Penyakit & Kelainan

Cystitis: Penyebab – Gejala dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Cystitis?

Cystitis adalah infeksi pada dinding kandung kemih yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman yang berkepanjangan. [3, 4, 5]

Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri. [1, 3] Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. [2]

Tinjauan
Cystitis adalah infeksi bakteri pada dinding kandung kemih, biasanya terjadi pada wanita.

Fakta Cystitis

Berikut ini adalah fakta-fakta penting dari cystitis: [2, 3]

  • Cystitis paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri.
  • Sebagian besar kasus cystitis ringan akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari.
  • Jika gejalanya terus berlanjut selama lebih dari 4 hari, Anda harus menghubungi dokter Anda.
  • Cystitis bukan termasuk kondisi yang serius tetapi dapat menimbulkan rasa tidaknyaman dan menyebabkan komplikasi jika tidak diobati.
  • Cystitis yang terjadi pada pria dapat lebih serius daripada pada wanita.
  • Semua pria dan anak-anak harus menemui dokter jika menderita cystitis.
  • Cystitis pada pria biasanya disebabkan oleh infeksi prostat, kanker, obstruksi, atau pembesaran prostat.
  • Pria yang berhubungan seks dengan pria lebih mungkin mengalami cystitis dibandingkan pria lain.

Jenis Cystitis

Jenis cystitis tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Cystitis dapat berupa akut atau interstisial. Cystitis akut adalah kasus cystitis yang terjadi secara tiba-tiba. Cystitis interstisial (IC) adalah kasus cystitis kronis atau jangka panjang yang mempengaruhi beberapa lapisan jaringan kandung kemih. [2]

Berikut ini adalah jenis-jenis cystitis: [2]

Cystitis Bakteri

Cystitis bakteri terjadi ketika bakteri memasuki kandung kemih melalui uretra dan menyebabkan infeksi. Kondisi ini juga dapat terjadi ketika bakteri yang biasanya tumbuh di tubuh Anda menjadi tidak seimbang. Sebagian bakteri ini adalah jenis bakteri Escherichia coli (E. coli). [2]

Penting untuk mengobati infeksi bakteri kandung kemih. Infeksi yang menyebar ke ginjal dapat menjadi masalah kesehatan yang serius. [2]

Cystitis Karena Obat

Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan peradangan kandung kemih, seperti obat kemoterapi siklofosfamid dan ifosfamid. Obat-obatan tersebut dapat mengiritasi kandung kemih Anda saat keluar dari tubuh Anda. [2]

Cystitis Radiasi

Terapi radiasi digunakan untuk membunuh sel kanker dan mengecilkan tumor, tetapi juga dapat merusak sel dan jaringan yang sehat. Perawatan radiasi di daerah panggul dapat menyebabkan radang pada jaringan kandung kemih. [1, 2]

Cystitis Benda Asing

Kateter adalah alat yang digunakan untuk mengeluarkan urin dari kandung kemih. Penggunaan kateter dalam jangka panjang dapat membuat Anda rentan terhadap infeksi bakteri, dan merusak jaringan di saluran kemih. Baik bakteri maupun jaringan yang rusak keduanya dapat menyebabkan peradangan. [2]

Cystitis Kimia

Produk kebersihan tertentu dapat membuat iritasi pada kandung kemih Anda. Produk yang dapat menyebabkan cystitis meliputi: [2]

  • Gel spermisida.
  • Penggunaan diafragma dengan spermisida.
  • Semprotan kebersihan feminin.
  • Bahan kimia dari mandi busa.

Cystitis Terkait Kondisi Lain

Terkadang cystitis terjadi sebagai gejala dari kondisi medis lainnya, seperti: [2]

Gejala Cystitis

Tanda dan gejala umum dari cystitis yaitu: [3]

  • Darah dalam urin (hematuria).
  • Urin berwarna gelap, keruh, atau berbau tajam.
  • Nyeri tepat di atas tulang kemaluan, di punggung bawah, atau di perut.
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil.
  • Sering buang air kecil atau merasa perlu sering buang air kecil.

Orang lanjut usia merasa lemas dan demam tetapi tidak memiliki gejala lain yang disebutkan di atas. Perubahan mental juga dapat terjadi. [3]

Pada anak-anak yang menderita cystitis, salah satu dari gejala di atas dapat terjadi bersamaan dengan muntah dan kelemahan umum. [3]

Beberapa penyakit atau kondisi lain memiliki gejala yang mirip dengan cystitis, seperti: [3]

  • Uretritis, atau radang uretra.
  • Sindrom nyeri kandung kemih.
  • Prostatitis, atau radang kelenjar prostat.
  • Hiperplasia prostat jinak, pada pria.
  • Sindrom saluran kemih bagian bawah.
  • Gonorea atau kencing nanah.
  • Klamidia.
  • Infeksi bakteri candida.

