Daftar isi
Buah maja memiliki nama latin Aegle Marmelos L, yang mana merupakan keluarga Rataceae.
Tumbuhan ini berasal dari daerah asia tepatnya India, Sri Lanka, Thailand dan Malaysia.
Namun kini sudah banyak ditemukan di negara Myanmar, Bangladesh, dan juga Indonesia. [3]
Buah ini dilapisi kulit berwarna hijau dan memiliki rasa yang pahit. Terdapat 18 jenis tanaman buah maja.
Pohon buah Maja tumbuh hingga 12 – 15 meter dengan diameter 90 – 120 cm. Ukuran daun tumbuhan buah maja adalah 2.5 cm panjangnya. [2]
Buah Maja kaya akan kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Pada beberapa negara, buah ini dijadikan obat herbal karena memiliki manfaat baik bagi tubuh.
Berikut ini adalah kandungan gizi pada 100 gram buah maja.
Nutrisi | |
Energi | 137 k.cal |
Karbohidrat | 31.8 g |
Protein | 1.8 g |
Lemak | 0.3 g |
Mineral | 55 g |
Serat | 2.9 g |
Vitamin A | 55 mg |
Vitamin C | 60 mg |
Vitamin B1 | 0.13 mg |
Vitamin B2 | 1.19 mg |
Vitamin B3 | 1.1 mg |
Buah Maja telah terbukti kaya akan kandungan karbohidrat, Vitamin C, vitamin B1, Vitamin B2. [4]
Sedangkan biji buah maja kaya akan kandungan protein yang berasal dari 9 jenis asam amino. [4]
Dengan kadar gizi yang baik bagi tubuh, menjadi alasan mengapa Buah Maja digunakan sebagai obat herbal di negara India.
Inflamasi terjadi ketika tubuh diserang benda asing dari luar.
Proses yang merupakan respon sistem kekebalan tubuh tidak membutuhkan waktu yang lama.
Ekstrak daun tumbuhan Maja memiliki aktivitas anti inflamasi. [19]
Keberadaan lupeol dan skimmianine pada daun tumbuhan maja terbukti mampu mengatasi peradangan akut. [20]
Mengkonsumsi daun tumbuhan maja dapat mencegah terjadinya inflamasi yang jika dalam kondisi parah dapat menjadi penyakit berbahaya lainnya.
Diare merupakan salah satu bentuk gangguan pencernaan akibat dari bakteri.
Kondisi diare yang parah dapat menyebabkan kematian.
Tumbuhan Maja sering kali dijadikan obat herbal dalam pengobatan India, salah satunya yaitu untuk mengatasi diare. [8]
Ekstrak kloroform yang ada pada akar tumbuhan Maja aktif untuk mempengaruhi kerja bakteri baik bagi usus, sehingga dapat melancarkan pencernaan secara teratur. [9]
Dengan bantuan bakteri baik, sistem pencernaan menjadi lebih stabil dan normal.
Kondisi ini dapat membantu mengatasi diare.
Jamur yang masuk ke dalam tubuh dapat membahayakan dan menyebabkan penyakit seperti demam, sakit kepala, sesak napas dan mual.
Tumbuhan Maja memiliki aktivitas anti jamur.
Minyak dari daun tumbuhan Maja aktif terhadap jamur yang menyerang hewan maupun manusia seperti Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton Rubrum, Microsporum Gupseum, Microsporum Audounii, Microsporum cookie, dan Epidermophyton Floccosum. [10]
Tumbuhan Maja berakasi dengan vara menurubjan tubuh jamur vegetative falam inang atau medium, sehingga perkembangbiakan jamur akan terhambat. [11]
Tubuh dapat terserang bakteri dan menyebabkan masalah kesehatan yang menyerang hampir semua bagian tubuh.
Bakteri dapat menyebabkan penyakit berkembang dengan pesat pada tubuh.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri diantaranya demam, antrax, tuberculosis, meningitis dan pneumonia.
