Misoprostol: Manfaat – Dosis dan Efek Samping

Misoprostol digunakan untuk mencegah kemungkinan terjadinya peradangan lambung pada pasien yang sedang mengonsumsi obat-obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) seperti aspirin, ibuprofen, naproxen dan terutama bila pasien tersebut memiliki gejala tukak lambung. ^{[4, 5]}

Dalam kasus tertentu para ahli medis biasanya menggunakan Misoprostol dalam kombinasi dengan obat lain, seperti Mifepristone untuk tindakan pengguguran kandungan atau melancarkan prosedur aborsi dan induksi persalinan. ^{[1, 4, 5]}

Apa itu Misoprostol?

Misoprostol merupakan obat pencegah peradangan lambung selama pasien mengonsumsi NSAID. Obat ini bekerja dengan cara menurunkan kadar asam di lambung sehingga membantu menjaga perut terhadap kerusakan asam serta mencegah risiko terjadinya luka atau perdarahan di lambung. ^{[2, 3]}

Penjelasan terkait, perhatikan tabel berikut ini: ^[1]

Manfaat Misoprostol

Misoprostol dimanfaatkan untuk mencegah kemungkinan timbulnya penyakit lambung (maag) pada pasien yang sedang mengonsumsi obat-obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID, terutama bila pasien tersebut memiliki gejala tukak lambung. ^{[1, 2, 4, 5]}

Dalam kasus tertentu para ahli medis biasanya mengkombinasikan Misoprostol dengan Mifepristone untuk menggugurkan kandungan atau melakukan prosedur aborsi. ^[3]

Dan mungkin manfaat lainnya yang tidak terdapat dalam daftar petunjuk obat. Harap ikuti petunjuk dokter, bila ada manfaat lain yang disarankannya. ^[4]

Dosis Misoprostol

Misoprostol diindikasikan kepada pasien dewasa dan anak-anak melalui pemberian vaginal dan melalui oral/diminum. ^[1]

Dosis yang diresepkan adalah sebagai berikut:

Efek Samping Misoprostol

Efek samping yang ditimbulkan oleh Misoprostol bisa bermacam-macam. Beberapa pasien mungkin saja tidak mengalami efek samping berikut, namun beberapa pasien mungkin akan mengalami efek samping berikut secara ringan hingga berat. Segera hubungi dokter atau ke klinik terdekat bila beberapa efek samping berikut ini terjadi dan mengganggu Anda: ^{[4, 5]}

Efek samping langka:

• Kram.
• Mengalami pendarahan berat.
• Gangguan menstruasi.

Insiden tidak diketahui:

• Nyeri kandung kemih.
• Mimisan.
• BAB hitam, kering dan berdarah.
• Urin berdarah atau keruh.
• Penglihatan kabur.
• Nyeri tubuh.
• Nyeri dada.
• Mengalami kebingungan.
• Sembelit.
• Batuk.
• Merasa sakit saat buang air kecil.
• Kesulitan bernafas.
• Kesulitan dalam bergerak.
• Kesulitan menelan.
• Pusing.
• Pusing atau pingsan ketika bangun tiba-tiba dari posisi berbaring atau duduk.
• Demam disertai kedinginan.
• Sering ingin buang air kecil.
• Sakit kepala.
• Gatal-gatal atau ruam kulit.
• Kehilangan suara.
• Sakit punggung bagian bawah atau samping.
• Nyeri otot.
• Hidung tersumbat.
• Mengalami kegugupan.
• Nyeri pada persendian.
• Kulit pucat.
• Pilek.
• Sakit perut yang parah.
• Badan gemetaran.
• Detak jantung lambat atau cepat.
• Bersin.
• Sakit tenggorokan.
• Berkeringat.
• Merasa sesak di dada.
• Kesulitan bernafas pada saat beraktivitas.
• Mengalami pendarahan atau memar yang tidak biasa.
• Merasakan kelelahan atau kelemahan yang tidak biasa.
• Muntah darah.

Selain itu, terdapat pula gejala-gejala lain yang tidak perlu tanganan medis atau dokter, hal ini kemungkinan karena hanya sekedar reaksi penyesuaian tubuh terhadap obat yang sedang dikonsumsi sehingga lambat-laun akan hilang dengan sendirinya. Namun demikian, hubungi dokter atau pergi ke klinik terdekat bila gejala berikut ini terus berlanjut: ^[4]

Umumnya dilaporkan:

• Nyeri perut.
• Diare.

Kurang umum atau jarang dilaporkan:

• Asam lambung.
• Bersendawa.
• Sering kentut.
• Kembung.
• Maag.
• Gangguan pencernaan.

Insiden tidak diketahui:

• Kemerahan pada kulit.
• Nyeri payudara.
• Mata kering atau sakit seperti terbakar.
• Perubahan indera perasa.
• Kulit kering dan bersisik.
• Depresi.
• Rambut rontok atau penipisan rambut.
• Gangguan pendengaran.
• Perubahan berat badan.

