Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Daun sirih memiliki banyak manfaat terhadap beberapa penyakit. Mekanismenya belum diketahui pasti, namun beberapa penelitian menemukan demikian. Kandungan senyawa antioksidan menyebabkan daun sirih memiliki
Daftar isi
Daun Sirih merupakan tanaman yang telah dianggap sebagai tanaman obat di Asia Tenggara [1].
Di Indonesia sendiri, daun Sirih umumnya digunakan sebagai bahan “nyirih” (mengunyah daun sirih) atau “nginang” oleh orang tua sebagaimana tradisi di beberapa daerah.
Tanaman yang memiliki nama ilmiah Piper betle ini secara ilmiah tergolong dalam family Piperaceae [1].
Sirih juga tergolong sebagai aromatik yang telah banyak dibudidayakan di banyak negara khususnya di India dan negara-negara Asia tropis lainnya [2].
Hingga kini, Sirih telah tersebar di berbagai belahan benua Asia, wilayah Madagaskar hingga Afrika Timur [3].
Berikut ini merupakan beberapa fakta terkait dengan Sirih yang menarik untuk diketahui [3, 4, 5] :
Berikut ini merupakan beberapa kandungan gizi daun Sirih [6] :
Kandungan | Jumlah |
Energi | 44 kcal / 100 g |
Air | 85 – 90 % |
Protein | 3 – 3.5 % |
Lemak | 0.4 – 1.0 % |
Mineral | 2.3 – 3.3 % |
Serat | 2.3 % |
Karbohidrat | 0.5 – 6.10 % |
Asam Nikotinik | 0.63 – 0.89 mg / 100 g |
Vitamin C | 0.005 – 0.01 % |
Vitamin A | 1.9 – 2.9 mg / 100 g |
Tiamin | 10 – 70 µg/ 100 g |
Ribloflavin | 1.9 – 30 µg / 100 g |
Nitrogen | 2.0 – 7.0 % |
Fosfor | 0.05 – 0.6 % |
Kalium | 1.1 – 4.6 % |
Kalsium | 0.2 – 0.5 % |
Besi | 0.005 – 0.007 % |
Iodin | 3.4 µg / 100 g |
Minyak Esensial | 0.08 – 0.2 % |
Selain itu, daun Sirih juga mengandung beberapa senyawa fitokimia yang sangat bermanfaat bagi tubuh yaitu [7] :
Kandungan Senyawa Fitokimia |
Tanin |
Anthraquinon |
Flavonoid |
Alkaloid |
Terpenoid |
Saponin |
Cardiac Glycosides |
Reducing Sugar |
Phlobatanins |
Glycosides |
Berdasarkan kandungan gizi dan senyawa fitokimia tersebut, yang paling utama yaitu senyawa flavonoid karena dapat berfungsi sebagai anti oksidan, memperkuat kapiler hati hingga meningkatkan sirkulasi darah [7].
Ekstrak air panas maupun etanol dingin dari daun Sirih diketahui menunjukkan aktivitas hipoglikemik, yang menyebabkan kadar glukosa dalam darah menurun [4].
Lebih lanjut, diketahui juga bahwa ekstrak air panas dari daun Sirih ini memiliki kemungkinan memiliki aktivitas insulinomimetic (agen peniru insulin) [4].
Artinya, ada kemungkinan bahwa ekstrak air panas daun Sirih dapat berperan sebagai insulin yang menunjukkan aktivitas anti diabetes berupa provokasi untuk mengakumulasi glikogen di hati dan otot rangka (glikogenesis) [4].
Gastroprotektif atau perlindungan dari kerusakan lambung secara signifikan ditunjukkan oleh ekstrak air panas maupun etanol dingin dari daun Sirih [4].
Efek gastroprotektif baik ekstrak air panas maupun etanol dingin dari daun Sirih tersebut lebih tinggi dari pada obat gastroprotektif komersial seperti misoprostol [4].
Aktivitas gastroprotektif yang ditunjukkan oleh ekstrak air panas daun Sirih berupa peningkatan lendir pada dinding mukosa lambung, di mana lendir ini sangat penting untuk perlindungan melawan agresor endogen [4].