Daun, akar dan buah Maja memiliki kemampuan anti bakteri.
Setelah diteliti, diketahui bahwa tumbuhan ini bereaksi dan mampu melawan bakteri e. colli, pseudomonas aeruginisa, staphylococcus aureus, dan bacillus. [12]
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk yang membawa parasite plasmodium.
Diagnosa malaria membutuhkan tes darah karena parasit yang masuk berdiam didalam organ hati.
Daun dan biji tumbuhan maja memiliki kandungan alkohol yang mampu mengatasi penyakit malaria. [13]
Dalam pengujian in vivo dan in vitro, ditemukan terdapat aktivitas anti malaria terhadap strain NK65. [13]
Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang memiliki angka kematian tertinggi.
Berbagai jenis penyakit kanker terjadi berdasarkan organ yang terserang seperti kanker kulit, kanker hati, kanker tulang, kanker payudara dan kanker serviks.
Penyakit kanker umumnya disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat.
Kandungan etanol dalam ekstrak buah maja memiliki aktifitas sitotosik pada bagian in vitro, yang mana mampu menghalang sel kanker untuk berkembang. [13]
Sel sel kanker seperti leukemia K563, Jurkat T-limfoid, R-limfoid B, REL erythroleukemic, melanoma colo38, dan garis sel kanker payudara terbukti efektif terhambat oleh ekstrak tumbuhan Maja. [14]
Terdapat senyawa lain seperti eugenol dan sitral dalam buah Maja yang aktif sebagai anti proliferasi untuk menghambat perkembangan sel kanker seperti kanker payudara dan sel tumor. [5]
Demam atau peningkatan suhu tubuh merupakan salah satu bentuk reaksi tubuh ketika tubuh menerima serangan dari luar.
Mengkonsumsi parasetamol adalah salah satu cara menurunkan suhu tubuh.
Ekstrak enanol pada tumbuhan maja memiliki efek anti piretik atau dapat menurunkan demam yang sebanding dengan kadar parasetamol. [15]
Dalam penelitian, ditemukan bahwa ektrak etanol dapat menurunkan suhu tubuh secara signifikan. [16]
Mengkonsumsi buah maja atau olahan ekstrak daun maja, dapat membantu meringkankan demam yang dialami.
Penyakit maag merupakan peradangan yang terjadi pada organ lambung.
Maag terjadi ditunjukan dengan kenaikan kadar asam pada lambung sehingga lambung terasa nyeri.
Tumbuhan Maja memiliki sifat protektif dan anti ucerogenik gastro deudenum yang berfungsi sebagai anti oksidan untuk mengatasi penyakit maag. [17]
Air dari biji buah Maja memiliki tindakan perlindungan bagi lambung yang tinggi dengan menurunkan kadar keasaman lambung. [18]
Kulit merupakan organ terluar dari tubuh yang berfungsi untuk melindungi tubuh.
Kulit membutuhkan nutrisi yang cukup untuk membantu mengoptimalkan fungsinya.
Kulit normal memiliki kadar vitamin C yang cukup, sehingga kekurangan vitamin C dapat menyebabkan terjadinya berbagai penyakit kulit. [21]
Gangguan kulit yang disebabkan oleh vitamin C adalah kulit kering, kerutan, dan penuan. [21]
Kandungan gizi buah maja, menunjukan bahwa buah ini kaya akan kandungan vitamin C.
Dengan demikian, mengkonsumsi buah maja dapat membantu menjaga kesehatan kulit serta mencegah terjadinya penyakit kulit.
Secara umum, penelitian menunjukan bahwa Buah Maja tidak memiliki efek samping yang berbahaya bagi tubuh.
Tetapi porsi konsumsi tidak bisa berlebihan karena dapat mendatangkan masalah kesehatan.
Bagi anda yang mementingkan kesuburan reproduksi, sebaikya tidak mengkonsumsi buah ini karena dapat menghambat kehamilan.
