Apakah akhir-akhir ini Anda merasa mudah marah, tersinggung, atau terganggu karena hal-hal kecil? Apakah saat Anda sedang stres atau dikejar deadline, perasaan-perasaan tadi mudah muncul?
Daftar isi
Iritabilitas adalah perilaku atau respons seseorang terhadap lingkungan sekitarnya, yang menyebabkan rasa frustasi. [3]
Walaupun pada kondisi tertentu (misalnya saat sedang berada di bawah tekanan) manusia biasa mengalami rasa frustasi, tetapi apabila keadaan ini berlangsung terus-menerus, maka hal ini bisa merupakan salah satu gejala gangguan yang lebih serius. [3]
Saat seseorang mengalami iritabilitas, mereka akan merasa terganggu dengan hal-hal kecil yang biasanya tidak berefek apa pun. [2]
Sebagai contoh, Anda yang biasanya memiliki toleransi tinggi terhadap suara ribut, mungkin tiba-tiba jadi naik darah saat berada di tengah suasana yang ramai.
Pada usia kanak-kanak, iritabilitas sering terjadi, dan apabila tidak ditangani dengan baik, maka penderitanya bisa mengalami kesulitan saat berhubungan sosial, kecemasan berlebih, dan depresi di saat dewasa nanti. [4]
Meskipun setiap orang bisa memperlihatkan gejala yang berbeda-beda, tetapi secara umum Iritabilitas memiliki gejala sebagai berikut: [3]
Penderita iritabilitas belum tentu akan mengalami semua gejala ini. Bisa saja mereka hanya mengalami beberapa gejala di atas pada waktu tertentu.
Misalnya di satu saat seseorang merasa baik-baik saja, tetapi di saat lain gangguan sekecil apa pun bisa membuat mereka menjadi emosi. Seiring berjalannya waktu, hal ini bisa membuat seseorang semakin sensitif dan memberikan respon emosional terhadap pemicu stress. [5]
Secara umum, penyebab iritabilitas bisa dibagi menjadi 2 faktor, yaitu:
Ada banyak hal yang bisa memicu Iritabilitas jika dilihat dari faktor psikologis, diantaranya: [1, 3]
Selain faktor psikologi/kejiwaan, Iritabilitas juga dapat disebabkan oleh faktor fisik, yaitu: [1, 3]
Gejala-gejala Iritabilitas sering dianggap sebagai sesuatu yang biasa terjadi oleh banyak orang. Oleh karena itu, biasanya banyak yang mengabaikan gejala tersebut.
Tetapi, apabila Anda merasakan mood yang berubah-ubah, mudah tersinggung, mudah marah karena hal-hal kecil, mudah lupa, dan sederetan gejala Iritabilitas lainnya secara terus-menerus, sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Untuk mendiagnosa apakah Anda menderita Iritabilitas, dokter biasanya akan melakukan diagnosa dengan menanyakan banyak pertanyaan sehubungan dengan latar belakang, pribadi, pengobatan yang pernah Anda lakukan, dan gaya hidup Anda. [1]
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat membantu dokter menentukan apakah Anda menderita Iritabilitas ataukah gangguan lainnya.
Jadi, semakin lengkap dan jujur jawaban Anda, maka akan semakin akurat diagnosa yang dilakukan oleh dokter.
Berdasarkan diagnosa awal, dokter mungkin akan melakukan tes lainnya, seperti tes urin dan darah. Dari situ bisa diketahui apakah gejala Iritabilitas yang Anda alami berasal dari penyakit fisik yang Anda derita atau tidak. [1]
Jenis pengobatan untuk mengatasi Iritabilitas sangat bergantung pada hasil diagnosa yang dilakukan oleh dokter.
Sebagai contoh, iritabilitas yang disebabkan oleh depresi tentu membutuhkan pengobatan yang berbeda dengan yang disebabkan oleh infeksi.
Jika Iritabilitas yang Anda derita disebabkan oleh faktor psikologis, dokter bisa merujuk Anda ke Psikiater untuk mendapatkan konseling yang tepat. Psikiater kemudian akan menentukan apakah Anda membutuhkan obat atau cukup dengan terapi saja. [1]
Kombinasi kedua jenis pengobatan tersebut bisa dilakukan untuk mencapai proses penyembuhan secara maksimal.
Akan tetapi, bila Iritabilitas disebabkan oleh penyakit fisik yang Anda derita, maka hal pertama yang akan dilakukan dokter adalah mengobati sakit fisik itu dahulu, misalnya dengan meresepkan penggunaan antibiotik. [1]
Selain cara-cara di atas, Anda juga dapat membantu proses penyembuhan dengan memperbaiki gaya hidup, memperhatikan pola makan dan istirahat, serta mengontrol emosi. [1]
Pada dasarnya, Iritabilitas bisa dicegah atau efeknya dapat diminimalisir dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan berikut ini: [5]
Itu tadi penjelasan lengkap mengenai Iritabilitas, mulai dari gejala sampai pengobatan dan pencegahannya. Jika Anda merasakan gejala-gejala seperti yang telah dibahas tadi, segera hubungi dokter agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.
1. April Kahn & Timothy J. Legg, Ph.D., CRNP. What Causes Irritability?. Healthline; 2019.
2. Jamie Eske & Timothy J. Legg, Ph.D., CRNP. What Causes Irritability?. Medical News Today; 2019.
3. Anonim. Irritability. Health Grades; 2020.
4. Ellen Leibenluft & Joel Stoddard. The Developmental Psychopathology of Irritability. Development and Psychopathology, Volume 25; 2013.
5. Kendra Cherry & Carly Snyder, MD. What is Irritability?. Very Well Mind; 2020.