Tinjauan Medis : dr. Shinta Pradyasti
Brentuximab vedotin termasuk dalam obat kanker yang menyerang sel target. Obat ini masih tergolong baru di Indonesia, digunakan terutama pada penyakit kanker limfoma hodgkin (LH) yang mengalami kekambuhan.
Brentuximab Vedotin adalah obat antibodi konjugat (Anti-Body Drug Conjugate) yang berfungsi sebagai pengobatan Anaplastic Large Cell Lymphoma (ALCL) dan Kanker Limfoma Hodgkin jinak maupun ganas.
Brentuximab vedotin bekerja dengan cara memasukkan antibodi kedalam tubuh untuk membunuh sel dan siklus protein CD30 yang ditemukan pada permukaan sel limfoma[1,2].
Daftar isi
Berikut ini informasi Brentuximab Vedotin mulai dari indikasi, kategori, dan lainnya[3]:
Indikasi | CD30, Kanker Limfoma Hodgkin, ALCL |
Kategori | Obat Resep |
Konsumsi | Anak – anak dan dewasa |
Kelas | Monoclonal Antibodi untuk Kanker dan Tumor |
Bentuk | Injeksi Intravena |
Kontraindikasi | Hipersensitifitas, Keracunan Paru Paru |
Peringatan | Konsultasikan pada dokter jika Anda dalam kondisi berikut sebelum menggunakan Brentuximab Vedotin: → Pasien yang mengidap alergi terhadap Brentuximab Vedotin → Pasien dengan gangguan sistem pembuluh darah → Pasien pengidap penyakit Sindrom Rynaud → Pasien juga mengonsumsi obat kanker bleomycin → Pasien yang mengonsumsi obat ini harus mengikuti program kelahiran untuk mencegah kehamilan |
Kategori Obat pada Masa Kehamilan dan Menyusui | Atazanavir, Carfilzomib, Dexamethasone Nefazodone, Nelfinavir |
Bretuximab Vedotin atau Adcetris yang dikonsumsi berguna untuk menyerang sel limfoma yang mempunyai CD30 protein, lalu mengganggu dan merusak fungsi penting serta siklus perkembangan sel yang menyebabkan kematian. Berikut manfaat penggunaan Brentuximab Vedotin[2]:
Dosis penggunaan Brentuximab Vedotin dikategorikan dan dengan melihat kondisi pasien yang terserang limfoma serta berat badan pasien[3]:
⇔ Pasien Limfoma yang belum mendapat perawatan → 1.2 mg/kg hingga mencapai 120 mg bersamaan dengan kemoterapi ⇔ Limfoma Hodgkin Komplikasi → 1.8 mg/kg hingga mencapai 180 mg ⇔ Limfoma Hodgkin Kambuh → 1.8 mg/kg hingga mencapai 180 mg ⇔ Pasien ALCL yang belum mendapat perawatan → 1.8 mg/kg hingga mencapai 180 mg bersamaan dengan kemoterapi ⇔ ALCL Kambuh → 1.8 mg/kg hingga mencapai 180 mg ⇔ Mycosis Fungoides → 1.8 mg/kg hingga mencapai 180 mg |
Konsultasikan langsung dengan dokter untuk rincian penggunaan obat dari informasi yang tertera.