Tumbuhan buah maja memiliki aktifitas anti fertilitas dengan mempengaruhi kesuburan pria. [5]
Daun, biji dan buah maja memiliki ekstrak methanol yang dapat menyebabkan terjadinya infertilitas melalui pengurangan kadar testosterone, kepadatan serma, motilitas, viabilitas dan akrosom sperma. [6]
Bagi para peneliti, tumbuhan ini juga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alami yang tidak menyebabkan terjadinya kehamilan. [7]
Menyimpan buah mael sama seperti menyimpan buah pada umumnya.
Untuk menyimpan buah Maja tergantung bagaimana kondisi buah tersebut.
Namun akan baik apabila diolah menjadi produk makanan, karena rasa asli dari buah Maja yaitu pahit.
Sehingga banyak orang yang menolak untuk megkonsumsi buah tersebut secara langsung.
Buah Maja yang matang tidak bisa disimpan lama karena sangat mudah membusuk.
Apabila anda mengambil Buah Maja yang matang, maka segeralah mungkin mengkonsumsi atau mengolah menjadi produk makanan.
Apabila hendak disimpan, maka simpanlah pada lemari pendingin. [23]
Buah Maja memiliki rasa yang pahit, sangat jarang ada yang ingin mengkonsumsi buah yang mentah.
Namun buah mentah banyak digunakan untuk membuat olahan makanan. menyimpan buah maja mentah bisa pada suhu ruangan tanpa perlu lemari pendingin.
Tetapi, sebaiknya jangan disimpan lebih dari tiga hari.
Apabila Buah Maja telah diolah menjadi produk makanan maka dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama.
Produk olahan buah Maja belum banyak ditemukan di Indonesia.
Sehingga bisa menjadi salah satu alternative apabila ingin mengkonsumsi Buah Maja dalam jangka waktu lama, yaitu dengan mengolah menjadi produk makanan dan kemudian di simpan.
Mengkonsumsi buah maja layaknya mengkonsumsi buah pada umumnya.
Buah ini juga ada yang dikonsumsi dalam bentuk olahan, namun kebanyakan berupa olahan minuman herbal.
Buah Maja biasanya dikonsumsi langsung pada buah yang sudah matang. Mengkonsumsi buah segar secara langsung lebih baik dibandingkan setelah diolah. [22]
Cara mengkonsumsinya adalah dengan membersihkan dan memotong kecil, lalu langsung dikonsumsi. [23] Akan tetapi, buah maja memiliki rasa yang pahit.
Buah maja dapat dikonsumsi dalam bentuk jus. Caranya yaitu menghaluskan buah dengan tambahan air.
Apabila anda menginginkan rasa yang manis, maka anda dapat menambahkan gula ataupun susu. Akan tetapi, khasiatnya akan berkurang .
Mengkonsumsi buah maja dalam bentuk teh bisa dijadikan alternative untuk minuman dipagi hari.
Cara membuatnya adalah dengan menyeduhkan air panas pada buah maja, kemudian diamkan beberapa saat.
Lalu siap disajikan.
Bagi yang tidak menyukai rasa pahit dari buah maja, dapat dinikmati dengan menggunakan kapsul.
Untuk membuah kapsul buah maja, diperlukan kapsul yang masih kosong.
Kapsul tersebut kemudian diisi dengan buah maja yang telah dihaluskan.
Anda dapat mengeringkan terlebih dahulu lalu dihaluskan untuk mengurangi kadar air pada buah maja.
Setelah dimasukan ke dalam kapsul, kini siap dikonsumsi.
1) S.K. Roy, S. Saran. 2014. Postharvest Biology and Technology of Tropical and Subtropical Fruits. Bael (Aegle Marmelos Corr. Serr.)
2) Das SK. Roy C. 2012. Saudi J Gastroenterol. The protective role of Aegle Marmelos on aspirin induced gastro duodenal ulceration in albino rat model.
3) Brijest S, Daswani P, Tetali P, Antia N, Birdi T. 2009. BMC Complement Altern Med. Studies on the antodarrhoeal activity of Aegle Marmelos unripe fruit.
