Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Daun ketumbar kaya akan vitamin, mineral serta zat antioksidan. Tanaman ini juga mengandung cukup tinggi serat. Manfaatnya berupa antioksidan, berperan pada kesehatan mata, kulit, otak, bahkan jiwa. Memang
Daftar isi
Daun ketumbar (Coriandrum sativum L.) adalah tanaman herba yang berasal dari keluarga Apiaceae. Tanaman tersebut dikenal luas sebagai rempah-rempah. [1]
Tanaman ketumbar merupakan jenis herba yang tumbuh dalam dua musim, yaitu musim panas dan musim dingin. Saat tumbuh bunga dan mekar, tinggi tanaman dapat mencapai 02 hingga 1.4 meter. Bagian yang dikonsumsi adalah daun dan biji keringnya. [3]
Tanaman ketumbar berasal dari wilayah Mediterania dan Timur Tengah. Di negara asalnya sendiri, tumbuhan tersebut dikenal sebagai obat herbal. Penggunaan daun ketumbar oleh masyarakat lokal sebagai anti radang dan obat diuretik. [1]
Di Negara India, Cina, Thailand, Malaysia, dan Indonesia, daun ketumbar sudah dibudidayakan dalam skala besar karena banyak dipergunakan oleh warga sebagai penyedap masakan dan obat diabetes. [3]
Daun ketumbar tumbuh dalam alur yang berseling, dengan daun-daun awal berbentuk seperti mawar. Daun ketumbar pada bagian yang dekat dengan dasar batang berbentuk lebih besar. Daun berwarna hijau hingga hijau terang dan bagian belakang daun mengkilap seperti dilapisi lilin.
Pada saat bunga akan mekar, daun berubah warna menjadi merah atau ungu. Daun-daun akan layu sebelum buah menjadi matang, dimulai dari daun-daun bagian dasar. [3]
Berikut kandungan gizi dalam 100 gram daun ketumbar segar. [1]
Kandungan | Jumlah | Satuan |
Air | 7.30 | gram |
Kalori | 279 | Kcal |
Protein | 21.93 | gram |
Lemak | 4.78 | gram |
Karbohidrat | 52.10 | gram |
Serat | 10.40 | gram |
Kalsium | 1246 | mg |
Besi | 42.46 | mg |
Magnesium | 694 | mg |
Fosfor | 481 | mg |
Kalium | 4466 | mg |
Natrium | 211 | mg |
Seng | 4.72 | mg |
Vitamin C | 566.7 | mg |
Vitamin A | 293 | ug |
Tiamin | 1.252 | mg |
Riboflavin | 1.5 | mg |
Niasin | 10.7 | mg |
Asam lemak jenuh | 0.115 | gram |
Asam lemak tidak jenuh | 2.55 | gram |
Daun ketumbar kaya akan senyawa polifenol dan fitokimia yang berperan meningkatkan aktivitas antioksidan dalam tubuh, sehingga mencegah terjadinya kerusakan sel tubuh akibat paparan radikal bebas. [1]
1. Sebagai anti bakteri
Daun-daun ketumbar segar mengandung senyawa aliphatic alkenals. Senyawa tersebut berperan membunuh bakteri penyebab gangguan pencernaan seperti Salmonella choleraesuis, salah satu bakteri penyebab kasus keracunan makanan. [1]
2. Kaya akan antioksidan
Studi yang dipublikasikan African Journal of Plant Science mengungkapkan bahwa kandungan antioksidan dalam daun ketumbar lebih banyak dibandingkan bagian lain dari tumbuhan tersebut.
Antioksidan berfungsi meningkatkan sistem pertahanan tubuh, mencegah radikal bebas merusak sel-sel sehat, dan mencegah terbentuknya sel kanker. [1,2]
3. Melindungi kulit dari radiasi ultraviolet
Kulit memiliki antioksidan alami yang bekerja melindungi kulit dari radikal bebas. Namun, jika kulit terkena sinar matahari berlebih, kerja antioksidan tidak akan maksimal. Hal tersebut dapat menyebabkan penuaan sel dan kanker kulit.