Penyebab Cystitis

Beberapa penyebab sistitis meliputi: [2]

  • Infeksi saluran kemih (ISK).
  • Mengkonsumsi obat-obatan tertentu.
  • Paparan radiasi.
  • Penggunaan kateter yang berkelanjutan.
  • Produk kebersihan tertentu.

Faktor Risiko

Cystitis lebih sering terjadi pada wanita karena uretra yang lebih pendek, sehingga risiko bakteri masuk ke kandung kemih lebih tinggi. Namun, tidak hanya wanita pria juga dapat berisiko mengalami kondisi ini. [1, 2]

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko wanita terkena cystitis yaitu: [1, 2]

  • Aktif secara seksual.
  • Sedang hamil.
  • Menggunakan diafragma yang mengandung spermisida.
  • Telah mengalami menopause.
  • Menggunakan produk kebersihan pribadi tertentu.

Wanita menopause yang menjalani terapi penggantian hormon (HRT) memiliki risiko lebih rendah terkena Cystitis dibandingkan wanita menopause yang tidak menjalani terapi tersebut. Namun, HRT juga dapat berisiko menimbulkan efek samping, sehingga tidak digunakan secara rutin untuk mengobati Cystitis menular pada wanita pascamenopause. [3]

Pria dapat berisiko lebih tinggi terkena Cystitis jika mereka mengalami pembesaran prostat karena retensi urin di kandung kemih. [2]

Faktor risiko lainnya pada pria dan wanita meliputi: [1, 2, 3]

  • Infeksi saluran kemih (ISK) saat ini atau baru-baru ini.
  • Terapi radiasi.
  • Kemoterapi.
  • Penggunaan kateter dalam jangka panjang.
  • Diabetes.
  • Batu ginjal.
  • HIV.
  • Cedera tulang belakang.
  • Gangguan aliran urin.

Kapan Harus Mengunjungi Dokter?

Kunjungi dokter Anda segera jika Anda memiliki tanda dan gejala umum infeksi ginjal, seperti: [1]

  • Sakit punggung.
  • Demam dan kedinginan.
  • Mual dan muntah.

Jika Anda sering mengalami buang air kecil yang mendesak atau nyeri saat buang air kecil yang berlangsung selama beberapa jam atau lebih lama beritahukanlah dokter Anda. Beritahukan pula dokter Anda  jika Anda melihat darah dalam urin Anda. [1]

Jika Anda pernah didiagnosis menderita infeksi kandung kemih  dan Anda mengalami gejala yang mirip dengan infeksi tersebut sebelumnya, maka beritahukan lah dokter Anda. [1]

Selain itu, beritahu juga  dokter Anda jika gejala Cystitis kambuh kembali setelah pengobatan antibiotik selesai. Dokter kemungkinan akan memberikan Anda obat jenis lain yang berbeda. [1]

Komplikasi Cystitis

Cystitis jarang menyebabkan komplikasi jika diobati dengan segera dan tepat. Namun, jika tidak diobati kondisi ini dapat mengakibatkan masalah yang lebih serius. Komplikasi akibat cystitis yaitu: [1]

  • Infeksi Ginjal

Cystitis yang tidak diobati dapat menyebabkan infeksi ginjal, yang disebut juga dengan pielonefritis. Infeksi ginjal dapat merusak ginjal Anda secara permanen. [1]

Anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan ginjal akibat cystitis karena gejalanya seringkali diabaikan atau disalahartikan sebagai kondisi lain yang juga memiliki gejala seperti cystitis. [1]

  • Darah dalam Urin

Cystitis dapat menyebabkan adanya sel darah dalam urin Anda yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop (hematuria mikroskopis). Komplikasi ini biasanya sembuh setelah pengobatan. Jika setelah pengobatan darah tetap ada dalam urin Anda, maka dokter Anda akan menyarankan Anda periksa ke dokter spesialis untuk menentukan penyebabnya. [1]

Darah dalam urin yang dapat Anda lihat (hematuria kotor) jarang terjadi pada Cystitis bakteri, tetapi tanda ini lebih sering terjadi pada Cystitis akibat kemoterapi atau radiasi. [1]

Diagnosis Cystitis

Untuk membuat diagnosis cystitis, dokter akan mengajukan pertanyaan tentang tanda dan gejala Anda serta riwayat kesehatan Anda. Tes diagnostik berikut juga dapat disarankan oleh dokter Anda untuk memastikan diagnosis: [1]

  • Tes Urin

Jika dokter curiga bahwa Anda memiliki infeksi kandung kemih, dokter Anda dapat melaksanakan tes urin. Untuk melaksanakan tes ini, sampel urin Anda akan diambil untuk menentukan apakah ada bakteri, darah, atau nanah dalam urin Anda. Jika demikian, dokter dapat menyarankan kultur bakteri urin. [1]

