Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Jambu air memiliki kandungan gizi yang beragam. Vitamin A, C, kalsium, kalium cukup tinggi dalam jambu air. Manfaat dari jambu air seputar protektif terhadap beberapa penyakit, menjaga kebugaran dan kesehatan
Daftar isi
Jambu air adalah tanaman yang berasal dari negara Indonesia dan Malaysia, dikenal dengan nama ilmiah Syzygium aqueum, merupakan anggota dari famili Myrtaceae [1,2].
Tanaman ini dikenal dengan beberapa sebutan selain ‘jambu air’. Di Filipina disebut dengan ‘tambis‘, di Taiwan disebut bellfruit, dan di Thailand disebut ‘chomphu‘ [3].
Tanaman ini dapat tumbuh pada iklim tropis. Area yang lembab dan hangat, serta tanah yang subur juga membuat jambu biji tumbuh subur [4].
Kultivasi S. aqueum membutuhkan perhatian khusus karena berkaitan dengan lingkungan pertumbuhannya seperti ketersediaan air, nutrisi, serta kondisi tanah [5].
Pohon jambu air relatif kecil, tinggi berkisar antara 8-10 meter. Pada bulan Mei-Juni biasanya buah jambu air mulai masak pohon. Karena pohonnya yang kecil, buahnya pun juga kecil, berbentuk seperti buah pir (lonceng).
Sekilas buah jambu air mirip dengan apel, termasuk warnanya yang kemerahan. Kulitnya berkilau (glossy), tekstur dagingnya spongy (seperti gabus, renyah) dan watery.
Ada pohon yang menghasilkan buah jambu air berwarna putih hingga merah. Keduanya sama-sama memiliki rasa manis dan sedikit asam.
Syzygium aqueum seringkali digunakan sebagai obat tradisional [1]. Beberapa bagian lainnya selain buah juga diketahui memiliki beberapa manfaat di bidang medis sebagai berikut:
Daun jambu air dapat dikonsumsi mentah atau dikeringkan terlebih dahulu. Di Malaysia, daunnya dikeringkan untuk mengobati lidah pecah-pecah [6].
Selain itu daun jambu air juga memiliki sifat sebagai antibiotik, anti-selulit, dan juga meredakan sakit pasca melahirkan [2,7].
Bagian akar jambu air dapat dimanfaatkan sebagai pereda gatal dan mengurangi pembengkakan [6].
Bagian batang tanaman ini pun sering digunakan untuk membuat kerajinan tangan [4].
Di sisi lain, jambu air juga dapat dimanfaatkan dalam bidang kecantikan, misalnya sebagai bahan pembuatan masker wajah alami [8].
Berikut adalah tabel sajian kandungan gizi buah jambu air per 100 gram [9]:
Jenis nutrisi | Jumlah | %AKG |
Kalori | 25,1 kcal | 1% |
Kalori dari lemak | 2,5 kcal | |
Air | 93,0 gram | |
Karbohidrat total | 5,7 gram | 2% |
Protein | 0,6 gram | 1% |
Lemak total | 0,3 gram | 0% |
Vitamin A | 339 IU | 7% |
Vitamin C | 22,3 mg | 37% |
Niasin | 0,8 mg | 4% |
Kalsium | 29,0 mg | 3% |
Besi | 0,1 mg | 0% |
Magnesium | 5,0 mg | 1% |
Fosfor | 8,0 mg | 1% |
Kalium | 123 mg | 4% |
Melalui tabel di atas, dapat diketahui bahwa buah jambu air memiliki kalori yang rendah, termasuk kalori dari lemaknya [4].
Sesuai dengan namanya yaitu ‘jambu air’, buah ini sebanyak 93% nya berisi air.
Vitamin C buah jambu air tergolong tinggi, mencapai 37% Angka Kecukupan Gizi (AKG), begitu pula dengan kandungan vitamin A nya yang mencapai 339 IU (7%AKG).
Selain itu sudah ada penelitian yang menunjukkan bahwa buah jambu air yang segar memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi dibandingakan dengan jambu air yang dikeringkan [10].
Jambu air yang semakin matang biasanya akan semakin berwarna merah. Warna kemerahan ini adalah hasil dari akumulasi pigmen antosianin yang berwarna merah serta hasil degradasi pigmen klorofil [11].