Pemberian Brentuximab Vedotin dapat mengakibatkan efek samping ringan, berat, bahkan sampai overdosis tergantung dari jenis kanker pasien. Berikut efek samping ringan dan berat dalam penggunaan Brentuximab Vedotin pada pasien Limfoma Hodgkin dan Limfoma Anaplastic (ALCL)[4,6] :
Efek samping ringan:
Efek samping berat:
Info Efek Samping Brentuximab Vedotin untuk Tenaga Medis Ahli[5]:
Dalam memahami lebih detail mengenai Brentuximab Vedotin, berikut informasi Brentuximab Vedotin mengenairincian seperti overdosis, penyimpanan, cara kerja, dan lainnya[6]:
Penyimpanan | Injeksi Intravena → Simpan pada suhu diantara 2–8°C (36–46°F) → jangan simpan didalam pendingin → Lindungi dari cahaya dan kelembaban |
Cara Kerja | Deskripsi: Brentuximab vedotin adalah konjugat obat antibodi (ADC) yang berikatan dengan sel tumor pengekspres CD30. Ini membentuk kompleks yang diinternalisasi dalam sel dan melepaskan monomethylauristatin E (MMAE) melalui pembelahan proteolitik. MMAE berikatan dengan tubulus dan mengganggu jaringan mikrotubulus sehingga menginduksi penghentian siklus sel dan kematian apoptosis sel tumor pengekspres CD30. Farmakokinetik: Penyerapan: Waktu untuk memuncak konsentrasi plasma: Pada akhir infus (ADC); sekitar 1-3 hari setelah akhir infus (MMAE). Distribusi: Volume distribusi: Sekitar 6-10 L (ADC). Pengikatan protein plasma: 68-82% (MMAE). Metabolisme: Dimetabolisme terutama melalui oksidasi oleh CYP3A4 / 5 (fraksi kecil MMAE). Pengeluaran:Melalui faeces (sekitar 72% sebagai MMAE); urin (sekitar 24% sebagai MMAE). Paruh eliminasi: Sekitar 4-6 hari (ADC); sekitar 3-4 hari (MMAE). |
Interaksi dengan obat lain | → Peningkatan konsentrasi serum MMAE dengan penghambat CYP3A4 dan P-gp yang kuat (misalnya ketoconazole). → Konsentrasi serum MMAE yang menurun dengan penginduksi CYP3A4 yang kuat (misalnya rifampisin). → Dapat mengurangi efek terapeutik dari vaksin hidup. → Berpotensi Fatal: Toksisitas paru dengan bleomycin. |
Interaksi dengan penyakit | Hepatotoksisitas, Infeksi, Gangguan ginjal, Sindrom lisis tumor, Toksisitas hematologi, Neuropati perifer, Toksisitas paru |
Overdosis | ⇔ Gejala Overdosis → Gangguan peripheral → Lumpuh total → Pingsan → Kematian |
Pengaruh pada Hasil Lab | Tidak ada laporan tentang Pengaru pada Hasil Lab. |
Bagaimana Brentuximab Vedotin dapat menyembuhkan Kanker?
Brentuximab Vedotin adalah obat antibodi konjugat yang menempel pada antibodi yang dimasukkan kedalam tubuh berguna untuk mencari sel tumor dan kanker dan bekerja sebagai pembunuh sel dan mengganggu siklus sel tersebut untuk hidup kembali.
Apakah penggunaan Brentuximab Vedotin dan Kemoterapi dapat dilakukan secara bersamaan?
Tentu saja, karena kelemahan Brentuximab Vedotin ialah tingkat kefektifan dalam rentang waktu tertentu, maka dari itu penggunaan Brentuximab Vedotin sangat dianjurkan bersamaan dengan Kemoterapi [2].
Mengapa terdapat peringatan kotak hitam atau Black Box Warning pada Brentuximab Vedotin?
Peringatan kotak hitam atau Black Box Warning pada Brentuximab Vedotin merupakan peringatan tentang efek samping pemakaian obat, yaitu infeksi pada otak yang dapat menyebabkan kematian [4].
Apakah penggunaan Brentuximab Vedotin memiliki interaksi dengan obat lain?
Ya, penggunaan obat Brentuximab Vedotin tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan Bleomycin. Beritahu tenaga medis atau dokter jika pasien juga menggunakan obat Bleomycin.
Apakah kerusakan cairan sperma pada laki – laki yang mengonsumsi Brentuximab Vedotin bersifat permanen?
Berdasarkan penelitan yang telah dilakukan, pasien yang mengonsumsi Brentuximab Vedotin dapat memperbaiki cairan sperma mereka dengan jangka waktu tertentu, dengan harapan dapat memperbaiki gen pada sperma dan menghindari benih gen yang abnormal [4].
Berikut ini Brand Merek Dagang Brentuximab Vedotin[4]:
Adcetris |
SGN-35 |
cAC10-vcMMAE |
1. Jessica Katz, John E. Janik and Anas Younes. Diakses pada 5 Maret 2020. AACR. Brentuximab Vedotin (SGN-35).
2. Anas Younes, Nancy L. Bartlett, M.D. et. al. Diakses pada 5 Maret 2020. NEJM. Brentuximab Vedotin (SGN-35) for Relapsed CD30-Positive Lymphomas.
3. Niels W. C.J. van de Donk and Eugen Dhimolea. Diakses pada 5 Maret 2020. NCBI. Brentuximab vedotin.
4. Anonim. Diakses pada 5 Maret 2020. Drugs.com. Brentuximab Vedotin
5. Nancy L Bartlett, Robert Chen. et. al. Diakses pada 5 Maret 2020. Springer. Retreatment with brentuximab vedotin in patients with CD30-positive hematologic malignancies.
6. Story SK, Petrov AA. et. al. Diakses pada 5 Maret 2020. EuropePMC. Successful desensitization to brentuximab vedotin after hypersensitivity reaction.