Makanan, Minuman dan Herbal

Borago: Manfaat – Efek Samping dan Tips Konsumsi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Borago merupakan tanaman Meditteranian yang memiliki bunga indah berwarna biru. Selain indah, bunga borago juga bisa dimakan, terutama daunnya.

Borago juga dikenal kaya akan kandungan asam gamma-linoleat dan menawarkan banyak manfaat untuk kesehatan. Hampir setiap bagian dari tanaman borago dapat dimanfaatkan untuk pengobatan.

Borago (Borago officinalis)

Tentang Borago

Borago (Borago officinalis) berasal dari keluarga Boraginaceae yang dikenal sebagai borage, burrage, bourrache, dan bugloss. Tampaknya tanaman ini berasal dari daerah Mediterania barat, Spanyol, dan Afrika Utara lalu kemudian dinaturalisasi di banyak lokasi lain. Borago cukup banyak dibudidayakan untuk keperluan pengobatan dan kuliner.[1,2]

Borago adalah tanaman herba berbulu yang tumbuh sepanjang tahun, dan tingginya bervariasi antara 70 sampai 100 cm. Batang borago lurus, dengan banyak cabang, berlubang dan tertutup serat yang keras, berwarna hijau ditutupi bulu putih halus yang memberi kilau perak lembut pada tanaman, dan bulu ini bisa menjadi tajam dan berduri saat dewasa.[1,4]

Daun borago kuncup dengan pola berseling, berukuran kecil hingga sedang dan lebar hingga bulat telur, dilapisi dengan serat yang kuat, rata-rata panjangnya sekitar 5-15 sentimeter, memiliki tepi bergelombang, sangat berkerut dengan urat kasar, dan cenderung mengembangkan warna kuning dan coklat berkarat.[1],[4]

Bunga borago tumbuh di batangnya yang berlubang, yang ditutupi rambut putih halus. Bunganya kecil berbentuk seperti bintang dan bisa berwarna biru, lavender atau ungu. Dari tengah bunganya menjulur lima benang sari dan kepala sari hitam.[1],[4],[5]

Fakta Menarik Seputar Borago

  • Borago merupakan tanaman yang dapat dimakan dan digunakan sebagai hiasan dengan rumpun bunga biru cerah yang terkulai longgar.[2]
  • Bunga dan daun borago yang masih segar menawarkan rasa dan aroma mentimun herbal yang ringan.[4],[5]
  • Daun Borago muda juga lebih renyah dan memiliki rasa seperti tiram yang baru dikupas dengan sentuhan akhir mentimun herbal.[4]
  • Buah borage adalah biji kecil keriput berbentuk oval kecoklatan dan sering dibudidayakan untuk kepentingan komersil.[1],[4]
  • Borago juga dikenal sebagai ‘Borage‘ dan ‘Gaozaban‘ atau ‘Lisan al-Thawr‘ secara lokal di Pakistan.[8]

Kandungan Gizi Borago

Berikut informasi nilai gizi yang terkandung dalam 100 gram sajian borago matang, direbus, dan dikeringkan, tanpa garam.[6]

NamaJumlahSatuan Unit
Kalori29.3kJ
Karbohidrat1.0g
Serat makanan~~
Lemak total0.2g
Total asam lemak Omega-635.6mg
Protein0.6g
Vitamin A1228IU
Vitamin C9.1mg
Tiamin0.0mg
Riboflavin0.0mg
Niasin0.3mg
Vitamin B60.0mg
Folat2.8mg
Vitamin B120.0mcg
Asam pantotenat0.0mg
Kalsium28.6mg
Besi1.0mg
Magnesium16.0mg
Fosfor15.4mg
Kalium137mg
Natrium24.6mg
Zinc0.1mg
Tembaga0.0mg
Mangan0.1mg
Selenium0.3mcg