Paparan sinar ultraviolet dari matahari juga akan mengurangi sel-sel kolagen dalam tubuh, sehingga menciptakan keriput, penebalan kulit, dan mengurangi kekenyalan kulit.
Ekstrak daun ketumbar yang dioleskan pada permukaan kulit memiliki kemampuan meningkatkan pembentukan sel-sel kolagen sekitar kulit.
Ekstrak daun ketumbar juga mengandung senyawa asam lemak seperti asam linoleik, asam oleik, dan asam palmitik yang memiliki efek anti radang, menyembuhkan luka, dan pelembab. [4]
Sinar ultraviolet merupakan jenis sinar yang memicu kerusakan jaringan kolagen dan jaringan lain pada kulit dan dapat memicu timbulnya sel-sel kanker. [14]
Daun ketumbar kaya akan antioksidan, vitamin A, vitamin C, dan mineral. Komponen-komponen tersebut berperan mencegah penuaan pada mata dan mencegah kerusakan akibat stress.
Daun ketumbar juga memiliki agen antibakteri yang efektif melindungi mata dari infeksi bakteri penyebab penyakit mata, seperti konjungtivitis (mata merah). [5]
5. Melindungi sistem syaraf
Ekstrak daun ketumbar meningkatkan jumlah enzim superoksida dismutase, glutation, dan katalase dalam tubuh. Enzim-enzim tersebut berperan memproduksi antioksidan yang melindungi sel-sel syaraf dari kerusakan akibat radikal bebas. [7]
6. Sebagai anti jamur
Jamur patogen yang meginfeksi tubuh, seperti jamur Candida albicans penyebab keputihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang minor hingga besar.
Penggunaan obat jamur sintetik dapat menghambat kerja jamur, tapi umumnya obat jamur tersebut diikuti dengan efek samping seperti rasa mual, nyeri perut hingga diare.
Minyak esensial dari daun ketumbar memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan jamur patogen bagi tubuh. Minyak esensial tersebut bekerja dengan berikatan dan merusak selaput tipis jamur dan menyebabkan kematian.
Pengobatan keputihan menggunakan minyak esensial dari daun ketumbar tidak memberikan efek samping sebanyak obat sintetik, sehingga aman dikonsumsi dalam jangka panjang. [7]
7. Menurunkan kadar lemak darah
Ekstrak daun ketumbar memiliki sifat anti lipidemia atau mencegah peningkatan lemak darah. Penggunaan ekstrak daun ketumbar sebanyak 100 mg per kg berat badan selama satu bulan dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah secara signifikan. [7]
8. Menghilangkan bau pada tubuh
Daun ketumbar memiliki aroma khas yang kuat dan tajam. Hal tersebut dikarenakan tingginya kandungan minyak esensial dalam daun ketumbar. Selain sebagai penghilang bau badan, daun ketumbar dapat dikunyah untuk menghilangkan bau mulut. [7]
9. Sebagai obat anti artritis
Artritis merupakan penyakit pada sendi yang menyebabkan rasa sakit yang hebat dan ketidakmampuan dalam menggerakan bagian tubuh yang terkena artritis. Salah satu penyebab artritis adalah radikal bebas berlebih.
Daun ketumbar mengandung vitamin C dan beta karoten. Kedua komponen tersebut berperan dalam menangkal radikal bebas dan mencegah terjadinya peradangan dalam sendi. [9]
10. Menenangkan tubuh
Daun ketumbar memberikan efek pada sistem syaraf dan menyebabkan rasa tenang pada tubuh. Efek ini juga menyebabkan seseorang untuk mudah beristirahat.
Daun ketumbat mengandung minyak esensial linalool yang bekerja dengan cara yang sama seperti obat sintetik jenis diazepam, yaitu dengan berikatan dengan syaraf pada sistem syaraf pusat. [10]
Diazepam merupakan obat anti cemas sintetik yang digunakan untuk menenangkan tubuh, umumnya pada kasus kesulitan tidur. [10]
11. Menurunkan kadar gula darah
Gula darah yang berlebih merupakan salah satu gejala dari berbagai penyakit, diantaranya adalah diabetes melitus. Efek yang dapat ditimbulkan adalah tubuh yang terasa lemah karena kekurangan pasokan gula sebagai sumber energi.
