Daftar isi
Adanya rekomendasi dari The 2010 Dietary Guidelines for Americans untuk meningkatkan asupan buah (segar, beku, dan kaleng, serta buah kering dan jus buah) sebagai bagian dari pola diet sehat membuat buah semakin digemari [1].
Cranberry mungkin sedikit terdengar lebih asing jika dibandingkan dengan Blueberry. Namun, akhir-akhir ini cranberry mulai dikenal khususnya sebagai bahan dalam suplemen diet [2].
Cranberry diketahui merupakan semak cemara asli yang berasal tumbuh di seluruh Amerika Utara [2].
Cranberry diketahui memiliki tiga nama latin yang dikenal yaitu Vaccinium macrocarpon, Oxycoccus macrocarpos, Vaccinium oxycoccos [2].
Cranberry umumnya memiliki rasa yang sangat asam namun memberikan efek yang menyegarkan.
Berikut ini merupakan beberapa fakta menarik terkait dengan cranberry [1,2, 3] :
Berikut ini merupakan kandungan gizi Cranberry dalam 100 gram penyajian:
IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram) Cranberry, mentah | |||
---|---|---|---|
Kalori: | 46 | Kalori Dari Lemak: | 1.1 |
%Kebutuhan Harian | |||
Total Lemak | 0.1 g | 0.2 % | |
Lemak Jenuh | 0 g | 0.06 % | |
Lemak Trans | 0 | 0 % | |
Kolesterol | 0 mg | 0 % | |
Sodium | 2 mg | 0.08 % | |
Total Karbohidrat | 12.2 g | 4.07 % | |
Serat | 4.6 g | 18.4 % | |
Gula | 4 g | ||
Protein | 0.4 g | 0.78 % | |
Vitamin A | 1.2 % | Vitamin c | 22.17 % |
Kalsium | 0.8 % | Zat besi | 1.39 % |
Src : Cranberry, mentah *Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil. |
Top 10 Gizi | |||
---|---|---|---|
Penyajian 100gr | %Kebutuhan Harian | ||
Vitamin C | 13.3 mg | 22 % | |
Serat makanan | 4.6 g | 18 % | |
Mangan | 0.4 mg | 18 % | |
Vitamin K | 5.1 mcg | 6 % | |
Vitamin E (Alpha Tokoferol) | 1.2 mg | 6 % | |
Total Karbohidrat | 12.2 g | 4 % | |
Tembaga | 0.1 mg | 3 % | |
Vitamin B6 | 0.1 mg | 3 % | |
Asam Pantotenat | 0.3 mg | 3 % | |
Kalium | 85 mg | 2 % | |
Src : Cranberry, mentah |
Kandungan gizi utama dari cranberry adalah senyawa polifenol, flavonoid dan bioaktif yang dapat berguna untuk kesehatan.
Kadar lemak (lipid) dalam darah yang lebih tinggi atau lebih rendah dari kondisi normal disebut sebagai dislipidemia.
Hasil Riset yang dilakukan pada pasien dislipidemia menunjukkan bahwa kandungan antosianin dalam cranberry dapat menghambat CETP (Cholesteryl Ester Transfer Protein) [1].
Hasil penelitian yang dilakukan pada pasien dislipidemia menunjukkan bahwa kandungan antosianin dalam cranberry dapat menghambat CETP (Cholesteryl Ester Transfer Protein)
Dengan demikian, konsentrasi HDL (High Density Lipoprotein) atau kolesterol baik meningkat, sehingga risiko terjadinya penyakit dislipidemia dapat diturunkan [1].
Meskipun demikian, masih terdapat kontroversi terkait penurunan risiko kardiovaskular (seperti dislipidemia) dengan penghambatan CETP [1].
Diabetes merupakan kondisi dimana kadar gula dalam darah (glukosa) lebih tinggi dari pada kondisi normal.
Diabetes diduga merupakan penyakit kardiovaskular yang faktor risikonya dapat terpengaruh oleh bioaktif dalam cranberry [1].
Hal ini didasarkan pada penelitian yang menunjukkan bahwa setelah konsumsi cranberry bubuk atau flavonoid turunan cranberry, glukosa darah menurun dan sensitivitas insulin pada model diabetes mellitus meningkat [1].
Namun, untuk hasil konsumsi suplemen cranberry, menurut hasil penelitian tidak berpengaruh pada kontrol glikemik pada pasien diabetes tipe 2 [1].
