Bunga violet adalah tanaman berbunga yang kecil dan lebat serta wangi. Bunga ini sering dijadikan sebagai tanaman hias, tetapi ternyata memiliki berbagai khasiat yang baik untuk tubuh.
Daftar isi
Bunga violet merupakan tanaman yang berasal dari keluarga violaceae dan memiliki nama ilmiah yaitu Viola Odorata. Tanaman ini berasal dari Eropa dan Asia, tetapi sudah tersebar ke Amerika dan Australia[1,2].
Bunga violet memiliki berbagai sebutan lainnya seperti sebutan dalam bahasa Inggris adalah sweet violet, english violet, garden violet atau wood violet dan sebutan di India adalah Banafsa atau Banafsha serta sebutan lainnya[1,2].
Bunga violet merupakan tanaman yang dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang lembab, dingin, dan memiliki drainase yang baik[1].
Pada umumnya, bunga violet dapat ditemukan di lapangan, tepi sungai, kebun, tepi jalan, belukar, dan pekarangan rumah[1].
Beberapa ciri – ciri fisik dari bunga violet adalah sebagai berikut[1,2]:
Bagian dari bunga violet digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit adalah bunga serta daun karena memiliki kandungan senyawa aktif yang baik untuk kesehatan.
Kandungan dari daun dan bunga violet adalah sebagai berikut[3,6]:
Nama Senyawa | Jumlah | Unit |
---|---|---|
Flavonoid (bunga) | 1.1 | persen |
Flavonoid (daun) | 22.8 | miligram/ gram |
Anthocyanin | 4.0 | persen |
Glikosida | 0.4 | persen |
Lendir | 18.0 | persen |
Abu | 8.5 | persen |
Fenolik (daun) | 34.4 | miligram/ gram |
Asam oleat | 70.54 | persen |
Asam linoleat | 18.22 | persen |
Asam palmitat | 8.51 | persen |
Asam stearat | 1.58 | persen |
Asam palmitoleat | 0.69 | persen |
Kandungan lain yang dimiliki oleh seluruh bagian bunga violet adalah sebagai berikut[3,4]:
Kandungan senyawa yang dimiliki oleh bunga violet, memberikan berbagai sifat seperti antioksidan, aspirin, serta anti bakteri yang bermanfaat untuk tubuh.
Beberapa manfaat dari bunga violet adalah sebagai berikut:
Kandungan saponin triterpenoid dari bunga violet dapat melawan beberapa bakteri yang dapat menyebabkan gangguan pada pernapasan seperti bakteri H. Influenzae yang dapat menyebabkan penyakit meningitis[3].
Senyawa ionone dari bunga violet juga dapat melawan bakteri S. aureus, S. pneumoniae, dan S. pyogenes yang dapat menyebabkan berbagai infeksi pada tenggorokan ringan hingga berat seperti faringitis, batuk kering, bronkitis dan pneumonia[5].
Ekstrak bunga violet juga mampu mengatasi radang paru-paru dan bekerja lebih aman dibandingkan dengan obat kortikosteroid. Ekstrak ini mampu melindungi paru-paru dari cedera serta kerusakan[10].
Ekstrak bunga violet yang mengandung flavonoid dan asam lemak dapat meningkatkan kualitas tidur dan mengatasi gangguan tidur dari pasien insomnia akut. Pemberian bunga violet bagi pasien insomnia dapat melalui hidung dan mulut[6].
Ekstrak daun dan bunga violet dapat memberikan rasa tenang dan membantu untuk mengatasi rasa gelisah atau cemas. Ekstrak daun dapat digunakan sebagai obat penenang atau pra anestesi dengan dosis sebanyak 100-400 mg/ kg[2,6].
Ekstrak bunga violet yang mengandung asam salisilat dapat berperan menjadi aspirin alami dan dapat mengatasi sakit kepala serta migrain[2].