Senyawa-senyawa tersebut juga merupakan senyawa antioksidan yang berperan penting bagi kesehatan tubuh.
Buah unik khas Indonesia ini memang kecil, namun di dalamnya ternyata menyimpan banyak manfaat bagi tubuh kita, diantaranya yaitu sebagai berikut.
Kebiasaan merokok, paparan asap kendaraan bermotor, konsumsi junk food berlebihan, dapat menyebabkan tumpukan radikal bebas dalam tubuh, menyebabkan stress oksidatif.
Penyakit jantung dapat timbul akibat stress oksidatif, karena kondisi stress seperti ini akan mengarah pada kerusakan protein, lipid, hingga DNA pada tubuh [12,13].
Jambu air mengandung vitamin C dan beberapa komponen bioaktif lain seperti flavonoid, yaitu antioksidan yang mampu melawan toksik tersebut [8].
Radikal bebas memang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia karena dapat memicu kanker.
Sayangnya kita seringkali acuh tak acuh, sehingga pada akhirnya ketika radikal bebas sudah tertimbun dan memberi dampak, barulah kita menyadarinya.
Konsumsi jambu air yang kaya akan komponen antioksidan mampu mengurangi risiko ini, karena antioksidan memiliki aktivitas sebagai anti karsinogenik [14].
Tanpa disadari mungkin beberapa dari kita seringkali mengonsumsi makanan-makanan yang berlemak tanpa diimbangi dengan olahraga teratur.
Pola hidup yang kurang baik itu lama-kelamaan akan menimbun lemak dalam tubuh, termasuk pada aliran darah.
Kondisi seperti ini dapat memicu stroke serta berakibat fatal, yaitu kematian. Kandungan vitamin C pada jambu air membantu mengurangi pengembangan plak akibat lemak pada aliran darah tersebut [8].
Bagi sebagian orang, alkohol mungkin menjadi salah satu kategori minuman yang banyak dikonsumsi. Entah pada suatu pesta atau acara perkumpulan biasa.
Namun konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat menimbulkan dampak kerusakan pada organ hati [8].
Buah jambu air mengandung senyawa yang merupakan agen hepatoprotektif, sehingga mampu melindungi hati dari dari kerusakan [8].
Kolesterol pada tubuh manusia dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu kolesterol baik (High Density Cholesterol, HDL) dan kolesterol jahat (Low Density Cholesterol, LDL).
Penyakit kolesterok disebabkan karena akumulasi kolesterol jahat yang lebih banyak dibandingkan kolesterol baik.
Buah jambu air memiliki kandungan niasin yang dapat meningkatkan HDL dan mengurangi LDL [8].
Karbohidrat/gula dalam setiap bahan pangan dapat dibuat skala 0 hingga 100 berdasarkan bagaimana ia menaikkan level gula darah dalam tubuh. Skala/indeks ini biasanya dikenal dengan istilah Glycemic Index (GI).
Jambu air tergolong buah rendah GI [9], yang mana tidak menyebabkan fluktuasi yang tinggi terhadap gula darah tubuh setelah mengonsumsinya.
Selain itu jambu air juga mengandung senyawa alkaloid yang mampu menekan konversi karbohidrat kompleks menjadi gula [8,15].
Maka dari itu jambu air aman dikonsumsi untuk penderita ataupun mencegah diabetes.
Jambu air mengandung sejumlah nutrisi mulai dari nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak) hingga mikro (vitamin dan mineral).
Seluruh nutrisi makro dan mikro tersebut memiliki manfaat masing-masing yang mana bersama-sama bersinergi dalam memperbaiki, menjaga, hingga meningkatkan metabolisme tubuh.
Konsumsi jambu air sehari-hari dalam jumlah tertentu, selain bermanfaat bagi kesehatan, juga membantu mengontrol berat badan karena buah ini buah rendah kalori serta rendah lemak [9], namun kaya akan nutrisi.
Bukan hanya menjaga berat badan agar tetap di angka yang diinginkan saja, tetapi juga dapat mendukung program penurunan berat badan untuk menghindari obesitas.
Jambu air mengandung banyak air yang menjaga tubuh dari dehidrasi, terutama pada saat musim kemarau.
