Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Daun talas mengandung beberapa vitamin dan mineral seperti vitamin A, B, C, K, mangan, fosfor, juga mengandung kalium, serat senyawa antioksidan seperti lutein, zeaxantin. Kandungan nutrisi ini berfungsi
Daftar isi
Talas merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara yang memiliki nama latin Colocasia esculenta L. Talas banyak digunakan pada bagian umbinya sebagai pengganti makanan pokok karena mengandung serat yang tinggi.
Selain itu, talas juga digunakan pada bagian daunnya sebagai makanan ataupun obat herbal bagi penderita penyakit tertentu. Talas banyak tumbuh liar di daerah tropis ataupun dibudidayakan [2]
Terdapat beberapa macam jenis talas yang ada dan dibudidayakan oleh sebagian masyarakat Indonesia. Setidaknya ada 2 macam jenis talas, yaitu talas bogor dan talas padang :
Berikut ini perbedaan pada jenis talas :
Talas padang memiliki ciri yang sangat mencolok di antara jenis talas lainnya, dikarenakan talas padang memiliki tangkai dan daun yang sangat lebar dan panjang. Pada bagian tangkai daunnya terdapat lapisin lilin dengan warna putih.
Talas padang memiliki umbi yang cukup besar dan banyak digunakan oleh masyarakat sebagai makanan, seperti keripik atau sekedar direbus.
Talas bogor memiliki daun yang berbentuk hati dengan umbi yang berbentuk silinder atau bulat. Talas bogor memiliki getah yang mengandung racun yang apabila terkena kulit dapat menyebabkan gatal.
Getah pada talas bogor mengandung asam oksalat yang sangat tinggi. Asam oksalat merupakan senyawa alami pada talas bogor yang dapat menyebabkan gatal apabila terkena kulit dan keracunan apabila dikonsumsi.
Daun talas memiliki beberapa karakteristik yang membuat kita dapat mengenalinya. Salah satu cirinya adalah ukuran daunnya yang besar dengan panjang yang mencapai 6-60 cm dan lebar 7-53 cm.
Daun talas masuk dalam golongan daun tunggal dengan jumlah 5-6 daun pada setiap tanamannya. Selain itu, pada permukaan daun talas seperti terdapat lapisan lilin yang membuat daun talas tidak mudah basah apabila terkena air [1,2]
Berikut ini kandungan gizi pada 100 gram daun talas mentah :
IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram) Daun talas, mentah | |||
---|---|---|---|
Kalori: | 42 | Kalori Dari Lemak: | 6.2 |
%Kebutuhan Harian | |||
Total Lemak | 0.7 g | 1.14 % | |
Lemak Jenuh | 0.2 g | 0.75 % | |
Lemak Trans | 0 | 0 % | |
Kolesterol | 0 mg | 0 % | |
Sodium | 3 mg | 0.13 % | |
Total Karbohidrat | 6.7 g | 2.24 % | |
Serat | 3.7 g | 14.8 % | |
Gula | 3 g | ||
Protein | 5 g | 9.96 % | |
Vitamin A | 96.5 % | Vitamin c | 86.66 % |
Kalsium | 10.7 % | Zat besi | 12.5 % |
Src : Daun talas, mentah *Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil. |
Top 10 Gizi | |||
---|---|---|---|
Penyajian 100gr | %Kebutuhan Harian | ||
Vitamin K | 108.6 mcg | 136 % | |
Vitamin A | 4825 IU | 97 % | |
Vitamin C | 52 mg | 87 % | |
Mangan | 0.7 mg | 36 % | |
Folat | 126 mcg | 31 % | |
Riboflavin | 0.5 mg | 27 % | |
Kalium | 648 mg | 19 % | |
Serat makanan | 3.7 g | 15 % | |
Tiamin | 0.2 mg | 14 % | |
Tembaga | 0.3 mg | 13 % | |
Src : Daun talas, mentah |
Daun talas memiliki kandungan vitamin K yang memiliki fungsi dalam proses menghentikan pendarahan pada bagian tubuh yang terluka dan baik bagi pertumbuhan tulang.
Selain itu, daun talas juga mengandung selenium yang bertindak sebagai antioksidan di dalam tubuh yang dapat menetralisir racun berbahaya.
Daun talas banyak mengandung vitamin B di dalamnya, salah satunya adalah niasin. Niasin merupakan vitamin B-3 yang berguna menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh.
Selain itu, juga terdapat riboflavin yang merupakan vitamin B-2 yang berguna sebagai pengurai karbohidrat, protein dan lemak menjadi energi.
Kemudian, daun talas juga mengandung vitamin B-6 yang sangat dibutuhkan oleh otak terutama dalam meningkatkan kinerja dan juga mengingat [4]
Vitamin B merupakan salah satu vitamin yang memiliki banyak jenis yang diantaranya terdapat pada daun talas dan memiliki berbagai macam manfaat.