Selain itu, pada pemakaian dosis tinggi ekstrak air panas daun Sirih diketahui juga tidak menimbulkan penghambatan pada keasaman maupun pH cairan lambung [4].
Baik ekstrak air panas maupun etanol dingin dari daun Sirih, keduanya memberikan efek anti nociceptive (penghilang nyeri) yang signifikan terhadap rasa sakit (nyeri) akut [4].
Meskipun demikian, aktivitas penghilang atau pereda nyeri dari ekstrak etanol dingin daun Sirih lebih tinggi jika dibandingkan dengan ekstrak air panas daun Sirih [4].
Ekstrak metanol dari daun Sirih telah terbukti mampu berperan sebagai anti oksidan yang menyumbang proton penghambat radikal bebas [8].
Hal ini menunjukkan adanya aktivitas pengurangan atau penurunan ROS (reactive oxygen species) [8].
Selain itu, senyawa piperbetol, methylpiperbetol, piperol A, dan piperol B, yang terkandung dalam daun Sirh juga menunjukkan aktivitas antioksidan yang kuat, khususnya untuk perlindungan kardio [9].
Lebih lanjut dijelaskan juga bahwa senyawa tersebut juga memberikan efek ketahanan serta kekuatan stabilisasi miokardium terhadap kerusakan nekrotik [8].
Aktivitas anti inflamasi untuk menghambat edema (pembengkakan) kaki secara signifikan ditunjukkan oleh ekstrak metanol daun Sirih [8].
Efek anti inflamasi yang tertinggi ditunjukkan pada dosis 200 mg / kg (66,66% inhibisi) [8].
Ekstrak daun Sirih telah terbukti ampuh untuk menghambat perkembangan tumor selama inisiasi fase karsinogenesis [10].
Meskipun demikian, kandungan ekstrak yang memiliki aktivitas anti tumor tersebut belum terkonfirmasi.
Namun, aktivitas anti tumor ini diduga kuat berasal dari kandungan senyawa fenolik seperti hydroxychavicol dalam daun Sirih [10].
Mengingat, kandungan senyawa fenolik tersebut dapat bersinergi dengan asam askorbat yang banyak terkandung juga dalam daun Sirih [10].
Selain itu, senyawa lain yang diduga mampu memberikan efek anti tumor ini yaitu asam amino seperti asparagin, glisin, prolin dan tryptophan yang juga dikenal untuk bertindak sebagai antioksidan [10].
Minyak esensial hasil dari ekstrak daun Sirih menunjukkan aktivitas anti bakteri yang signifikan terhadap bakteri Escherichia coli, Streptococcus pyogenes dan Staphylococcus aureus [4].
Selain itu, aktivitas anti bakteri juga ditunjukkan oleh ekstrak etanol daun Sirih yang efektif melawan Streptococcus pyogenes, Escherichia coli dan Staphylococcus aureus [4].
Komponen senyawa fungisida (anti jamur) diketahui terkandung dalam minyak esensial dan ekstrak etanol daun Sirih [4].
Adapun dalam minyak esensial, setidaknya terdapat tiga komponen senyawa fungisida yang ampuh melawan Cladosporium sp. [4].
Dan dalam ekstrak etanol daun Sirih, setidaknya ada satu komponen senyawa fungisida yang ampuh melawan Cladosporium sp. [4].
Selain itu, aktivitas anti jamur senyawa tersebut juga ampuh melawan beberapa jenis jamur berikut ini [4] :
Minyak esensial dari daun Sirih diketahui memiliki efek anti serangga atau larva yang ampuh meningkatkan kematian dari larva Aedes egeptii ( penyebab penyakit demam berdarah )[4].
Selain itu, aktivitas anti serangga atau larva yang ditunjukkan oleh minyak esensial daun Sirih ini juga ampuh mematikan Musca domestica, Sitophilus oryzae dan larva Chrysomya megacephala serta Chrysomya bezziana[4].
Jus daun Sirih, diketahui dapat secara efektif menghilangkan bau badan dan menyegarkan tubuh sepanjang hari [3].
Bagi beberapa perempuan, salah satu permasalahan yang sering muncul pada area miss v yaitu keputihan.