Bunga violet mengandung berbagai senyawa aktif yang dapat meningkatkan aktivitas antioksidan di dalam tubuh. Berbagai radikal bebas dapat dicegah untuk masuk merusak sel atau jaringan di dalam tubuh[7].
Selain itu, bunga violet yang kaya akan antioksidan juga dapat melindungi kerusakan hati yang disebabkan oleh radikal bebas atau racun yang masuk ke dalam hati[7].
Antioksidan di dalam bunga violet juga mampu mencegah penuaan dini, menjaga kesehatan kulit, meningkatkan kekebalan tubuh dan menjaga stamina tubuh[7].
Daun dari bunga violet yang mengandung alkaloid, saponin, coumarin, dan flavonoid, dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.
Daun ini juga memberikan efek vasodilator yang dapat memperlebar pembuluh darah dan melancarkan aliran darah ke jantung. Sehingga, ini juga dapat mencegah gangguan pada jantung[8].
Kandungan senyawa dari daun dari bunga violet, salah satunya lendir, mampu menurunkan kadar lemak, kolesterol, dan trigliserida dalam darah. Ini merupakan diet yang baik untuk menurunkan berat badan dan kadar lemak yang berlebihan dalam tubuh[8].
Bagi pasien obesitas, diet dengan daun dari bunga violet dapat membantu untuk mempercepat penurunan berat badan, lemak, gula, serta kolesterol.
Senyawa alkohol yang terdapat dalam akar dan juga bunga violet bermanfaat sebagai pencahar yang dapat membantu untuk memperlancar buang air besar atau mengatasi gangguan sembelit[2].
Selain itu, kandungan senyawa siklotida dalam bunga violet dapat melawan bakteri Bacillus subtilis dan E. Coli, yang dapat menyebabkan gangguan pada pencernaan seperti diare[2].
Ekstrak bunga violet memiliki kandungan senyawa yang berperan aktif dalam meningkatkan melanin. Melanin dapat melindungi kulit dari sinar ultraviolet dan mencegah kerusakan kulit.
Bunga violet juga mampu mengurangi bintik hitam pada wajah dan infeksi atau radang pada kulit yang disebabkan oleh bakteri dan jamur[9].
Kandungan flavonoid pada bunga violet berperan sebagai anti kanker dan tumor dalam tubuh. Senyawa ini berperan aktif dalam melawan sel kanker dan tumor, mengatasi kerusakan jaringan yang disebabkan oleh sel kanker dan menghambat pertumbuhan dari kanker serta tumor, salah satunya ada kanker payudara[2,11].
Bunga violet mampu mengatasi gangguan ginjal seperti masalah buang air kecil karena bunga ini memiliki sifat diuretik dan anti radang yang berperan aktif untuk melindungi ginjal[2].
Kandungan flavonoid dan alkaloid juga mengurangi kadar alkohol serta lemak jahat yang dapat merusak hati dan menyebabkan penyakit pada hati seperti sirosis[12].
Bunga violet mengandung senyawa yang berperan sebagai antipiretik yang dapat menurunkan demam serta mengatasi nyeri yang diikuti dengan demam dan flu.
Kemampuan dari bunga violet yang dapat melawan bakteri dan jamur, juga dapat mengatasi berbagai radang serta infeksi pada tubuh yang disebabkan oleh bakteri dan jamur seperti infeksi mata[2].
Ekstrak minyak atsiri yang terkandung dalam bunga violet dapat melindungi tubuh selama 8 jam dari gigitan nyamuk Aedes, Anopheles, dan Culex.
Secara tidak langsung, bunga violet dapat mencegah penyakit demam berdarah, malaria, serta kaki gajah masuk ke dalam tubuh[2].
Kandungan flavonoid dan alkaloid dalam bunga violet mampu menurunkan kadar gula darah dan trigliserida serta meningkatkan produksi insulin bagi pasien yang menderita diabetes[12].
