Centrosema pubescens adalah tanaman yang sering dijadikan sebagai pangan ternak. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan dan sudah mulai tersebar di kawasan Asia Tenggara termasuk di Indonesia[1].
Tanaman ini masih jarang ditemukan di Indonesia dan belum banyak digunakan sebagai pengobatan tradisional.
Daftar isi
Centrosema pubescens merupakan tanaman yang berasal dari keluarga fabaceae. Tanaman ini memiliki beberapa sebutan seperti centro, butterfly pea, atau spurred butterfly pea dalam bahasa Inggris[1].
Centroma pubescens merupakan tanaman yang dapat hidup di daerah tropis dan sub tropis serta dapat tumbuh dengan baik di berbagai jenis tanah[2].
Tanaman ini dapat ditemukan di pinggiran sungai, pantai, jalan, perkebunan kelapa, tanah asam, tanah kering, serta tanah yang memiliki drainase yang buruk[2].
Centroma pubescens merupakan tanaman yang merambat dan memanjat serta memiliki masa hidup yang lama. Beberapa ciri – ciri fisik dari tanaman ini adalah[1,2]:
Kandungan dari daun centrosema pubescens adalah sebagai berikut[3]:
Nama | Jumlah | Unit |
---|---|---|
Energi | 4354 | kcal/ kg |
Protein | 23.24 | persen |
Serat | 8.80 | persen |
Abu | 9.14 | persen |
Kalsium | 1.22 | persen |
Kalium | 1.85 | persen |
Fosfor | 0.54 | persen |
Magnesium | 0.30 | persen |
Sodium | 0.17 | persen |
Seng (Zinc) | 40.01 | mg/ kg berat |
Besi | 20.01 | mg/ kg berat |
Asam oksalat | 0.037 | gr/ 100 gr berat |
Asam fitat | 0.48 | gr/ 100 gr berat |
Tannin | 2.81 | gr/ 100 gr berat |
Beberapa senyawa lainnya yang terkandung di dalam daun centrosema pubescens adalah[4,6]:
Komponan fenol dan beta karoten yang dimiliki oleh daun ini, memberikan antioksidan yang baik bagi tubuh dan kandungan senyawa aktif lainnya memberikan manfaat yang baik bagi tubuh seperti anti radang[4].
Selain daun, biji dari centrosema pubescens mengandung polisakarida yang memberikan manfaat yang baik untuk tubuh[5].
Belum banyak penelitian tentang manfaat sentrosema pubescens karena tanaman ini masih jarang digunakan sebagai pengobatan tradisional. Beberapa manfaat centrosema pubescens adalah sebagai berikut:
Ekstrak daun centrosema pubescens memberikan sifat antioksidan yang baik bagi tubuh. Ini mampu mencegah radikal bebas masuk ke dalam tubuh, mengatasi stres oksidatif yang dapat merusak sel tubuh, dan mencegah penuaan dini[4].
Selain itu, antioksidan ini berperan juga melindungi hati dari racun seperti merkuri, mencegah kerusakan hati, dan menambah stamina tubuh[4].
Polisakarida yang terdapat dalam biji centrosema pubescens meningkatkan kinerja sistem retikuloendotelial atau sistem dalam jaringan tubuh yang memakan benda asing atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh[5].
Aktivitas ini berperan aktif untuk meningkatkan sistem imun dan melawan bakteri atau racun yang masuk ke dalam tubuh.
Kandungan senyawa aktif yang dimiliki daun centrosema pubescens dapat digunakan untuk melawan bakteri seperti bacillus cereus, Escherichia coli, dan vibrio cholerae[6].
Ketiga bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan dan gangguan pada pencernaan seperti diare, mual, muntah, dan nyeri pada perut.
Beberapa negara seperti Mexico, Brazil, Haiti, dan Afrika Barat telah menggunakan tanaman ini untuk mengatasi gangguan pencernaan serta sakit perut[9].
Jadi, daun centrosema pubescens dapat mengatasi beberapa gangguan dari pencernaan yang disebabkan oleh bakteri dan keracunan makanan[6].
Ekstrak metanol daun centrosema pubescens mampu melawan bakteri staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa yang dapat menyebabkan infeksi pada kulit[6,11].
Beberapa infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri dan dapat diatasi oleh centrosema pubescens adalah dermatitis, gatal-gatal, infeksi pada kulit yang terbakar, bisul, kulit merah, dan kulit memiliki luka yang bernanah[6].
Ekstrak daun centrosema pubescens juga dapat melawan jamur Candida Albicans yang dapat menyebabkan penyakit infeksi kulit seperti gatal-gatal hingga nanah pada kulit, penyakit ini dikenal dengan kandidiasis[11].
Kandungan flavonoid, saponin, tannin, dan alkaloid dalam daun centrosema pubescens berperan aktif dalam menyembuhkan luka termasuk luka bakar pada kulit[7,11].
