Penyakit & Kelainan

Hiperurisemia: Penyebab Gejala dan Cara Mencegah

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Hiperurisemia?

Hiperurisemia adalah suatu kondisi dimana kadar asam urat dalam darah meningkat. Batas normalnya adalah 6,8 mg/dL. Peningkatan ini dapat disebabkan karena meningkatnya produksi, penurunan ekskresi, atau kombinasi dari keduanya. [1,2,4,5,7,8]

Meningkatnya kadar asam urat juga dapat terjadi karena degradasi purin yang dipercepat dalam keadaan pergantian sel yang tinggi. contoh dari kondisi ini adalah hemolisis, rhabdomyolisis, dan lisis tumor.[1,2,4,5]

Secara klinis, hiperusrisemia dapat menyebabkan gout dan batu ginjal. namun, hiperurisemia juga bisa bersifat asimptomatik.[1,2,4]

Tinjauan
Hiperurisemia adalah suatu kondisi dimana kadar asam urat dalam darah meningkat dan dapat menimbulkan gout.

Fakta Hiperurisemia

  • Menurut Perhimpunan Rheumetologi Indonesia, penyakit ini terjadi pada 1-2% orang dewasa dan menjadi kasus arthitis inflamasi terbanyak pada pria. [3]
  • Penyakit gout diperkirakan terjadi pada 13.6 dari 1000 pria dan 6.4 per 1000 wanita. [3,8]
  • Indonesia menempati peringkat pertama di Asia Tenggara dengan angka prevalensi 655.745 orang (0,27%) dari 238.452.952 orang (Right Diagnosis Statistik, 2010).[3]
  • Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia Tahun 2013, prevalensi penderita Hiperurisemia yang paling tinggi terjadi di daerah Bali yang mencapai 19,3%. [3]
  • Diperkirakan sebanyak 21% dari populasi umum dan 25% pasien rawat iniap mengalami hiperurisemia tanpa gejala.[1,2,3,4,5,]

Gejala Hiperurisemia

Hiperurisemia tidak menimbulkan gejala, namun dapat menyebabkan kristal asam urat terbentuk dari waktu ke waktu.[1,2,5,8]

Kristal ini dapat menyebabkan kondisi lain, seperti :

1. Gout

Gout atau asam urat adalah jenis radang sendi yang menyebabkan rasa sakit hebat, pembengkakan dan kekauan pada persendian. [4,5,7,8]

Orang yang mengalami ini akan merasakan nyeri sendi mendadak yang dapat memburuk selama 8 sampai 12 jam.[4,6,7,8]

Rasa sakit ini dapat berkurang setelah beberapa hari, Gout bisa saja terjadi kembali dalam waktu berminggu – minggu atau berbulan bulan kemudian, ataupun tidak sama sekali. [4,5,8]

Gejala gout antara lain: [4, 5, 8]

  • Rasa nyeri pada sendi.
  • Kekauan pada sendi.
  • Kemerahan dan bengkak.
  • Kecacatan pada sendi.
  • Sendi yang terdampak sulit untuk digerakan.

2. Batu Ginjal

Kristal asam urat dapat menyebabkan penumpukan batu di ginjal. Batu yang berukuran kecil bisa dikeluarkan melalui urine. Namun, terkadang ukuran batu yamg lebih besar susah dikeluarkan lewat urine dan akhirnya menyumbat saluran kemih.[1,2,4,5,7,8]

Gejala batu ginjal antara lain: [1, 2, 4]

Jika batu ginjal menghalangi jalannya urin, infeksi pada ginjal dapat terjadi. Gejalanya meliputi: [1, 2, 4]

  • Demam dan menggigil.
  • Kelemahan dan kelelahan.
  • Diare.
  • Urin keruh dan berbau busuk.

Penyebab Hiperurisemia

Hiperurisemia terjadi karena terlalu banyak asam urat dalam darah. Hal ini terjadi karena seseorang tidak dapat mengeluarkan cukup asam urat melalui ginjalnya, namun, terlalu banyak asam urat juga bisa menjadi penyebab hiperurisemia.[1,2,4,5,7,8]

Penumpukan ini sering terjadi akibat dari pola makan yang tinggi purin, bahan kimia yang ada di banyak makanan dan minuman.[1,2,4,5,7]

Ketika seseorang mengonsumsi makanan tinggi purin, ginjalnya mungkin tidak dapat menyaring asam urat dari darah dengan cukup cepat. Hal ini menyebabkan kadar asam urat tinggi, dan akhirnya menyebabkan hiperurisemia. [4,5,8]

Berikut contoh makanan yang mengandung purin tinggi : [4, 5, 8]

  • Minuman beralkohol.
  • Beberapa jenis ikan atau makanan laut, seperti sarden.
  • Kerang-kerangan.
  • Beberapa daging, seperti bdaging babi.
  • Jeroan, seperti hati dan ginjal.