Dengan kandungan gizinya yang sangat banyak, daun talas dapat memberikan berbagai macam manfaat kesehatan bagi tubuh. Berikut ini beberapa macam manfaat daun talas :
Daun talas mengandung senyawa seperti lutein dan zeaxanthin yang merupakan senyawa antioksidan di dalam daun talas. Lutein dan zeaxanthin dapat mengurangi kadar kolesterol atau lemak jahat di dalam tubuh yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pada tubuh.
Hal ini dikarenakan lutein dan zeaxanthin dapat merangsang pembentukan glutathione yang merupakan salah satu antioksidan penting yang dapat mengurangi kolesterol dan plak lemak pada pembuluh darah [4,7]
Lutein dan zeaxanthin merupakan kandungan gizi terbanyak pada daun talas yang bersifat antioksidan
Daun talas dapat mencegah terjadinya kerusakan pada mata dikarenakan daun talas mengandung vitamin A yang sangat tinggi di dalamnya. Vitamin A merupakan salah satu vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama bagi organ mata.
Vitamin A merangsang pembentukan zat rodhopsin yang berguna sebagai penangkap cahaya pada mata dan vitamin A juga berguna sebagai zat yang mengubah cahaya yang ditangkap oleh mata menjadi impuls listrik yang kemudian di alirkan melalui saraf menuju otak [8].
Selain itu, daun talas juga memiliki senyawa beta-karoten yang bermanfaat melindungi mata dari efek radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit degenarasi makula pada mata [3].
Rodhopsin merupakan zat penting pada mata yang bekerja sama dengan lutein dalam menangkap cahaya pada mata.
Kandungan kalium pada daun talas yang cukup tinggi memiliki peranan yang baik bagi tubuh terutama pada organ kardiovaskular, seperti pembuluh darah, ginjal dan jantung.
Kalium merupakan senyawa yang berperan menjaga tekanan darah pada tubuh tetap normal dengan cara menyeimbangkan kandungan garam pada tubuh agar tidak terlalu tinggi atau rendah.
Selain itu, daun talas juga memiliki kandungan lutein dan zeaxanthin yang dapat mengurangi plak lemak jahat pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan pada aliran darah [9].
Daun talas memiliki kandungan vitamin C yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin C setiap harinya. Vitamin C sangat berperan dalam memperkuat imunitas tubuh agar tidak mudah terkena penyakit.
Vitamin C bersama dengan vitamin A akan merangsang tubuh untuk meningkatkan produksi sel darah putih yang berguna melindungi tubuh dari pantogen asing yang masuk [11]
Daun talas juga berguna dalam meningkatkan kekuatan tulang dan juga mempercepat pertumbuhan tulang pada anak-anak. Hal ini dikarenakan daun talas mengandung senyawa, seperti kalsium, fosfor dan vitamin K.
Kalsium merupakan senyawa yang berfungsi merangsang tubuh untuk memproduksi senyawa osteocalcin yang merupakan senyawa non-kolagen pada tulang yang dapat memperbaiki sel-sel tulang yang rusak.
Sedangkan, fosfor dan vitamin K berguna dalam mencegah tulang agar tidak terjadi proses pengikisan atau penyakit osteoporosis [4,10]
Daun talas kaya akan kandungan gizi terutama kandungan antioksidan, seperti lutein, zeaxanthin, beta-karoten dan selenium
Daun talas disamping manfaatnya yang begitu banyak juga memiliki beberapa efek samping yang buruk bagi kesehatan tubuh. Berikut ini beberapa efek samping pada daun talas :
Daun talas dapat menimbulkan efek gatal-gatal pada kulit terutama apabila terkena getah yang terdapat pada bagian daun talas. Hal ini dikarenakan getah pada daun talas memiliki kandungan asam oksalat yang tinggi.
Asam oksalat merupakan senyawa organik alami yang terdapat di seluruh tubuh mahluk hidup. Asam oksalat dapat membentuk kristal-kristal padat ketika menempel pada bagian kulit, tenggorokan dan mulut yang dapat menyebabkan gatal [12]
Mengonsumsi daun talas yang tinggi akan kandungan asam oksalatnya dapat memunculkan penyakit batu ginjal. Hal ini disebabkan karena asam oksalat dapat berikatan dengan kalsium yang menghasilkan senyawa padat yang tak larut dan tak dapat dicerna oleh tubuh.
Senyawa tersebut akan mengendap di dalam organ ginjal dan apabila terlalu banyak, ginjal tidak dapat bekerja secara semestinya dan menimbulkan penyakit batu ginjal [12].
Asam oksalat pada daun talas dapat menimbulkan berbagai macam efek samping apabila tidak dibersihkan secara benar ketika akan mengonsumsinya
Penggunaan pestisida pada daun talas mungkin sering kali digunakan oleh para petani untuk mempertahankan daun talas dari kemungkinan serangan hama.
Namun penggunaan pestisida pada daun talas ini tidak se-efektif pada tanaman lain. Hal ini dikarenakan permukaan daun talas memiliki lapisan lilin yang membuat pestisida tidak dapat menempel pada permukaan daun.