Borago dilaporkan baik untuk menu diet karena mengandung sangat rendah kolesterol. Disamping itu, barago merupakan sumber tiamin, niasin dan Vitamin B6 yang baik, serta tinggi Vitamin A, Vitamin C, riboflavin, dan berbagai mineral penting untuk tubuh.[6]

Kandungan Senyawa Dalam Borago

  • Daun borago mengandung sejumlah senyawa tanin, resin, dan alkaloid seperti pirolizidin, likosamin, intermedin, sopinin, sopindian, yezan, dan kolin.[1],[8]
  • Daun borago dilaporkan banyak mengandung asam lemak termasuk asam alfa-linoleat (55%) dan asam gamma-linoleat (lebih dari 4%), asam silikat (1,5% -22,0%), kalium, kalsium, nitrat kalium (3%), asam asetat, laktat dan asam salisilat.[1],[8]
  • Daun borago segar mengandung lendir yang terhidrolisis menjadi glukosa, galaktosa, arabinosa dan alantoein hingga 30%.[1],[8]
  • Biji minyak borago dilaporkan mengandung senyawa fenolik yang telah terbukti sifat antioksidannya. Jumlah asam gamma-linoleat yang tinggi juga tersedia dalam minyak bijinya.[1]
  • Senyawa total fenolik dan flavonoid ditemukan terbanyak pada daunnya, yaitu asam galat dan kuersetin.[7]
  • Senyawa fenolik yang ada di daun borago dan tangkai daunnya diantaranya rosmarinic, syringic, sinapic, ferulic, cinnamic, dan asam coumaric.[7],[8]
  • Sedangkan pada biji borago terdapat asam galat, asam klorogenat, asam rosmarinic, asam syringic, asam coumaric dan asam transcinnamic.[7]

Manfaat Borago Untuk Kesehatan

Daun, bunga dan biji borago telah banyak diteliti manfaatnya untuk pengobatan dan pencegahan beberapa penyakit. Borago telah digunakan sejak lama sebagai tanaman herbal yang dapat meningkatkan kesehatan.

  • Antibakteri

Ekstrak bunga borago telah dievaluasi terhadap delapan bakteri (empat bakteri Gram-negatif dan empat bakteri Gram-positif) yang diketahui bersifat patogenik atau menimbulkan penyakit. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak metanol dari bunga borago, etanol dan air panas menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Gram positif dan Gram negatif dalam luasan yang berbeda.[7]

Di antara bakteri Gram-positif, E.coli adalah yang paling sensitif sedangkan P. aeruginosa adalah strain bakteri yang paling resisten. Sedangkan untuk bakteri Gram-negatif, B. cereus tampak paling sensitif dan M. luteus adalah bakteri yang paling tahan terhadap ekstrak yang diuji.[7]

  • Antioksidan

Berbagai tanaman obat dengan kandungan antioksidan alami telah terbukti bermanfaat dalam berbagai komplikasi seperti kanker, luka bakar, diabetes, peningkatan kolesterol, dan amnesia.[1]

Aktivitas antioksidan dari tanaman borago ditemukan pada bagian bijinya dan ekstrak daunnya. Aktivitas antioksidan yang diamati pada ekstrak borago dikaitkan dengan keberadaan senyawa fenolat, flavonoid, isoflavonoid dan asam lemak.[7]

Minyak borage kaya akan asam lemak tak jenuh seperti asam gamma-linoleat (GLA), yang memiliki ketahanan tinggi terhadap oksidasi. Ketahanan ini diakibatkan oleh adanya senyawa tokoferol dan beberapa senyawa fenol dalam jaringan yang mengandung minyak.[1]

  • Mencegah Peradangan

Daun borago adalah sumber asam gamma-linolenat (GLA) yang sangat baik, dimana merupakan asam lemak omega-6, yang dipercaya dapat membantu mengurangi peradangan. Secara eksternal borago digunakan sebagai tapal yang dioleskan di perut untuk radang pada pembengkakan.[4]

  • Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker

Ekstrak borago dilaporkan dapat menghambat perkembangan sel kanker meskipun sifat antikankernya lebih rendah daripada tamoxifen sebagai obat antikanker.[7]

Ekstrak metanol borago menunjukkan efek membunuh sel yang lebih kuat daripada ekstrak etanol dan ekstrak air terhadap sel kanker hati (HPG2), kanker prostat (LNCaP) dan kanker usus besar (HT-29) masing-masing selama 72 jam.[7]

Aktivitas antikanker dari tanaman borago ini dikaitkan dengan kemampuan antioksidannya dan keberadaan senyawa fenolik terutama asam rosmarinic.[7]

Borago memberikan perlindungan DNA dan efek pencegahan kanker karena komponen asam rosmarinic dan campuran fenolat utama yang tersaji dalam tanaman.[9]

Rebusan tanaman borago telah digunakan sejak abad-abad awal sebagai tonik saraf dan jantung, dan obat rumahan untuk melancarkan sirkulasi darah.[8]

Penggunaan minyak borago dalam menu makanan sehari-hari menunjukkan adanya efek mengubah atau memengaruhi sistem imun tubuh menjadi ke arah normal dan efek penurunan tekanan darah pada tikus normal.[8]

Minyak borago dianggap dapat meningkatkan kinerja tubuh melalui penurunan tekanan darah, detak jantung, dan peningkatan suhu sebagai respons terhadap stres.[8]

Efek penghambatan jantung dari ekstrak borago mirip dengan obat verapamil dan kebal terhadap obat atropin, menunjukkan bahwa borago memiliki efek penekanan aktivitas jantung.[8]
  • Melegakan Pernapasan

Borago dikenal memiliki efek penghambatan kekejangan otot, melegakan pernapasan, memperlancar peredaran darah dan jantung yang mungkin dimediasi melalui aksi blokade saluran kalsium dalam peredaran darah.[8]

Ion kalsium bloker diketahui efektif dalam mengatasi gangguan pernapasan. Adanya aktivitas blokade ion kalsium dan sifat bronkodilatornya (melegakan pernapasan) ini menjadikan borago dapat digunakan pada pasien asma.[8]

  • Menurunkan Kadar Kolesterol

Minyak borago telah dilaporkan mampu menurunkan kadar kolesterol serum, fosfolipid dan trigliserida serum, serta meningkatkan kadar Omega-6 asam lemak tak jenuh ganda dalam plasma, hati, aorta dan jaringan arteri ginjal.[8]

Efek Samping Borago

Penelitian yang memaparkan mengenai efek samping borago masih sangat terbatas, meskipun telah banyak studi yang membahas manfaatnya untuk pengobatan tradisional. Jika belum pernah mengkonsumsi borago sebelumnya, sebaiknya ambil sedikit-sedikit dulu untuk melihat reaksinya.

  • Kandungan Alkaloid

Tanaman borago, bukan minyak yang diperoleh dari bijinya, mengandung sejumlah kecil alkaloid pirolizidin yang dapat berpotensi menyebabkan kerusakan hati dan kanker hati.[3]

Alkaloid ini hadir dalam jumlah yang terlalu kecil sehingga tidak begitu berbahaya kecuali jika borago dikonsumsi dalam jumlah besar. Dengan demikian, orang dengan masalah hati dianjurkan untuk menghindari penggunaan daun atau bunga tanaman ini.[3]

  • Kejang

Minyak borago yang berasal dari biji tanaman borago merupakan sumber asam gamma-linoleat (GLA) yang melimpah, dan telah dipromosikan sebagai pengobatan tradisional bagi macam-macam penyakit. Namun studi oleh Al-Khamees, dkk. melaporkan kasus status kejang pada pasien yang mengonsumsi minyak borago selama satu minggu.[10]

Dua laporan ditemukan terkait efek sistem saraf pusat (SSP) yang dihubungkan dengan asam gamma-linoleat, dari total keseluruhan lima kasus kejang.[10]

