Glyceryl Trinitrate (GTN) atau lebih dikenal sebagai nitrogliserin (nitroglycerin) merupakan cairan berminyak yang memiliki karakteristik mudah menguap dan tidak berbau, memiliki cita rasa manis, serta aroma yang menusuk [1].
Dalam dunia medis, GTN digunakan sebagai obat angina pectoris, yakni keadaan dimana permintaan dan penyediaan oksigen pada salah satu bagian jantung mengalami ketidakseimbangan [1]. GTN juga digunakan sebagai terapi pembongkaran untuk gagal jantung kongestif akut dan kronis, serta komplikasi serangan jantung (acute myocardial infarction / AMI) [2].
Daftar isi
Berikut ini merupakan sederet informasi penting untuk memahami lebih lanjut mengenai penggunaan glyceryl trinitrate (GTN) [3,4]:
Indikasi | Untuk mengobati angina pectoris (angina stabil, angina tidak stabil, dan angina akut); Acute Myocardial Infarction (AMI / serangan jantung); gagal jantung; profilaksis flebitis dan ekstravasasi akibat kanulasi vena; rasa sakit akibat fisura ani; serta untuk induksi hipotensi atau mengontrol hipertensi selama prosedur operasi. |
Kategori | Harus dengan resep dokter |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Anti-anginal |
Bentuk | Tablet, kapsul, spray, patch, salep, infus |
Kontraindikasi | Hipovolemia; hipotensi postural; hipotensi; anemia berat; kardiomiopati hipertrofik; perikarditis konstriktif; stenosis aorta; peningkatan tekanan intrakranial, seperti pendarahan serebral dan cedera kepala; migrain; closed-angle glaucoma. Penggunaan bersama dengan inhibitor fosfodiesterase tipe 5 (PDE5), riociguat, nitrat organik lainnya, heparin. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Glyceryl Trinitrate: → Pasien dengan hipotiroidisme, hipotermia, malnutrisi, hipoksemia, dan anemia berat → Pasien dengan gejala serangan jantung → Pasien yang ketergantungan alkohol → Pasien yang mengalami ketidakseimbangan ventilasi atau perfusi akibat penyakit paru-paru atau gagal jantung iskemik → Pasien dengan gangguan ginjal dan hati → Anak-anak, ibu hamil dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO / Rektal (Diminum / dari anus): Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. ↔ Melalui IV / Parenteral (infus / injeksi): Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. ↔ Melalui Jaringan Subkutan (Topikal / Transdermal) : Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Glyceryl trinitrate (GTN) merupakan nitrat organik berfungsi sebagai vasolidator yang berpengaruh langsung pada otot polos pembuluh darah dan menghasilkan vasodilatasi atau pelebaran vena dan arteri [2,5]. Beberapa manfaat glyceryl trinitrate dalam dunia medis, antara lain:
Glyceryl trinitrate (GTN) hanya dapat digunakan pada pasien dewasa dengan usia di atas 18 tahun dengan dosis sebagai berikut [3,4]:
Parenteral/Injeksi ⇔ Angina Tidak Stabil → Dosis awal: 10 mcg / menit; peningkatan selisih 10 mcg / menit dengan interval kira-kira 30 menit sesuai dengan kebutuhan pasien → Dosis sekali minum Maksimal: disesuaikan kebutuhan pasien → Interval Dosis Minimum: 30 menit → Dosis Maksimum: sesuai kebutuhan pasien ⇔ Angina Pectoris → Untuk pasien yang tidak merespon pemberian nitrogliserin melalui sublingual: 5 mcg / menit melalui injeksi intravena (IV); peningkatan selisih 5 mcg / menit setiap 3 hingga 5 menit sesuai kebutuhan hingga 20 mcg / menit, kemudian sebesar 10 atau 20 mcg / menit jika diperlukan → Dosis Sekali Minum Maksimal : 20 mcg / menit → Interval Dosis Minimum: 3 menit → Dosis Maksimum: sesuai kebutuhan pasien ⇔ Induksi hipotensi atau kontrol hipertensi selama