Jarak merah adalah salah satu jenis tanaman yang sudah dikenal dan digunakan sebagai pengobatan tradisional di Asia seperti Indonesia serta berbagai wilayah lain seperti Afrika, Amerika Utara dan Selatan, dan Australia[1].
Daftar isi
Jarak merah merupakan salah satu bagian dari keluarga tanaman Euphorbiaceae dan memiliki nama ilmiah yaitu Jatropha gossypifolia[1].
Tanaman ini memiliki berbagai sebutan lain seperti bellyache bush atau black physic nut dalam bahasa Inggris, ewe botuje pupa atau ewe lapalapa di Nigeria, badigaba di India, serta sebutan lainnya[1].
Jarak merah dapat hidup di daerah tropis serta sub tropis dan dapat tumbuh pada daerah kering, dataran tinggi, dasar sungai, pinggir jalan, serta daerah dengan iklim basah[1].
Beberapa ciri – ciri fisik dari tanaman jarak merah adalah sebagai berikut[1]:
Kandungan gizi dan senyawa kimia dari 100 gram daun jarak merah segar serta mentah adalah sebagai berikut[2]:
Nama | Jumlah | Unit |
---|---|---|
Kalori | 253.16 | kcal |
Lemak kasar | 6.36 | persen |
Karbohidrat | 34.18 | persen |
Protein kasar | 14.80 | persen |
Serat kasar | 10.31 | persen |
Abu | 9.38 | persen |
Nilai kelembaban | 24.97 | persen |
Gula | 20.00 | persen |
Vitamin A | 0.0471 | miligram |
Alfa – tokoferol | 56.23 | miligram |
Vitamin B1 | 6.29 | miligram |
Vitamin B2 | 10.96 | miligram |
Vitamin B3 | 3.65 | miligram |
Vitamin B5 | 4.99 | miligram |
Vitamin B9 | 0.403 | miligram |
Vitamin C | 172.38 | miligram |
Vitamin K | 26.50 | miligram |
Kobalt | 0.0141 | miligram |
Mangan | 10.0842 | miligram |
Seng (Zinc) | 1.4173 | miligram |
Timbal | 0.0012 | miligram |
Kalsium | 30.317 | gram |
Magnesium | 1.954 | gram |
Kalium | 0.980 | gram |
Sodium | 0.317 | gram |
Fosfor | 0.327 | gram |
Selenium | 0.0012 | miligram |
Total senyawa tannin | 4569.84 | miligram |
Total senyawa saponin | 2734.99 | miligram |
Total senyawa alkaloid | 20.20 | miligram |
Total senyawa karotenoid | 2.08 | miligram |
Total senyawa flavonoid | 212.61 | miligram |
Total senyawa glikosida | 32.42 | miligram |
Total senyawa sterol | 50.06 | miligram |
Total asam fenolik | 202.29 | miligram |
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa daun jarak merah memiliki kandungan nutrisi dan senyawa aktif yang cukup besar dan bermanfaat untuk mengatasi berbagai penyakit[2].
Selain daun, bagian dari tanaman jarak merah lainnya juga memiliki kandungan senyawa aktif yang memiliki manfaat baik untuk kesehatan tubuh yaitu[3]:
Jarak merah memberikan beberapa manfaat bagi kesehatan tubuh, yaitu sebagai berikut:
Daun jarak merah dapat mengobati bekas gigitan ular atau sengatan kalajengking yang mengandung racun serta mengeluarkan racun tersebut dari tubuh[4].
Kandungan dari daun ini dapat menghambat penyebaran racun di dalam tubuh, menghambat radang yang disebabkan oleh racun, dan memperbaiki kerusakan jaringan yang disebabkan oleh racun[4].
Ekstrak metanol dari buah dan daun jarak merah dapat membantu untuk menghentikan diare serta rasa sakit pada perut[5].
Flavonoid dan tannin yang terdapat dalam buah ini dapat menghambat gerakan peristaltik dan sekresi dari usus. Ini membantu untuk menghentikan diare dan mengurangi tingkat kelunakan dari tinja[5].
Kandungan senyawa aktif dari daun jarak merah dapat mengurangi volume dan berat tinja yang dikeluarkan tubuh[3].
Ekstrak metanol dari buah jarak merah dapat menghilangkan rasa nyeri dalam tubuh seperti sakit kepala dan rasa nyeri setelah melahirkan[5].
Ekstrak daun dan batang dari jarak merah dapat mengurangi rasa nyeri dan radang serta penumpukan cairan (edema) yang terjadi dalam tubuh.