Kultur urin atau spesimen urin yang dikateterisasi dapat menentukan jenis bakteri dalam urin. Setelah bakteri yang menyebabkan infeksi diketahui, dokter akan meresepkan antibiotik oral. [3]

Selama tes ini, dokter Anda memasukkan cystoscope, yaitu sebuah tabung tipis yang dilengkapi dengan lampu dan kamera terpasang. Tabung tersebut dimasukkan melalui uretra ke dalam kandung kemih Anda untuk melihat saluran kemih Anda yang menunjukkan tanda-tanda penyakit. [1]

Cystoscope juga dapat digunakan dokter Anda untuk mengambil sampel kecil jaringan (biopsi) untuk analisis laboratorium. Tetapi tes ini kemungkinan besar tidak akan diperlukan jika ini adalah pertama kalinya Anda mengalami tanda atau gejala cystitis. [1]

  • Tes Pencitraan

Tes pencitraan biasanya tidak diperlukan, tetapi dalam beberapa kasus, terutama ketika tidak ada bukti infeksi yang ditemukan tes pencitraan dapat membantu. [1]

Misalnya, sinar-X atau ultrasound dapat membantu dokter Anda menemukan penyebab potensial lain dari peradangan kandung kemih, seperti tumor atau kelainan struktural. [1]

Pengobatan Cystitis

Sebagian besar kasus cystitis ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Anda berkonsultasi dengan dokter jika cystitis Anda berlangsung lebih dari 4 hari. [3]

1. Obat-obatan

Cystitis bakteri umumnya diobati dengan obat antibiotik. Cystitis interstisial juga dapat diobati dengan obat-obatan. Obat untuk mengobati Cystitis interstisial tergantung pada penyebab yang mendasarinya. [2]

2. Operasi

Operasi bisa menjadi salah satu cara untuk mengobati cystitis. Biasanya operasi digunakan untuk kasus cystitis kronis. Terkadang operasi dapat memperbaiki masalah struktural. [2]

3. Perawatan Rumah

Berikut ini adalah langkah-langkah perawatan di rumah yang dapat membantu meringankan ketidaknyamanan: [1, 2, 3]

  • Mengoleskan bantalan pemanas ke perut atau punggung Anda.
  • Minum obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas, seperti ibuprofen dan acetaminophen.
  • Berendam dalam bak mandi air hangat (sitz bath) selama 15 hingga 20 menit untuk membersihkan area panggul.
  • Minum kapsul atau jus cranberry (hindari jus cranberry jika Anda mengonsumsi obat pengencer darah warfarin karena dapat menyebabkan pendarahan).
  • Minum banyak air.
  • Mengenakan pakaian dalam katun dan pakaian longgar.
  • Menghindari makanan atau minuman apa pun yang Anda curigai memperburuk gejala Anda.

4. Terapi Alternatif

Kadang-kadang perenggangan kandung kemih dengan air atau gas (distensi kandung kemih) digunakan untuk meredakan gejala sementara. [2]

Stimulasi saraf dapat menurunkan frekuensi buang air dan dapat meredakan nyeri panggul. Pada cystitis yang disebabkan oleh radiasi atau kemoterapi, obat-obatan dapat membantu menghilangkan iritasi kandung kemih. [1, 2]

Cara Mencegah Cystitis

Cystitis seringkali tidak dapat dicegah. Namun, beberapa cara berikut dapat membantu mengurangi risiko Anda: [3]

  • Minumlah banyak air putih jika Anda menjalani kemoterapi atau terapi radiasi, terutama pada selama perawatan.
  • Jangan tunda buang air kecil.
  • Usaplah dari depan ke belakang setelah buang air besar untuk mencegah bakteri di daerah anus menyebar ke vagina dan uretra.
  • Mandilah air hangat daripada mandi dengan dengan air bak mandi.
  • Cucilah dengan lembut kulit di sekitar vagina dan anus setiap hari dengan sabun netral tanpa pewangi atau sabun untuk kulit sensitif.
  • Buang air kecil sesegera mungkin setelah berhubungan seksual dan minumlah air untuk membantu membilas bakteri.
  • Hindari menggunakan semprotan deodoran atau produk kewanitaan di area genital.

1) Anonim. Cystitis. Mayo Clinic; 2020.
2) Anonim. What Is Cystitis?. Healthline; 2019.
3) Xixi Luo, M.D dan Adam Felman. Everything you need to know about cystitis. Medical News Today; 2017.
4) Anonim. Cystitis. NHS; 2021.
5) Anonim. Cystitis. Medlineplus: 2021.

Share