prosedur operasi → Dosis awal: 25 mcg / menit; peningkatan selisih 25 mcg / menit dengan interval kira-kira 5 menit sesuai dengan kebutuhan pasien → Dosis Sekali Minum Maksimal : 200 mcg / menit (pada beberapa kasus penggunaan dapat ditingkatkan hingga 400 mcg / menit) → Interval Dosis Minimum: 5 menit → Dosis Maksimum: sesuai kebutuhan pasien ⇔ Acute Myocardial Infarction (AMI / Serangan Jantung) → Dosis awal: 10 mcg / menit; peningkatan secara bertahap sesuai kebutuhan pasien → Dosis Sekali Minum Maksimal : sesuai kebutuhan pasien → Interval Dosis Minimum: sesuai kebutuhan pasien → Dosis Maksimum: 100 mcg / menit |
Oral/Diminum: ⇔ Angina Stabil → Dalam bentuk tablet atau kapsul: 2,5 mg hingga 6,5 mg setiap 6 hingga 8 jam; atau tablet bukal: 2 mg hingga 5 mg setiap 8 jam → Interval Dosis Minimum: 6 jam → Dosis sekali minum Maksimum: 6,5 mg (tablet atau kapsul); 5 mg (bukal) → Dosis Maksimum: 26 mg per 24 jam ⇔ Angina Tidak Stabil → Tablet bukal: maksimum 5 mg setiap 24 jam sekali → Interval Dosis Minimum: 24 jam → Dosis sekali minum Maksimum: 5 mg → Dosis Maksimum: 5 mg per 24 jam ⇔ Angina Akut → Tablet bukal: 2 mg hingga 3 mg setiap 24 jam sekali; atau 0,3 – 0,6 mg secara sublingual kira-kira 5 hingga 10 menit sebelum melakukan aktivitas yang dapat memicu serangan angina akut → Interval Dosis Minimum: 24 jam (bukal); 5 menit (sublingual) → Dosis sekali minum Maksimum: 3 mg atau 5 mg pada kasus terparah (bukal); 0,6 mg setiap 5 menit hingga 3 dosis dalam 15 menit (sublingual) → Dosis Maksimum: 3 mg atau 5 mg per 24 jam (bukal); 1,8 mg per 24 jam (sublingual) ⇔ Angina Akut → 1 hingga 2 semprotan (0,4 mg hingga 0,8 mg) pada lidah (lingual); 5 hingga 10 menit sebelum melakukan aktivitas yang dapat memicu serangan angina akut → Interval Dosis Minimum: 5 menit → Dosis sekali minum Maksimum: 0,8 mg setiap 5 menit hingga 3 dosis dalam 15 menit → Dosis Maksimum: 2,4 mg per 24 jam ⇔ Gagal Jantung → Tablet bukal 5 mg setiap 8 jam hingga gejalanya terkontrol → Interval Dosis Minimum: 8 jam → Dosis sekali minum Maksimum: 5 mg → Dosis Maksimum: 15 mg per 24 jam |
Melalui Anus (rektal) ⇔ Fisura Ani → Aplikasikan 375 mg salep yang mengandung sekitar 1,5 mg nitrogliserin ke dalam anal setiap 12 jam selama maksimum 8 minggu → Dosis maksimum: 3 mg per 24 jam |
Melalui Jaringan Subkutan (Topikal / Transdermal) ⇔ Angina Stabil → Aplikasikan 7,5 mg salep nitrogliserin pada area tubuh yang kering dan tidak berambut; lakukan dua kali sehari dengan interval 6 jam → Dosis maksimum: 15 mg per 24 jam ⇔ Angina Stabil → Aplikasikan patch dengan dosis 0,2 hingga 0,4 mg / jam satu kali sehari selama 12 hingga 14 jam pada area yang kering atau tidak berbulu, seperti lengan atau tubuh bagian atas; pada beberapa kasus dosis 0,8 mg / jam diijinkan. Dosis Terapi Intermiten: 0,4 hingga 0,8 mg / jam satu kali sehari selama 10 hingga 12 jam → Dosis maksimum: 5,6 mg per 24 jam ⇔ Profilaksis flebitis dan ekstravasasi akibat kanulasi vena → Aplikasikan patch pada area yang diinfus dengan dosis 2,5 mg hingga 20 mg yang mengandung sekitar 5 mg glyceryl trinitrate setiap 24 jam selama diinfus. → Dosis maksimum: 5 mg per 24 jam |
Beberapa efek samping penggunaan glyceryl trinitrate atau nitrogliserin yang sering dilaporkan ialah sebagai berikut [6]:
Meskipun jarang terjadi, namun penggunaan nitrogliserin juga dapat menyebabkan beberapa efek samping dalam taraf serius, diantaranya sebagai berikut [6]:
Pastikan anda segera hubungi dokter atau tenaga medis untuk mendapatkan pertolongan apabila hal tersebut terjadi.
