Jamur telah dikenal selama beribu-ribu tahun akan perannya dalam dunia kuliner dan pengobatan herbal. Jamur tumbuh di alam dengan sangat banyak varietas, diantaranya ada jamur yang dapat dimakan dan jamur yang justru berbahaya jika dimakan.
Jamur puffball, salah satu jenis jamur dengan daging putih, telah lama dianggap dapat dimakan dan merupakan kuliner favorit di beberapa negara, sedangkan yang warnanya kecoklatan atau lebih gelap tidak dapat dimakan tetapi tidak beracun.[1]
Daftar isi
Jamur puffball (Lycoperdales) terdiri dari tiga kelompok marga diantaranya, Calvatia (Giant Puffballs), Lycoperdon (Common Puffballs), dan Bovista (Tumbling Puffballs). Semua jenis jamur puffball termasuk dalam keluarga Agaricaceae.[1]
Puffball raksasa dan puffball biasa merupakan jenis jamur puffball yang paling umum ditemukan. Jamur puffball tumbuh secara berkelompok hingga banyak maupun sendiri-sendiri. Banyak ditemukan secara liar di padang rumput terbuka, hutan, dan langsung di tanah ataupun di atas kayu busuk.[2,3]
Puffball raksasa berukuran jauh lebih besar dari kebanyakan jamur, berwarna putih, halus dan mengandung spora. Spora berwarna coklat kehijauan dan jika diperbesar berbentuk bulat.[2,3]
Tubuh jamur puffball bulat, berwarna putih seluruhnya saat masih segar, namun menjadi kuning kehijauan jika semakin tua. Tekstur luarnya halus, lembut, retak tidak teratur, sedangkan tekstur dalamnya seperti marshmallow.[2]
Fakta Menarik Seputar Jamur Puffball
Berikut informasi nilai gizi yang terkandung dalam 100 gram sajian jamur puffball.[4]
Nama | Jumlah | Satuan Unit |
Total kalori | 22 | kJ |
Total karbohidrat | 3.3 | g |
Serat makanan | 1.0 | g |
Lemak total | 0.3 | g |
Lemak jenuh | 0.1 | g |
Protein | 3.1 | g |
Vitamin A | 0.00 | IU |
Vitamin C | 2.1 | mg |
Vitamin D | 26.20 | mcg |
Vitamin E | 0.01 | mg |
Vitamin K | 0.0 | mcg |
Vitamin B6 | 0.104 | mg |
Vitamin B12 | 0.00 | mcg |
Thiamin | 0.081 | mg |
Riboflavin | 0.402 | mg |
Niacin | 3.607 | mg |
Asam pantotenat | 1.497 | mg |
Kolin | 17.3 | mg |
Betain | 9.4 | mg |
Folat | 17.00 | mg |
Kalsium | 3.00 | mg |
Zat besi | 0.50 | mg |
Tembaga | 0.318 | mg |
Magnesium | 9.00 | mg |
Mangan | 0.047 | mg |
Fosfor | 86.00 | mg |
Kalium | 318.00 | mg |
Natrium | 5.00 | mg |
Zinc | 0.52 | mg |
Selenium | 9.3 | mcg |
Dari tabel gizi diatas, diketahui bahwa jamur puffball merupakan sumber yang sangat baik untuk vitamin D alami, selain itu, jamur ini kaya akan kandungan tembaga (Cu), riboflavin, dan asam pantotenat. Jamur puffball juga sangat rendah akan lemak, kolesterol, serta natrium.[4]
Jamur puffball dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan herbal dan sudah digunakan sejak beberapa abad yang silam dalam terapi tradisional.