Penyebab lain dari hiperurisemia adalah, kesalahan dalam metabolisme purin dan penyakit ginjal.[4]

Faktor Risiko Hiperurisemia

Ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan terjadinya Hiperurisemia diantaranya: [6]

  • Faktor genetik.
  • Faktor usia.
  • Jenis kelamin.
  • Obesitas.
  • Asupan makanan.
  • Minuman alkohol.
  • Mengonsumsi obat.
  • Gangguan ginjal.

Kapan Harus Mengunjungi Dokter?

Hiperurisemia tidak memiliki gejala, sehingga sulit untuk mengetahuinya, namun jika hiperurisemia telah menyebabkan asam urat atau batu ginjal, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Kedua kondisi tersebut terjadi dengan cepat dan seringkali menimbulkan rasa sakit yang parah. [1,2,5,7]

Komplikasi Hiperurisemia

Komplikasi hiperurisemia dapat meliputi: [10]

  • Gout
  • Nefropati asam urat akut.
  • Nefrolitiasis asam urat.
  • Penyakit ginjal kronis.

Diagnosis Hiperurisemia

Dokter akan memeriksa darah dan urin untuk mengukur kadar kreatinin, hal ini akan menentukan fungsi ginjal, serta kadar asam urat.[4,5,9]

  • Kreatinin adalah produk limbah kimia. Kreatini dibuat tubuh untuk memasok energi, terutama untuk otot.[4,5,7]
  • Tes kadar kreatinin adalah salah satu pemeriksaan untuk mengevaluasi fungsi ginjal dalam menyaring zat sisa dari darah.[4,5,7]

Darah diambil dari vena lengan, biasanya di bagian dalam siku atau di punggung tangan. Asam urat umumnya ditemukan dalam urin saat tubuh mengeluarkannya. Dokter akan meminta pengumpulan urin 24 jam jika ditemukan peningkatan kadar asam urat dalam darah Anda.[1,2,4,5,8]

Tes urin ini kemudian diulang setelah diet purin, yang membantu dalam menentukan apakah: [1, 2, 4, 5, 8]

  • Anda terlalu banyak makan makanan tinggi purin.
  • Tubuh Anda membuat terlalu banyak asam urat.
  • Tubuh Anda tidak mengeluarkan cukup asam urat.

Jika Anda mengalami gejala asam urat, dokter akan menguji cairan yang menumpuk di persendian. Hal Ini dilakukan dengan menggunakan jarum halus untuk menarik cairan dari sendi. Selanjutnya sampel akan dikirim ke laboratorium memeriksa bukti kristal asam urat. Kehadiran kristal ini menunjukkan bahwa Anda terkena hiperurisemia.[1,2,4,5,7,8]

Pengobatan Hiperurisemia

Pengobatan untuk hiperurisemia akan tergantung pada penyebabnya.
Jika tidak menunjukkan gejala, pengobatan tidak dianjurkan. Dalam situasi ini, tidak ada manfaat yang terbukti dari pemberian terapi penurun asam urat. [4,5,7]

Jika hiperurisemia Anda terkait dengan kondisi yang mendasarinya, maka perlu diobati dengan:


1. Gout

Asam urat diobati dengan satu atau lebih obat berikut: [4, 6, 7]

  • Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID)

Obat ini digunakan untuk membantu mencegah atau mengurangi keparahan asam urat. termasuk ibuprofen, naproxen, dan celecoxib. [4, 6, 7]

Obat ini sering digunakan untuk mencegah atau mengobati asam urat, terutama bagi orang yang tidak mentoleransi NSAID dengan baik. [4, 6, 7]

Obat ini membantu menurunkan kadar asam urat dengan meningkatkan buang air kecil dan digunakan untuk membantu mencegah serangan asam urat. [4, 6, 7]

Obat ini membantu mencegah asam urat dengan mengurangi jumlah asam urat dalam aliran darah Anda. [4, 6, 7]