Tips Konsumsi Borago

Bagian daun, bunga, batang dan biji borago dapat dimanfaatkan untuk kuliner, baik sebagai hiasan, penyedap rasa ataupun bahan tambahan dalam menu masakan. Bunga borago memiliki rasa manis yang mirip seperti ketimun, sedangkan daun borago memiliki rasa yang juga mirip ketimun yang asin.[3],[4]

Ide Penyajian Borago

  • Daun borago lembut yang bersih dari duri dapat digunakan untuk membumbui salad.[3],[4]
  • Daun borago cocok dengan krim keju, keju cottage, bawang hijau, bawang merah, bawang putih, ayam, ikan, dill, mint, acar, dan sayuran.[4]
  • Daun borago dapat ditambahkan utuh sebagai penyedap berbagai minuman seperti teh yang menyegarkan, Pimms dan minuman berbasis anggur. Batang borago juga dapat digunakan sebagai penyedap minuman.[3]
  • Baik daun borago maupun bunganya dapat digabungkan sebagai hiasan ke dalam koktail, makanan penutup, dan bahkan es batu, dan keduanya juga dapat direbus dan dibuat menjadi pengawet, agar-agar, atau cuka.[4],[5]
  • Bunga borago juga menghasilkan pewarna biru yang bisa dimakan, biasanya digunakan untuk mewarnai cuka.[3]
  • Daunnya harus selalu digunakan segar, karena kehilangan rasa dan warnanya jika dikeringkan.[3]
Daun borago sebaiknya tidak dimakan secara mentah, karena daun yang telah matang karena mungkin masih mengandung duri yang dapat menyebabkan iritasi.[4]

Tips Penyimpanan Borago

  • Borago dapat digunakan segar maupun dikeringkan, tetapi tidak boleh disimpan lebih dari satu tahun karena dapat menghilangkan khasiat obatnya.[3]
  • Daun borago dapat bertahan selama beberapa hari jika daunnya yang segar dibungkus dalam kantong plastik lalu disimpan di lemari es.[4]
Borago merupakan tanaman yang telah digunakan sebagai herbal sejak berabad-abad silam. Tanaman ini kaya akan kandungan asam lemak tak jenuh, terutama asam gamma-linoleat. Borago terbukti memiliki senyawa antioksidan, antibakteri, antiinflamasi, antikanker, menekan aktivitas jantung, melegakan pernapasa, hingga mencegah kekejangan.

1. Asadi-Samani M, Bahmani M, Rafieian-Kopaei M. The chemical composition, botanical characteristic and biological activities of Borago officinalis: a review. 7(S1): S22-S28. Asian Pacific Journal of Tropical Medicine; 2014.
2. The Editors of Encyclopaedia Britannica. Borage. Encyclopædia Britannica; 2017.
3. Anonym. Borago officinalis - L. Plants For A Future; 2020.
4. Anonym. Borage Leaves. Specialty Produce; 2020.
5. Anonym. Borage Flowers. Specialty Produce; 2020.
6. Condé Nast. Borage, cooked, boiled, drained, without salt Nutrition Facts & Calories. The Self Nutrition Data; 2018.
7. Ehsan Karimi, Ehsan Oskoueian, Afshin Karimi, Reza Noura, Mahdi Ebrahimi. Borago o cinalis L. ower: a comprehensive study on bioactive compounds and its health-promoting properties. 12: 826–838. Journal of Food Measurement and Characterization; 2018.
8. Gilani AH, Bashir S, Khan AU. Pharmacological basis for the use of Borago officinalis in gastrointestinal, respiratory and cardiovascular disorders. 114(3): 393-9. Journal of Ethnopharmacology; 2007.
9. Lozano-Baena MD, Tasset I, Muñoz-Serrano A, Alonso-Moraga Á, de Haro-Bailón A. Cancer Prevention and Health Benefices of Traditionally Consumed Borago officinalis Plants. 8(1): 48. Nutrients; 2016.

Share