Jamur puffball dalam genus Calvatia digunakan sebagai makanan (sebelum pematangan spora lengkap) dan obat tradisional untuk penghentian perdarahan (hemostasis), dan pembalut luka.[6,7]
Jamur puffball dapat digunakan dalam kasus-kasus terbakar karena sifat anestesi mereka. Konsumsi jamur puffball dapat membantu menghentikan perdarahan lebih cepat saat luka.[5,6]
Menurut Gilmore sejak tahun 1919, jamur puffball dipanen untuk digunakan sebagai obat penghambat perdarahan untuk setiap luka, terutama untuk aplikasi ke umbilikus bayi yang baru lahir.[5]
Selain itu, jamur puffball juga diketahui mengandung calvacin, molekul bioaktif yang memiliki aktivitas penyembuhan luka bakar selama kurang lebih 2 hingga 4 minggu dengan pemantauan penuh.[9]
Secara tradisional, 3 cm strip jamur puffball Calvatia gigantea telah digunakan sebagai pembalut luka dan mendorong sifat penyembuhan.[9]
Jamur banyak digunakan karena pengaruhnya yang dapat melawan dan mencegah kanker. Banyak penelitian menunjukkan bahwa beberapa protein dan peptida yang diisolasi dari jamur puffball memiliki aktivitas anti tumor.[6]
Dalam studi yang dilakukan oleh Lam et.al, ditemukan bahwa protein yang terkandung dalam jamur puffball memiliki efek yang dapat menghambat pertumbuhan pada sel kanker payudara.[6]
Jamur puffball berpotensi menghambat perkembangan kanker dengan menginduksi penangkapan siklus sel dan membuat sel kanker mati secara terprogram (apoptosis).[6]
Selain itu, dilaporkan bahwa ekstrak yang diperoleh dari jamur puffball dapat memperlambat perkembangan sel kanker dan tumor. Beberapa di antaranya benar-benar dapat menghentikan perkembangan sel kanker dan tumor. Jamur pufball sekarang disebut sebagai salah satu zat pertama dengan aktivitas antitumor yang diisolasi dari jamur.[3,6]
Jamu puffball dilaporkan dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dalam paru-paru manusia dengan mengeluarkan beberapa gen di tubuh yang memainkan peran penting untuk penangkapan siklus sel pertumbuhan kanker. Dengan demikian, ekstrak jamur puffball dapat menjadi agen yang signifikan untuk pengobatan kanker paru-paru sebagai agen tunggal.[6]
Jamur puffball dapat digunakan sebagai afrodisiak karena secara tradisional diyakini bermanfaat untuk meningkatkan fungsi seksual pada pria.[7]
Afrodisiak merupakan istilah pada zat atau kandungan pada makanan maupun ramuan yang dipercaya dapat meningkatkan gairah seksual.
Dalam studinya, Lee et.al menunjukkan bahwa dua senyawa utama dalam jamur puffball C. nipponica dapat digunakan sebagai afrodisiak atau suplemen untuk pengobatan gangguan fungsi ereksi.[7]
Jamur puffball dikenal terutama karena komponen nutrisinya dan banyak diantaranya juga telah dilaporkan untuk aktivitas biologis termasuk aktivitas menurunkan glukosa darah untuk penderita diabetes.[8]
Baru-baru ini Ogbole et.al melakukan penelitian mengenai pengaruh jamur puffball terhadap aktivitas anti-diabetik. Efek jangka pendek 400mg / kg ekstrak jamur puffball menunjukkan penurunan kadar gula darah pada seluruh 6 grup tikus eksperimennya.
Penghambatan signifikan enzim alpha amilase dan aktivitas antidiabetik yang diperlihatkan oleh jamur puffball, menekankan fakta bahwa jamur puffball berpotensi sebagai makanan fungsional dan sebagai obat alternatif.
Jamur puffball termasuk dalam jenis jamur yang aman untuk dikonsumsi, namun jika dikonsumsi secara berlebihan tentu dapat menimbulkan efek samping yang mungkin dapat merugikan bagi kesehatan.
Merkuri adalah polutan global dan ditetapkan sebagai salah satu senyawa paling berbahaya yang mencemari makanan dan karenanya berisiko tinggi bagi kesehatan manusia.[1]
Makanan yang terdiri dari 300 g jamur puffball segar akan memaparkan konsumen terhadap dosis Hg mulai dari 27 µg Hg hingga 72 µg Hg. Nilai-nilai tersebut merupakan 130% dan 340% dari dosis Hg harian yang direferensikan.[1]
Kontaminasi merkuri jamur puffball yang ditemukan secara liar namun aman dikonsumsi dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi konsumen karena sifat beracun dari spesies Hg (JECFA 2010).[1]
Lycoperdonosis, yang sangat jarang ditemukan di dunia, berpotensi menunjukkan gejala klinis yang serius akibat dari menghirup spora jamur puffball.[10]
Tanda-tanda klinis yang dialporkan muncul pada hewan dan manusia diantaranya, tampak pucat kebiruan (sianosis), muntah, nyeri otot, dan batuk.[10]
Pada tahun 2011, dilaporkan adanya sebuah kasus pada anjing dachshund yang mengalami sesak nafas, pernapasan cepat dengan suara paru-paru yang keras, hingga berlanjut sampai demam akibat dari menghirup spora jamur puffball. [10]
Jamur puffball merupakan jenis jamur yang aman dikonsumsi, jika dalam batas wajar. Beberapa mengatakan, jamur puffball tidak memiliki rasa dan hanya menyerap rasa dari bahan masakan lain yang dicampurkan saat proses memasak, contohnya adalah tahu putih.