2. Batu ginjal

Jika Anda memiliki batu ginjal yang berukuran lebih kecil dari 5 milimeter (mm), dokter akan menyarankan Anda untuk minum banyak air dan minum obat pereda nyeri sampai batunya hilang.[4,5,7]

Batu ginjal yang berukuran 5 mm atau lebih kecil kemungkinan akan keluar dengan sendirinya. Beberapa dokter meresepkan obat-obatan seperti tamsulosin untuk mengendurkan otot-otot saluran kemih Anda. Hal Ini membuatnya lebih mudah dan tidak terlalu menyakitkan untuk mengeluarkan batu.[1,4,5,8]

Teknik tambahan mungkin diperlukan. ESWL (extracorporeal show wave lithotripsy) adalah prosedur non-invasif di mana energi ultrasonik atau gelombang kejut diarahkan melalui kulit Anda ke batu ginjal. Gelombang kejut ini akan memecah batu besar menjadi potongan-potongan kecil yang dapat melewati sistem kemih Anda dengan lebih mudah.[4,5,7]

Jika batu lebih besar dari 10 mm, Anda mungkin perlu mengangkatnya melalui pembedahan. Pembedahan ureteroskopi dilakukan dengan memasukkan teropong 2 mm melalui uretra Anda. Alat tersebut melewati kandung kemih Anda dan langsung ke ureter, dan merupakan tabung yang menghubungkan ginjal Anda ke kandung kemih.[4,5,6,7,8]

Dokter bedah akan melakukan ekstraksi batu. Jika batu harus dipecah terlebih dahulu, stent dapat dipasang untuk membantu aliran urin. Hal Ini dapat membantu meringankan rasa sakit dan menjaga agar ureter tetap melebar untuk memungkinkan batu larut lebih mudah. [4,5,7]

Cara Mencegah Hiperurisemia

  • Mengonsumsi makanan tepat untuk mencegah hiperurissemia. Contohnya gula, tepung, dan lemak. Telur dan keju memberikan kalsium, yang dapat melindungi dari serangan gout. [1,2,3,4,5,7]
  • Hindari mengonsumsi daging, khususnya ikan, makanan laut, jeroan hewan (hati, ginjal), dan kacang-kacangan karena bisa meningkatkan kadar asam urat. [1,2,3,4,5,7]
  • Olahraga dengan rutin secara teratur. Lakukanlah olahraga sedang, minimal 30 menit setiap hari. Hati-hati melakukan olahraga berat, karena bisa jadi akan meningkatkan kadar asam urat. [1,2,3,4,5,7]
  • Konsultasi dengan dokter jika anda sedang menggunakan obat untuk penyakit lain. Beberapa obat seperti obat diuretik dapat memperburuk hyperuricemia. [1,2,3,4,5,7]
  • Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi. Hindari alkohol dan kafein karena keduanya bertindak sebagai diuretik dan bisa menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi akan menyebabkan peningkatan jumlah kristal asam urat. [1,2,3,4,5,7]

Jika Anda belum pernah melakukan tes asam urat, Anda bisa mempertimbangkan untuk melakukannya sebagai langkah untuk mencegah penyakit sejak dini. [1,2,3,4,5,7]

1. George, Christina, and David A. Minter. Hyperuricemia. StatPearls : 2020.
2. Grassi D, Ferri L, Desideri G, et al. Chronic hyperuricemia, uric acid deposit and cardiovascular risk.National Center for Biotechnology Information; 2021.
3. Indonesia, Perhimpunan Reumatologi. Pedoman diagnosis dan pengelolaan gout. Jakarta: Perhimpunan Reumatologi Indonesia; 2018.
4. Susan, York MorrisElaine K, Luo, M, D.Hyperuricemia Symptoms Treatment and More.Heathline; 2018
5. Anonim. Symptoms High uric acid level. MayoClinic; 2020.
6. Nuraini, Bianti.Risk factors of hypertension.Jurnal Majority;2015
7. James W Lohr,MD.Hyperuricemia.Medscape; 2020.
8. Arden, Nigel, and Michael C. Nevitt. Osteoarthritis: epidemiology. Best practice & research Clinical rheumatology; 2006.
9. Shahid, Hania, and Jasvinder A. Singh.Investigational drugs for hyperuricemia. Expert opinion on investigational drugs; 2015.
10.Dianati, Nur Amalina.Gout and hyperuricemia.Jurnal Majority;2015.

Share