Ini dapat mengeringkan luka, menghentikan pendarahan saat luka dan mengembalikan sel – sel kulit yang rusak khususnya yang disebabkan oleh luka bakar[7,11].
Tanaman ini telah digunakan di beberapa negara untuk mengatasi luka pada kulit seperti di Mexico, Brazil, Haiti, dan Afrika Barat[9].
Ekstrak daun dari centrosema pubescens memiliki senyawa aktif yang mampu membunuh larva nyamuk. Ini berperan aktif untuk membunuh nyamuk dan melindungi tubuh manusia dari gigitan nyamuk. Sehingga, mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh nyamuk[8].
Daun dari centrosema pubescens mengandung senyawa tannin dan flavonoid yang berperan aktif untuk meningkatkan aktivitas anti radang dari tanaman ini[9].
Tanaman ini mampu mengurangi pembengkakan dari radang dan mengurangi nyeri. Selain itu, tanaman ini juga menurunkan demam yang biasanya terjadi bila terdapat peradangan dalam tubuh[9].
Ini juga dibuktikan dengan penggunaan obat ini sebagai pengobatan tradisional di Mexico, Afrika Barat, dan Brazil untuk mengatasi radang[9].
Ekstrak diklorometana dari daun centrosema pubescens menghambat pertumbuhan dari sel kanker leukemia akut. Ini juga dapat merusak sel kanker pada dosis yang tinggi atau sekitar 100 mikrogram/ ml[10].
Ini menunjukkan bahwa daun centrosema pubescens memiliki potensi anti kanker dan dapat mencegah pertumbuhan dari sel kanker dalam tubuh.
Daun centrosema pubescens memiliki kandungan fenol dan saponin yang berperan aktif untuk melawan bakteri dan salah satu bakteri yang dapat dilawan oleh tanaman ini adalah salmonella typhi, penyebab dari penyakit tipus[11].
Jadi, daun centrosema pubescens dapat digunakan untuk mengatasi penyakit tipus dan gejala dari penyakit ini seperti demam, sakit kepala, mual, serta muntah.
Kandungan tannin dalam daun censtrosema pubescens berperan aktif dalam mengatasi penyakit wasir atau radang pada rektum dan anus. Ini dapat mengurangi pembengkakan dan rasa sakit saat buang air besar[11].
Selain itu, kandungan flavonoid dari tanaman ini juga mengatasi berbagai masalah pada usus seperti infeksi usus dan telah digunakan sebagai pengobatan tradisional di Nigeria untuk mengatasi masalah usus[11].
Daun centrosema pubescens yang memiliki flavonoid juga dapat mengatasi alergi yang dimiliki oleh seseorang. Daun ini dapat digunakan untuk mengurangi gejala atau reaksi yang disebabkan karena alergi[11].
Kandungan flavonoid yang dimiliki oleh daun centrosema pubescens dapat menurunkan asam lambung dan mencegah terjadinya maag. Ini juga dapat mengurangi rasa perih pada perut yang disebabkan oleh maag[11].
Penggumpalan darah atau dikenal dengan agregasi trombosit juga dapat dicegah dengan daun centrosema pubescens. Kandaungan flavonoig yang dimiliki tanaman ini dapat melindungi tubuh dari adanya gumpalan darah[11].
Kemampuan ini sangat baik untuk mencegah tubuh dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh adanya gumpalan darah seperti penyakit jantung, serangan stroke, atau gangguan pada paru-paru[12].
Kandungan flavonoid, saponin, dan tannin dalam daun centrosema pubescens juga membantu untuk menurunkan demam dan mencegah masuknya racun ke dalam tubuh[11].
Ini juga telah digunakan di Nigeria untuk menurunkan demam dan mengatasi racun ular yang masuk ke dalam tubuh[11].
Kandungan senyawa aktif yang dimiliki oleh centrosema pubescens sangat bermanfaat untuk pengobatan di India. Tanaman ini menjadi salah satu bahan pengobatan tradisional di India atau dikenal dengan ayurvedic[13].
Tanaman ini dicampur dengan berbagai tanaman lainnya menjadi suatu obat yang disebut mudgaparni. Obat ini berguna untuk mengatasi kelelahan, gangguan otot, gangguan perdarahan, serta gangguan penglihatan[13].
Centrosema pubescens memiliki serat protein yang baik bila dikonsumsi oleh tubuh. Selain itu, tanaman ini juga termasuk salah satu tanaman yang memiliki potensi protein nabati yang baik dibandingkan dengan sumber protein nabati lainnya[4].
Pada dasarnya, belum banyak penelitian yang dilakukan terhadap centrosema pubescens sebagai pengobatan dan efek samping yang diberikan oleh tanaman ini.
Efek samping yang berikan dari tanaman ini adalah Menyebabkan keracunan. Centrosema pubescens menyebabkan keracunan bila dikonsumsi secara berlebihan.