Beberapa efek samping bunga violet adalah sebagai berikut:
Bunga violet dapat memberikan reaksi alergi bagi beberapa pasien yang menggunakan tanaman ini sebagai pengobatan insomnia. Reaksi alergi yang diberikan adalah sensasi panas, terbakar serta gatal pada tenggorokan.
Ini diakibatkan karena dosis yang diberikan terlalu tinggi. Setelah pengurangan dosis, reaksi alergi berhenti secara perlahan[6].
Kemampuan bunga violet dalam menurunkan kadar gula darah dan trigliserida, dapat memberikan reaksi hipoglikemia bagi orang sehat atau seseorang yang memiliki kadar gula yang rendah.
Bunga violet yang dikonsumsi dengan dosis berlebihan dan secara terus menerus, dapat menyebabkan reaksi hipoglikemia atau kadar gula yang terlalu rendah[12].
Daun atau bunga violet dapat dikonsumsi secara langsung dan diolah menjadi beberapa bentuk lain. Beberapa cara menggunakan bunga violet adalah sebagai berikut:
Daun dicuci bersih dan dimasak serta dicampur dengan berbagai sayuran menjadi sup atau salad. Selain itu, bunga violet juga dapat digunakan menjadi penghias salad atau puding[1].
Daun atau bunga violet sebanyak satu setengah gelas juga dapat dicampur dengan perasan 1 buah lemon, 1 gelas madu, dan tiga perempat gelas air di dalam blender. Air campuran ini dibekukan menjadi es batu dan dapat diminum untuk mengatasi sembelit, sakit kepala, dan rasa gelisah[1].
Daun atau bunga violet dicuci bersih dan direndam dengan air mendidih selama 15 menit. Lalu, disaring hingga terpisah ekstrak dan ampas bunga atau daun[1].
Air ekstrak daun dapat digunakan sebagai bumbu yang memberikan rasa manis bagi masakan, es krim, manisan buah atau puding. Air ekstrak daun dapat ditambahkan ke dalam jeli, puding, atau manisan[1].
Daun atau bunga violet dicuci bersih dan dimasak dengan air hingga mendidih. Teh ini disaring dan diminum selagi hangat untuk mengatasi berbagai penyakit[1].
Bunga violet juga dapat dibuat menjadi infus water baik dengan air dingin atau dari air panas. Ini berguna untuk menghasilkan antioksidan, melindungi hati, serta mengatasi berbagai penyakit[1].
Infus water dengan air dingin dibuat dengan mencampurkan air dingin sebanyak 1 liter dan bunga violet yang telah dikeringkan sebanyak 1 ons. Air ini ditutup dan didiamkan selama 3 jam, lalu disaring dan diminum[1].
Infus water dengan air panas dibuat dengan mencampurkan air mendidih sebanyak 1 liter dan bunga violet yang telah dikeringkan sebanyak 1 ons. Air ini ditutup dan didiamkan selama 4-8 jam hingga menjadi seperti lendir dan diminum[1].
Bunga violet direndam dalam air dan disaring hingga bersih (harus dipastikan tidak terdapat serbuk atau sisa bunga). Lalu, ditambahkan garam seperempat sendok teh untuk 8 gelas air bunga. Air bunga ini dipakai untuk membersihkan mata yang terkena infeksi[1].
Bunga violet sebanyak 1 ons direndam dengan air mendidih sebanyak 3 liter selama 24 jam dan disaring hingga diperoleh air violet yang bersih. Lalu, ditambahkan gula sebanyak 2 kali berat air violet untuk membuatnya menjadi sirup (gula dapat digantikan dengan madu)[1].
Daun atau bunga violet yang masih segar dikeringkan dan ditambahkan minyak zaitun hingga seluruh bunga atau daun tenggelam. Campuran ini ditutup dan dibiarkan selama kurang lebih 2 minggu pada suhu ruangan dan tidak terkena sinar matahari[1].