Kondisi seperti ini juga memperkecil risiko tertinggalnya residu pestisida pada daun talas yang apabila dikonsumsi oleh konsumen dalam jangka waktu yang lama dapat memunculkan penyakit, seperti kanker.
Namun, untuk lebih meminimalisir lagi risiko pestisida, konsumen diwajibkan mencuci bersih daun talas sebelum mengolahnya [13]
Daun talas yang memiliki lapisan lilin pada permukaan dauunya dapat meminimalisir tertinggalnya residu pestisida pada daun talas.
Sama halnya dengan sayuran dedauanan yang lain yang mudah sekali layu, daun talas juga demikian apabila tidak disimpan secara benar. Oleh sebab itu, berikut ini tips dalam menyimpan daun talas :
Dengan cara penyimpanan seperti di atas, daun talas dapat bertahan hingga 1-2 minggu lamanya tergantung pada suhu dan tingkat kesegaran daun talas [2,13]
Perlu diingat bahwa, semakin lama daun talas disimpan tentu saja dapat mengurangi kandungan gizi pada daun talas walaupun hanya sedikit.
Pada dasarnya daun talas dapat diolah dengan metode dan menjadi masakan apapun, namun tetap harus memperhatikan kandungan yang ada pada daun talas agar tidak hilang dan sesuai dengan peruntukkaan atau tujuannya [1].
Berikut ini tips dalam mengonsumsi daun talas :
Buntil Atau Daun Talas Isi
Daun talas isi menarik bagi anak-anak yang tidak suka dengan sayuran, dikarenakan isiannya dapat diganti dengan bahan yang disukai oleh anak-anak.
Tumis Daun Talas
Dalam memasak daun talas agar tidak gatal pada saat mengonsumsinya, lebih baik memasaknya dengan api yang besar yang berguna untuk meghilangkan kandungan asam oksalat pada daun talas [2,4]
Mengolah daun talas harus sampai matang dan jangan pernah memakan daun talas mentah karena dapat menyebabkan keracunan atau gatal-gatal pada kulit
1. Davinder Singh, Grahame Jackson, Danny Hunter, Robert Fullerton, Vincent Lebot, Mary Taylor. 2012. Agriculture 2, 182-203. Taro Leaf Blight—A Threat to Food Security.
2. Rashmi DR, Raghu N, Gopenath TS, Pradeep Palanisamy, Pugazhandhi Bakthavatchalam, Murugesan Karthikeyan. 2018. Journal of Medicinal Plants Studies 6(4): 156-161. Taro (Colocasia esculenta): An overview
3. Dnyaneshwar P Shekade, Pravinkumar D Patil, Gurunath V Mote, Akashya K Sahoo. 2018. European Journal of Engineering Science and Technology, 1 (1):10-20. Potential Use of Dragon Fruit and Taro leaves as functional food: a Review
4. Melese Temesgen, Negussie Ratta. 2015. The Open Food Science Journal. Nutritional potential, Health and Food Security Benefits of Taro Colocasia esculenta (L.): A Review.
5. Melese Temesgen, Negussie Retta, Etalem Tesfaye. 2016. International Journal of Food Science and Nutrition Volume 1; Issue 1; Page No. 05-11. Effect of pre-curding on nutritional and anti-nutritional composition of taro (Colocasia esculenta L.)
Leaf
6. Richelle M Alcantara, Wilma A Hurtada and Erlinda I Dizon. 2013. Journal of Nutrition & Food Sciences Volume 3 • Issue 3. The Nutritional Value and Phytochemical Components of Taro [Colocasia esculenta (L.) Schott] Powder and its Selected Processed Foods.
7. Yu-Ping Jia, Lei Sun, He-Shui Yi, Li-Peng Liang, Wei Li, Hui Ding. 2017. Molecules 22, 610. The Pharmacological Effects of Lutein and Zeaxanthin on Visual Disorders and Cognition Diseases.
8. Mohd Fairulnizal Md Noh, Rathi Devi Nair Gunasegavan, Suraiami Mustar. 2019. Intech Open 84460. Vitamin A in Health and Disease.
9. Connie. M Weaver. 2013. American Society for Nutrition 4: 368S-377S. Potassium and Health.
10. Piste Pravina, Didwagh Sayaji, Mokashi Avinash. 2013. International Journal of Research in Pharmaceutical and Biomedical Sciences Vol. 4 (2). Calcium and its Role in Human Body.
11. Giuseppe Grosso, Roberto Bei, Antonio Mistretta, Stefano Marventano, Giorgio Calabrese. 2013. Frontiers in Bioscience. Effects of vitamin C on health: A review of evidence.
12. Susan R Marengo, Andrea MP Romani. 2015. Nature Clinical Practice Nephrology vol 4 no 7. Oxalate in renal stone disease: The terminal metabolite that just won't go away.
13. Abdelwahab Abdelmaksoud Ibrahim, Reda Bakr, Yasser Kelany. 2017. Egyptian Academic Journal of Biological Sciences Vol. 9 No. 2. Toxicity of Taro Plant Leaves, Colocacia esculanta, Against the German Cockroach, Blattella germanica