Stress oksidatif adalah kondisi dimana jumlah radikal bebas dalam tubuh meningkat sehingga meningkatkan oksidasi sel-sel yang mengakibatkan kerusakan.
Stress oksidatif diketahui lebih efektif diturunkan dengan penghambatan sumber enzimatik ROS (Reactive Oxygen Species) [1].
Di sisi lain, bioaktif cranberry telah banyak diketahui memiliki kandungan antioksidan (senyawa polifenol) yang dapat berkontribusi langsung mengurangi ROS [1].
Konsumsi jus cranberry sebanyak 750 mL /per hari selama dua minggu diketahui meningkatkan kapasitas plasma antioksidan dan penurunan konsentrasi LDL (Low-Density Lipoprotein) teroksidasi-C [1].
Meskipun, demikian, belum ada penelitian yang menemukan bukti penurunan aktual dalam kerusakan oksidatif lipid atau asam nukleat, yang tercermin dari biomarker seperti F2-isoprostane atau 8-hydroxydeoxyguanosine [1].
Oleh karena itu, masih diperlukan adanya penelitian lanjutan terkait manfaat dari bioaktif cranberry pada penyakit kardiovaskular khususnya stress oksidatif.
Konsumsi jus cranberry menurut hasil penelitian menunjukan manfaat dalam memulihkan fungsi vaskular setelah mengalami cedera vaskular, yang menguntungkan sirkulasi sel endotel progenitor [1].
Hal ini tidak terlepas dari kandungan senyawa polifenol yang terkandung dalam cranberry yang secara signifikan memperbaiki fungsi sel endotel [1].
Manfaat tersebut dapat diperoleh maksimal dalam beberapa kondisi [1]:
Mengingat, beberapa penelitian lain menunjukkan hasil berbeda dengan waktu konsumsi dan konsentrasi yang berbeda.
Penyakit jantung yaitu suatu kondisi dimana jantung mengalami gangguan sehingga mengganggu fungsi yang dijalankannya.
Jantung merupakan organ penting dalam tubuh, sehingga ketika terjadi gangguan akan sangat berdampak bagi kelangsungan hidup pemiliknya.
Konsumsi jus cranberry diketahui meningkatkan asam askorbat plasma dan kapasitas antioksidan plasma, serta menurunkan LDL teroksidasi secara signifikan [3].
Efek cranberry yang ditemukan tersebut diketahui mampu memberikan manfaat terhadap penyakit jantung [3].
Kanker ovarium adalah kanker yang menyerang organ indung telur atau ovarium.
Temuan terbaru menunjukkan bahwa PAC (Proanthocyanidins) cranberry dapat bekerja sama dengan obat platinum untuk membatasi proliferasi sel kanker ovarium [3].
Keberhasilan penurunan proliferasi sel kanker dengan pengobatan menggunakan konsentrasi subletal paraplatin (obat platinum) dan fraksi PAC cranberry terisolasi lebih tinggi dibandingkan dengan pengobatan dengan PAC saja [3].
Penelitian yang telah dilakukan terhadap beberapa perempuan yang berusia rata-rata 78,5 tahun menunjukkan bahwa konsumsi jus cranberry 300 mL per hari selama enam bulan mampu mengurangi frekuensi bakteriuria [5].
Sebanyak 50 % frekuensi bakteriuria dapat dikurangi setelah mengonsumsi jus cranberry [5].
Artinya, bakteri dalam urin berkurang sebanyak 50 % jika dibandingkan dengan sebelum mengonsumsi cranberry.
Berkurangnya bakteri tersebut dapat terjadi karena adanya perubahan keasaman urin setelah mengonsumsi cranberry [6].
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa minum jus cranberry dapat melindungi sstem kemih dari infeksi bakteri gram negatif seperti E.coli [6].
Kandungan dalam cranberry diketahui mampu menghambat perlekatan bakteri pada kandung kemih dan dinding mukosa uretra [6].
Hal ini membuktikan bahwa, konsumsi cranberry pada konsentrasi tertentu dapat menjaga kesehatan saluran kemih secara signifikan [5].
Penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa, cranberry memiliki kemampuan untuk mengurangi atau menghambat karsinogenesis usus besar (kolon) [7].
Kandungan dalam jus cranberry dapat mengaktifkan mekanisme perlindungan sel terhadap stres oksidatif dalam konteks kanker kolon [7].
Selain itu, 1% ekstrak cranberry dan 1,5% kering seluruh cranberry bubuk diet menunda timbulnya kolitis (peradangan kronis di usus besar dan rektum) [7].