Konsumsi jambu air membantu mencukupi kebutuhan air sehari-hari, mengganti elektrolit yang hilang dalam tubuh dari aktivitas harian [8].
Kehadiran vitamin C seringkali dikaitkan dengan kesehatan kulit, baik kulit wajah maupun seluruh tubuh.
Karena berperan dalam pembentukan jaringan kolagen pada kulit, maka Vitamin C dapat membantu merawat kulit agar tetap sehat, kencang, dan kenyal [16].
Jambu air juga mengandung vitamin A. Walaupun hanya memenuhi 7% AKG, konsumsi jambu air dalam jumlah tertentu dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin A sehari-hari.
Adanya vitamin A berfungsi menjaga kesehatan penglihatan dan mencegah penyakit-penyakit mata seperti buta malam (night blindness), xerophthalmia, serta bintik bitot [17].
Beragam manfaat memang bisa kita dapat dari mengonsumsi jambu air, seperti yang telah diuraikan di atas.
Namun segala sesuatu yang berlebihan juga tidak baik dan justru malah menimbulkan dampak buruk bagi tubuh.
Berikut adalah beberapa efek samping dari konsumsi jambu air:
Dari sejak jambu air dipetik dari pohonnya, proses pengumpulan, penyimpanan maupun transportasi harus diperhatikan, karena buah ini mudah rusak.
Jatuh dari pohon atau kontak yang terlalu keras antar buah dapat merusak jambu air dan mengurangi nilai jualnya.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga buah jamu air agar tetap segar dan memperpanjang umur simpannya:
Hingga saat ini masyarakat memiliki berbagai cara untuk mengonsumsi buah-buahan. Di bawah ini adalah beberapa tips untuk meikmati buah jambu air:
Jambu air umumnya dikonsumsi mentah, tanpa diolah lebih lanjut.
Hal ini berkaitan dengan kemudahan konsumsi dan banyaknya kandungan air yang memberi efek melegakan dahaga.
Bilas jambu air terlebih dahulu sebelum dikonsumsi mentah untuk menghindari kotoran yang menempel di kulitnya.
Jambu air juga dapat dikonsumsi sebagai minuman. Jus jambu air menjadi salah satu cara menikmati buah ini.
Jus jambu air dapat dikombinasikan dengan bahan lain seperti madu, gula, hingga lemon untuk menambah cita rasa [8].
Yup, jambu air juga bisa menjadi salah satu pilihan buah untuk dimasukkan dalam mangkuk salad kita.
Jambu air dapat dikonsumsi bersama buah lain misalnya apel, pomegranat, hingga madu sebagai bahan pelengkap.
Selai menjadi alternatif yang sudah sering digunakan untuk mengolah buah-buahan, termasuk jambu air.
Selai jambu air memang jarang ditemui di pasaran, namun bukan berarti menyajikan buah ini sebagai selai tidak bisa dilakukan.
Selai jambu air bisa menjadi pilihan untuk olesan roti tawar sebagai bagian dari diet sehari-hari.
Acar, atau yang dikenal dengan istilah pickles, adalah salah satu cara pengawetan buah.
Jambu air diawetkan melalui fermentasi anaerobik dalam air garam menjadi alternatif lain untuk menikmati buah ini [8].
Acar jambu air yang ditempatkan dalam wadah rapat dapat bertahan kesegarannya dalam jangka waktu 10 hari [8].
Alternatif lain yang juga sering menjadi pilihan masyarakat untuk mengonsumsi buah, termasuk jambu air, adalah mengeringkannya kemudian dijadikan keripik.
Keripik buah memang digemari masyarakat, terlebih kaum muda, sebagai camilan nikmat.
Minuman serbuk hingga saat ini masih digemari masyarakat, apalagi anak-anak. Minuman serbuk biasanya memanfaatkan buah-buahan sebagai perisa.
Dengan menggunakan teknologi pangan yang sudah berkembang, minuman serbuk jambu air bisa diproduksi.
Selain cara-cara mengonsumsi yang sudah disebutkan di atas, sebenarnya masih ada banyak cara lain yang bisa dilakukan.
Masyarakat kini di zaman yang modern sudah semakin kreatif dan inovatif dalam mengolah bahan pangan.