Selain efek samping tersebut, berikut merupakan efek samping penggunaan glyceryl trinitrate menurut tenaga medis [4]:
Berikut ini merupakan beberapa hal yang perlu anda pahami mengenai detil glyceryl trinitrate sebelum menggunakannya [3,7,8]:
Penyimpanan | Simpan di tempat kering dalam suhu antara 15-30 ° C |
Cara Kerja | → Deskripsi Glyceryl trinitrate membentuk radikal bebas oksida nitrat (NO) yang merangsang guanilat siklase dalam sel otot polos vaskular hingga menghasilkan relaksasi otot polos. Hal tersebut akan menyebabkan berkurangnya permintaan oksigen pada jantung dengan cara mengurangi peregangan serabut miokardium sebelum kontraksi (preload), dan mungkin mengurangi tegangan serabut miokardium yang terbentuk untuk kontraksi dan pemompaan darah (afterload), melebarkan arteri koroner dan meningkatkan aliran kolateral ke daerah iskemik, serta mengurangi tonus stingfer dan tekanan intra-anal pada saat diberikan secara rektal. Onset: 1-3 menit (sublingual, bukal); 30-60 menit (transdermal, topikal); 1-2 menit (IV) Durasi: Sekitar 30-60 menit (sublingual); 3–5 jam(tablet bukal yang dimodifikasi); 24 jam (transdermal); maksimum 12 jam (topikal); sekitar 3-5 menit (IV) → Farmakokinetik -Penyerapan: Mudah diserap dengan baik oleh kelenjar mukosa dalam mulut, saluran pencernaan maupun lapisan kulit. Bioavailabilitas kurang dari 100%. -Distribusi: Didistribusikan secara luas oleh sel darah merah dan sel-sel otot polos pembuluh darah. Volume distribusi: Kira-kira 3 L / kg. Ikatan protein plasma: 60%. -Metabolisme: Dimetabolisme di hati melalui aktivitas glutathione-organic nitrate reductase untuk membentuk metabolit dinitrat dan mononitrat, serta mengalami hidrolisis dalam plasma. -Ekskresi: Melalui urin (sebagai metabolit tidak aktif). Waktu paruh plasma: kira-kira 3 menit (GTN); sekitar 30-60 menit (metabolit dinitrat). |
Interaksi dengan obat lain | → Dapat meningkatkan efek hipotensi apabila dikombinasikan dengan vasodilator atau obat hipotensi lain seperti alprazolam (xanax), dan inhibitor PDE5 seperti sildenafil, tadalafil, vardenafil, serta riociguat dan nitrat organik lainnya → Dapat mengurangi manfaat obat (oral / bukal) apabila dikonsumsi bersama dengan obat-obatan yang menyebabkan mulut kering → Meningkatkan efek vasodilator apabila dikombinasikan dengan acetylcysteine → Dapat mengurangi aktivitas trombolitik dari altelplase → Dapat meningkatkan bioavailabilitas dihydroergotamine yang menyebabkan vasokonstriksi koroner → Berpotensi mengurangi efek antikoagulan dari heparin |
Interaksi dengan makanan | Alkohol dapat meningkatkan efek hipotensi dari glyceryl trinitrate |
Overdosis | ⇔ Gejala: → Hipotensi, → Takikardia, → Pucat, → Berkeringat, → Diare, → Denyut nadi lemah, → Tidak sadarkan diri, → Sinkop, → Pusing, → Sakit kepala, → Asthenia, → Mual, → Muntah, → Methahemoglobinemia, → Bradikardia, → Psikosis, dan → Depresiasi pernapasan dapat terjadi pada kasus keracunan parah. ⇔ Cara Mengatasi: → Tingkatkan volume cairan sentral dengan cara mengangkat kaki pasien secara pasif → Pemberian infus IV salin normal atau cairan serupa mungkin diperlukan → Berikan metilen biru apabila terjadi methemoglobinemia (MetHb) → Berikan oksigen jika perlu |
Pengaruh pada hasil lab | → Dapat mengganggu dengan pengukuran katekolamin dan uji vanillylmandelic acid (VMA) dalam urin → Dapat memicu terjadinya kesalahan pada hasil tes trigliserida (tergantung pada oksidase gliserol) → Dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah sistolik pada kondisi akut. |
Berapa lama waktu yang diperlukan untuk glyceryl trinitrate bekerja?