Ekstrak daun ketumbar memiliki kemampuan meningkatkan kesehatan organ pankreas, yaitu organ yang menghasilkan hormon insulin bagi tubuh. Penggunaan secara rutin dapat mengurangi kadar gula dalam darah dan urin. [10]
Insulin merupakan hormon tubuh yang bekerja membantu mengubah gula darah menjadi energi pada sel-sel tubuh. [11]
12. Meningkatkan kemampuan kognitif
Ekstrak daun ketumbar mengandung senyawa linalool yang memiliki kemampuan dalam meningkatkan fungsi memori otak. Fungsi lain daun ketumbar adalah melindungi sel-sel otak dan syaraf dari kerusakan sehingga fungsi kerja sel tersebut tetap maksimal. [11]
Kemampuan kognitif adalah kemampuan dalam berpikir, diantaranya adalah proses pemahaman, aplikasi, dan evaluasi suatu ilmu yang dipelajari.
13. Mengurangi kadar logam beracun dalam tubuh
Kasus keracunan logam dapat menyebabkan bahaya bagi keselamatan tubuh. Hal tersebut dikarenakan logam-logam memiliki kemampuan berikatan dan merusak sel sehat.
Ekstrak daun ketumbar memiliki kemampuan mengikat dan menetralkan racun-racum logam dalam tubuh seperti arsenik, merkuri, dan aluminium. Proses tersebut dikarenakan sifat scavenging (berikatan dengan logam) yang dimiliki antioksidan dalam daun ketumbar. [12]
14. Meningkatkan kesehatan jantung
Ekstrak daun ketumbar memiliki kemampuan dalam meningkatkan kesehatan jantung. Hal ini dikarenakan daun ketumbar mengandung senyawa vitamin C, flavonoid dan linalool.
Ketiga komponen tersebut berperan dalam mencegah kerusakan pembuluh darah dan organ jantung, mencegah penyumbatan pada pembuluh darah dan mencegah infeksi bakteri dan jamur dalam aliran darah. [7,12]
15. Mencegah Sariawan
Daun ketumbar kayak akan vitamin C. Salah satu fungsi dari vitamin C adalah bekerja menangkal terbentuknya luka rongga mulut atau disebut sariawan.
Fungsi lain daun ketumbar adalag sebagai antibakteri sehingga mencegah terjadinya infeksi sekunder sekitar sariawan. [1,7,12]
14. Memenuhi kebutuhan mineral tubuh
Daun ketumbar mengandung berbagai mineral seperti kalsium, kalium, mangan, fosfor dan seng. Mineral-mineral tersebut berfungsi untuk menjaga kesehatan kulit, tulang, gigi dan membantu dalam proses metabolisme tubuh. [1]
Pada orang tertentu, daun ketumbar dapat menyebabkan efek alergi pada kulit seperti kemerahan dan rasa gatal. Efek lain berupa rasa pusing dan kesulitan bernapas. [6]
Daun ketumbar dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah berlebih bagi orang yang memiliki riwayat tekanan darah rendah. Hal tersebut dapat menyebabkan rasa mual, pusing, dan tubuh terasa lemah. [6]
Beberapa lembar daun ketumbar yang sudah dibersihkan dengan air mengalir direbus dalam panci berisi air mendidih hingga 5 menit. Air hasil rebusin dapat langsung dikonsumsi untuk mengobati sariawan atau rasa sakit pada pencernaan. [7]
Daun-daun ketumbar segar yang sudah dipetik dicuci dibawah air mengalir hingga bersih. Daun-daun tersebut kemudian dimasukkan kedalam mortar atau mesin penghancur makanan dan ditambahkan sedikit air.
Gerus daun-daun tersebut hingga membentuk pasta. Pasta kemudian dapat diaplikasikan kedalam masakan atau digunakan bersamaan dengan perban pada luka di kulit.