Info Efek Samping Tenaga Medis: ^[4]

• Umum
  • Efek samping yang paling sering dilaporkan termasuk kontraksi rahim/kram, diare dan sakit perut.
• Genitourinari
  • Sangat umum (10% atau lebih): Kontraksi/kram rahim (hingga 45%).
  • Umum (1% hingga 10%): Endometritis, perdarahan hebat, penyakit radang panggul.
  • Jarang (0,1% hingga 1%): Kram, dismenore, hipermenore, perdarahan intermenstrual, gangguan menstruasi, bercak, pendarahan vagina.
  • Jarang (0,01% hingga 0,1%): Menoragia.
  • Frekuensi tidak dilaporkan: Kontraksi uterus abnormal, nyeri payudara, disuria, hematuria, impotensi, poliuria, perdarahan vagina pascamenopause, infeksi saluran kemih, perdarahan uterus, perforasi uterus dan ruptur uteri.
• Saluran pencernaan
  • Sangat umum (10% atau lebih): Diare (hingga 40%), sakit perut (hingga 20%).
  • Umum (1% hingga 10%): Sembelit, dispepsia, perut kembung, mual, muntah.
  • Jarang (0,1% hingga 1%): Kram ringan hingga sedang.
  • Frekuensi tidak dilaporkan: Disfagia, perdarahan gastrointestinal, radang dan infeksi gastrointestinal dan gingivitis, tinja longgar, diare berat, gangguan dubur dan refluks.
• Sistem saraf
  • Gejala vagina termasuk hot flush, pusing, dan kedinginan.
  • Umum (1% hingga 10%): Pusing, sakit kepala.
  • Jarang (0,01% hingga 0,1%): Gejala vagina.
  • Frekuensi tidak dilaporkan: Rasa tidak normal, kantuk, neuropati dan sinkop.
• Lain
  • Umum (1% hingga 10%): Infeksi setelah aborsi.
  • Tidak umum (0,1% hingga 1%): Demam/pireksia.
  • Jarang (0,01% hingga 0,1%): Cacat lahir, kedinginan, kematian janin, malaise.
  • Sangat jarang (kurang dari 0,01%): Syok septik serius, syok toksik serius atau fatal.
  • Frekuensi tidak dilaporkan: Sakit/nyeri, asthenia, tuli, sakit telinga, kelelahan, aborsi tidak lengkap, kelahiran prematur, retensi plasenta, kekakuan, tinnitus.
• Dermatologis
  • Umum (1% hingga 10%): Ruam kulit.
  • Jarang (0,01% hingga 0,1%): Eritema nodosum, eritroderma, nekrolisis epidermal toksik, urtikaria.
  • Frekuensi tidak dilaporkan: Alopecia, dermatitis, diaphoresis / peningkatan berkeringat.
• Kardiovaskular
  • Jarang (0,01% hingga 0,1%): Pipi memerah.
  • Frekuensi yang tidak dilaporkan: Emboli cairan ketuban, aritmia, trombosis arteri, kecelakaan kardiovaskular, kecelakaan serebrovaskular, nyeri dada, kejang arteri koroner, edema, hipertensi, hipertensi, peningkatan enzim jantung, infark miokard (serangan jantung) fatal, pallor, hipertensi, pallor dan phleb acara tromboemboli.
• Hipersensitif
  • Sangat jarang (kurang dari 0,01%): Angioedema.
  • Frekuensi tidak dilaporkan: Reaksi anafilaksis, anafilaksis, hipersensitivitas.
• Pernafasan
  • Frekuensi tidak dilaporkan: Bronkitis, bronkospasme, dispnea, epistaksis, pneumonia, emboli paru, infeksi saluran pernapasan atas.
• Metabolik
  • Frekuensi tidak dilaporkan: Perubahan nafsu makan, asam urat, peningkatan alkali fosfatase, peningkatan nitrogen, dehidrasi parah, haus, perubahan berat.
• Hematologi
  • Frekuensi tidak dilaporkan: Diferensial abnormal, anemia, peningkatan laju sedimentasi eritrosit, purpura, trombositopenia.
• Psikiatrik
  • Frekuensi tidak dilaporkan: Kecemasan, kebingungan, depresi, kehilangan libido, neurosis.
• Muskuloskeletal
  • Frekuensi tidak dilaporkan: Arthralgia, sakit punggung, mialgia, kram otot, kekakuan.
• Mata
  • Frekuensi tidak dilaporkan: Penglihatan abnormal dan konjungtivitis.
• Hati
  • Frekuensi tidak dilaporkan: Fungsi hepatobilier abnormal.
• Ginjal
  • Frekuensi tidak dilaporkan: Glycosuria.

Detail tentang Misoprostol

Berikut ini adalah uraian detail tentang Misoprostol. Pokok-pokok uraian seperti tampak pada tabel: ^{[1, 3]}

Seputar Pertanyaan tentang Misoprostol

Apa yang perlu saya beritahu kepada dokter sebelum menggunakan Misoprostol?

Katakanlah kepada dokter bila Anda alergi terhadap Misoprostol, obat-obatan lain, makanan, atau zat-zat lainnya. Ceritakan pula bila Anda sedang hamil, menyusui atapun sedang berencana untuk hamil. ^[4]

Bagaimana seharusnya saya mengonsumsi Misoprostol?

Minumlah Misoprostol dengan makanan dan pada saat sebelum tidur malam. Ketika menggunakan obat ini, jangan mengonsumsi juga antasida yang mengandung magnesium. Dan ikutilah petunjuk dosis yang telah disarankan oleh dokter kepada Anda. ^{[1, 5]}

Apa yang perlu saya lakukan bila kehilangan satu dosis obat ini?

Minumlah dosis yang terlewat saat itu juga. Dan bila sudah tiba pada jadwal dosis berikutnya, lewati saja dosis yang terlewat. Jangan menggunakan obat tambahan untuk menggantikan dosis yang terlewat. ^[4]

Apa yang perlu saya hindari ketika selama menggunakan Misoprostol?

Hindari meminum minuman beralkohol karena dapat menyebabkan efek samping. Dan bila Anda ingin mengonsumsi Antasida, tanyakan kepada dokter tentang dosisnya, karena mengonsumsi Antasida dengan Misoprostol kemungkinan dapat meningkatkan risiko diare. ^[4]

Contoh Obat Misoprostol (Merek Dagang) di Pasaran

Berikut ini beberapa obat bermerek yang mengandung Misoprostol; ^[3,4]