Waktu yang diperlukan untuk glyceryl trinitrate bekerja adalah sebagai berikut [3]:
– Tablet sublingual atau bukal: berkisar antara satu hingga tiga menit
– Salep atau patch: berkisar antara 30 hingga 60 menit
– Injeksi intravena: berkisar antara satu hingga dua menit
Apakah glyceryl trinitrate dapat dikonsumsi setiap hari?
Tidak. Berdasarkan studi ditemukan bahwa penggunaan nitrogliserin dalam jangka panjang dapat mematikan enzim yang membantu melindungi kerusakan jaringan, sehingga berdampak pada makin besarnya potensi terjadinya serangan jantung [9]. Oleh sebab itu, sebaiknya glyceryl trinitrate dikonsumsi sesuai dengan resep yang dianjurkan oleh dokter.
Obat apa saja yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan glyceryl trinitrate?
Obat yang tergolong vasodilator atau obat hipotensi seperti alprazolam (xanax), dan inhibitor PDE5 seperti sildenafil, tadalafil, vardenafil, serta riociguat dan nitrat organik lainnya; acetylsteine; dan heparin [3,7].
Biasanya dokter akan meresepkan aspirin untuk pasien dengan gangguan jantung. Apakah aspirin dapat dikonsumsi bersamaan dengan glyceryl trinitrate?
Aspirin dapat meningkatkan efek antihipertensi nitrogliserin. Mekanismenya memang tidak diketahui namun hal tersebut dapat dimediasi melalui sistem prostaglandin. Pemantauan tekanan darah sangat diperlukan selama penggunaan aspirin dikombinasikan dengan nitrogliserin / glyceryl trinitrate [10].
Berikut ini merupakan beberapa conton obat yang mengandung komposisi glyceryl trinitrate atau nitrogliserin di pasar :[4]
Brand Merek Dagang | |
Nitrokaf Retard | Glyceryl Trinitrate |
Nitrokaf Retard Forte | Glyceryl Trinitrate DBL |
Nitral | Nitrostat |
[1] M. Abdollahi & A.F. Behboudi. 2014. Elsevier. Encyclopedia of Toxicology (Third Edition). Nitroglycerin.
[2] J. Abrams. 1987. Pubmed.gov. Glyceryl Trinitrate (Nitroglycerin) and the Organic Nitrates. Choosing the Method of Administration.
[3] Anonim. diakses 2020. Mims Indonesia. Glyceryl Trinitrate.
[4] Anonim. diakses 2020. Drugs.com. Nitroglycerin.
[5] PubChem Database. Revisi terakhir 2020. National Center for Biotechnology Information. Nitroglycerin (Compound).
[6] Anonim. diakses 2020. Nhs.uk. Glyceryl Trinitrate.
[7] Anonim. diakses 2020. Drugs.com. Drug Interaction: Nitroglycerin.
[8] T. Sumimoto, M. Hamada, H. Kawakami, M. Suzuki, M. Abe, H. Matsuoka, Y. Shigematsu & K. Hiwada. 1993. Angiology. Effects of Glyceryl Trinitrate on Blood Pressure and Arterial Compliance.
[9] Rosanne Spector & Daria Mochly-Rosen. 2011. Stanford Medicine. Continuous Dose of Nitroglycerin Increases Severity of Heart Attacks Study Shows.
[10] E. Rey, H. Daoud El-Assaf, M. O. Richard, S. Weber, A. Bourdon, G. Picard & G. Olive. 1983. European Journal of Pharmacology. Pharmacological Interaction between Nitroglycerin and Aspirin after Acute and Chronic Aspirin Treatment of Healthy Subjects.