Minyak ini dapat disaring dan dipindahkan ke botol kaca gelap. Ini dapat digunakan untuk melindungi kulit dari gigitan nyamuk dan sinar ultraviolet serta dapat dijadikan sebagai bahan pewangi[1].
Pada umumnya, bunga violet ditanam secara langsung di pekarangan rumah. Namun, bunga atau daun yang telah dipetik dapat disimpan di wadah terbuka dan diletakkan pada suhu ruangan serta tidak terkena sinar matahari langsung[1].
Bunga violet merupakan tanaman berbunga yang memiliki berbagai kegunaan bagi tubuh, tetapi memiliki efek samping yang berbahaya khususnya bagi orang yang memiliki kadar gula yang rendah.
1) Anonim. Violet - Viola Odorata. Health Benefit Times. Diakses 2020.
2) Payal Mittal, Vikas Gupta, Manish Goswami, Nishant Thakur & Praveen Bansal. Phytochemical And Pharmacological Potential Of Viola Odorata. India : International Journal of Pharmacognosy. 2015.
3) Shiv Shanker Gautam, Navneet & Sanjay Kumar. The Antibacterial and Phytochemical Aspects of Viola odorata
Linn. Extracts Against Respiratory Tract Pathogens. India : Springer. 2012.
4) Shaimaa Fakhri Jasim, Noor Nihad Baqer & Esam Abd Alraheem. Detection Of Phytochemical Constituent In Flowers Of Viola Odorata By Gas Chromatography-Mass Spectrometry. Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research. 2018.
5) Shiv Shanker Gautam, Navneet Bithel, Sanjay Kumar, Deepak Painuly & Jashbir Singh. A new derivative of ionone from aerial parts of Viola odorata Linn. and its antibacterial role against respiratory pathogens. Springer. 2016.
6) Zohre Feyzabadi, Farhad Jafari, Seyed Hamid Kamali, Hassan Ashayeri, Shapour Badiee Aval, Mohammad Mahdi Esfahani & Omid Sadeghpour. Efficacy of Viola odorata in Treatment of Chronic Insomnia. Iran : Iranian Red Crescent Medical Journal. 2014.
7) Humaira Jamshed, Hasan Salman Siddiqi, Anwar-Ul-Hassan Gilani, Jamshed Arslan, Muhammad Qasim & Bilquees Gul. Studies on Antioxidant, Hepatoprotective, and Vasculoprotective Potential of Viola Odorata and Wrightia Tinctoria. National Institute of Health. 2019.
8) Hasan S Siddiqi, Malik H Mehmood, Najeeb U Rehman & Anwar H Gilani. Studies on the Antihypertensive and Antidyslipidemic Activities of Viola Odorata Leaves Extract. National Institute of Health. 2012.
9) Vafa Baradaran Rahimi, Vahid Reza Askari, Seyed Ahmad Emami & Zahra Tayarani-Najaran. Anti-melanogenic activity of Viola odorata different extracts on B16F10 murine melanoma cells. Iran : Iranian Journal of Basic Medical Sciences. 2017.
10) M. H. Koochek, M. H. Pipelzadeh & H. Mardani. The Effectiveness of Viola odorata in the Prevention and Treatment of Formalin-Induced Lung Damage in the Rat. Journal of Herbs, Spices and Medical Plants. 2014.
11) Hiva Alipanah, Mohammad Reza Bigdeli & Mohammad Ali Esmaeili. Inhibitory Effect of Viola odorata Extract on Tumor Growth and Metastasis in 4T1 Breast Cancer Model. Iran : Iranian Journal of Pharmaceutical Research. 2018.
12) Zoleikha Azari, Zahra Kherullahi, Fahimeh Mohammad ghasemi, Monireh Aghajany Nasab, Farideh Hoseini & Rouhollah Gazor. Effect of the Aqueous and HydroAlcoholic Extracts of Viola odorata L. on Biochemical and Histologic Liver Parameters in Diabetic Wistar Rats. Iran : Anatomy Journal. 2018.