Beberapa radang yang diatasi oleh tanaman ini adalah radang usus, radang pada sendi atau rematik, radang pada kaki, serta radang pada telinga[3,6].
Daun dan buah jarak merah dapat memberikan rasa tenang bagi penderita depresi. Tanaman ini dapat digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan dan mengurangi gejala dari depresi[3,5].
Selain itu, jarak merah juga dapat digunakan sebagai anestesi lokal karena kemampuannya untuk mengurangi rasa sakit dan nyeri pada tubuh[3].
Ekstrak dari jarak merah telah banyak digunakan untuk mengatasi diabetes karena ekstrak ini dapat menurunkan kadar gula darah dan trigliserida dalam darah[7].
Selain itu, ekstrak ini juga membantu untuk meningkatkan produksi insulin dalam tubuh. Kemampuan ini tentunya sangat baik untuk penderita diabetes[7].
Salah satu manfaat yang populer dari tanaman jarak merah adalah anti kesuburan. Ekstrak daun jarak merah dapat mengubah hormon menjadi tidak subur sehingga mencegah kehamilan[8].
Sehingga, daun jarak merah dapat dan telah banyak digunakan sebagai alat kontrasepsi oral di beberapa negara[3,8].
Ekstrak akar dan kulit batang dari jarak merah dapat digunakan sebagai anti kanker. Ini karena kedua ekstrak ini dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan merusak sel kanker dalam tubuh seperti sel kanker hati dan kanker paru-paru[9,10].
Ekstrak akar dari jarak merah dapat menurunkan tekanan darah yang tinggi. Ini sangat baik untuk mengatasi penyakit hipertensi[3].
Ekstrak daun dan batang jarak merah dapat melawan beberapa bakteri yang menyebabkan infeksi dalam tubuh seperti enterococcus faecium dan escherichia coli[11].
Beberapa infeksi yang dapat diatasi oleh jarak merah adalah infeksi saluran kemih, infeksi usus, nyeri saat buang air kecil, serta infeksi pada vagina.
Getah dari jarak merah juga dapat melawan bakteri shigella dysenteriae yang dapat menyebabkan infeksi pada usus atau sering disebut disentri[3].
Ekstrak daun dan batang jarak merah juga dapat melawan bakteri staphylococcus aureus dan jamur candida albicans. Bakteri ersebut dapat menyebabkan infeksi kulit dan gangguan pada kulit seperti bisul, gatal-gatal, kulit bernanah, dan kemerahan[11].
Selain itu, getah dan biji dari jarak merah juga dapat digunakan untuk mengatasi kudis serta infeksi pada kulit[3].
Jarak merah mengandung antioksidan yang berperan penting dalam menjaga stamina dan kekebalan tubuh. Antioksidan dapat mencegah radikal bebas dan racun masuk ke dalam tubuh.
Selain itu, antioksidan juga berperan untuk menjaga kesehatan kulit dan memperbaiki kerusakan sel dalam tubuh[3,11].
Daun dari jarak merah dapat menghentikan perdarahan pada luka dan membersihkan luka sehingga tidak menyebabkan infeksi[3].
Biji dan getah dari jarak merah juga dapat digunakan untuk membersihkan luka yang telah infeksi dan membantu untuk mengembalikan jaringan kulit yang rusak karena luka yang infeksi[3].
Ekstrak daun dari jarak merah berperan aktif untuk menghambat perkembangan plasmodium falciparum dalam tubuh yang dapat menyebabkan malaria. Ini berarti daun jarak merah dapat mengobati penyakit malaria[3].
Tanaman jarak merah terutama getah memiliki aktivitas untuk menghambat adanya gumpalan darah dalam tubuh dan menghambat gangguan pada darah. Kemampuan ini dapat membantu untuk mengencerkan darah yang mengental[3].
Tanaman ini juga digunakan untuk menghentikan darah yang keluar dari hidung atau sering disebut dengan mimisan[3].
Kandunga mineral pada daun jarak merah dapat memberikan manfaat yang baik untuk kesehatan gigi. Ini dapat mencegah dan mengatasi gusi yang bengkak atau radang pada gusi serta sakit gigi[2,3].
Selain itu, daun jarak merah yang mengandung vitamin C dan A memberikan manfaat yang baik untuk kesehatan mata dan otot. Ini dapat mencegah nyeri pada otot dan gangguan pada penglihatan mata[2].
Daun jarak merah baik dikonsumsi pasien obesitas. Daun ini dapat membantu untuk menurunkan berat badan, kolesterol, juga lemak dalam tubuh[2].
