |
Protein | 1.4 g | 3 % |
Vitamin A | 230 IU | 5 % |
Vitamin C | 181 mg | 302 % |
Vitamin E | 1.0 mg | 5 % |
Thiamin | 0.1 mg | 3 % |
Riboflavin | 0.1 mg | 3 % |
Niacin | 0.3 mg | 1 % |
Vitamin B6 | 0.1 mg | 3 % |
Pantothenic Acid | 0.4 mg | 4 % |
Kalsium | 55.0 mg | 6 % |
Besi | 1.5 mg | 9 % |
Magnesium | 24.0 mg | 6 % |
Fosfor | 59.0 mg | 6 % |
Kalium | 322 mg | 9 % |
Natrium | 2.0 mg | 0 % |
Zink | 0.3 mg | 2 % |
Tembaga | 0.1 mg | 4 % |
Mangan | 0.3 mg | 13 % |
Kandungan gizi utama dari blackcurrant adalah bioaktif fitokimia seperti senyawa fenolik antosianin yang sangat bermanfaat bagi berbagai macam penyakit penuaan, peradangan, penyakit saraf bahkan kanker [1, 2].
Ekstrak buah blackcurrant diketahui telah terbukti memberikan efek anti proliferasi atau adanya penghambatan pertumbuhan sel kanker usus besar [1].
Artinya, ekstrak blackcurrant dapat digunakan untuk melawan penyakit kanker usus besar [1].
Efek anti proliferasi atau penghambatan terhadap pertumbuhan beberapa sel kanker yang dihasilkan oleh kandungan dalam jus blackcurrant adalah yang terbaik kedua [1].
Sel kanker payudara termasuk satu diantara beberapa sel kanker yang dapat diperlambat pertumbuhannya dengan mengonsumsi jus blackcurrant [1].
Jus blackcurrant diketahui dapat menjadi anti tumor yang efektif terhadap sel kanker prostat [1].
Kanker serviks merupakan penyakit paling berbahaya bagi para wanita.
Untuk itu, sel kanker serviks harus benar-benar segera ditangani dengan penanganan yang tepat.
Pertumbuhan sel kanker serviks ini dilaporkan dapat dihambat oleh ekstrak buah blackcurrant utuh [1].
Ekstrak kulit buah blackcurrant mengandung senyawa fenolik antosianin yang melimpah.
Antosianin ini telah terbukti mampu mengambat pertumbuhan sel kanker hati (efek anti poliferasi) [4].
Selain itu, kandungan antosianin dianggap berpotensi untuk dapat digunakan dalam pencegahan dan pengobatan penyakit karsinoma hepatoseluler pada manusia [4].
Buah blackcurrant sebagaimana buah lainnya kaya akan kandungan zat-zat yang bersifat anti oksidan.
Zat anti oksidan dalam blackcurrant terbukti berpotensi sebagai neuro protektif [1].
Ekstrak biji blackcurrant yang berupa mampu meningkatkan komposisi serum asam lemak pada pasien yang menderita stroke [1].
Dengan meningkatnya komposisi serum asam lemak maka akan menurunkan penyebab terjadinya penyakit stroke [1].
Selain itu, ekstrak blackcurrant juga terbukti menurunkan tingkat LDL Kolesterol ketika dikombinasikan dengan minyak ikan [1].
Kandungan dalam blackcurrant diketahui telah terbukti memiliki potensi menghilangkan peradangan paru eosinofilik-driven [1].
Kandungan blackcurrant menunjukkan aktivitas menghambat virus herpes simplex ke membran sel [1].
Selain itu, kandungan blackcurrant melalui penghambatan sintesis protein terbukti menghambat pembentukan plak herpes simpleks dan virus Varicella-Zoster pada tahap awal infeksi. [1].
Ekstrak olive blackcurrant bersama dengan minyak ikan diketahui dapat menurunkan tekanan darah tikus yang mengalami hipertensi (tekanan darah tinggi) [1].
Untuk itu, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan apakah ekstrak blackcurrant berpotensi mengurangi risiko hipertensi pada manusia.
Ekstrak buah blackcurrant diketahui kaya akan kandungan senyawa fenolik seperti antosianin.
Antosianin tersebut sangat efektif dalam melawan virus influenza baik dengan menonaktifkan virus maupun mencegah penyebarannya [1].
Ekstrak blackcurrant pada konsentrasi sekitar 0,5% mengurangi replikasi Haemophilus influenzae secara in vitro [5].