Tanaman ini mengandung kandungan senyawa tembaga dimana dapat memberikan manfaat yang baik untuk tubuh dan dapat menyebabkan keracunan bila dikonsumsi secara berlebihan[4,11].
Beberapa cara penggunaan centrosema pubescens adalah sebagai berikut:
Daun centrosema pubescens dicuci dengan bersih dan dikeringkan pada oven dengan suhu 60 celsius selama 72 jam atau dapat dikeringkan pada sinar matahari selama 3 hari. Lalu, daun ini dihancurkan dengan blender hingga menjadi serbuk[4].
Serbuk ini diseduh dengan air panas lalu disaring dan diminum untuk mengatasi berbagai penyakit. Serbuk ini juga digunakan sebagai pengobatan tradisional di India[4,13].
Daun centrosema pubescens dicuci dengan bersih dan direbus dengan air hingga mendidih. Air ini disaring dan diminum untuk mengatasi berbagai penyakit dalam tubuh seperti demam, radang, dan gangguan pada usus[6,11].
Biji centrosema pubescens dicuci dengan air biasa, lalu dikeringkan pada oven dengan suhu 60 celsius selama 72 jam atau bisa dikeringkan di bawah sinar matahari selama 3 hari.
Setelah biji dipastikan benar-benar kering, dimasukkan dalam blender dan dihancurkan hingga halus atau dapat ditumbuk hingga halus atau menjadi serbuk[5].
Serbuk ini dicampur dengan air panas dan disaring. Lalu, air ini diminum untuk meningkatkan sistem imun di dalam tubuh.
Centrosema pubescens biasanya ditanam dan dirawat di pekarangan serta daun atau biji diambil saat diperlukan.
Penyimpanan daun atau biji yang telah diambil dari tanaman, dapat dilakukan dengan meletakkan pada wadah terbuka dan disimpan di suhu ruangan serta tidak terkena sinar matahari[1].
Centrosema pubescens merupakan tanaman yang mempunyai manfaat baik bagi tubuh dan juga memiliki efek samping bagi tubuh. Namun, belum banyak penelitian yang dilakukan terhadap tanaman ini.
1) Anonim. Centro (Centrosema molle). Feedipedia - Animal Feed Resources Information System. 2012.
2) E. Sutedi, Sajimin & B.R. Prawiradiputra. Agronomi Dan Pemanfaatan Centrosema pubescens. Indonesia : Lokakarya Nasional Tanaman Pakan Ternak.
3) F. C. Nworgu & G. N. Egbunike. Nutritional Potential of Centrosema pubescens Mimosa invisa and Pueraria phaseoloides Leaf Meals on Growth Performance Responses of Broiler Chickens. Nigeria : American Journal of Experimental Agriculture. 2013.
4) Saw Yei Sang, Fazrina Jamharee, K. Nagendra Prasad, Azrina Azlan & Nurzillah Maliki. Influence of drying treatments on antioxidant capacity of forage legume leaves. Springer. 2014.
5) B P da Silva, J B Tostes & J P Parente. Immunologically active polysaccharides from Centrosema pubescens. Brazil : Elsevier. 2000.
6) Ayomide Oluwatosin. Phytochemical screening and antimicrobial properties of the methanolic extract of Centrosema pubescens against selected bacterial and fungal isolates. Nigerian : Research Gate. 2013.
7) Memfin Ekpo, Herbert Mbagwu, Clement Jackson, & Mary Eno. Antimicrobial And Wound Healing Activities Of
Centrosema Pubescens ( Leguminosae). Nigerian : JPCS. 2011.
8) Erwin. C. Mina. Larvicidal Potential of the Crude Ethanolic Leaf and Stem Extracts of Centrosema pubescens Benth. Phillipines : Global Forum on Research and Innovation for Health. 2015.
9) H.O. Oladimeji, R. Nia and E. Offorah. Anti-oxidant and Anti-inflammatory Activity of Centrosema pulmieri Benth (Leguminosea-papilionaceae). Journal of Pharmacology and Toxicology. 2007.
10) Subramanireddy Ramadevi Mani & Baddireddi Subhadra Lakshmi. G1 arrest and caspase-mediated apoptosis in HL-60 cells by dichloromethane extract of Centrosema pubescens. China : National Institute of Health. 2010.
11) Ladipo, M.K1, Doherty, V.F1. & Kanife, U.C. Heavy Metal Analysis And Phytochemical Screening Of Two Indigenous Species (Zingiber officinale And Centrosema pubescens) From Nigeria. Nigeria : International Journal of Current Research. 2011.
12) Lothar B. Huebsch, MD & Laurence A. Harker, MD. Disorders of Platelet Function. National Institute of Health. 1981.
13) Pravin R Joshi, Harisha C.R & Bupesh R. Patel. Regionally accepted popular source of Ayurvedic medicinal plants in Southern India. Indian : International Journal Of Pharmacy & Life Sciences. 2011.