Ekstrak daun jarak merah dapat mengobati penyakit alzheimer dan membantu untuk meningkatkan daya ingat dari penderita alzheimer. Ekstrak ini juga mencegah seseorang untuk terkena penyakit alzheimer[2,3].
Jarak merah dapat menghambat masuknya racun ke dalam hati dan melindungi hati dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas atau racun lainnya[3].
Jarak merah juga melindungi hati dari berbagai virus, salah satunya adalah hepatitis. Tanaman ini dapat membantu untuk mengobati penyakit hepatitis[3].
Daun, buah dan getah dari jarak merah dapat memperlancar buang air besar dan mengurangi nyeri saat buang air besar. Tanaman ini dapat digunakan sebagai obat pencahar dan mengatasi wasir atau sembelit[3].
Getah dari jarak merah dapat mengatasi beberapa penyakit menular seperti sipilis serta gonore atau kencing nanah. selain itu, akar dari jarak merah juga dapat membantu untuk mengatasi penyakit rahim seperti miom dan endometriosis[3].
Beberapa efek samping dari menggunakan jarak merah sebagai pengobatan adalah sebagai berikut:
Daun jarak merah yang berguna sebagai alat kontrasepsi, dapat memberikan bahaya bagi wanita hamil. Kandungan dari tanaman ini dapat menyebabkan keguguran, kelainan pada janin, serta bayi lahir secara prematur[8].
Getah dan biji dari jarak merah dapat menyebabkan iritasi pada kulit seperti kulit kemerahan dan gatal-gatal. Ini disebabkan alergi dan digunakan secara berlebihan[3].
Ekstrak biji dan daun kering dari jarak merah bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan keracunan. Gejala dari keracunan adalah gangguan pencernaan seperti diare, mual, muntah, dan nyeri perut serta kejang hingga kehilangan kesadaran[3].
Ekstrak biji dari jarak merah yang dikonsumsi berlebihan juga dapat menimbulkan penyakit komplikasi yaitu gangguan pada jantung serta paru-paru[3].
Ekstrak akar dari jarak merah yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan serta gangguan pada ginjal dan meningkatkan penumpukan kadar urea dalam darah[3].
Beberapa penggunaan jarak merah sebagai pengobatan adalah sebagai berikut:
Daun jarak merah dicuci dengan bersih dan direbus dengan air hingga mendidih. Air ini disaring dan diminum untuk mengatasi beberapa penyakit seperti diare, nyeri pada tubuh, diabetes, diare, gangguan darah, infeksi, malaria, dan obat perut[3].
Air rebusan ini juga dapat dimandikan untuk mengatasi penyakit kulit, menyembuhkan berbagai infeksi, mengobati infeksi vagina, dan mengobati luka[3].
Daun jarak merah juga dapat dicampur dengan daun singawalang tanaman pecut kuda dan direbus dengan air hingga mendidih. Air ini disaring dan diminum untuk mengatasi kanker[3].
Daun jarak merah dicuci bersih dan ditumbuk hingga hancur. Lalu, daun ini diperas dan diambil airnya. Jus daun ini diminum untuk mengatasi radang gusi, menjaga kesehatan gigi dan mata, dan membersihkan darah[3].
Daun jarak merah dicuci bersih dan dikeringkan pada sinar matahari selama 3 hari hingga benar-benar kering atau dapat menggunakan oven. Lalu, daun kering ini digiling dengan blender atau ditumbuk hingga menjadi serbuk[3].
Serbuk daun ini dapat digunakan untuk mengatasi penyakit kelamin menular dan penyakit kulit[3].
Daun jarak merah dicuci dan ditumbuk hingga hancur serta mengeluarkan air. Lalu, pasta ini ditempelkan pada luka, bekas gigitan binatang, hidung berdarah, bisul, serta radang[3].
Kulit batang jarak merah dicuci bersih dan direbus dengan air hingga mendidih. Air rebusan ini berguna untuk mencegah kanker dan malaria[3].
Akar jarak merah dicuci bersih dan dipotong kecil, lalu direbus dengan air hingga mendidih. Air ini berguna untuk mengatasi kanker, penyakit rahim, serta penyakit alzheimer[3].
Biji jarak merah direbus dengan air hingga mendidih. Air ini digunakan sebagai pembasuh vagina dan pembersih luka[3].