Kandungan antosianin pada blackcurrant tidak hanya efektif melawan virus influenza tetapi juga efektif dalam menjaga kesehatan mata.
Antosianin diketahui memiliki efek vasorelaxation, yaitu mampu mengurangi kelelahan mata sehingga fungsi mata dapat terjaga [1].
Selain itu, kandungan antosianin juga menunjukkan aktivitas yang positif terhadap penyakit mata yang ditemukan di Jepang yaitu Cedar Pollinosis [1].
Ektrak blackcurrant dapat digunakan untuk mengobati penyakit kulit dermatitis dengan meredakan gejala dermatitis dan memperbaiki jaringan lesi kulit [1].
Rheumatoid arthritis seringkali menimbulkan rasa sakit yang mendalam pada sendi sehingga mengakibatkan susahnya bermobilisasi.
Blackcurrant terbukti dapat mengurangi intensitas rasa sakit nyeri sendi tersebut [1].
Saluran pencernaan merupakan salah satu sistem yang sangat penting bagi tubuh karena fungsinya sebagai penanggung jawab asupan dan pencernaan makanan, penyerapan nutrisi, dan penghapusan produk akhir pencernaan makanan [6].
Karena fungsinya yang komplek, saluran pencernaan dapat mengalami gangguan salah satunya seperti adanya kontraksi otot.
Aktivitas antipasmodic ditunjukkan oleh kandungan blackcurrant pada sistem saluran pencernaan [6].
Aktivitas antipasmodic tersebut ditandai dengan berkurangnya kontraktilitas ileum otot polos [6].
Aktivitas antipasmodik ini membuat blackcurrant berpotensi untuk digunakan sebagai obat herbal dalam mengurangi kontraktilitas dari sistem pencernaan secara signifikan [6].
Zat-zat metabolisme seperti asam oksalat maupun asam nitrat yang mengendap dapat mengakibatkan terbentuknya batu asam urat pada saluran kemih.
Pada penderita penyakit batu asam urat atau infeksi saluran kemih, jus blackcurrant bermanfaat meningkatkan pH urin [7].
Selain itu, konsumsi jus blackcurrant juga menunjukkan peningkatan ekskresi asam sitrat maupun oksalat yang baik untuk penyakit batu asam urat maupun infeksi saluran kemih [7].
Ektrak biji blackcurrant diketahui mengandung asam galaktan dengan berat molekul tinggi [1].
Molekul asam ini telah terbukti memiliki efek anti perekat (anti adhesive) terhadap bakteri Helicobacter pylori di bagian mukosa lambung manusia [1].
Ekstrak biji blackcurrant memiliki potensi sebagai anti mikroba untuk hampir semua ulkus duodenum [1].
Selain itu, konsumsi blackcurrant secara rutin juga dapat menjadi desinfektan terhadap H. influenzae tipe B dan S. pneumoniae, yang menyebabkan meningitis parah dan radang paru-paru [5].
Kandungan antosianin dalam blackcurrant terbukti mampu memberikan relaksasi pada bahu orang dewasa sehat [1].
Selain itu, kandungan antosianin tersebut juga mengurangi terjadinya kelelahan otot dengan memperbaiki aliran darah [1].
Konsumsi rutin ekstrak blackcurrant pada tikus diovariektomi selama 3 bulan terbukti meningkatkan kadar kolagen, elastin, dan asam hyaluronic pada kulit [8].
Penggunaan blackcurrant pada kulit manusia bahkan pada konsentrasi kecil mungkin dapat memberikan manfaat yang efektif pada kulit [8,7].
Meskipun demikian, perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait manfaat blackcurrant pada kulit manusia [7].
Berikut ini merupakan beberapa efek samping yang mungkin ditimbulkan setelah mengonsumsi blackcurrant [2] :
Blackcurrant yang telah matang memberikan ciri-ciri berwana ungu pekan bahkan seperti hitam dengan kulit yang mengkilap.
Sebagaimana buah berry pada umumnya, blackcurrant juga memiliki standar penyimpanan agar kandungan gizinya tetap terjaga.
Langkagh penyimpanan yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut [2, 9] :
Konsumsi buah umumnya sangat disarankan untuk dilakukan secara rutin.
Untuk menghilangkan kebosanan konsumsi, buah seperti blackcurrant mulai disajikan dalam beberapa bentuk yang bervariasi tanpa mengurangi kandungan gizinya.