Penggunaan lain pasta ketumbar adalah sebagai pelindung kulit dari radiasi sinar matahari, sebagai masker wajah, dan pereda sakit kepala. [1,7]
Daun ketumbar segar dibersihkan dengan air mengalir hingga bersih, kemudian daun-daun tersebut dikeringkan dibawah tempat teduh. Daun-daun yang sudah kering kemudian dikeingkan lagi dibawah sinar matahari atau dapat menggunakan microwave.
Daun yang sudah kering kemudian dihancurkan menggunakan mesin penghancur makanan atau mortar hingga membentuk serbuk kasar. Bubuk yang sudah dibuat dapat digunakan dalam masakan atau dibubuhi pada luka bakar untuk meringankan rasa sakit. [1,7]
Daun-daun ketumbar dibersihkan dengan air mengalir untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran yang melekat. Daun-daun kemudian dikeringkan di tempat teduh.
Daun-daun disimpan dalam wadah kedap udara dan cahaya. Wadah diletakkan dalam kulkas. Proses tersebut dapat mempertahankan kualitas daun ketumbar selama 12 hari. [6,8]
Untuk meningkatkan masa penyimpanan, daun-daun ketumbar dapat dikeringkan menggunakan microwave atau sinar matahari langsung kemudian dihancurkan membentuk serbuk-serbuk daun.
Serbuk daun ketumbar dimasukkan kedalam wadah kedap udara dan disimpan di tempat yang kering dan terlindungi dari sinar matahari langsung. [1]
Konsultasi terlebih dahulu dengan ahli medis sebelum mengonsumsi daun ketumbar sebagai obat alternatif agar menghindari efek samping yang mungkin terjadi.
1. S. Bhat, P. Kaushal, M. Kaur and H. K. Sharma. 2014. African Journal of Plant Science vol.8. Coriander (Coriandrum sativum L.): Processing, nutritional and functional aspects.
2. Muhammad Nadeem, Faqir Muhammad Anjum, Muhammad Issa Khan and Saima Tehseen Ahmed El-Ghorab and Javed Iqbal Sultan. 2013. British Food Journal vol. 115. Nutritional and medicinal aspects of coriander (Coriandrum sativum L.)
3. Axel Diederichsen. 1996. International Plant Genetic Resources Institute. Coriandrum sativum L 3rd edition.
4. Eunson Hwang, Do-Gyeong Lee, Sin Hee Park, Myung Sook Oh, and Sun Yeou Kim. 2014. Journal of Medicinal Food vol.14. Coriander Leaf Extract Exerts Antioxidant Activity and Protects Against UVB-Induced Photoaging of Skin by Regulation of Procollagen Type I and MMP-1 Expression.
5. Ullagaddi Rajeshwari, Bondada Andallu. 2011. Spatula DD vol.1. Medicinal benefits of coriander(Coriandrum Sativum L).
6. Deeksha Singh, Asmita Tanwar, Parul Agrawal. 2015. Journal of Biomedical and Pharmaceutical Research vol.4. An Overview On Coriander.
7. Prof Dr Ali Esmail Al-Snafi. 2016.. Journal Of Pharmacy vol.6. A review on chemical constituents and pharmacological activities of Coriandrum sativum.
8. Amit Baran Sharangi, Sagarika Guha, Ivi Chakrabarty. 2015. Nature and Science vol.13. Effect of different packaging materials on storage life of fresh coriander (Coriandrum sativum) leaves.
9. C.U. Rajeshwari*, S. Siri, B. Andallu. 2012. Electronic European Society for Clinical Nutrition and Metabolism vol.7. Antioxidant and antiarthritic potential of coriander (Coriandrum sativum L.) leaves.
10. Poonam Mahendra and Shradha Bisht. 2011. Indian Journal of Pharmacology vol.43. Anti-anxiety activity of Coriandrum sativum assessed using different experimental anxiety models.
11. Keith Singletary, 2016. Nutrition Today vol.51. Coriander: Overview of PotentialHealth Benefits.
12. Winarti, Sri, Pertiwi, C, Hanani, A, Mujamil, S, Putra, K, Herlambang, K. 2018. Journal of Physics: Conference Series vol.1. Beneficial of Coriander Leaves ( Coriandrum sativum L.) to Reduce Heavy Metals Contamination in Rod Shellfish.