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada tikus yang ditanami sel kaker prostat diketahui bahwa proanthocyanidins yang terkandung dalam cranberry dapat menghambat perkembangan tumor prostat [7].
Meskipun demikian, diperlukan penelitian lanjutan untuk mengetahui mekanisme regresi tumor yang terjadi [7].
Kanker otak glioblastomo merupakan salah satu tumor otak ganas. Adapun penelitian pada tikus menunjukkan bahwa pertumbuhan tumor dapat diperlambat dengan pemberian proanthocyanidins cranberry [7].
Dengan demikian, cranberry diduga efektif dalam melawan glioblastoma muliforme. Namun, mekanisme masih harus tetap dikarakterisasi [7].
Konsumsi cranberry diketahui dapat mencegah pembentukan plak pada email gigi [6].
Hal ini dapat terjadi dengan mengganggu kemampuan bakteri gram negatif lain seperti Streptococcus mutans, untuk menempel pada permukaan gigi [6].
Dengan demikian cranberry daapat secara efektif membantu mencegah perkembangan gigi berlubang [6].
Cranberry diketahui telah banyak dijadikan sebagai produk minuman, karena sangat kaya akan senyawa bioaktif dan polifenol [8].
Namun karena rasa dari cranberry yang sangat asam, umumnya minuman cranberry diberikan zat pemanis tambahan.
Meskipun demikian, menurut hasil penelitian, minuman cranberry tersebut memiliki kalori yang sama atau lebih rendah dan polifenol tingkat yang sama atau bahkan lebih tinggi dari dari pada jus cranberry tanpa campuran [8].
Minuman cranberry ini menurut hasil penelitian dapat berperan sebagai bagian dari diet sehat yang efektif [8].
Berikut ini merupakan beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan setelah mengonsumsi cranberyy [2, 6]:
Cranberry yang berkualitas baik memiliki ciri berwarna merah terang, gemuk, bebas dari keriput dengan kulit utuh. Berikut ini merupakan tips penyimpanan cranberry yang tepat untuk menjaga kualitas gizinya [6] :
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, umumnya cranberry memiliki rasa yang sangat asam.
Oleh karena itu, untuk dapat mengonsumsi cranberry dengan lebih nikmat saran penyajiannya sebagai berikut [6] :
Cranberry dapat dikonsumsi langsung dalam keadaan mentah ataupun dalam bentuk cranberry yang telah dikeringkan.
Cranberry asam dapat juga digunakan sebagai bahan tambahan yang bagus untuk salad yang menyegarkan.
Cranberry berserta dengan beberapa buah lain dipotong-potong sesuai selera, kemudian ditambahkan sirup hingga menjadi koktail buah.
Cranberry juga disajikan kue seperti muffin, pie maupun sebagai toping pada roti.
Cranberry dapat juga diolah menjadi saus, selai maupun jeli yang bisa gunakan untuk mendampingi makanan lain.
1) Jeffrey B. Blumberg, Terri A. Camesano, Aedin Cassidy, Penny Kris-Etherton, Amy Howell, Claudine Manach, Luisa M. Ostertag, Helmut Sies, Ann Skulas-Ray, & Joseph A. Vita. 2013. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Cranberries and Their Bioactive Constituents in Human Health.
2) Anonim. 2020. National Center for Complementary and Integrative Health, National Institutes of Health. Cranberry.
3) Catherine C. Neto and Joe A. Vinson. 2011. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Herbal Medicine: Biomolecular and Clinical Aspects. 2nd edition, Chapter 6 Cranberry.
4) Anonim. 2020. Self Nutrition Data. Cranberries, raaw Nutrition Facts & Calories.
5) Zhao S, Liu H DAN Gu L. 2018. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. American Cranberries And Health Benefits - an Evolving Story of 25 Years.
6) Anonim. 2020. Nutrition and You. Cranberries Nutrition Facts.
7) Katherine M. Weh, Jennifer Clarke, Laura A. Kresty dan Dorothy Klimis-Zacas. 2016. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Cranberries and Cancer: An Update of Preclinical Studies Evaluating the Cancer Inhibitory Potential of Cranberry and Cranberry Derived Constituents.
8) Kiyah J. Duffey dan Lisa A. Sutherland. 2013. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Healthier Macronutrient Intakes and Measures of Body Composition Compared to Non-Consumers: National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 2005–2008.