Buah jarak merah dicuci bersih dan diekstraksi dengan alkohol. Lalu, didiamkan 3 hari dan dipisahkan minyak serta ampasnya. Minyak buah dapat digunakan untuk mengatasi nyeri, sakit kepala, serta memijat perut dari wanita yang sedang hamil[3].
Getah dari jarak merah diteteskan dalam satu gelas air dan diminum untuk mengatasi infeksi pada saluran kemih serta gangguan buang air kecil[3].
Getah jarak merah juga digunakan secara langsung untuk mengobati bekas gigitan binatang, luka, serta nyeri pada tubuh dan gigi[3].
Jarak merah biasanya ditanam sendiri pada pekarangan rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dimana saja[1].
Penyimpanan jarak merah di dalam rumah dapat dilakukan pada wadah terbuka serta kering dan disimpan pada suhu ruangan[1].
Jarak merah adalah tanaman yang memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh, tetapi memiliki berbagai efek samping yang berbahaya khususnya bagi wanita hamil.
1) Anonim. Jatropha gossypiifolia (bellyache bush). CAB International Invasive Species Compendium. Diakses 2020.
2) Faokunla Opeyemi, Akinloye Oluseyi Adeboye, Ugbaja Regina Ngozi & Adeogun Abideen Idowu. Phytochemical and Nutritional Status of Jatropha gossypifolia Leaves. Nigeria : Imperial Journal of Intercisciplinary Research. 2017.
3) Juliana Félix-Silva, Raquel Brandt Giordani, Arnóbio Antonio da Silva-Jr, Silvana Maria Zucolotto, & Matheus de Freitas Fernandes-Pedrosa. Review ArticleJatropha gossypiifolia L. (Euphorbiaceae): A Review of Traditional Uses, Phytochemistry, Pharmacology, and Toxicology of This Medicinal Plant. Brazil : Hindawi Publishing Corporation. 2014.
4) Juliana Félix-Silva, Thiago Souza, Yamara A. S. Menezes, Bárbara Cabral, Rafael B. G. Câmara, Arnóbio A. Silva-Junior, Hugo A. O. Rocha, Ivanise M. M. Rebecchi, Silvana M. Zucolotto & Matheus F. Fernandes-Pedrosa. Aqueous Leaf Extract of Jatropha gossypiifolia L. (Euphorbiaceae) Inhibits Enzymatic and Biological Actions of Bothrops jararaca Snake Venom. National Institute of Health. 2014.
5) Apurba Sarker Apu, Faruq Hossain, Farhana Rizwan, Shakhawat Hossan Bhuyan, Maima Matin & A.T.M Jamaluddin. Study of pharmacological activities of methanol extract of Jatropha gossypifolia fruits. Journal of Basic and Clinical Pharmacy. 2013.
6) Santiago Cirilo Nogueira Servin, Orlando Jorge Martins Torres, Jorge Eduardo F Matias, Miguel Angelo Agulham, Fábio Augusto de Carvalho, Ricardo Lemos, Emerson Wander Silva Soares, Paulo Roberto Soltoski & Alexandre Coutinho Teixeira de Freitas. Effects of Jatropha gossypiifolia L. (bellyache bush) extract on the healing process of colonic anastomosis: experimental study in rats. National Institute of Health. 2006.
7) Sergio Granados, Norman Balcázar, Alis Guillén & Fernando Echeverri. Evaluation of the Hypoglycemic Effects of Flavonoids and Extracts from Jatropha gossypifolia L. Molecules. 2015.
8) Sachin Jain, Gajendra Pratap Choudhary & Dinesh Kumar Jain. Pharmacological Evaluation and Antifertility Activity of Jatropha gossypifolia in Rats. Biomed Research International. 2013.
9) Abiodun Falodun, Udo Kragl, Serge-Mitherand Tengho Touem, Alexander Villinger, Thomas Fahr8enwaldt & Peter Langer. A novel anticancer diterpenoid from Jatropha gossypifolia. National Institute of Health. 2012.
10) Sukohar Asep, Herawati Hening, Sari Gema P, Setiawan Gigih, Morfi Chicy Widya & Sahidin. Anticancer Activity of Jatrophone an Isolated Compound from Jatropha Gossypifolia Plant Against Hepatocellular Cancer Cell Hep G2 1886. Biomedical & Pharmacology Journal. 2017.
11) Sunday O. Okoh, Benson C. Iweriebor, Omobola O. Okoh, Uchechukwu U. Nwodo & Anthony I. Okoh. Antibacterial and Antioxidant Properties of the Leaves and Stem Essential Oils of Jatropha gossypifolia L. Biomed Research International. 2016.