Berikut ini merupakan beberapa tips penyajian untuk mengonsumsi blackcurrant [2] :
Buah blackcurrant dapat dikonsumsi langsung dalam kondisi segar atau ketika sudah dikeringkan. Blackcurrant yang telah dikeringkan umumnya dikenal sebagai kismis.
Sama halnya dengan buah berry lain, blackcurrant juga dapat disajikan sebagai bahan pembuatan maupun dekorasi kue, baik itu kue tart, muffin maupun bentuk kue lainnya.
Bersama dengan beberapa buah lain, blackcurrant merupakan pilihan tepat untuk disajikan sebagai bahan pembuatan koktail.
Mengingat rasanya yang manis-manis asam akan memberikan efek menyegarkan untuk sebuah koktail.
Tidak kalah dengan blueberry, blackcurrant juga telah popular dijadikan sebagai es krim yang digemari oleh masyarakat, khususnya anak-anak.
Blackcurrant diketahui juga dapat dijadikan sebagai produk saus atau selai. Selai blackcurrant dapat disajikan bersama dengan roti agar rasanya lebih nikmat.
Jus blackcurrant dapat dijadikan alternatif terbaik untuk mengonsumsi blackcurrant.
Mengingat, pembuatan jus yang begitu mudah dan cepat namun mampu memberikan manfaat yang luar biasa pada tubuh.
Selain itu, blackcurrant juga telah dijadikan sebagai produk minuman rasa yang menyegarkan.
Kenapa harus mengonsumsi blackcurrant ?
Blackcurrant sangat dianjurkan untuk dikonsumsi secara rutin karena kandungan gizinya yang sangat bermanfata bagi tubuh.
Khususnya kandungan antosisin yang mampu membantuk melawan beberapa jenis penyakit seperti influenza hingga beberapa penyakit kanker [1, 5].
Apakah penderita kencing batu boleh mengonsumsi blackcurrant ?
Penyakit kencing batu salah satunya dapat disebabkan adanya batu asam urat.
Konsumsi jus blackcurrant efektif dalam meningkatkan pH urin dan ekskresi asam sitrat maupun asam oksalat sehingga baik untuk mendukung pengobatan batu asam urat [7].
Oleh karena itu, penderita kencing batu boleh dan bhakan dianjurkan untuk mengonsumsi blackcurrant.
1) Ashwin Gopalan,a Sharon C. Reuben,a Shamima Ahmed,a Altaf S. Darvesh,a Judit Hohmannb and Anupam Bishayee. 2012. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. The Health Benefits of Blackcurrants.
2) Anonim. 2020. Nutrition and You. Blackcurrant.
3) Anonim. 2020. Self Nutrition Data. Currants, european black, raw Nutrition Facts & Calories.
4) Bishayee A, Háznagy-Radnai E, Mbimba T, Sipos P, Morazzoni P, Darvesh AS, Bhatia D, Hohmann J. 2010. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Anthocyanin-rich Blackcurrant Extract Suppresses the Growth of Human Hepatocellular Carcinoma Cells.
5) Kazufumi Ikuta, Koichi Hashimoto, Hisatoshi Kaneko, Shuichi Mori, Kazutaka Ohashi dan Tatsuo Suzutani. 2012. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Anti-viral and anti-bacterial activities of an extract of blackcurrants (Ribes nigrum L.).
6) Bojana Miladinovic, Suzana Brankovic, Milica Kostic, Milica Milutinovic, Nemanja Kitic, Katarina Šavikin, dan Dušanka Kitic. 2018. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Antispasmodic Effect of Blackcurrant (Ribes nigrum L.) Juice and Its Potential Use as Functional Food in Gastrointestinal Disorders.
7) Kessler T, Jansen B dan Hesse A. 2002. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Effect of blackcurrant-, cranberry- and plum juice consumption on risk factors associated with kidney stone formation.
8) Naoki Nanashima, Kayo Horie, Hayato Maeda, Toshiko Tomisawa, Maiko Kitajima, dan Toshiya Nakamura. 2018. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Blackcurrant Anthocyanins Increase the Levels of Collagen, Elastin, and Hyaluronic Acid in Human Skin Fibroblasts and Ovariectomized Rats.
9) M. Vazquez de la Torre Gaspar. 2006. The Journal of Allergy and Clinical Immunology. Blackcurrant Allergy.