1) Mansour Sobeh, Mona F. Mahmoud, Ganna Petruk, Samar Rezq, Mohamed L. Ashour, Fadia S. Youssef, Assem M. El-Shazly, Daria M. Monti, Ashraf B. Abdel-Naim & Michael Wink. 2019. Frontiers in Pharmacology. Syzygium aqueum: A Polyphenol-Rich Leaf Extract ExhibitsAntioxidant, Hepatoprotective, Pain-Killing and Anti-inflammatory Activities in Animal Models.
2) U. D. Palanisamy, L. T. Ling, T. Manaharan, V. Sivapalan, T.Subramaniam, M. H. Helme & T. Masilamani. 2011. International Journal of Cosmetic Science. Standardized extract of Syzygium aqueum: a safe cosmetic ingredient.
3) Nallakurumban. B, Suja. N, Vijayakumar A, Pushpa G. & Geetha. P. S. 2015. International Journal for Research in Emerging Science and Technology. Study on Phytochemical and Antioxidant Properties of Water Apple (Syzygium aqueum) and Chappathikalli (Opuntia ficus-indica).
4) Madhuri Shrikant Sonawane. 2018. International Archive of Applied Sciences and Technology. Dietary Benefits of Watery Rose Apple (Syzygium aqueum
(Burm.f.) Alston).
5) Edison Sagala, Humisar Sihombing, Fauzia Agustini, Dita Amanah, Desy Dindasari Sembiring, Dedy Ansari Harahap. 2017. Journal of Economics and Finance. Analysis of Consumer Demand on Syzygium Aqueum In North Sumatera, Indonesia.
6) Julia F Morton & Curtis F Dowling. 1987. Morton Publisher: Miami, FL, USA. Fruits of Warms Climates.
7) G. Panggabean. 1992. Prosea Foundation Bogor, Indonesia. Syzygiumaqueum, Syzygium malaccense & Syzygium samarangen se: edible fruits and nuts, 2nd ed.
8) Divya Bharat. 2019. Netmeds.com India Ki Pharmacy. Water Apple: Nutrition, Health Benefits, Uses For Skin And Applications in Ayurveda.
9) Anonim. 2018. Self Nutrition Data Know What You Eat. Rose-apples, raw Nutrition Facts & Calories.
10) Hasnah Osman, Afidah A. Rahim, Norhafizah M. Isa & Nornaemah M. Bakhir. 2009. Molecules. Antioxidant Activity and Phenolic Content of Paederia foetida and Syzygium aqueum.
11) WangShu Zhang, Xian Li, JinTu Zheng, GuoYun Wang, ChongDe Sun, Ian B. Ferguson & KunSong Chen. 2008. European Food Research and Technology. Bioactive components and antioxidant capacity of Chinese bayberry (Myrica rubra Sieb. and Zucc.) fruit in relation to fruit maturity and postharvest storage.
12) Ben-Erik van Wyk & Michael Wink. 2015. Chicago, IL: University of Chicago Press. Phytomedicines, Herbal Drugs, and Poisons.
13) Ben-Erik van Wyk & Michael Wink. 2017. Portland: Timber Press Inc. Medicinal Plants of the World, 2nd Edition.
14) Malencić D, Popović M & Miladinović J. 2007. Molecules. Phenolic content and antioxidant properties of soybean (Glycine max (L.) Merr.) seeds.
15) Teixeira C. C, Fuchs F. D, Blotta R. M, Knijnik J, Delgado I. C, Netto M. S, Ferreira E, Costa A. P, Müssnich D. G, Ranquetat G. G. 1990. Diabetes Care. Effect of tea prepared from leaves of Syzygium jambos on glucose tolerance in nondiabetic subjects.
16) Rachel Nall, RN, MSN, CRNA & Elaine K. Luo, MD. 2019. Medical News Today. What happens when you take too much vitamin C.
17) Jacqueline Ferreira Faustino, Alfredo Ribeiro-Silva, Rodrigo Faeda Dalto, Marcelo Martins de Souza, João Marcello Fortes Furtado, Gutemberg de Melo Rocha, Monica Alves, Eduardo Melani Rocha. 2016. Arq Bras Oftalmol. Vitamin A and the eye: an old tale for modern times.
18) Anonim. Fruits & Veggies! Half Your Plate. Rose-Apple.