Keputihan ini ternyata dapat digunakan untuk dikurangi dengan rebusan daun Sirih [3].
Selain itu, air rebusan daun Sirih tersebut juga dapat digunakan untuk mengurangi risiko gatal pada miss v [3].
Oleh karena itu, tidak heran jika banyak produk kewanitaan yang menjadikan daun Sirih sebagai bahan utama.
Jerawat merupakan salah satu permasalahan kulit yang terjadi akibat tersumbatnya pori pori wajah dengan kotoran.
Akibatnya, timbul peradangan yang kemudian memunculkan pembengkakan berupa jerawat.
Daun Sirih ternyata dapat dijadikan sebagai alternatif untuk mengobati jerawat [3].
Adapun berikut ini merupakan dua cara tradisional pemanfaatan daun Sirih sebagai obat jerawat [3]:
Berikut ini meruppakan beberapa efek samping yang mungkin dapat ditimbulkan oleh konsumsi maupun kandungan daun Sirih [7, 11] :
Daun Sirih yang baik umumnya menunjukkan warna daun yang hijau, bersih dari kotoran dan tidak layu.
Untuk menyimpan daun Sirih, berikut ini merupakan beberapa tips yang dapat menjadi alternatif [12] :
Berikut ini merupakan beberapa resep yang dapat digunakan sebagai alternatif mengonsumsi daun Sirih sehingga lebih nikmat dan bergizi [3] :
1. Badrul Alam, Rajib Majumder, Shahina Akter, & Sang-Han Lee. Piper betle extracts exhibit antitumor activity by augmenting antioxidant potential. Oncology Letters; 2015.
2. Loganathan Praburaman, Jum-Suk Jang, Muthusamy Govarthanan, Sengottaiyan Arumugam, Koildhasan Manoharan, Kwang-Min Cho, Min Cho, Seralathan Kamala-Kannan & Byung-Taek Oh. Piper betle-mediated synthesis, characterization, antibacterial and rat
splenocyte cytotoxic eff ects of copper oxide nanoparticles. Nanomedicine and Biotechnology; 2015.
3. Anonim. Health Benefits of Betel Leaf. Healthbenefitstimes; 2020.
4. L. S. R. Arambewela, L. D. A. M. Arawwawala, K. G Kumaratunga, D. S Dissanayake, W. D. Ratnasooriya, & S. P. Kumarasingha. Investigations on Piper betle grown in Sri Lanka. Pharmacognocy Review; 2011.
5. Anonim. Ikmo. Stuartchanges; 2020.
6. Ekta Singh Chauhan, Jaya Aishwarya, Akriti Singh & Anamika Tiwar. A Review: Nutraceuticals Properties of Piper. Corpus; 2016.
7. O. Sita kumari, & Dr. Nirmala Babu Rao. Phyto Chemical Analysis Of Piper Betel Leaf Extract. World Journal Of Pharmacy And Pharmaceutical Sciences; 2014.
8. Badrul Alam, Fahima Akter, Nahida Parvin, Rashna Sharmin Pia, Sharmin Akter, Jesmin Chowdhury, Kazi Sifath-E-Jahan, & Ekramul Haque. Antioxidant, analgesic and anti-inflammatory activities of the methanolic extract of Piper betle leaves. Avicenna Journal of Phytomedicine; 2013.
9. Dharamvir Singh Arya, Sachin Arora, Salma Malik, Saroj Nepal, Santosh Kumari, & Shreesh Ojha. Effect of Piper betle on cardiac function, marker enzymes, and oxidative stress in isoproterenol-induced cardiotoxicity in rats. Toxicology Mechanisms and Methods; 2010.
10. A R Rao, A Sinha, R S Selvan. Inhibitory action of Piper betle on the initiation of 7,12-dimethylbenz[a]anthracene-induced mammary carcinogenesis in rats. Cancer Letters; 1985.
11. Anwar T Merchant & Waranuch Pitiphat. Total, Direct and Indirect Effects of Paan on Oral Cancer. Cancer Causes Control; 2016.
12. Anonim. Foodtools, Tips & Tricks, 5 Expert Tips To Keep Your Produce Fresh, Like A Pro!. Little Green Dot; 2020.