4) Lakht e Zehra, Asadullah, Nabeela G. Dar, Nida Saleem, Umed Ali Soomro, Waqas Afzal, Beena Naqvi, Khalid Jamil. 2015. Pak J Biochem Mol Biol. Nutritional exploration of leaves, seed and fruit of bael grown in Karachi region.
5) Shahedur Rahman, Rashida Parvin. 2014. Asian Pacific Journal of Tropical Disease. Therapeutic Potential of Aegle Marmelos.
6) Agrawal SS, Kumar A, Gullaiya S, Dubey V, Nagar A, Tiwari P. 2012. Daru. Antifertility activity of methanolic bark extract of Aegle Marmelos in male wistar rats.
7) Chauhan A, Agarwal M. 2008. Syst Biol Reprod Med. Reversible changes in the antifertility induced by Aegle Marmelos in male albino rats.
8) Brijesh S, Daswani P, Tetali P, Antia N, Birdi T. 2009. BMC Complement Altern Med. Studies on the antidiarrhoeal activity of Aegle Marmelos unripe fruit.
9) Gutierrez SP, Sanchez MA, Gonzalez CP, Garcia LA. 2007. Afr J Biotechnol. Antidiarrhoeal activity of different plants used in traditional medicine.
10) Dhankhar S, Ruhil S, Balhara M, Dankhar S, Chhillar A. 2011. Journal Med Plant Res. A potential source of phytomedicine.
11) Rana B, Singh U, Taneja V. 1997. Journal Ethnopharmacol. Antifungal activity and kinetics of inhibition by essential oil isolated from leaves of Aegle Marmelos.
12) Vankatesan D, Karunakan M, Kumar SS, Palaniswamy P, Ramesh G. 2009. Ethnobotanical Leaflets. Antimicrobial activity of Aegle Marmelos against pathogenic organism compared with control drug.
13) Moongkarndi P, Kosem N, Luanratama O, Jongsomboonkusol S, Pongpan N. 2004. Science Direct. Filoterapia - Antipoliferative activity of Thai medicinal plant extracts on human breast adenocarcinoma cell line.
14) Lampronti I, Martello D, Bianchi N, Borgatti M, Lambertini E, Piva R. 2003. Science Direct. Phytomedicine - In vitro antiproliferative effects on human tumor cell lines of extracts from Bangladeshi medicinal plant Aegle Marmelos Correa.
15) Atul NP, Nilesh VD, Akkatai AR, Kamlakar SK. 2012. Int Res J Pharm. A review on Aegle Marmelos: a potential medicinal tree.
16) Vyas A, Bhargava S, Bhargava P, Shukla S, Pandey R, Bhadauria R. 2011. Orient J Chem. Evaluation of antipyretic potential of Aegle Marmelos Correa leaves.
17) Madhu C, Hindu K, Sudeepthi C, Maneela P, Reddy KV, Sree BB. 2012. Asian Journal Pharm Res. Anti ulcer activity of aqueous extract of Aegle Marmelos leaves on rats.
18) Sharma GN, Dubey SK, Sati N, Sanadya J. 2011. Asian Journal Pharm Life Science. Ulcer Healing Potential of Aegle Marmelos Fruit Seed.
19) Dhankhar S, Ruhil S, Balhara M, Dhankhar S, Chhillar A. 2011. Journal Med Plant Res. Aegle Marmelos Correa: A potential source of phytomedicine.
20) Benni JM, Jayanthi M, Suresha R. 2011. Indian Journal Pharmacol. Evaluation of the anti inflammatory activity of Aegle Marmelos (Bilwa) root.
21) Juliet M Pullar, Anitra C Carr, Margreet C M Vissers. 2017. MDPI. The Roles of Vitamin C in Skin Health.
22) Joanne L. Slavin2, Beate Lloyd. 2012. Advances in Nutrition. Health Benefits of Fruits and Vegetables
23) Natalie Butler. 2017. Healthline. Fruit and Vegetable Safety