Tips Memilih Jamur Puffball
Jika cukup beruntung untuk tinggal atau menemukan daerah tempat jamur puffball dijual, Anda dapat membelinya di toko. Namun jamur puffball juga dapat ditemukan di alam liar. Berikut tips memilih jamur puffball yang masih layak dimasak dan terjamin nutrisinya :
Ide Penyajian Jamur Puffball
Jangan pernah mencuci jamur puffball dengan air karena akan menyerap air seperti spons dan dapat menjadi sangat lembek.[11]
Sebaiknya segera makan jamur puffball setelah panen, jamur puffball tidak bertahan lama dengan baik.[3]
Demikian uraian manfaat dan efek samping serta tips konsumsi jamur puffball. Berbagai manfaat yang ditawarkan antara lain menghambat perdarahan saat terjadi luka, menghambat pertumbuhan sel kanker, agen anti-diabetik hingga meningkatkan daya seksual. Sebaiknya konsumsi jamur puffball secukupnya saja dan hindari jamur puffball yang sudah berubah warna.
1. Jerzy Falandysz., Innocent C. Nnorom., Graz_yna Jarzynśka., Dominika Rominśka and Kamila Damps. Mercury Bio-Concentration by Puffballs (Lycoperdon perlatum) and Evaluation of Dietary Intake Risks. 89(4):759-63. Bulletin of Environmental Contamination and Toxicology; 2012.
2. Anonym. Giant Puffball, Calvatia gigantea (Langermannia gigantea). Nature, Missouri Department of Conservation; 2020.
3. Anonym. Giant Puffballs. Utah State University, Department of Biology; 2020.
4. Anonym. Mushroom, raw, exposed to ultraviolet light, white. Nutrition Value; 2020.
5. Ibrahim Kıvrak., Sßeyda Kıvrak and Mansur Harmandar. Free amino acid profiling in the giant puffball mushroom (Calvatia gigantea) using UPLC–MS/MS. 158:88-92. Food Chemistry; 2014.
6. Canan Eroglu., Mücahit Seçme., Pelin Atmaca., Ogùzhan Kaygusuz., Kutret Gezer., Gülseren Bagcı and Yavuz Dodurga. Extract of Calvatia gigantea inhibits proliferation of A549 human lung cancer cells. 68(5):2075-81. Cytotechnology; 2016.
7. Seulah Lee, Min-Ji Kim, Bum Soo Lee, Rhim Ryoo, Hye Kyung Kim & Ki Hyun Kim. Cumulative Effects of Constituents from the Mushroom Calvatia nipponica on the Contractility of Penile Corpus Cavernosum Smooth Muscle. 48(2):153–156. Mycobiology; 2020.
8. Omonike O. Ogbole., Abraham O. Nkumaha., Augusta U. Linusa and Mofolusho O. Falade. Molecular identification, in vivo and in vitro activities of Calvatia gigantea (macro-fungus) as an antidiabetic agent. 10(3):166–173. Mycology; 2019.
9. Dejidmaa Buyantogtokh., Erdenechimeg Chuluunbaatar., Munkhtuul Tsogzol., Nyamdolgor Uranbileg., Chimedragchaa Chimedtseren and Begzsuren Dagvatseren. Wound Healing Effects of Calvacin Gel on Burn Wound in Rats. 13(2). Biomedical and Pharmacology Journal; 2020.
10.D. Buckeridge, A. Torrance and M. Daly. Puffball mushroom toxicosis (lycoperdonosis) in a two-year-old dachshund. 168:304. Veterinary Record: Journal of the British Veterinary Association; 2011.
11. David Landers. Giant puffballs, Calvatia gigantea. Cornell Mushroom Blog, Cornell University; 2006.
12. Margaret. The Mighty Mushroom Hunters (and Some Giant Puffball Recipes). Kitchen Frau; 2016.